Laman

Jumat, 09 Maret 2012

E51. Uswatun Khasanah, 24. AL-QUR’AN SUMBER ILMU PENGETAHUAN


MAKALAH
AL-QUR’AN SUMBER ILMU PENGETAHUAN
Disusun guna memenuhi Tugas :
Mata Kuliah                  :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu          :  Muhammad Ghufron, M.S.I
STAIN








      Disusun Oleh:
Uswatun Khasanah
2021110210
KELAS : E

JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012







BAB I
PENDAHULUAN

Keberadaan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi umat islam tidak berarti menafikan peran akal sebagai sarana olah pikir dan pertimbangan bagi manusia dalam menjalani hidup kesehariannya. Malah lebih jauh dari itu, Al-Qur’an justru memberikan bimbingan kepada akal manusia untuk senantiasa istiqomah berjalan dalam hukum dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah bagi seluruh makhluknya.
Sebagai kitab suci dan petunjuk, Al-Qur’an memiliki berbagai petunjuk dimensi untuk dijadikan pegangan hidup dan penuntun arah bagi setiap muslimin dalam menjalani kehidupannya. Al-Qur’an mengajak akal manusia untuk bertafakur (memikirkan) dan bertadzakkur (mengingat) akan ciptaan Allah. Dengan adanya akal dan ilmu yang dimilikinya, manusia dapat dibedakan atas golongan yang berilmu dan golongan yang bodoh. Dalam Al-Qur’an, Allah menjadikan ilmu sebagai barometer bagi manusia untuk mencapai derajat yang lebih tinggi ( Ulil Albab ).
Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru bagi para pembaca dalam usaha mempelajari Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an bukan saja dijadikan sebagai wacana bacaan rutin, tetapi lebih dari itu sebagai suatu samudera ilmu yang senantiasa kita menimba darinya.










BAB II
PEMBAHASAN

A.      Materi Hadits

حدثنا عبد بن حميد اخبرنا حسين بن على الجعفي اخبرنا حمزة الزيا ت عن ابي المختار الطا ئى عن ابن اخى الحارث الاعوار عن الحارث الاعوار قال: مررت فى المسجد فاذا الناس يخوضون فى الاحاديث فدخلت على علي, فقلت : يااميرالمؤمنين الاترى الناس قدخاضوا فى الاحاديث ؟ قال : اوقد فعلوها ؟ قلت : نعم , قال : اماانى سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : الاانها ستكون فتنة, فقلت : ماالمخرج منها يارسول لله ؟ قال : كتاب الله فيه نبا ما قبلكم, وخبر ما بعدكم وحكم مابينكم,  وهو الفصل ليس بالهزل من تركه من جبار عصمه الله, ومن ابتغى الهدى فى غيره اضله الله, وهو حبل الله المتين, وهو الذكر الحكيم, وهو الصراط المستقيم, وهو الذى لايزيغ به الاهواء, ولاتلتبس به الا لسنة, ولايشبع منه العلماء, ولايخلق عن كثرة الرد, ولاتنقضى عجائبه, وهو الذى لم تنته الجن اذ سمعته حتى قالوا : انا سمعنا قرانا عجبا يهدى الى الرشد فامنابه, من قال به صدق, ومن عمل به اجر, ومن حكم به عدل, ومن دعا اليه هدي الى صراط مستقيم, خذ ها اليك يا اعوار. هذا حديث غريب لانعرفه الا من حديث حمزة الزيا ت, واسناده مجهول وفى حديث الحارث مقال. (رواه الترمذي فى الجامع, كتاب فضائل القران عن رسول الله, باب ماجاء فى فضل القران)

