Laman

Kamis, 29 Maret 2012

A7-43 Syarifatul Aini


MAKALAH
HADITS TENTANG BUSANA DAN AKSESORIS CERMINAN JIWA
Disusun untuk memenuhi tugas:
Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I






SYARIFATUL AINI
2021110043
KELAS  A

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Dalam ajaran agama islam terdapat ilmu tentang aturan-aturan yang didalamnya antralain mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia. Pengaturan tentang hubungan tersebut agar manusia menggunakan etika-etika tertentu yang sudah ada dalam syari’at islam. Etika disini mengutipkan hadits tentang busana dan aksesoris sebagai cerminan jiwa manusia.
Hadits tersebut menggambarkan tentang aturan cara berbusana bagi wanita muslimah dan tentang tidak diperbolehkannya menganiaya terhadap kaum lemah yang telah diatur dalam ajaran agama islam. Lebih rincinya akan tercantum dalam pembahasan hadits tentang busana dan aksesoris cerminan jiwa.
                                                                                                                                          











PEMBAHASAN
HADITS TENTANG BUSANA DAN AKSESORIS CERMINAN  JIWA
Hadits
عن أبي هريرة قال قل رسول الله صلي الله عليه وسلم : صِنْفانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأذْنَابِ البَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَاِريَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَاعِلَاتٌ رُءُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ البُخْتِ المَائِلَةِ لَا يَذْخُلْنَ الجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَاوَكَذَا. (رواه مسلم في الصحيح, كتب اللباس والزينة, باب النساء الكاسيات العاريات المائلات المميلات)

