Laman

Rabu, 29 Februari 2012

Kelas G makalah 3 : LEMBAGA PENDIDIKAN NON MUSLIM

MAKALAH
LEMBAGA PENDIDIKAN NON MUSLIM
 
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah          : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Ghufron, M.Si
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Disusun Oleh:
MUHAMMAD ALI FAHMI
202 111 0285
 
 
JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012



BAB I
PENDAHULUAN
 
Lembaga pendidikan non muslim adalah lembaga pendidikan dari agama diluar Islam. Yang didalamnya membahas tentang kitab-kitab mereka dan sebagainya.
Mereka (non muslim) banyak yang merubah dan mengganti isi kitab mereka. Oleh karena itu, kita sebenarnya perlu untuk mempelajari atau belajar di lembaga pendidikan non muslim agar mengetahui apa saja yang mereka (non muslim) gantu dan rubah pada kitab mereka.
Untuk itu dalam makalah ini perlu dibahas mengenai lembaga pendidikan non muslim. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Amin.
 

 
BAB II
PEMBAHASAN
 
LEMBAGA PENDIDIKAN NON MUSLIM
 
A.    Teks Hadits
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ أَبِيْ بَكر بن مُحَمَّد بن عَمْرو بن حَزْم قَالَ: كَانَ زَيْد بْن ثَابِتَ يَتَعلَّمَ فِيْ مَدَارِسِ مَاسِكَةِ, فَتَعَلَّمَ كِتَابَهُمْ فِى خَمْس عَشْرَة لَيْلَةً, حَتىَّ كَانَ يَعْلَمُ مَا حَرَّفُوْا وَبَدَّلُوْا (رواه الطبراني فى المعجم الأوسط)
B.     Terjemah
Artinya: “Dari Abdullah bin Abi Bakri bin Muhammad bin Amruu bin Hazmi berkata: Zaid bin Tsabit pernah belajar di sekolah non muslim (umum). Kemudian Zaid bin Tsabit mengetahui kitab-kitab mereka selama 15 malam. Sehingga Zaid mengetahui apa yang mereka rubah dan mereka ganti.
 
C.    Mufrodat
Belajar
يَتَعلَّمَ
 
مَاسِكَةِ
Kitab mereka
كِتَابَهُمْ
Rubah
حَرَّفُوْا
Ganti
وَبَدَّلُوْا
 
D.    Biografi Rowi
Imam At Thabrani Nama lengkapnya adalah Abul Qosim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub bin Muthoir Al Lakhmi Asy Syami At Tabhrani rahimahullah ta’ala.
Dia adalah seorang Imam yang Hafidz dan Tsiqoh yang suka bepergian dan melancong, seorang Muhaditsul Islam dan jembatan para penyeberang ilmu.
Beliau dilahirkan pada bulan Safar tahun 260 H di kota Uka tempat asal ibunya.
 
Sifat-sifatnya
Ibnu Mandah mengatakan: telah sampai berita kepadaku bahwa at Thabrani adalah orang yang baik penampilannya.
Ad Dzahabi mengatakan: kedua matanya menjadi buta pada akhir hayatnya. At Thabrani, orang-orang zindiq telah menyihirku
Suatu saat muridnya yang bernama Hasan Al Aththar bermaksud menguji penglihatan At Thabrani dengan mengajukan pertanyaan, berapakah jumlah pasak yang berada di atas atap itu? Ia menjawab, “aku tidak tahu, namun cincinku telah diukir oleh Sulaiman bin Ahmad yang indah.
 
Perjalanannya dalam menuntut ilmu
Beliau pertama kali mendengar hadits ketika berusia 13 tahun di daerah Tibriyah. Kemudian beliau pergi ke Al Quds tahun 74, lalu menuju Qoisariyah pada tahun 75 dan beliau mendengar dari para sahabat Muhammad bin Yusuf Al Firyabi.
Kemudian beliau bersafar ke Himso, Jabalah, kota-kota di Syam dan Hajj dan ke Yaman kemudian kembali ke Mesir,Barqoh kemudian ke Irak dan Asbahan dan sampai disana tahun 290 H lalu beliau keluar darinya.
Dia juga pergi ke Al Jazirah, Persi dan terakhir kembali ke Asbahan dan menetap. Kemudian menjadi muhaddits di sana sampai beliau wafat.
Dia mendengar hadits dari negeri Haramain, Yaman, Madain Syam, Mesir, Baghdad, Kufah, Bashroh, Ashbahan, Khuzistan dan yang lain-lainnya. Kemudian tinggal di Ashbahan selama 60 tahun menyebarkan ilmu dan mengarang kitab. Kemudian sampai di Irak setelah kosong dari Mesir, Syam, Hijaz dan Yaman. Seandainya ia menuju Irak lebih dahulu, maka ia akan menemukan sanad yang banyak. Adz Dzahabi mengatakan: Pertama kali ia mencari ilmu pada tahun 273 H. Ia diajak oleh ayahnya, seorang ahli hadits dari kawasan Duhaim. Perjalanan pertama kalinya ia lakukan pada tahun 275H.
 
