MAKALAH
MEDIA PUBLIK SEBAGAI MEDIA MENYEBARKAN ILMU PADA KALANGAN EKSTERNAL
Disusun guna
memenuhi tugas
Mata kuliah:
Hadist Tarbawi II
Dosen pengampu
: M. Ghufron
Dimyati
Disusun oleh :
Nur Akhadiyah (2021 111 151)
Kelas : D
TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN)
2013
PENDAHULUAN
Masa sekarang
media publik kerap akrab dalam aktifitas sehari hari setiap orang. Tidak
seharipun media publik lepas dari sorotan setiap orang. Oleh karena itu
sepatutnya kita harus berperan aktif didalamya untuk menyebarkan ilmu.Melalui
media publik dan perkembangan iptek yang kian pesat, kita dapat dengan lebih
efisien untuk menyampaikan dan menyebarkan berbagai ilmu yang tentunya akan
lebih efisien. Melalui media publik semua informasi yang kita sebarkan akan
lebih dapat diterima dikalangan masyarakat luas.
Dalam makalah
ini akan saya jabarkan mengenai manfaat media publik untuk menyebarkan ilmu
dikalangan masyarakat. Kami meminta kritik dan saran pembaca yang membangun
demi perbaikan dalam makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. aamiin.
PEMBAHASAN
A.
MATERI HADIST
عَنْ
سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبٌا
سٍ رَ ضِيَ اُ للهُ عَنْهُمَا فَقَا لَ : لَمٌا نَزَ لَتْ :وَ أَنْذِ رْ عَشِيْرَ تَكَ ا
لأَ قْرَ بِيْنَ، وَرَهْطَكَ مِنْهُمْ اْلمُخْلَصِيْنَ، خَرَخَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلٌمَ حَتٌى صَعِدَ الصٌفَا فَهَتَفَ: يَا صَبَا حَا هْ.
فَقَا لَ:مَنْ هَذَا؟ فَا جْتَمُوا إِلَيْهِ, فَقَا لَ : أَ رَأَيْتُمْ إِ نْ
أَخْبَرْ تُكُم أَنٌ خَيْلً ا تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا اْلجَبَلِ أ كُنْتُمْ
مُصَدٌ قِيٌ ؟ قَا لُوا : مَا جَرٌبْنَا عَلَيْكَ كَذِبًا. قَا لَ : فَإِنٌي نَذِيْرٌ
لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ. قَا لَ أبُوْلَهَبٍ: تَبٌا لَكَ مَا
جَمَعْتَنَا إلاَّ لِهَذَا ؟ ثُمَّ قَا مَ فَنَزَ لَتْ : ( تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَ تَبَّ ) وَ قَدْ تَبَّ . هَكَذَا قَرَأَ هَا الآَ عْمَشُ يَوْ مَئِذٍ .
B.
TERJEMAH
Dari sa’id bin Jubair, dari ibn Abbas RA, dia berkata,
“Ketika turun ‘Dan berilah peringatan keluargamu yang paling dekat, dan
kelompokmu diantara mereka yang ikhlash’, Rasulullah SAW keluar hingga naik ke
shafa, lalu berteriak, Yaa Shabahah’. Mereka bersabda, ‘siapa ini?’ Merekapun
berkumpul kepadanya. Beliau bersabda,. ‘Bagaiman pendapat kalian jika aku
mengabarkan bahwa pasukan berkuda keluar dari balik bukit ini, apakah kalian
membenarkan?’ Mereka berkata, ‘Kami tidak pernah mencoba dusta kepadamu’.
Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dihadapan adzab
yang pedih.’ Abu Lahab berkata, ‘Binasalah kamu, kamu tidak mengumpulkan
kami kecuali untuk ini?’ Kemudian dia berdiri. Maka turunlah ayat, ‘Binasalah
kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa,’ yakni sungguh binasa. Demikian dibaca oleh Al
A’masy pada hari itu.”[1]
B.
MUFRODAT
فَا
جْتَمُوا إِلَيْهِ = Merekapun
berkumpul kepadanya
أ
كُنْتُمْ مُصَدٌ قِيٌ = apakah
kalian membenarkan
عَذَابٍ
شَدِيْدٍ = adzab yang pedih
جَمَعْتَنَا
إلاَّ = mengumpulkan
kami kecuali
وَ
قَدْ تَبَّ = yakni
sungguh binasa
C.