Terjemahan:
Dari Abu huraira r.a telah menceritkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda ; Ada dua macam orang yang termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihat keduanya, yaitu suatu kaum, mereka mempunyai cambuk seperti buntut-buntut sapi yang mereka gunakan memukul orang-orang dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang yang suka  menggoda  lagi menyimpng dari jalan petunjuk, sedangkan rambut  kepala  mereka mirip dengan punuk-punuk unta yang condong (rebah), mereka tidak dapat masuk surge dan tidak pula dapat mencium baunya, padahal bau surga dapat tercium dari jatak perjalanan sekian dan sekian". [1]
Mufrodat
Dua golongan صِنْفَانِ : 
Aku belum pernah melihat kedunyaلَمْ اَرَ هُمَا :
Suatu kaumقَوْمٌ:
Cambukسِياَ طٌ:    
Seperti buntut-buntut sapi كَاَذْنَابِ الْبَقَرِ:
Orang-orang yang berpakaian كَاسِيَا تٌ:
Berpakaian transparan (tipis) عَارِيَاتٌ:
Jalan lenggak-lenggok المَائِلَةِ:
Onta  البُخْتِ:
Menarik/ merangsang مُمِيْلاَت:
Punuk اَسْنِمَةِ:
Biografi perowi hadits
v  Abu Hurairah
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Shakhr. Pada masa jahiliyah beliau bernama Abd Syams, biasa dipanggil Abu Hurairah karena seekor kucing selalu menyertainya dan beliau sangat menyayangi bahkan selalu memberi makan dan merawat kucing tersebut.
Beliau dilahirkan tahun 21 sebelum hijriyah. Sejak kecil beliau yatim. Beliau bekerja pada Basrah binti Ghazawan. Setelah masuk islam beliau menikahinya. Beliau berasal dari kabilah Dus, Yaman. Beliau masuk islam tahun 7 H. Semenjak masuk islam beliau selalu menyertai Nabi saw. Beliau termasuk salah satu di antara Ahl Ash-Shuffah.[2]
Setiap malam, beliau selalu menghiasi rumahnya dengan dzikir mengingat Allah. Suatu hari, beliau mengadukan keadaan ibunya kepada Rasulullah, beliau memohon kepada Rasul untuk mendoakan ibunya agar mendapat petunjuk dari Allah. Beliaupun mendoakannya dan akhirnya ibu Abu hurairah masuk islam.
Umar bin khattab pernah menugaskannya sebagai gubernur wilayah Bahrain. Setelah sekian lama menjabat, Umar mengamati bahwa Abu Hurairah hanya sibuk beribadah, lalu Umar mencopot jabatannya. Kemudian Umar bermaksud mengangkatnya lagi menjadi gubernur namun Abu Hurairah menolak.
Marwan bun Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairahterhadap hadits Nabi saw. Pada masa itu banyak muncul hadits-hadits palsu yang dinisbatkan kepada Abu Hurairah. Marwan memanggil dan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, lalu sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah beliau sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah. Al-Bukhari pernah berkata, “ Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah”. Diantara orang yang meriwayatkan hadits darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lainnya.
Beliau meriwayatkan 5.374 hadits dari Nabi saw. Diantaranya, Nabi bersabda, “iman itu mempunyai tujuh puluhan cabang, dan malu itu adalah salah satu dari cabang iman”. (HR. Bukhari). Pada tahun 59 H, beliau menderita sakit. Pada waktu sakit, beliau pernah mengatakan, “ Ya Allah, aku cinta bersua dengan-Mu, maka cintailah persuanku dengan-Mu”. Beliau meninggal di Madinah dan jasadnya dimakamkan di Baqi’.[3]
Keterangan hadits
Lam ara humaa, aku belum belum pernah melihat keduanya. Diakatakan demikian karena kedua macam orang tersebut masih belum ada di zaman Nabi Muhammad  saw. Salah satu diantara orang yang masuk neraka ialah suatu kaum yang memiliki cambuk untuk memukuli orang-orang. Yang dimaksud ialah para penguasa  dan orang-orang yang seperti mereka, cambuk-cambuk mereka digunakan untuk menganiaya orang-orang yang lemah. Akan tetapi jika cambuk-cambuk  tersebut tidak digunakan untuk menganiaya orang  lain, maka tidak mengapa.
Golongan yang kedua ialah kaum wanita yang menurut lahiriahnya berpakaian tetapi pada kenyataannya mereka telanjang, karena pakaian yang mereka pakai tipis sehingga lekuk-lekuk tubuh mereka kelihatan, begitu pula yang memakai pakaian yang ketat. Terlebih lagi bagian-bagian tubuh yang merangsang mereka tonjolka padahal syara’ memerintahkan untuk menutupnya. Kepala mereka seakan-akan besar karena rambut yang disasak sehingga mirip dengan punuk unta. Selain dari itu mereka menyimpang dari jalan hidayah dan suka meniru-niru wanita sesat yang menjadi panutannya atau suka menggoda kaum pria yang berhati rusak atau cara jalan dan cara bicara mereka mengundang birahi lawan jenisnya.
Orang-orang seperti mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan pula mencium baunya, padahal bau surga sudah dapat tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun. Hal ini bagi orang-orang yang menganggap halal hal tersebut dan merupakan ancaman serta peringatan keras.[4]
Aspek Tarbawi Dalam Hadits
-          Di haramkan  para penguasa dan orang seperti mereka menganiaya orang-orang lemah yang berada dibawah mereka.
-          Kaum wanita diwajibkan menutup aurat (bagian tubuh yang semestinya ditutupi ) dengan pakaian muslimah yang sopan dan tidak ketat (menimbulkan lekukan-lekukan tubuh). Pakaian muslimah harus menutupi seluruh tubuh wanita.
-          Kaum wanita yang memakai pakaian tipis dihadapan kaum lelaki merupakan pelanggaran terhadap kewajiban berhijab yang diwajibkan oleh Allah terhadap setiap wanita muslimah.
-          Hadits di atas merupakan berita tentang hal yang gaib atau peristiwa yang belum pernah terjadi pada masa Nabi saw namun akan terjadi dimasa mendatang dan berita ini sesuai kenyataan seperti yang terlihat pada masa sekarang.










PENUTUP
Hadits  di atas menunjukkan bahwa akan datang golongan baru yang akan ada pada zaman mendatang setelah zaman Nabi Muhammad saw, golongan orang-orang seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan pula mencium bau surga, padahal bau surga sudah tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun. Hal ini bagi orang yang menganggap halal hal berikut yang merupakan ancaman dan peringatan keras dari Allah, golongan yang dimaksud yaitu; Suatu kaum yang memiliki cambuk untuk memukuli orang-orang, yang dimaksud ialah para penguasa yang menganiaya orang-orang lemah dibawah mereka dan kaum wanita muslimah yang menurut lahirnya berpakaian tetapi mereka telanjang karena mereka berpakaian tipis sehingga lekuk tubuh mereka kelihatan sehingga akan menibulkan syahwat bagi kaum laki-laki.
Dengan hadits tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa dalam berhubungan dengan sesama manusia diharamkan menganiaya sesama manusia khususnya untuk para penguasa yang menganiaya orang-orang yang berada di bawah mereka dan kaum wanita harus mematuhi kewajiban untuk berhijab yang diwajibkan oleh Allah SWT terhadap setiap wanita untuk berpakaian muslimah sesuai syari’at Islam.


DAFTAR PUSRAKA
Ali Nashif, Syekh Mansur .1994. Mahkota Pokok-pokok Hadits Rosulullah” jilid3.Bandung:Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Abdurrahman al-ikh, Khalid .2010. Fiqih Wanita : Tentang ha-hal yang dilarang”.Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Mursi,  Muhammad Said. 2007.  ”Tokoh-tokoh Islam Sepanjang Sejarah”. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.