Guru-gurunya
Beliau mendengar hadits dari Hasyim bin Martsad At Thobroni, Ahmad bin Mas’ud Al Khoyyat, ‘Amru bin Abi Salamah At Tunisi, Ahmad bin Abdullah Al Lihyani (pemilik kitab Adam), ‘Amru bin Tsaur di Qoisariyah, Ibrohim bin Abi Sufyan (Pemilik Kitab AlFiryabi) dan dari ribuan syaikhnya yang lain, bahkan lebih.[1]
 
E.     Keterangan Hadits
Hadits tersebut menerangkan bahwa Zaid bin Tsabit pernah belajar di sekolah-sekolah umum (non muslim) dan mempelajari kitab-kitab mereka sehingga Zaid bin Tsabit mengetahui apa saja yang mereka ganti dan rubah pada kitab mereka. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa kitab boleh untuk menuntut ilmu dengan orang non muslim sekalipun agar bisa mengetahui apap yang baik dan buruk untuk dijadikan pertimbangan kita semua.
Namun walaupun kita sudah mengetahui perbedaan dari kitab-kitab antar agama tersebut hendaklah kita menghormati perbedaan tersebut.
Selain itu hadits ini juga menerangkan bahwa tidak ada batasan bahwa umat Islam untuk menuntut ilmu dengan siapa saja, karena ilmu tidak mengenal agama. Hanya saja setelah kita mendalami ilmu itu hendaknya kita campurkan dengan agama kita.
 
 
 
F.     Aspek Tarbawi
a.       Kita harus menuntut ilmu dengan siapa saja walaupun dengan orang non muslim sekalipun.
b.      Belajar dengan non muslim bukan berarti kita mau mempelajari dan mengamalkan kitab mereka, namun agar kita mengetahui apa saja yang benar dan salah.

 
DAFTAR PUSTAKA
 
http://www.scribd.com /doc/39910779/Biografi-Imam-At-Thabrani.

24 komentar:

  1. Faidatul Aula_0316
    Asslm..
    dalam keterangan hadits di atas, dinyatakan bahwa setelah kita mendalami ilmu ( non muslim ) tersebut, hendaknya kita "campurkan" dengan agama kita.
    apakah ini berarti kita mencampuradukkan ajaran agama kita dengan agama lain ?
    tolong berikan penjelasan saudara mengenai hal ini..
    Trima kasih..
    Wasslm..

    BalasHapus
  2. Nama: Moh. Zuhrufi Sani
    NIM : 2021110322
    kls : G

    Bagaimana apakah boleh memanfaatkan orang dari lembaga non muslim sebagai sarana pengetahuan atau ilmu untuk dirinya?

    BalasHapus
  3. MUTHOHAROH
    2021110329
    G

    Bagaimana jika seseorang sibuk mempelajari agama lain sedangkan agama sendiri kurang dipelajari???
    apa tindakan yang anda ambil jika menemui hal seperti itu???

    BalasHapus
  4. nama : nailiyatul maqsudah
    nim : 2021110292
    kelas : G


    DISITU KAN TERDAPAT 4 BULAN MULIA, DIANTARANYA BULAN DZULHIJAH. LALU MANAKAH YANG LEBIH AFDHOL ANTARA 10 TERAKHIR BULAN RAMADHAN DENGAN 10 AWAL BULAN DZULHIJAH.

    BalasHapus
  5. nama : RIF'ATUL ZAMI IZZATI
    nim : 202109002
    kelas : G

    Bagaimana sikap anda jika ada orang non muslim mempelajari Al Qur'an hanya untuk menjelek-jelekkan Islam?

    BalasHapus
  6. nama : faridah
    nim : 2021110263
    kelas: G

    berhubungan dengan pendidikan non muslim..bagaimana pendapat anda dengan muslim yang mengajar di tempat orang-orang(yayasan/pendidikan) non muslim?