BIOGRAFI PEROWI DAN MUKHORIJ
1.
SA’ID BIN JUBAIR
Sa’id bin
Jubair Al-Asadi al-Kufi, yang memiliki nama julukan “ Abu Abdillah”, adalah
seorang ahli fiqh, pembaca Al-Qur’an dan ahli ibadah. Sufyan ats-Tsauri lebih
mendahulukannya daripada Ibrahim an-Nakha’i. Ia berkata: “Ambillah tafsir dari
empat orang, yaitu sa’id bin Jubair, Mujahid, Ikrimah,dan Adl-Dlahhak.”
Ibnu Jubair
pernah menulis untuk Abdul bin Uthbah bin Mas’ud ketika Abdullah menjadi qadli
di Kufah. Sesudah itu ia menulis untuk Abu Burdah bin Abi Musa. Lalu pada tahun
95 H, ia dibunuh oleh Al-Hajjaj, pemberontakan bersama Ibn al-Asy’ats.
Sa’id bin
Jubair meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, Anas bin Malik, Abu Sa’id
al-Khudri. Dari mereka ini hadist-hadistnya musnad. Namun ia tidak langsung
mendengar dari Abu Hurairah, abu Musa al-Asy’ari, Ali Sayyidah Aisyah. Jadi
semua riwayatnya yang bersumber dari mereka adalah mursal. Mengenai hal ini,
Yahya bin Sa’id berkata: “ Hadist- hadist mursal Sa’id lebih aku sukai daripada
Hadist-hadist Atha.
Yang
meriwayatkan hadist dari Sa’id bin Jubair antara lain: Al-A’masi, Mansur bin
al-Mu’tamir,Ya’la bin Hakim Ats-Tsaqafi, dan simak bin Harb. Maimun bin Mahran
berkata: “Sa’id bin Jubair meninggal dunia, sementara orang yang berada dimuka
bumi ini pasti membutuhkan ilmunya.[2]
2.
IMAM BUKHORI
Nama
sebenarnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim dan dijuluki Abu Abdillah. Ia
seorang imam yang tak tercela hapalan Hadistnya dan kecermatannya. Ia mulai
menghapal hadist ketika u jrnya belum mencapai 10 tahun. Ia mencatat dari
seribu guru lebih. Hapal 10.000 Hadist Shahih dan 200.000 Hadist yang tak
shahih. Dialah pengarang kitab besar Al-Jami’ Ash- Shahih yang merupakan
kitab paling shahih sesudah Al-Qur’an al- Majid. Hadist yang ia dengar sendiri
dari gurunya lebih dari 70.000 buah. Ia dengan tekun mengumpulkannya selama 16
tahun. Para Hafiz mempunyai beberapa komentar terhadap sebagian Hadistnya.
Mereka telah melontarkan kritik atas 110 buah diantaranya. Dari 110 hadist itu
ditakhrijkan oleh imam muslim sebanyak 32 hadist dan oleh dia sendiri sebnyak
78 hadist. Ibnu hajar al-asqolani berpendapat bahwa hadist-hadist yang
dipersoalkan ini “tidak seluruhnya ber’illat tercela, melainkan kebanyakan
jawabannya mengandung kemungkinan dan sedikit dari jawabannya menyimpang”.
Kitab shahih bukhori mempunyai banyak syarah, yang
oleh pengarang kitab Kasyf Adh-dhunun disebutkan 82 syarah di antaranya. Tetapi
yang paling utama adalah Syarah Ibnu Hajar al-Asqalani Fath al-Bari, dan
berikutnya syarah Al-Qasthalani Irsyad As-Sari , kemudian syarah Al-‘Aini Umdat
al-Qari
Al-Bukhari
mempunyai banyak karangan, antara lain At-Tawarikh’ ats-Tsalastah al-Kabir wal
–Autsh wash Shaghir (Tiga tarikh: Besar,
Sedang , dan Kecil), kitab al-kuna , kitab al-wuhdan , kitab al-adab al-mufad,
dan kitab adl-Dlu’afa. At-tarmidzi berkat tentangnya ; “saya tidak pernah
melihat orang yang dalam hal illat dan rijal, lebih mengerti dari pada
al-bukhari.”
