Laman

Sabtu, 24 Maret 2012

A6-37. Faqihudin


MAKALAH
MANFAAT FAUNA BAGI MANUSIA

Di susun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah                 : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu                     : Muhammad Hufron M.S.I

 







FAQIHUDIN
NIM: 2021110036
KELAS : REGULER A

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA  ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012




BAB I
PENDAHULUAN
         
           
            Allah telah menciptakan binatang-binatang dan semuanya bermanfaat bagi manusia. Dalam makalah ini membahas tentang manfaat binatang lebah untuk setiap manusia. Disamping dapat memberi manfaat untuk menyembuhkan saki, lebah pun mempunyai aspek aspek tarbawi yang perlu dimiliki oleh setiap manusia.


















BAB II
PEMBAHASAN
Manfaat Fauna bagi Manusia

A.    Hadits
عَبْدُ اللهِ بنُ عَمْرِ وَبْنِ الْعَاصِ اَنَّهُ سَمِعَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ﴿.... اِنَّ مَثَلَ الْمُؤَمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ اَكَلَتْ طَيْبًا وَوَضَعَتْ طَيْبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تُفْسَدْ......
)رواه احمد فى المسند, مسند المكثرين من الصحابة, مسند عبد الله بن عمر و بن العاص(



B.     Terjemah
Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah  SAW bersabda : sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti lebah. Dia memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak. (H.R Ahmad)[1]


C.     Mufrodat (kata-kata penting) :
·         اِنَّ       : sesungguhnya
·         مَثَلَ     : perumpamaan
·         النَّحْلَةِ   : lebah
·         اَكَلَتْ   : makan
·         طَيْبًا    : yang baik
·         وَضَعَتْ         : mengeluarkan
·         وَقَعَتْ  : hinggap
·         تُكْسَرْ   : memecah
·         تُفْسَدْ    : merusak
D.    Biografi Rawi
Abdullah bin Amr bin As-sahmi al-quraisy. Dia masuk islam sebelum bapaknya. Termasuk ahli ibadah dan ulama dari kalangan sahabat. Dia sudah pandai menulis pada masa jahiliyah. Dia minta izin kepada Rasulullah untuk menulis apa yang dia dengar darinya, maka beliau mengizinkannya. Dia ikut dalam beberapa peperangan dan menyabet dengan dua pedangnya sekaligus. Dia membawa panji bapaknya pada perang yarmuk. Mati syahid di shiffin ikut pihak Muawiyah. Muwiyah mengangkatnya gubernur di kuffah dalam beberapa waktu yang tidak terlalu lama. Dia meninggal pada tahun 65 H. Dan hadits-hadits nya yang dicantumkan dalam kitab-kitab sebanyak 700 hadits.[2]

E.     Keterangan Hadits
Lebah adalah serangga berbulu dan bersayap empat dan hidup dari madu kembang. Allah memberi kemampuan pada lebah untuk memakan berbagai jenis buah-buahan dan untuk menempuh jalan-jalan yang dimudahkan Allah bagimya sesuai dengan kemauannya, baik di udara, darat, lembah maupun dipegunungan, lalu kembali kesarangnya tanpa tersesat. Lebah mengeluarkan madu,dan didalamnya terdapat obat untuk manusia, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Nahl ayat 69:
§NèO Í?ä. `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨W9$# Å5è=ó$$sù Ÿ@ç7ß Å7În/u Wxä9èŒ 4 ßlãøƒs .`ÏB $ygÏRqäÜç/ Ò>#uŽŸ° ì#Î=tFøƒC ¼çmçRºuqø9r& ÏmŠÏù Öä!$xÿÏ© Ĩ$¨Z=Ïj9 3 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ZptƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇÏÒÈ  


69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

Firman Allah Ta’ala, “Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Kata ganti (hi yang berartinya) kembali kepada madu. Demikian dikatakan oleh Al Jumhur. Dengan kata lain, didalam madu terdapat kesembuhan bagi manusia.[3]

F.      Aspek Tarbawi
Rasulullah SAW dengan pernyataannya dalam hadits diatas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah SWT sebagaiman firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-Nahl ayat 68 :
4ym÷rr&ur y7/u n<Î) È@øtª[$# Èbr& ÉσªB$# z`ÏB ÉA$t6Ågø:$# $Y?qãç/ z`ÏBur ̍yf¤±9$# $£JÏBur tbqä©Ì÷ètƒ ÇÏÑÈ  
68. dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",

1)      Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih
Lebah hanya hinggap ditempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah tidak, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.
Begitu lah pula sifat seorang mukmin, Allah SWT berfirman :
$ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qè=ä. $£JÏB Îû ÇÚöF{$# Wx»n=ym $Y7ÍhsÛ Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNä3s9 Arßtã îûüÎ7B ÇÊÏÑÈ  
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

2)      Mengeluarkan yang bersih
Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia. Dia produktif dengan kebaikan, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahluk lain.
Begitu juga dengan sifat seorang mukmin mampu mengeluarkan kebaikan yang dirasakan oleh manusia dan mahluk lainnya.
3)      Tidak merusak
Seperti yang disebutkan diatas, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang ia hinggapi. Begitu pula seorang mukmin, setidaknya ia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apapun baik material atau pun nonmaterial.
4)      Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu
Lebah tidak pernah memulai untuk menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa tergangggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan kehormatan umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya ditubuh pihak yang diserang. Sifat ini pun setidaknya perlu dimiliki oleh seorang mukmin.
Itulah karakter karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang mukmin. Tidak lah sia-sia Allah SWT menyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al- Qur’an sebagai salah satu nama surah, yaitu An-Nahl.
BAB III
PENUTUP
            Demikianlah sekilas penjelasan mengenai manfaat lebah bagi manusia dan nilai-nilai tarbawi yang terkandung dalam hadits diatas yang mencotohkan lebah. Dan tentunya masih banyak lagi yang belum tercantum dalam tulisan ini. Penulis menyadari keterbatasan-keterbatsan sekaligus memberi peluang kepada penulis lain untuk membahasnya lebih dalam. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.





















DAFTAR PUSTAKA
Syakir, Syaikh Ahmad. 2009. Musnad Imam Ahmad. (Jakarta: Pustaka Azzam)
Dr. Musthafa Al- Bugha dan Muhyiddin Mistu, Al- wafi Syarah Hadits Arbain imam Nawawi . 2002. (Jakarta: Pustaka al kautsar)
Al-Qurthubi, Syaikh Imam.  Al Jami Li Ahkam Al-Qur’an. 2008. (Jakarta: Pustaka Azzam)


[1] Syaikh Ahmd Syakir, Musnad Imam Ahmad (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), hlm. 514
[2] Dr. Musthafa Al- Bugha dan Muhyiddin Mistu, Al- wafi Syarah Hadits Arbain imam Nawawi (Jakarta: Pustaka al kautsar, 2002), hlm. 472
[3] Syaikh Imam Al-Qurthubi, Al Jami Li Ahkam Al-Qur’an(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008),hlm. 337