    BalasHapus
  7. nama : FATKHIYATUN NI'MAH
    NIM : 2021110319
    Kelas: G

    Dalam aspek tarbawi dijelaskan bahwa tujuan dari mbelajar dari orang nin muslim adalah agar mengetahui hal yamg benar dan yang salah, lalu apakah ilmu pengetahuan kita (umat muslim) itu adalah salah?
    padahal, telah kita ketahui bersama bahwa kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai bangsa Barat saat ini,awalnya adalah berasal dari umat Islam. mohon dijelaskan..

    BalasHapus
  8. Nama : Tri Nurul Aeni
    NIM : 202109011
    Kelas: G

    bagaimana menurut pemakalah,jika ada orang muslim yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan non muslim sedangkan iman orang tersebut masih lemah???

    BalasHapus
  9. ABDUL HADI
    2021110300
    Bagaimanakah batasannya kita boleh menuntut ilmu di lembaga nonmuslim?bukamkah apabola kita menyerupai mereka itu bisa digolongkan ke golongan mereka?

    BalasHapus
  10. ANNA IRHAMNA
    2021110303
    Apakah kita boleh mencampur adukkan antara lembaga muslim dan non muslim dalam menuntut ilmu

    BalasHapus
  11. RISKIYAH
    2021110304
    Bukankah ilmu itu harus di amalkan?
    bagaimana kalau kita menuntut ilmunya di lembaga nonomuslim? apakah harus di amalkan?

    BalasHapus
  12. KHafidzin
    2021110311
    G

    bagaimana jika kita mencampurkan ilmu agama non muslim dengan agama kita, padahal ilmu itu belum tentu baik?

    BalasHapus
  13. MUHAMMAD SUKRON
    2021110328
    G

    ketika seorang muslim belajar d negara yg mayoritas non muslim mau tidak mau mereka harus mengikuti paham sipilis(sekulerisme,liberalisme,pluralisme)

    sedangkan fatwa MUI paham tsb HARAM
    BAGAIMANA MENURUT ANDA??

    BalasHapus
  14. nur khikmah
    2021110313

    apakah kia sebagai pejalar muslim menelaah materi dan mempelajari materi mereka? jelaskan alasannya??

    BalasHapus
  15. M.HARIS FAHMI
    2021110323
    G
    jika ada seorang guru yang non muslim, yang terkadang memasukkan ajaran" keagamaannya ketika mengajar, bagaimana sikap sebagai seorang murid yang notabenenya muslim menanggapi hal tersebut ?

    BalasHapus
  16. nur khikmah
    2021110313
    G

    apakah boleh pelajar muslim menelaah dan mempelajari materi dari non muslim tsb?? jelaskan alasannya??

    BalasHapus
  17. Fatikhin
    G

    bagaimana etika seorang muslim ketika masuk kedalam lembaga pengajaran non muslim?

    BalasHapus
  18. LUKMAN HAKIM
    2021110294
    G

    Pertanyaan:umpama kita belajar dr guru non muslim,namun penerangan beliau sangat bertentangan dengan syariat islam,baiknya bagaimana kita mengambil sikap?

    BalasHapus
  19. Naelul Izah
    2021110324
    "agar bisa mengetahui yang baik dan buruk untuk dijadikan pertimbangan kita semua", maksud pertimbangan disitu bagaimana?apa pertimbangan untuk mengikuti ajaran dari non muslim?

    BalasHapus
  20. M.Lendra (2021110299) G
    bagaimanakah sikap kita bila ingin mempelajari kisah para rasul berdasrkan kitab dari umat non muslim, semisal seorang arkeolog seringkali mereka mengkorelasikan antara kisah dari kitab agama samawi dengan realitas hukum alam/bumi, bagaimana pandangan pemakalah?

    BalasHapus
  21. M.nur hasanudin
    202109004
    G
    Dalam keterangan hadits di atas Zaid bin Tsabit mengetahui apa saja yang mereka ganti dan rubah pada kitab mereka....
    la yang saya ingin katakan nama2 dri kitab apa saja yang d ganti oleh mereka..??

    BalasHapus
  22. MUSLIHIN
    202.109.431
    menurut anda apakah ada perbedaan ( dikotomi ) ilmu barat ( Non muslim ) dengan ilmu timur
    (Muslim), tolong jelaskan...!

    BalasHapus
  23. bagaiman menaggapi perpedaan pengajar seorang non muslim agar ilmu yang di ajarkan bisa kita terima walau pun qta tidak suka dg beliau ?

    BalasHapus
  24. tarmujiyanto
    2021110317
    bagaiman menaggapi perpedaan pengajar seorang non muslim agar ilmu yang di ajarkan bisa kita terima walau pun qta tidak suka dg beliau ?

    BalasHapus