[1] Khalid Abdurrahman Al-Ikh,”Fiqih Wanita: Tentang Hal-hal yang Dilarang”,(Semarang: Pustaka Rizki Putra) hal 159-160
[2] Ahl Ash-Shuffah: mereka adalah orang-orang fakir miskin penduduk Madinah dari kalangan muhajirin. Jumlah mereka sekitar 400 orang. Mereka tidak memiliki keluarga dan harta kekeyaan.
[3] Syekh Muhammad Said Mursi,”Tokoh-tokoh Islam Sepanjang Sejarah”. (Jakarta: Pustaka Al Kautsar) hal. 123-125
[4] Syekh Manshur ali Nashif,”Mahkota Pokok-pokok Hadits Rasulullah”(Bandung: Sinar Baru Al Gensido) hal 544-546

15 komentar:

  1. Nurul Fauziyah 2021110023_A

    Bagaimana cara kita kelak sebagai orang tua agar mampu menanamkan pada anak kita, mulai usia dini untuk senantiasa menutup auratnya (berjilbab)?

    BalasHapus
  2. 2021110034
    kelas A

    apakah cara berbusana seseorang itu pasti mencerminkan jiwanya?? padahal sekarang ini banyak kasus, orang yang berbusana sopan bahkan berjilbab justru akhlaqnya lebih buruk dr pada orang yang tidak berjilbab,.. mhon jelaskan..

    BalasHapus
  3. 2021110003
    bagaimana kriteria-kriteria busana muslimah yang sesuai dengan syari'at agama islam?mhon jelaskn!
    trims...

    BalasHapus
  4. Nama : Irma Hardika saputri
    NIM : 2021110010
    kelas: A

    Banyak sekali dijumpai disekitar kita, wanita berpakaian menyerupai lelaki, dan lelaki berpakaian seperti wanita.
    Bagaimana pendapat pemakalah mengenai hal ini. terus faktor apa yang menjadikannya seperti itu ??
    Syukrooonn :)

    BalasHapus
  5. M. Yasfi
    2021110013
    A

    banyak sekali yang kita jumpai disekitar kita.
    orang yang berjilbab tp merka memakainya hnya untuk formalitas,
    kulyh berjilbab tp klau pergi jlan2 tdk berjilbab, dan jga ada org yg berjilbab tp ht mereka tidak berjilbab dlam arti tingkah laku mereka tidak terpuji.
    bagaimana anda menyikapi hal tersebut ?

    BalasHapus
  6. assalamualaikum wr.wb

    ubay 2021110012

    1.apa penyebab timbulnya golongan pertama dengan golongan kedua seperti yang disebutkan dalam makalah anda. tolong jelaskan.

    2.bagaimana cara agar kedua golongan tersebut hilang ( diminimalisir hingga habis)

    3.mengapa di dunia islam khususnya di indonesia banyak bermunculan golongan kedua.

    4.apakah orang yang selalu berdandan ala penajat, jiwanya adalah penjahat. tolong jelaskan

    5.apajah orang yang berjas dan berdasi mempunyai jiwa yang baik padahak banyak sekali orang yang seperti justru lebih jahat dari para penjahat. mohon penjelasannya.

    BalasHapus
  7. shofiyatul inayah 232108104
    assalamualaikum
    Menurut pemakala apa tips agar seseorang itu ketuka s alam akhirat terhindar dari api neraka tolong jelaskan maturnuwun

    BalasHapus
  8. muhammad arif ismanto
    2021110005
    assalamualaikum
    upaya apa yang anda bisa berikan terhadap wanita yang belum bisa mengenakan pakaian ala muslimah, ketika anda menjumpai wanita yang tomboi?

    BalasHapus
  9. 2021110046
    A
    bagaimana cara kita menyadarkan teman-teman kita yang merasa malu jika berpakaian yang menutup aurat yang baik,mereka lebih PD dengan pakaian yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuh wanita, padahal islam tidak membolehkan berpakaian yang seperti itu????

    BalasHapus
  10. Saya pernah dengar hadits Nabi Muhammad SAW. yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW. melaknat suatu kaum,yaitu pria yang berpakaian menyerupai wanita dan melaknat wanita yang berpakaian menyerupai pria?apakah Hadits tersebut juga termasuk dalam pembahasan makalah yang akan anda paparkan?Terima kasih.

    BalasHapus
  11. Slamet Uripah
    202 111 0025
    A

    Bagaimana cara menyikapi realitas pada zaman sekarang bahwa wanita lebih condong untuk berhias secara berlebihan agar mereka di pandang lebih menarik oleh orang lain, padahal menurut hadits sesuatu yang berlebihan itu dilarang oleh agama...???

