Laman

Minggu, 15 April 2012

D1-02 03 Dina Luthfiana


MAKALAH
“PROPOSIONAL DALAM MENDIDIK”
Di Susun Guna Memenuhi Tugas:

                                    Mata Kuliah            : Hadits Tarbawi II
   
                                    Dosen Pengampu    : M. Ghufron Dimyati, M.S.I.







 
















Disusun oleh:
Dina Luthfiana
2021110143
D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)PEKALONGAN
2011/2012

PENDAHULUAN
Dalam makalah ini kami akan mempresetasikan makalah kami dengan judul proposional dalam mendidik orang tua merupakan sumber pendidik bagi anak-anaknya, proses belajar anak sangat tergantung bagaimana orang tua itu membentuk karakter anak dan cara mengajari anak supaya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah serta sesuai pula dengan hadist nabi saw.Peran orang tua dalam mendidik anak sangat banyak sekali,sehingga orang tua tau perkembangan anaknya.















A.    PROPOSIONAH DALAM MENDIDIK
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَبْنَاءَكُمْ بِالصَّلَاةِ لِسَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَجِعِ وَإِذَا أَنْكَحَ أَحَدُكُمْ عَبْدَهُ أَوْ أَجِيرَهُ فَلَا يَنْظُرَنَّ إِلَى شَيْءٍ مِنْ عَوْرَتِهِ فَإِنَّ مَا أَسْفَلَ مِنْ سُرَّتِهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ[1]
عن ابن عباس ، أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بتعليق السوط  في البيت[2]
B.     TERJEMAHAN HADITS
“Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan salat sejak mereka berusia tujuh tahun . Pukulah mereka jika melalaikannya, ketika mereka berusia sepuluh tahun,dan pisahkan tmpat tidur mereka”
Dari ibnu abbas r.a berkata:”Sesungguhnya nabi Muhammad saw menyuruh untuk menggantung cemeti didalam rumah”
C.   MUFRODAT
أمر                    :Menyuruh
بتعليق                 :Menggantung
  السوط              :Cemeti
في البيت              :Di dalam rumah

مُرُوا                              :Suruhlah
أَبْنَاءَ                               :Anak-anak
بِالصَّلَاةِ                           :Dengan sholat
لِسَبْعِ سِنِينَ                       :Ketika berusia 7 tahun
وَاضْرِبُوهُمْ                      :Dan pukulah mereka
عَلَيْهَا                              :Karena meninggalkan sholat
لِعَشْرِ سِنِينَ                      :Ketika berusia
 وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ                    :Dan pisahkanlah mereka(anak laki-laki dan perempuan)
 فِي الْمَضَجِعِ                    :Ditempt tidur (yang berbeda)
 وَإِذَا أَنْكَحَ أَحَدُكُمْ                :Dan jika diantara kalian menikahakn
عَبْدَهُ أَوْ أَجِيرَهُ                   :Hamba atau budak
 فَلَا يَنْظُرَنَّ                       :Maka janganlah kamu melihat mereka(Budak)
إِلَى شَيْءٍ مِنْ عَوْرَتِهِ           :Kepada sesuatu yang menjadi aurat mereka
فَإِنَّ مَا أَسْفَلَ                      :Karena sesungguhnya apa yang ada dibawah
مِنْ سُرَّتِهِ                         :Dari pusarnya
إِلَى رُكْبَتَيْهِ                       :Sampai lututnya
مِنْ عَوْرَتِهِ                       :Merupakan auratnya


D.   Biografi Amr bin Syu”aib
Amr bin Syu’aib berasal dari Amr bin Syu’aib bin Muhammad bin Abdullah.Lahir tanggal 15 dzulhijah 1416H.Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya kakeknya bahwa Rosullah saw,bersabda :”Barang siapa bertasbih (membaca subhanallah) kepeda allah 100 kali ketika pagi dan sore hari maka ia seperti orang yang melakukan haji 100 kali.Barang siapa bertahmid (membaca alhamdulillah) kepada Allah 100 kali ketika pagi dan sore hari,maka ia seperti orang yang membawa 100 kuda perang untuk berjihad dijalan Allah.Barang siapa mengucapkan tahlil (membaca lailahaillah) kepada 100 kali ketika pagi dan sore hari,maka ia seprti mmerdekakan 100 budak dari anak cucu ismali.Barang siapa mengucapkan takbir(membaca allahuakbar)kepada allah 100 kali,ketika pagi dan sore hari,maka allah tidak akan memberi seseorang melebihi apa yang diberikan kepadanya,kecuali orang itu melakukan hal yang sama atau lebih”[3]
Biografi abdullah bin Abbas
Abdullah bin abbas adalah seorang sahabat nabi dan mrupakan anak dari Abbas bin Abdul-Mutholib paman dari Rosulullah saw .Diknal juga dengan nama lain yaitu Ibnu abbas.Dia adalah anak orang kaya dari perdagangan bernama abbas bin abdul mutholib, maka dari itu dia dipanggil Ibnu abbas , anak dari abbas. Ibu dari ibnu abbas adalah Ummu al-fadl lubaba, yang merupakan wanita kedua yang masuk islam, melakukan hal yang sama dengan tman dekatnya Khodijah binti khuwailid, istri rosulullah.Ayah dari ibnu abbas dan ayah dari muhammad merupakan anak dari orang tua yang sama,syaibah bin hasyim, lebih dikenal dengan nama Abdul-mutholib. Ayah orang itu adalahHasyim bin Abdulmanaf, penerus dari bani Bani Hasyim klan quraisy yang terkenal di Mekkah. Ibnu Abbas juga memiliki seorang saudara bernama fadlbin abbas[4]