Ibnu
khuzaimah berkata ; “aku tidak melihat di bawah permukaan langit seseorang yang
lebih tau tentang hadist Rasullullah s.a.w dari pada Muhammad bin Ismail
Al-Bukori.” Muslimin bin Al-Hajjaj pernah datang kepadanya , lalu mencium
antara kedua matanya , seraya berkata : “biarkan saya mencium kedua kakimu,
wahai guru para guru, pemimpin para ahli Hadist dan dokter penyakit Hadist.”
Barang kali
anda belum lupa apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan Hadist Maqlub,
ketika para ulama Baghdad sengaja memutarbalikan seratus hadist. Lalu
Al-Bukhari mengembalikan setiap matan
kepada sanad yang sebenarnya dan setiap sanad kepada matannya, sehingga membuat
para ulama kagum akan hapalan dan kecermatannya. Dalam rangka meneliti dan
menghapal Hadist, Al-Bukhari tak segan-segan melakukan perjalanan ke Syam,
Mesir, Baghdad, Kufah, Jazirah, Hijaz, dan Basrah.
Al-Bukhari
meriwayatkan Hadist bersumber dari Adl-Dlahhak bin Mukhallad Abu Ashim
an-Nabil, Makki bin Ibrahim al-Handlali, Ubaidullah bin Musa al-Abbasi,
Abdullah Quddus bin al-Hajjad Muhammad bin Abdullah al-Anshari, dan lain –lain
Sedangkan
yang meriwayatkan darinya banyak sekali. Diantara yang terkenal : At-Tarmidzi, Muslim, An-Nasa’i, Ibrahim bin Ishaq
al-Hurri, Muhammad bin Ahmad ad-Daulabi, dan orang terakhir yang meriwayatkan darinya
adalah Manshur bin Muhammad al-Bazwadi lahir pada tahun 329H. Al-Bukhari lahir
pada tahun 256H di sebuah desa di Samarkand yang bernama Khartank.[3]
D.
KETERANGAN HADIST
(Surah
Tabbat yadaa abii lahab. Bismillahirrahmaanirrahiim). Pada selain riwayat Abu Dzar tidak
mencantumkan basmalah. Abu Lahab adalah Ibnu Abdul Muthalib. Namanya
adalah Abdul Uzza, dan ibunya adalah Khuza’iyah. Dia dipanggil Abu Lahab,
karena mungkin anaknya benama Lahab. Al Fakihi meriwayatkan dari jalur Abdullah
bin Katsir, dia berkata, “Dia dinamai Abu Lahab, karena wajahnya putih bersih
karena ketampanannya.” Ternyata hal itu bersesuaian dengan akhir urusannya,
yaitu dia akan masuk api yang berkobar-kobar. Oleh karena itu, dalam Al Qur’an
disebutkan panggilannya bukan namanya. Disamping itu, nama panggilannya lebih masyhur
selain bahwa nama aslinya menggunakan nama patung. Hal ini tidak dijadikan
hujjah bagi mereka yang membolehkan mereka memberi nama panggilan orang musyrik
secara mutlak.[4]
(Bab
firman Allah, “Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum
[menghadapi] adzab yang keras”). Disebutkan hadist Ibnu Abbas tentang
turunnya firman Allah, وَ أَ نْذِرْ عَشِيْرَ تَكَ ا لأَ قْرَ بِيْنَ (Dan
berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat).[5]
Dari hadist
diatas, dapat kita korelasikan dengan masa sekarang. Tidak dapat diingkari
bahwa abad ini merupakan abad teknologi benda mati dan kemajuan yang
spektakuler terutama dalam bidang trasportasi dan komunikasi.hanya dalam waktu
beberapa detik semua informasi dapat kita peroleh dari seluruh pelosok penjuru
dunia.[6]
Dari hal itu
kita dapat menyebarkan ilmu kepada kalangan eksternal dengan kemasan menarik
melalui media publik, baik yang tercetak maupun media elektronik seperti tv, radio,
internet, dsb. Tentunya dengan kemasan menarik maka akan lebih mudah diterima
oleh masyarakat umum.