    BalasHapus
  12. di era sekarang banyak remaja berbusana dan beraksesoris ala-ala korea style. apakah hal tersebut merupakan cerminan jiwa pada remaja sekarang...? dan apa dampak positif dan negatif dari trend tersebut...?

    BalasHapus
  13. KHAYYUN NAFI
    2021110028

    Aspek tarbawi dari hadis tersebut adalah bahwa Kaum wanita diwajibkan untuk menutup aurat,,
    Seberapa penting kah menutup aurat tersebut karena dalam realitanya masih banyak muslimah yang belum mengetahui akan pentingnya menutup aurat tersebut,,.??
    Manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari menutup aurat...???
    Adakah pahala atau ganjaran tertentu dari menutup aurat,,adakah dalil Al Qur'an atau hadis yang mengatakan hal tersebut...???
    Menurut pemakalah,,mana yg lebih baik antara muslimah yg menutup aurat namun kelakuannya buruk ataukah muslimah yg tidak menutup aurat namun mempunyai akhlak yang baik...???

    BalasHapus
  14. 1) Nurul Fauziyah 2021110023_A

    Jawab;
    • Memberikan contoh (teladan), karena anak akan meniru kebiyasaan orang tua. Dari hal ini, orang tua harus berhijab agar anak dapat meniru kebiasaan yang dilakukan orang tua.
    • Bagi anak-anak belum mengerti maksud dan tujuan berhijab, dengan memberi contoh (teladan) akan mendorong anak untuk melakukan kebiasaan yang dilakukan orang tuanya.
    • Bagi anak yang sudah mulai mengerti, beri pengarahan bahwa menutup aurat itu dapat melindungi dari pandangan laki-laki dan merupakan kewajiban bagi setiap muslimah yang telah ditetapkan Allah sesuai surat Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nuur ayat 31.


    2) Nur_islamiyah 2021110034
    kelas A


    jawab;
    Sebenarnya, busana sebagai cerminan jiwa seseorang. Dalam qaidahnya, Addhohir yadullu alal bathin. Yang dapat dijelaskan bahwa masalah hati itu hanya Allah yang tahu, karena itu dalam menilai seseorang patokanya adalah yang tampak pada orang tersebut (khukmuna ala dhowahir) hukumilah yang tampak. Karena pakaian akan mempresentasikan karakter dari kepribadian pemakainya. Cara berpakaian yang sopan sesuai dengan ajaran agama dan norma sosial yang ada akan menggambarkan kondisi psikologis dari pemakainya, dengan demikian apa yang nampak secara lahiriyah sesungguhnya menunjukkan apa yang tersimpan dalam hatinya. Lebih bisa dijadikan hukum, berdasarkan kebiasaannya. Andaikata kita perpegang pada hati seseorang, alasan ini tidak tepat karena hati seseorang yang sebenarnya tidak dapat dinilai seseorang.
    Kalau masalah orang yang berbusana sopan dan berjilbab namun akhlaqnya buruk, mungkin ada beberapa sebab yang menjadikannya ia berjilbab namun sebab tersebut bukanlah dari hati, yang ia sendiri berniat menggunakan jilbab untuk menjalankan kewajibannya berhijab, tapi terdapat faktor lain yang menyebabkan orang tersebut berjilbab, antara lain;
    • Sebab dari keluarga yang menuntut untuk berjilbab.
    • Dari lingkungan sosial tempat tinggal yang menyebabkan ia berjilbab, karena lingkungan sekitarnya terdapat banyak ulama’ dan masyarakatnya muslimahnya juga menggunakan jilbab.
    • Lingkungan sekolah, yang siswinya menggunakan jilbab.
    • Meniru-niru teman sepermainan yang menggunakan jilbab namun dirinya sendiri sebenarnya tidak tertarik menggunakan jilbab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3) Nadlifatul Ulya
      2021110003

      Jawab;
      • Hijab menurut saya bukan hanya bermaksud untuk menutup aurat secara lahiriyah saja, hijab disini juga bathin ikut berhijab dengan bertaqwa karena pakaian yang paling baik adalah taqwa kepada Allah.
      • Dalam berhijab secara lahir yaitu Kaum wanita diwajibkan menutup aurat (bagian tubuh yang semestinya ditutupi) dengan pakaian muslimah yang sopan dan tidak ketat (menimbulkan lekukan-lekukan tubuh). Pakaian muslimah harus menutupi seluruh tubuh wanita. Seperti dalam surat An-Nuur ayat 31, yang artinya; Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
      Dan surat Al-Ahzab ayat 59, yang artinya; .Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

      Hapus