B.       Terjemah Hadits
Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Husain bin Ali Al Ju’fi memberitahukan kepada kami, Hamzah Az- Zayyat memberitahukan kepada kami dari Abu Mukhtar At Thaa’i dari Ibnu Akhil Harits Al A’war dari Harits Al A’war, ia berkata : “saya lewat di masjid, saya lihat orang-orang berolok-olok didalam percakapan, saya masuk pada (rumah) Ali, maka saya bertanya : “Hai Amirul Mu’minin, apakah kamu melihat orang berolol-olok dalam percakapan-percakapan?”. Ali berkata : “apakah mereka telah melakukannya?”. saya menjawab : “ya”. Ali berkata : “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “ingat”,sesungguhnya itu akan menyebabkan fitnah”, saya bertanya : “Bagaimana jalan keluarnya dari padanya hai Rasulullah?”. Rasulullah bersabda :”(Berpegang) kepada kitab Allah yang telah menceritakan orang-orang sebelum kamu dan berita orang-orang sesudahmu, dan sebagai penghukum apa yang terjadi antara sesamamu. Kitab Allah adalah firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil dan ia bukanlah sebagai senda gurau, orang yang meninggalkan kitab Allah dari orang yang sombong, Allah akan membinasakannya, orang yang mencari petunjuk dari selain kitab Allah, maka Allah akan menyesatkannya, kitab Allah adalah buhul (hukum) Allah yang kuat, ia adalah penuh khikmah, ia adalah jalan yang lurus, ia adalah yang tidak condong pada hawa nafsu, ia tidak berat pada setiap lisan, para ulama’ tidak akan kenyang padanya, ia tidak usang dari banyaknya diulang-ulang (bacaannya), ia tidak habis-habis keajaibannya, ia adalah yang tidak henti-hentinya Jin tatkala mendengarnya mereka berkata : (sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya). Barang siapa berkata dengan Al Qur’an, maka benarlah ia, barang siapa mengamalkannya, ia diberi pahala, orang yang memutuskan hukum dengannya maka ia adil dan barang siapa mengajak-ajak kepda Al Qur’an, ia mendapat petunjuk pada jalan yang lurus”. Ambillah (kata-kata yang baik) hai A’war”.
Hadits ini gharib, saya tidak mengetahui hadits ini kecuali dari haditsnya Hamzah Az Zayyat dan sanadnya majhul didalam haditsnya Harits ada pembicaraan[1].    

C.      Mufrodat

الا                              : ingat
 ستكون فتنة                 : menyebabkan fitnah
ماالمخرج منها              : bagaimana jalan keluar dari padanya
نبا ما قبلك                    : menceritakan orang-orang sebelum mu               
خبر ما بعدكم                : berita orang-orang sesudahmu 
وحكم مابينكم                : penghukum antara sesamamu
الفصل ليس بالهزل        : bukan sebagai senda gurau
 تركه من جبار عصمه  : meninggalkan kitab, Allah akan membinasakannya
ومن ابتغى الهدى           : orang yang mencari petunjuk
فى غيره اضله الله          : dari selain kitab Allah        
حبل الله المتين               : Allah akan menyesatkannya
الذكر الحكيم                 : hukum yang penuh khikmah
لايزيغ به الاهواء           : tidak condong pada hawa nafsu
ولاتلتبس به الا لسنة       : tidak berat pada setiap lisan
ولايشبع منه العلماء        : para ulama tidak akan kenyang padanya
ولايخلق عن كثرة الرد    : tidak usang dari banyaknya diulang-ulang
ولاتنقضى عجائبه          : tidak habis-habis keajaibannya
لم تنته الجن                  : yang tidak henti-hentinya Jin
عجبا                          : menakjubkan
الرشد                          : jalan yang benar                         
اجر                            : pahala
                   
D.      Biografi Perowi
Imam Tirmidzi adalah seorang imam, hafidz, dan kritikus hadits. Nama lengkapnya adalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi. Ia lahir pada tahun 200 H. Ia datang ke Bukhara dan menyampaikan hadits disana. Banyak melawat ke berbagai negeri. Ia mendengar hadits dari orang-orang Khurasan, Hijaz, dan Irak. At-Tirmidzi meriwayatkan hadits bersumber dari Al-Bukhari, Muslim, dan Ismail bin Musa As-Saadi. Yang meriwayatkan darinya cukup banyak, diantaranya Al-Hitsam bin Kulaib Asy-Syasyi, Makhul bin Al-Fadl, Muhammad bin Mahmub Al-Marwazi, yang meriwayatkan kitabnya yang terkenal As-Sunan. Diakhir hayatnya ia terserang penyakit mata. Ia wafat pada tahun 279 H.[2]