E.     Keterangan hadist
Hadist ini berisisi sebuah kewajiban orang tua agar menyuruh anaknya yang berusia 7 tahun untuk sholat fardhu agar mereka terbiasa mengerjakannya, dan jika sudah mencapai 10 tahun maka pukulah mereka (hanya sekedarnya saja) jika mereka meninggalkan sholat. Selain itu juga diperintahkan orang tua untuk tidur memisahkan diri dari tempat tidur anaknya ketika mencapai usia 10 tahun karena khawatir adanya bahaya yang timbul dari syahwatnya meskipun ada saudara mreka. Aththoyibi berkata:antara perintah menyuruh untuk sholat dan memisahkan diri dari tempat tidur anak itu menunjukan agar anak diajari untuk menaati perintah Allah dan bisa brtatakrama srta bergaul dengan masyarakat sehingga bisa menjauhi hal-hal yang haram. Didalam hadist ini juga terdapat larangan melihat aurat budaknya yang dinikah kan karena setelah menikah budak itu sudah bukan miliknya. Sehingga dianggap sudah merdeka.Secara tersiret hadist ini juga mulai ikut menghapus perbudakan.
Hadist ini menerang kan perintah rosulullah kepada kita untuk menggantungkan cemeti didalam rumah maksud hadist ini bukan bermaksud agar orang tua saling memukul anggotanya.akan tetapi mksud yang sebenarnya adalah sekedar untuk membuat rasa takut terhadap ancaman tersebut,sehingga mereka bisa meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dianggap tidak baik.

F. ASPEK TARBAWI
1.      sebagai orang tua harus mengerti apa yang diinginkan oleh anaknya agar anak tidak merasa terkekang
2.      sebagai orang tua selalu mengingatkan anaknya untuk ibadah
3.      sebagai orang tua harus mengajarkan hidup mandiri
4.      sebagai orang tua harus bisa memahami karakter anaknya [5]

ASPEK TARBAWI
1.      Sebagai pendidik di haruskan bersifat tegas dan bijaksana terhadap anak didiknya
2.      Sebagai pendidik harus bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan cara arif dan bijaksana
3.      Sebagai pendidik harus bisa membuat suasana kelas selalu nyaman dan kondusif
4.      Sebagai pendidik harus bisa memehami karakter peserta didik masing-masing







PENUTUP

Demikianlah makalah ini yang membahas tentang proposional dalm mendidik anak agar anak mempunyai jati diri baik dan mempunyai pondasi agama yang baik,untuk modal menuju masa depan dan menghadap sang kholiq,semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberikan ilmu yang baru buat saya dan orang lain.




DAFTAR  PUSTAKA
Nasih Ulwan,Abdullah.1994.Tarbiyatul Aulad Fil Islam.Jakarta:Pustaka Amani. مسند أحمد - (ج 14 / ص 5
 الأدب المفرد للبخاري - (ج 4 / ص 358
http://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah-bin-anas
Http://farahmafaza.tumblr.com/post/9788126423/amr-bin-syuaib-meriwayatkan-dari-ayahamda

                                                                              


[1] ; مسند أحمد - (ج 14 / ص 5)
[2] الأدب المفرد للبخاري - (ج 4 / ص 358)
[3] Http://farahmafaza.tumblr.com/post/9788126423/amr-bin-syuaib-meriwayatkan-dari-ayahamda
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah-bin-anas
[5] Prof. Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul aulad Fil Islam(Jakarta : Pustaka Amani, 1999), hal. 323