E.
ASPEK TARBAWI
Dalam dunia
yang serba modern seperti saat ini media publik sangatberpengaruh dalam
kehidupan manusia. Semua informasi dapat diperoleh darinya. Oleh karena itu
kita sebagai insan muslim perlu memanfaatkannya sebagai sarana menyebarkan
agama Islam kepada Khalayak umum agar dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat.
Kecanggihan
teknologi saat ini dapat menunjang kita agar dengan mudah masuk kedalam tengah-tengah
masyarakat umum untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat.
Kemajuan
zaman juga menuntut kita sebagai insan muslim untuk senantiasa memiliki
kesadaran spiritual dan moral sehingga ilmu pengetahuan dan Agama Islam tidak
akan tercabut dari eksistensinya. Dengan berbekal keimanan dan keahlian
pengelolaan media publik kita akan dengan sangat mudah untuk menyebarkan ilmu
pengetahuan pada kalangan eksternal pada umumnya.
Sebab
Rasulullah SAW sendiri telah mengatakannya dalam hadist yang telah kita bahas dalam
makalah ini. Media publik memang sarat dengan segala informasi tanpa
batas,sehingga kita harus mengemas ilmu pengetahuan dengan seindah mungkin agar
dapat menarik bagi masyarakat,terlebih lagi dapat bermanfaat bagi yang menerima
ilmu pengetahuannya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam menyebarkan ilmu agama Rasulullah telah
mencontohkan dalam berbagai cara, salah satunya ialah melalui media publik. Media
publik salah satu cara untuk mendapat repon tercepat dan efisien untuk menarik
perhatian masyarakat umum pada ilmu yang akan kita sampaikan.
Melalui media publik kita dapat dengan mudah
menyampaikan ilmu yang kita ketahui untuk berbagi dengan masyarakat, terlebih
lagi jika dapat dibuat semenarik mungkin agar dapat membuat orang-orang yang
notabene tidak mengenal Islam menjadi masuk Islam.
SARAN
Setelah kita membaca makalah ini semoga kita dapat
memanfaatkan teknologi modern saat ini sebagai media publik untuk menyebarkan
ilmu pengetahuan dan ilmu Agama Islam yang menarik dan berbobot pada masyarakat
luas yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Aamiin
DAFTAR
PUSTAKA
Ash-Shalih, Subhi. 2009. Membahas
Ilmu-Ilmu Hadist. Jakarta; Pustaka Firdaus.
Hajar,
Ibnu. 2008.Fathul Baari jilid 23. Jakarta; Pustaka Azzam anggota KPAI
DKI.
Hajar,
Ibnu.2008.Fathul Baari jilid 24.Jakarta;Pustaka Azzam anggota KPAI DKI.
Azizy,Qodri.2003.Melawan
Globalisasi.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.
nama :nurul hidayah
BalasHapusnim :2021111269
kls :D
assalamu'alaikum mbak..
sejauh mana peran media publik seperti internet mempengaruhi karakter pendidikan Islam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang mana pada saat sekarang ini media publik banyak digunakan untuk hiburan saja, seperti halnya game online, fecebook, twitter, dan lain sebagainya.
terimakasih :)
media publik tidak hanya digunakan untuk hiburan saja,kenyataannya pendidikan sekarang banyak menggunakan media publik untuk menyebarkan ilmu pengetahuan.peran media pulik cukup penting bagi pendidikan islam,sebab dengan media publik ilmu agama islam dapat menyebar dengan cepat dan mudah diterima publik pada umumnya.tergantung orang yang menggunakan,adapun orang yang menggunakan media publik hanya untuk hiburan saja,maka peran orang tua,guru, masyarakat sekitar dan lingkungan lah yang harus berperan aktif di dalamnya agar seseorang tidak terlena pada media publik untuk hal kurang bermanfaat.karena media pulik tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga positif.benteng keimanan diri sendiri juga yang paling berperan penting mau diapakan media publik itu sendiri.