E.       Keterangan Hadist
Hadits tersebut menerangkan Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an telah diceritakan tentang orang-orang terdahulu dan berita tentang orang-orang sesudah kita. Al-Qur’an juga merupakan petunjuk bagi kita untuk menuju jalan yang lurus.
1.         Makna Ilmu dan Bagian-bagiannya
Imam Raghib Al-Ashfani dalam kitabnya Mufrodat Al-Qur’an berkata, Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikatnya. Ia terbagi menjadi 2 : pertama, mengetahui inti sesuatu itu (tashawwur) kedua, menghukumi adanya sesuatu pada sesuatu yang ada (tashdiq). Maksudnya mengetahui hubungan sesuatu dengan sesuatu.
Disisi lain ilmu juga dibedakan menjadi :
a.       Ilmu teoritis : ilmu yang hanya membutuhkan pengetahuan tentangnya. Jika telah diketahui berarti telah sempurna. Misalnya, ilmu tentang keberadaan dunia.
b.      Ilmu aplikatif : ilmu yang tidak sempurna tanpa dipraktikkan. Seperti, ilmu ibadah dan akhlak.
Dari sudut pandang lain ilmu dibedakan menjadi :
a.       Ilmu rasional : ilmu yang didapat dengan akal dan penelitian.
b.      Ilmu doktrinal : ilmu yang didapat dengan pemberitaan wahyu dan nabi.[3]
2.         Keutamaan Ilmu
Ayat Al-Qur’an yang pertama diturunkan yaitu surat Al ‘alaq ayat 1-5 kepada Rasulullah SAW menunjuk pada keutamaan ilmu pengetahuan yaitu dengan memerintahkannya membaca, sebagai kunci ilmu pengetahuan. Yang berbunyi :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, da Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Dalam rangkaian ayat mulia ini Allah menghasung, bahkan memerintahkan untuk mencari ilmu, mengadakan majlis belajar mengajar, menguasai baca tulis untuk menyebar luaskan ilmu kepada seluruh manusia. Allah juga menegaskan bahwa diri-Nya Maha Kuasa untuk menciptakan manusia dari bahan asal yang lemah, Maha Kuasa untuk mengajarinya menulis, memantapkan ilmu dan menebarkannya kepada manusia serta menyempurnakan pemahaman. Allah mampu mengajari manusia apa yang belum ia ketahui. Allah SWT melimpahkan karunia ilmu kepada manusia. Dengan ilmu pula Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah melebihkan Adam dari sekalian malaikat.[4]  
Rasulullah membagi manusia dalam 4 bagian :
1.    Ahli iman dan ahli Al-Qur’an.
2.    Ahli iman yang tidak membaca Al-Qur’an.
3.        Orang yang diberi Al-Qur’an namun tidak beriman kepadanya  (orang munafik).
4.    Orang yang tidak diberi Al-Qur’an juga tidak beriman.
Maksudnya, Al-Qur’an dan iman adalah cahaya yang dijadikan Allah SWT di hati hamba yang Dia kehendaki. Keduanya merupakan sumber segala kebaikan dunia dan akhirat. Ilmu keduanya adalah ilmu yang paling mulia dan paling utama. Bahkan sebenarnya tidak ada ilmu yang memberi manfaat kepada pemiliknya kecuali kedua ilmu tersebut.[5]
3.         Ilmu-ilmu dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an membangun fondasi bagi seluruh ilmu dan aturan yang ditetapkan Allah secara fitrah untuk segenap hambanya, makhluknya, sunah-sunah kauniyah-Nya dan ilmu-ilmu alam seperti kedokteran, farmasi, astronomi, natural, botani, zoologi, geologi, pertambangan, kimia, meteorologi, ilmu gizi dan lain sebagainya. Semua itu adalah ilmu fitrah yang bertalian erat dan menjadi penuntun jalan bagi ilmuwan mukmin untuk mengkaji serta mengungkapkan rahasia alam sekaligus memperkokoh ibadah kepada sang Khaliq Yang Maha Agung, sang pencipta kehidupan Yang Maha Tinggi, bertasbih dengan menyebut kuasa-Nya, memuji-Nya, dan beribadah kepada-Nya.[6]


F.            Aspek Tarbawi
Dari hadits tersebut maka dapat diambil nilai pendidikan yaitu:
1.      Al-Qur’an merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan.
2.      Perintah untuk mempelajari ilmu pengetahuan agar menjadi manusia yang bertakwa.
3.      Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi semua umat manusia.
4.      Allah meningkatkan derajat orang yang berilmu.
