12 komentar:

  1. Nama : Dewi Shofiana
    NIM : 2021110164
    Kelas : D

    Pertanyaan :
    Jika anak yang sudah baligh tapi tidak menjalankan kewajibannya, misalnya sholat. bagaimana cara membuat dia sadar, padahal sudah dinasehati, bahkan dengan pukulan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Dina Luthfiana
      Nim :2021110143
      Kelas:D

      Dalam hal ini itu semua sudah cukup tanggung jawab sebagai orang tua bertugas menasehati dan selalu menyuruh anaknya untuk melakukan hal-hal yang baik menurut agama,apabila seorang anak sudah dinasehati bahkan sampai dipukul akan tetapi anak itu tetap saja meninggalkan kewajibannya.sebagai orang tua cuma bisa mendo'akan agar anaknya bisa sadar,berada dijalan Allah.

      Hapus
  2. Nama:Rosanti Maghfiroh
    NIM: 2021110160
    Kelas:D
    Bagaimana cara membuat kelas agar selalu kondusif dan nyaman???????/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Dina luthfinan
      Nim :2021110143
      Kelas:D

      Seorang pendidik harus bisa memberikan inovasi-inovasi dalam menyampaikan suatu pelajaran,agar siswa tidak bosen dengan pelajaran itu dan guru yang mengajar,Seorang pendidik harus bisa mengondisikan kelas agar murid tidak rame,pendidik harus bisa menjadikan agar peserta didiknya menyukai pendidiknya,agar supaya peserta didik betah dikelas,dan memberikan pelajaran dengan beberapa metode,dan pada waktu pembelajaran juga tidak dilaksanakan dikelas saja,agar peserta didik tidak bosan untuk mengikutinya ,dan suka pelajarannaya,dan suasana kelas bisa kondusif

      Hapus
  3. Nama: Ainiyatun Nihlah
    NIM: 2021110157
    Kelas: D
    Bagaimana caranya pendidik bisa memahami karakter peserta didiknya??????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Amanullah Jaya Wardana
      NIM : 2021110162

      Pertanyaan
      Apakah Anda sudah proporsional dalam mendidik?

      Hapus
    2. Nama :Dina Luthfiana
      Nim :2021110143
      Kelas:D

      Untuk saat ini belum karena saya belum menjadi seorang ibu

      Hapus
    3. Nama :Dina Luthfiana
      Nim :2021110143
      Kelas:D

      Dengan cara pendekatan kepada siswa untuk mengetahui perilaku peserta didik,pendidik juga sering mengamati siswa satu persatu,untuk mengetahui krakter masing-masing anak

      Hapus
  4. Nama : Muslikhah
    nim : 2021110158
    kls : D
    Bagaimana menurut anda jika ada orang tua yang terlalu memanjakan anaknya dan selalu menuruti keinginannya sehingga anak tersebut tidak bisa mandiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Dina Luthfiana
      Nim :2021110143
      Kelas:D

      Menurut saya memanjakan anak dan menuruti keinginannya itu tidak masalah,akan tetapi cara memanjakan dan menuruti keinginannya itu jangan terlalu berlebihan,karena dengan memanjakan dan menuruti secara berlebihan ,akan merugikan si anak dengan cara memanjakan anak secara berlebihan anak tidak akan pernah berfikir prihatin dan mandiri ,kalau sewaktu-waktu orang tuanya sudah tidak bisa menuruti semuanya ,maka hidupnya akan susah dan kasihan buat si anak

      Hapus
  5. nama : asmaul fauziah
    kelas: d
    nim : 2021110165

    kriteria mendidik anak secara baik menurut islam itu seperti apa? mohon di jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Dina Luthfiana
      Nim :2021110143
      Kelas:D

      Menurut saya kriteria mendidik anak yang baik menurut islam itu seperti,anak diajarkan cara membedakan yang batil dan yang haq,dengan memebedakan mana yang batil dan mana yang haq,dengan semua ini anak bisa disuruh mengamalkan,tidak hanya menetahui saja ,orang tua mengajarkan tata cara sholat,tata cara bersuci dengan hal-hal yang berhubungan tentang syari'at islam,disamping itu orang tua juga mengajarkan tentang syari'at islam melainkan tentang ilmu-ilmu lain yang lain misalnya ilmu ketauhidan ,atau ketuhanan,ilmu nahwu,tasawuf,dan ilmu-ilmu lainnya,yang penting ilmu itu menjadikan anak itu menjadi lebih dekat dengan Allah,dengan cara memasukkan anaknya ke pendidikan agama.

      Hapus