HapusNama : Imas Anggraeni Dewi
BalasHapusNIM : 2021 111 203
kelas D
menurut anda bagaimana apabila tehnologi yang sangat canggih saat ini, lebih banyak digunakan untuk media penyebaran sesuatu yang negatif, dan tidak lagi terfokus pada penyebaran ilmu pengetahuan...
Serta apa solusinya menurut pemakalah?
menurut saya penyebaran ilmu dan hal negatif pada media publik seimbang, sebab nyatanya jika kita mencari pengetahuan ilmu apa saja pasti ada,begitu pula sebaliknya.solusi bagi tersebarnya hal negatif tentu saja diharapkan adanya sensor dari masing-masing produsen media publik itu sendiri,kemudian peran dan kesadaran masyarakat juga sangat penting.mungkin sangat sulit mengontrol orang diseluruh dunia, tapi jika setiap keluarga di seluruh dunia memperhatikan keluarganya dalam mengakses media publik untuk hal positif ya bisa saja hal negatif itu tidak ada.kita mulai semuanya dari diri sendiri, keluarga dan kerabat kita sendiri saja dulu.
HapusNAMA : EKA KURNIA RIZKI
BalasHapusNIM : 2021 111 251
KELAS : D
saya kurang faham tentang korelasi antara hadits tersebut dengan kemajauan teknologi masa sekarang. mohon penjelasannya.
jadi pada hadist tersebut menjelaskan mengenai peristiwa saat Rasulullah SAW memberikan kabar kepada seluruh masyarakat sekitar melalui media publik yang ada pada saat itu yaitu naik pada shafa,korelasi dengan masa sekarang yaitu media publik itu sendiri.jaman dahulu menggunakan kentongan pada pos ronda,karena masa sekarang sudah banyak teknologi canggih maka itu digunakan sebagai media publik untuk menyampaikan ilmu dan informasi.titik temunya pada media publiknya.
HapusNama : Heri Rubi Antoni
BalasHapusNIM : 2021 111 161
Kelas : D
media publik pada zaman sekarang kan dimaksudkan supaya kita dapat lebih mudah menyebarkan agama islam, tetapi jika dalam perjalannya justru sebaliknya? bagaimana pendapat pemakalah mohon jelaskan.!!!!
penyebaran informasi pada media publik seperti yang telah saya jelaskan pada pertanyaan sebelumnya,yaitu seimbang antara positif dan negatifnya. terbukti jika kita mencari informasi mengenai agama Islam pasti ada.begitu pula sebaliknya.kita berharap adanya sensor dari para produsen media publik,kemudian peran orang tua, masyarakat, kerabat dan lingkungan dalam penekanan pertumbuhan hal-hal negatif melalui media publik sangat penting.dan terpenting ya kontrol diri sendiri tentunya.
Hapusnama : Awaliyah nailis saadah
BalasHapusnim : 2021 111 339
kelas : D
bagaimana cara mengoptimalkan fungsi media internal maupun eksternal yang sudah ada pada zaman sekarang ini dalam dunia pendidikan untuk hal yang positif?
cara yang paling ampuh tentunya dimulai dari diri kita sendiri, kita yang memulai untuk menyebarkan ilmu di media. kemudian baru kita mengajak teman,kerabat,tetangga dsb untuk mengikuti langkah kita. kita optimalkan media yang ada untuk penyebaran Islam.kita mulai dari hal sederhana dulu,baru kita bisa merubah dunia.
Hapusnama mirza muhammad abda
BalasHapusnim 2021 111 153
dijaman sekarang teknologi memang sudah terbukti kecanggihan nya. . .yg ingin sy tanyakan bagaimana menurut pemakalah. .cara khusus agar para peminat teknologi canggih itu minat dg teknologi atau prasana internet yg didalam nya membahas nuansa islami ? mohon penjelasan. . .terimakasih
kita kemas dunia nuansa Islam dengan kemasan modern, menarik dan tidak membosankan.dengan tampilan menarik pasti banyak yang tertarik,dan diusahakan tidak memberi kesan menceramahi atau menasehati.biarkan terkesan ajakan yang menyenangkan.ikuti perkembangan zaman aja dalam menyebarkan Islam.