BAB III
PENUTUP

Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril yang merupakan mukjizat paling istimewa. Didalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas bagi kaum yang mau menggunakan akalnya. Al-Qur’an juga merupakan sumber dari segala ilmu pengethuan. Oleh karenanya kita diperintahkan untuk mempelajari, mengkaji, menelaah keterangan dan tujuannya, sehingga kita bisa mendapatkan kejelasan ilmu pengetahuan darinya dan kita mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus.

  



















DAFTAR PUSTAKA

As-Shalih, Subhi. 2009. Membahas Ilmu-ilmu Hadits. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Mahran, Jamaluddin dan Abdul Azhim Hafna Mubasyir. 2006. Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan Dan Obat-obatan. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Qardhawi, Yusuf. 1999. Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal Dan Ilmu              Pengetahuan. Jakarta: Gema Insani.

Zuhri, Muhammad. 1992. Terjemah Sunan At-Tirmidzi Jilid IV. Semarang: CV.  Asy-Syifa’.
 



[1] M. Zuhri, Terjemah Sunan At Tirmidzi jilid IV, (Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992), hal. 503-504.
[2] Subhi As-Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2009), hal. 367-368.
[3] Yusuf Qardhawi, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Gema Insani, 1999), hal. 88.
[4] Jamaluddin Mahran dan Abdul Azhim Hafna Mubasyir, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan dan Obat-obatan, ( Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2006), hal. 38-39.
[5] Op.Cit, hal. 115.
[6] Op.Cit, hal. 88.

36 komentar:

  1. nama : salafudin
    nim : 202 111 0207
    saya ingin bertanya,,,jaman sekarang ini kalau kita menilik kadang-kadang, orang banyak mengaku sebagai orang islam namun ketika dihadapkan dengan al-qur'an sendiri mereka tidak dapat membacanya. menurut pemakalah Bagaimanakah mensikapi hal ini??? apakah Al-qur'an ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan sedangkan mereka sendiri tidak dapat membaca apalagi mengetahui maksud dari bacaan dalam al-Qur'an tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. brarti itu bisa dikatakan bahwa orang tersebut pada tahap pemula,sedangkan pada jaman sekarang sudah ada Al-Qur'an yang dilengakapi dengan terjemahan maka semua orang yang mengalami kesulitan dalam memahami isi Al-Qur'an dapat menggunakan Al-Qur'an terjemahan. tidak ada kata sulit dalam belajar kalau kita mau berusaha pasti ada jalan.

      Hapus
  2. Nama : Ekawati
    NIM : 2021110230
    Kelas : E

    Bagaimana supaya tidak menyalahgunakan ilmu pengetahuan yang bersumber dari Al-Qur'an ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya..kita harus menggunakannya dalam hal kebaikan,jangan digunakan untuk hal-hal yang negatif,itu semua tergantung pada pribadi masing-masing.

      Hapus
  3. Nama: Muslikhah
    NIM: 2021110158
    Kelas :(E)
    Al-Qur’an dan iman adalah cahaya yang dijadikan Allah SWT di hati hamba yang Dia kehendaki. Keduanya merupakan sumber segala kebaikan dunia dan akhirat. Ilmu keduanya adalah ilmu yang paling mulia dan paling utama. Bahkan sebenarnya tidak ada ilmu yang memberi manfaat kepada pemiliknya kecuali kedua ilmu tersebut.
    bagaimana Maksud dari pernyatan ini??????
    dan bagaimana agar Al-Qur'an dan iman dapat memberi manfaat kepada pemiliknya??????

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksudnya adalah bahwa Al-Qur'an itu merupakan sumber pengetahuan yang benar dan sempurna.
      agar Al-Qur'an dapat bermanfaat bagi pemiliknya yaitu dengan memanfaat segala ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya.

