Kelas A makalah 2 : Masjid Pusat Ilmu Pengetahuan

MAKALAH

MASJID PUSAT ILMU PENGETAHUAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah            : Hadits Tarbawi II

Dosen Pengampu    : M. Ghufron Dimyati, M.Si

 

Disusun Oleh :

Nama         : Hikmah Rifqiani

NIM          : 2021110001

Kelas         : A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2012

PENDAHULUAN

Kata masjid sendiri secara harfiah menurut makna bahasa Arab adalah bentuk isim makan yang berarti tempat untuk bersujud. Namun secara terminologis masjid dapat dikatakan sebagai tempat khusus untuk melakukan berbagai aktivitas pengajaran dan pendidikan. Melalui lembaga nonformal inilah Rasulullah SAW melakukan proses pembinaan moral, mental dan spiritual umat, sehingga masjid pada saat itu berfungsi strategis sebagai lembaga pendidikan yang efektif untuk menghimpun potensi umat dari berbagai latar belakang dan unsurnya.

MASJID PUSAT ILMU PENGETAHUAN

A.    Hadits

أبوبُرَ بُرَ يْدَةَ يَقُْوْلُ :عَا نَ رَ سُوْ لُ اللهِ َصلَّى اللهُ َعلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْطُبُنَااِذْجَاءَاْلََحْسَيْنُ عَلَيْهِمَاقَمِيْهِمَانِ اَحْمَرَانِ يَمْشِيَانِ وَيَعْثُرِانِ َفنَزَ لَ رَسُولُ اللهِ َصلَّى اللهُ َعلَيْهِ وَ َسلَمَ ِمنَ ا لِمنْبَرِ َفحَمَلَهُمَاوَوَ َضَعهُمَابَيْنَ َيدَ يْهِ ُثعَّ َقالَ َصلَ قَ اللهُ ِانَّمَااَمْوَاُهُمْ وَاَوْ لاَدُ كُغْ ِفتْنَةٌ َفنَطَرْتُّ ِالَى َهزَيْنِ الصَِّبيَّينِ َيمْشِيَانِ َوَيعْرَانِ َفلَمْ اَحْبِرْ حَقَّ َقطَعْتُ حَدِ يْمِيَّ وَرَ ْفعَتُهُمَا ( َقالَ ابَو عيس هَذَا حَدِ  يْثٌ حَسَنٌ َغِريْبٌ ِانَّمَانَعْ ُفهُ ِمنْ َحدِ يْثِ اْلحُسَيْنِ ْبنِ َواِقٍل (رواهالترمل ي فى الجامع كقاب المناقب عن ر سول الله، باب مناقب اكسن والحسين)     

B.     Terjemah

Abu Buraidah berkata : Rasulullah SAW, pernah ketika sedang khutbah tiba-tiba Hasan dan Husain datang memakai baju komis (kurung) merah sambil berjalan dan terjatuh kemudian Rasulullah SAW turun dari mimbar dan menggandeng mereka berdua dan meletakkan keduanya dihadapan beliau kemudian beliau berkata : benar kata Allah, sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah fitnah. Saya melihat mereka berdua berjalan dan terjatuh dan saya tidak tahan sehingga saya memutus pembicaraan dan menolongnya (Telah berkata Abu Isa hadits ini hasan dan langka, saya tahu hadits ini dari cerita Husain bin wakid).

C.    Mufradat

يَحْطُبُنَا      : khutbah

 قَهِيْعَانِ      : kurung

  اَ حْمَرَا نِ: merah

 يَهْشِيَان     ِ: berjalan

 يَعْثُرَانِ      : terjatuh

  فَحَمَلُعًُمَا   : menggendong

 وَضَعَهُمَا   : meletakkan

  اَمْوَالُحُمْ   : harta

 اَ ْولاَ دُ كُعْ : anak-anakmu

  قَطَعْتُ     : memutus

 رَ فْعَتُعُمَا   : menolongnya

D.    Biografi Rowi

Buraidah (wafat 63 H)

Nama lengkapnya adalah Buraidah bin Husaid bin Abdullah bin Harits Al-Islam Al Ma-Dani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Sahal, beliau termasuk sahabat yang pernah tinggal di kota Madinah kemudian pindah ke kota Basrah dan ikut dalam perang di kawasan Khurasan. Beliau meniggal dunia pada tahun 63 H di Meru.

E.     Keterangan Hadits

يَحْطُبُنَا (khutbah)

Ketika Rasulullah di Madinah, lembaga pendidikan informal (rumah) tetap berlangsung, tetapi pada masa ini lahir lembaga pendidikan baru yaitu masjid. Dan telah tercatat dalam sejarah pada kala itu tidak saja berfungsi sebagai tempat untuk beribadah semata. Tetapi lebih dari itu, ia memiliki banyak fungsi salah satunya sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran dalam mentransisi ilmu pengetahuan Islam. Di dalam masjid Rasulullah mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halaqah, dimana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan Tanya jawab berkaitan urusan agama dan kehidupan sehari-hari.

F.     Aspek Tarbawi

·         Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.

·         Masjid sebagai penyebar dakwah Islam seperti halnya pada zaman Rasulullah SAW, al-khulafa’ar rasyidun dan seterusnya.

·         Masjid dapat dimanfaatkan sebagai tempat menuntut Ilmu.

PENUTUP

Fungsi masjid sesungguhnya dapat di rujuk pada sejarah masjid paling awal, yaitu pada masa penggunaan masjid pada masa Rasulullah SAW, al khulafa’ ar-rasyidin, dan seterusnya. Pada masa itu masjid paling tidak mempunyai dua fungsi yaitu fungsi keagamaan dan fungsi sosial. Fungsi masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga lembaga untuk mempererat hubungan dan ikatan jemaah Islam yang baru tumbuh. Nabi SAW mempergunakan masjid sebagai tempat menjelaskan wahyu yang diterimanya, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para sahabat tentang berbagai masalah, memberi fatwa, mengajarkan agama Islam, membudayakan musyawarah, menyelesaikan perkara-perkara dan perselisihan-perselisihan dan sebagai tempat mengatur strategis militer.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Abdurrahman, Tahfatul Ahwad Syarah Jami’at Tirmidzi, bab : ١٠٩,      

 H ٦٣٥٣ – H  ١٢٨٣, hal : ٢٧٨

Drs. Hasbullah. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.