Hapusnama ;Aisyah
BalasHapusnim;2021 111 158
kelas;D
bagaimana cara memadukan media publik dengan pendidikan islam agar pengaruh pengaruh negatifnya sedikit..
kemasan dari hal negatif biasanya menarik, jadi usahakan kita kemas media publik untuk penyebaran pendidikan Islam jauh lebih menarik lagi.kita dituntut kreatif dan inofatif untuk hal seperti ini. memang sangat susah,tapi saya yakin sekali jika orang-orang Islam yang berpendidikan bekerja sama untuk hal ini pasti bisa meminimalisir hal negatif
HapusNama: Mushofakhah
BalasHapusNIM: 2021111196
Kelas: D
Media publik itu sarat dengan segala informasi tanpa batas, ini menegaskan bahwa tidak selamanya informasi dalam media publik itu bersifat positif. Justru berkat kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi pada era sekarang tidak sedikit malah merusak kesadaran spiritual dan moral masyarakat.
Bagaimana tanggapan pemakalah???
Trimakasih.
rusak tidaknya kesadaran spiritual sebanarnya tergantung dari benteng diri tiap individu masing-masing.namun,peran keluarga dan kerabat juga tak kalah penting dalam penekanan pertumbuhan pengaruh buruk akibat kecanggihan teknologi yang ada.kita juga punya peranan penting yaitu untuk menyebarkan Islam melalui teknologi dengan kemasan menarik tentunya.saling bekerja sama tentunya.
HapusNAMA: BADIATUL LIZA
BalasHapusNIM; 2021 111 146
KELAS; D
bagaimanakah pemakalah menyikapi tentang fenomena sekarang, banyak media publik yang genjar memojokkan umat Islam dengan isu-isu yang tentu saja fitnah??
terimakasih...
kita perlu tegas dalam menyikapinya.tapi dengan cara yang berpendidikan tentunya.bukti-bukti yang kuat perlu kita tunjukan pada media publik bahwa Islam itu cinta damai dan semua pemberitaan buruk yang ada tentang Islam itu hanya fitnah.jika kita memiliki teman non muslim bisa kita beri pengertian padanya. intinya toleransi yang besar perlu kita tanam kan pada diri kita sendiri sebelum kita menyalahkan pihak lain dengan adanya fenomena seperti itu. kebijaksanaan dalam bersikap adalah hal terpenting.tidak dengan cara kekerasan.
HapusNAMA: NAIS STANAUL ATHIYAH
BalasHapusKELAS: D
NIM: 2021 111 280
PERTANYAAN:
jika dalam pembelajaran eksternal,menurut anda apakah dengan media publik akan menjadikan hasil yang maksimal dalam pembelajaran? bagaimana caranya agar media tersebut tidak disalah gunakan,,terima kasih
tentu saja hal itu akan menjadikan hasil yang maksimal,dengan catatan diimbangi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi.
Hapusagar tidak disalah gunakan kita mulai dengan bekerja sama dengan lingkungan sekitar, para pendidik, masyarakat, keluarga, dsb. untuk penekanan perkembangan hal-hal negatif.semuanya kita mulai dari hal sederhana saja dulu.
nama: musiyami ulfa
BalasHapusnim: 2021 111 157
assalamu'alikum
dalam makalh disebutkan, bahwa media elektronik digunakan untuk hal positif diantaranya menyebarkan agama Islam...tetapi kenyataannya ketika siswa diberi tugas oleh guru, malah mereka gunakan untuk mencari hal-hal yang negatif..bagaimana pendapat pemakalah?? dan bagaimana solusi agar mereka tidak melakukan hal demikian???
segala sesuatu pasti ada positif dan negatifnya. dalam masalah ini pendidikan spiritual siswa perlu sekali ditingkatkan,serta pengawasan dari para orang tua,pendidik, kerabat,masyarakat dsb. juga sangat dibutuhkan.saling bekerja sama aja lah intinya.
