Kelas A makalah 3 : RUMAH SEBAGAI MADRASAH

MAKALAH

RUMAH SEBAGAI MADRASAH

Disusun guna memenuhi tugas:

Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II

Dosen Pengampu : Muhammad Hufron Dimyati, M. S. I

 

Disusun oleh:

MUHAMMAD ARIF ISMANTO

NIM                : 2021110005

KELAS           : A

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA  ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2012

PENDAHULUAN

            Keluarga merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah sebagai wahana pendidikan agama yang paling ampuh. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dapat dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak di terima oleh anak adalah dalam keluarga.

Dalam hal ini rumah juga dapat dikatakan sebagai madrasah pertama bagi anak. Untuk mengetahui lebih jelasnya akan di bahas dalam pembahasan makalah ini.

PEMBAHASAN

A.  Hadits

عثمان بن الأرقم أنه كان يقول : أنا ابن سبع الإسلام أسلم أبي سابع سبعة و كانت داره على الصفا و هي الدار التي كان النبي صلى الله عليه و سلم يكون فيها في الإسلام و فيها دعا الناس إلى الإسلام

(رواه الحاكم فى المستدرك, باب ذكر الأر قم بن أبي الأرقم المخزومي رضي الله عنه)

B.     Terjemah

“Ustman bin Arqam berkata: saya masuk Islam usia tujuh tahun, ayah saya orang yang ke tujuh masuk Islam. Rumahnya di tanah safa dan rumah itu pernah di tempati oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah dan berdo’a kepada manusia untuk masuk Islam. (HR. Al- Hakim).[1]

C.    Mufradat (Kata-Kata Penting)

ابن سبع الإسلام         : masuk Islam usia tujuh tahun.

أسلم أبي سابع سبعة    : orang yang ke tujuh masuk Islam

داره                        : rumah

دعا                        : berdo’a

D.    Biografi Perawi

Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ‎

 Adalah seorang pengusaha yang berpengaruh dari suku Makhzum dari kota Mekkah. Dalam sejarah Islam, dia orang ketujuh dari As-Sabiqun al-Awwalun. Rumahnya berlokasi di bukit Safa, di tempat inilah para pengikut Muhammad belajar tentang Islam. Sebelumnya rumah al-Arqam ini disebut Dar al-Arqam (rumah Al-Arqam) dan setelah dia memeluk Islam akhirnya disebut Dar al-Islam (Rumah Islam). Dari rumah inilah madrasah pertama kali ada. Al-Arqam juga ikut hijrah bersama dengan Muhammad ke Madinah.[2]

E.     Keterangan Hadits

Kakeknya yang bernama ustman telah menceritakan kepadanya, kemudian dia berkata: saya masuk Islam usia tujuh tahun, sedangkan ayah saya masuk Islam merupakan orang yang ke tujuh dari jumlah orang tujuh tersebut (As-sabiqun al-Awwalun). Dan rumahnya terletak di daerah safa, di rumah tersebut Rasulullah pernah menempati di dalam berdakwah atau mengajak manusia untuk masuk Islam dan dirumah itu banyak orang yang masuk Islam. Kemudian Rasulullah bersabda pada malam senin, Rasul berdo’a “ya Allah muliakanlah Islam dengan kecintaan ke dua laki-laki tersebut kepadaMu yaitu Umar bin khatab dan Umar bin Hisyam”. Kemudian Umar bin khatab itu datang keesokan harinya dan menyatakan Islam di rumahnya Arqam, kemudian mereka keluar dari rumah membaca ta’bir dan thawaf di baitullah (ka’bah) secara terang-terangan. Kemudian rumah tersebut di namai Darul Arqam (rumah Islam).[3]

F.     Aspek Tarbawi

Fung si rumah selain sebagai tempat tinggal, rumah juga dapat dijadikan sebagai:

a)    Tempat memperoleh pendidikan keluarga, yaitu:

Ø  Pengalaman pertama masa kanak-kanak

Ø  Memantapkan kehidupan emosional anak

Ø  Menanamkan dasar pendidikan moral

Ø  Memberikan dasar pendidikan sosial

Ø  Peletakan dasar-dasar keagamaan

b)   Tempat ibadah

Jadikanlah shalat sebagai tiangnya, zikir sebagai pondasinya dan bacaan Al Qur’an sebagai cahaya yang akan menerangi para penghuninya.

c)    Tempat pendapatan[4]

Aspek Tarbawi dari hadits di atas adalah:

Ø Hendaklah rumah di gunakan untuk shalat dan membaca Al Qur’an.

Ø Peliharalah rumah sebaik mungkin dengan cara menjalin hubungan tali persaudaraan yang harmonis di antara sanak keluarga, karena rumah adalah sebagai cermin kehidupan kita.

Ø Manfaatkanlah rumah untuk sumber pendapatan.

Ø Manfaatkanlah rumah untuk memperoleh ilmu, baik agama maupun moral.

           

PENUTUP

Dari hadits di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa rumah merupakan salah satu lembaga pendidikan bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hakim, 1398-1978 M, Al mustadrak jilid III, Mesir: Beirut

Hasbullah, 1999, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Abdillah_al-Arqam_bin_Abi_al-Arqam

---

[1] Al-Hakim.  Al mustadrak jilid III. (Mesir: Beirut. 1398-1978 M). halm. 502

[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Abdillah_al-Arqam_bin_Abi_al-Arqam

[3] Ibid. Halm. 502

[4] Hasbullah. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Halm. 39-44