      Hapus
  4. Nama: Ainiyatun Nihlah
    NIM: 2021110157
    Kelas: D
    Bagaimana dengan orang yang setiap hari membaca Al-qur'an tetapi dia tidak mengetahui arti dan maksudnya, Apakah itu bisa memberi manfaat bagi manusia?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saja bisa,karena hanya dengan membaca Al-Qur'an tanpa mengerti artinya kita sudah mendapat pahala apalagi kalau kita mengerti,memahami,dan mau mengamalkan apa yang terkandung dalam Al-qur'an maka pahala yang akan kita dapat lebih banyak.

      Hapus
  5. bagaimanakah dengan orang-orang yang belum mengerti dengan arti (maksud) bacaan dari al-quran itu sendiri?apakah alqur'an sudah dapat dikatakan sebagai sumber ilmu pengetahuan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita dapat menanyakannya kepada orang yang lebih memahami tentang Al-Qur'an agar kita tidak salah mengartikan dalam memahami ayat Al-Qur'an.pokoknya intinya kita harus belajar terus agar lebih memahami Al-Qur'an.

      Hapus
  6. Dyah Titis Pratita
    2021110221
    kelas E


    Bagaimana menurut anda,,cara menjaga alqur'an yang baik agar tetap terjaga kemurniannya"?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan selalu mengamalkan apa yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan selalu merujuk segala sesuatunya kepada Al-Qur'an,dan juga tidak menyalah gunakan ajaran dalam Al-Qur'an.

      Hapus
  7. Mubarokah(2021110202)Kelas:E
    Al-Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pedoman bagi umat manusia. Bagaimana pendapat anda pada waktu sebelum al-Qur'an diturunkan,apakah orang-orang yang hidup pada zaman dahulu sudah berilmu pengetahuan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saja sudah,,karena pada waktu itu kan sudah ada nabi sebagai pembawa ajaran agama Allah,,dan Al-Qur'an diturunkan sejalan dengan masa kehidupan nabi sebagai penyempurna dari ajaran yang di bawa nabi Muhammad SAW.

      Hapus
  8. laili masrukhah
    2021110193
    kelas E

    berdasarkan keterangan di atas Al Qur'an merupakan sumber ilmu untuk semua manusia, bagaimana menurut anda jika orang non muslim mempelajari Al Qur'an sebagai sumber pengetahuan?? yang pada nantinya digunakan untuk memajukan pengetahuan orang-orang non muslim??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saja boleh asalkan orang non muslim tersebut benar-benar menggunakan apa yang diajarkan dalam Al-Qur'an dengan benar artinya tidak melenceng dari apa yang diajarkan dalam Al-Qur'an, syukur-syukur dengan mempelajari Al-Qur'an orang tersebut akhirnya mau memeluk islam,itu lebih bagus lagi.

      Hapus
  9. ulva rizkillah
    2021110195
    kelas e

    bagaimana pendapat anda jika kita memperoleh pengetahuan dari akal tetapi pengetahuan tersebut bertolak belakang dengan yang ada dalam al qur'an. padahal pengetahuan tersebut benar adanya?? bagaimana cara kita menyikapinya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. segala sesuatu yang bersumber dari Al-Qur'an sudah pasti benar,dan jika ada pengetahuan yang bertolak belakang dari al-Qur'an sudah pasti salah.cara menyikspinya yaitu kita mengikuti yang ada dalam Al-Qur'an.

      Hapus
  10. naelal khusna
    2021110222
    kelas e

    bagaimana menurut anda jika sumber pengetahuan dalam Al Qur'an tidak sesuai dengan realitas dalam kehidupan nyata??

    BalasHapus
    Balasan
    1. segala sesuatu yang terdapat dalam Al-qur'an itu pasti benar,,dalam hal ini yang harus diperbaiki adalah realitas dalam kehidupan nyata tersebut harus disesuaikan dengan yang ada di dalam Al-Qur'an,bukan Al-Qur'an yang menyesuaikan.

      Hapus
  11. Maela Risqiyani
    2021110144
    D (E)

    bagaimana cara yang paling efektif agar kita bisa menerapkan ilmu yang ada dalam al-qur'an dengan kondisi sosial masyarakat yang senantiasa berubah dan cenderung bertentangan dengan al-qur'an??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dalam keadaan apapun dan bagaimanapun.

      Hapus
  12. Maela Risqiyani
    2021110144
    D (E)

    bagaimana cara yang paling efektif agar kita bisa menerapkan ilmu yang ada dalam al-qur'an dengan kondisi sosial masyarakat yang senantiasa berubah dan cenderung bertentangan dengan al-qur'an??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dalam keadaan apapun dan bagaimanapun.

      Hapus
  13. ani maftuchah 2021110201
    kelas: E
    dalam mufrodat diatas ada sepenggalan lafad yang artinya "tidak berat pada setiap lisan".
    yang saya tanyakan adalah maksud dari sepenggal kalimat tersebut itu apa ? tolong jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksudnya adalah bahwa Al-Qur'an tidak memihak kepada siapapun.artinya apabila dalam Al-Qur'an dikatan suatu perbuatan itu salah maka itu salah,tidak perduli siapa yang melakukannya baik itu,laki-laki/perempuan /kaya/miskin dll pasti akan tetap dikenai hukum (dosa).

      Hapus
  14. Hammydiati Azifa L I
    2021110208
    kelas E

    ada yang saya mau tanyakan berkaitan dengan makalah Saudara. Bagaimana pendapat Saudara jika ada orang yang hanya memakai Al Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan tanpa mempelajari sunnah?tolong jelaskan!
    terima kasih atas perhatian Saudara

    BalasHapus
    Balasan
    1. sah sah saja kalau dalam mempelajarinya,
      tapi kalau menurut saya kita lebih baik memberi tahu kepada orang tersebut untuk mempelajari dua duanya...

      Hapus
  15. Kartika AP
    2021110190
    Kelas E
    Al-Qur'an sebagai sumber ilmu,bagaimana dengan ilmu hitam? apakah bersumber dari Al-Qur'an juga? karena terkadang seseorang menggunakan ayat2 Al-Qur'an untuk memelet orang yang disukainya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan....
      dalam Al-Qur'an tidak ada ilmu hitam.byasa orang menggunakan ayat untuk Al-Qur'an agar untuk mendapatkan orang yang disukai lebih kepada untuk membuka aura yang bagus.

      Hapus
  16. Nama : Fina Atiqotul Maula
    NIM : 202 111 0200
    Kelas : E

    di dalam makalah anda dikatakan bahwa Al-qur'an itu menjadi penuntun jalan bagi ilmuwan mukmin untuk mengkaji serta mengungkapkan rahasia alam, bagaimana pendapat anda yang dalam kenyataannya yang banyak mengkaji Ai-Qur'an itu adalah ilmuan-ilmuan non muslim???????? sedangkan orang muslim sendiri masih banyak yang enggan megkaji Al-Qur'an lebih dalam lagi.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak apa-apa...karena Al-Qur'an itu sendiri diturunkan untuk semua umat tidak terkecuali orang non muslim.dan seharusnya orang muslim sendiri lebih mempelajari Al-Qur'an karena Al-Qur'an lebih diutamakan untuk orang muslim.

      Hapus
  17. Tri Indah P.
    2021110198
    kelas E.
    dimakalah anda membahas tentang al-qur'an sebagai sumber ilmu. nah, bagaimana tanggapan anda tentang masyarakat sekarang yang menggunakan al-qur'an hanya sebagai pelengkap dan hanya dibaca sesekali saja tanpa menghayati dan memahami maknanya (hanya mengharap pahala saja)? termasuk kedalam orang - orang yang merugikah ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak....
      karena orang tersebut sudah memperoleh pahala jadi tidak akan merugi.

      Hapus
  18. inayatul maula
    2021110196
    kelas E

    yang saya ingin tanyakan bagaimana sikap kita apabila menemukan ayat - ayat alqur'an yang kita jadikan sumber ilmu, disalah gunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya kita tegur orang tersebut agar orang tersebut tidak menyalah gunakan ayat Al-Qur'an.

      Hapus