Hapusnama : nur ulis sa'adah shofa
BalasHapusNIM : 2021 111 205
menurut pemakalah bagaimana caranya agar kita bisa mengoptimalkan media elektronik, khususnya interner agar dapat masuk kedalam tengah-tengah masyarakat umum untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat jika pada dasarnya tidak semua masyarakat umum paham dan mengetahui bagaimana cara mengakses internet atau kurang paham akan teknologi?
terima kasih....
sosialisasi,itu cara paling ampuh menurut saya.namun sekarang sudah banyak hp dengan fitur lengkap dan harga terjangkau, jadi kita malah akan lebih mudah lagi.jika untuk para orang tua, seperti yang ada di daerah saya, biasanya para petani dikumpulkan di aula kelurahan untuk penyuluhan,dengan menggunakan lcd yang dioperasikan oleh orang yang bisa mengoperasikannya.jadi warga hanya mendengarkan,melihat dan bertanya saja mengenai materi yang disampaikan.
HapusSoraya Nailatul Izzah
BalasHapus2021111097
Kelas D
Bagaimana tanggapan anda jika kecanggihan teknologi saat ini digunakan untuk hal-hal yang banyak madhorotnya, dan bukan untuk menyebarkan ilmu agama sebagaimana zaman Rasulullah SAW?
tanggapan saya mungkin hampir sama dengan teman-teman lainnya. berharap ada sensor yang lebih ketat lagi dari pihak produsen media publik itu sendiri. kemudian pengawasan dari masyarakat,artinya tidak acuh tak acuh dengan hal ini.kita tentunya juga berusaha mengemas ilmu agama Islam dengan kemasan menarik agar tidak menjenuhkan. model baru, kreatif dan inovatif dalam mengemas ilmu agama Islam ke dalam dunia maya,agar mudah diterima masyarakat pada umumnya.
Hapusnama: shofatul jannah
BalasHapusnim: 2021 111 183
kelas: D
Melalui media publik kita dapat dengan mudah menyampaikan ilmu yang kita ketahui untuk berbagi dengan masyarakat, terlebih lagi jika dapat dibuat "semenarik" mungkin agar dapat membuat orang-orang yang notabene tidak mengenal Islam menjadi masuk Islam. bisa diberikan contohnya mbak??
terimakssih
contohnya di chicago melalui iklan di bis yang bertema "Menywmai damai" empat orang masuk Islam. dari hal yang kelihatannya sepele,dapat merubah seseorang.kemudian di Amerika yang ternyata banyak orang yang tidak tahu tentang Islam,kini Islam telah menerobos kesana.suatu organisasi yang bernama ICNA (Islam Circle of North America) membuat kampanye di bis-bis dan mencantumkan Al-Qur'an dengan terjemahan bahasa Inggris serta biografi Rosulullah.dan hal itu ampuh untuk membuat tak kurang dari 300ribu orang berburu pengetahuan Islam dan menyatakan masuk Islam.untuk lebih jelasnya bisa anda baca pada
Hapuslanjutan : Berita Muslim menjawab tantangan lewat online
HapusNama : Ani Musiani
BalasHapusNIM : 2021 111 181
Kelas : D
Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara pemakalah dengan semakin majunya teknologi di jaman sekarang ini,malah justru membuat seseorang meniggalkan ajaran islam,bagaimana cara menyikapinya ????
untuk menyikapi hal tersebut yaitu kita sebagai mahasiswa berbasis Islam tentunya seharusnya justru merasa tertantang untuk memakmurkan kembali dunia Islam. peran orang tua juga sangat penting.perlu adanya pengetahuan tentang teknologi yang digunakan anak untuk mengontrolnya,guru juga harus menanamkan nilai moral dan spiritual yang kuat pada anan didik dan pemerintah yang harus memfilterisasi semua informasi yang lebih pantas dikonsumsi oleh publik
Hapusnama : WILDAN FAZA
BalasHapusnim : 2021111206
kelas D
pertanyaan:
menurut pemakalah media apa yang paling bagus dalam menyebarkan ilmu...... dan berikan alsanya...
mengenai media yang paling bagus ya yang paling tepat sasaran dan sesuai dengan tingkat usia,jenjang pendidikan.jika untuk kalangan yang tidak bisa baca tulis yang paling baik melalui tayangan audio visual, misal tv,radio,DVD,VCD dsb. jika untuk anak yang sudah bisa baca ya bisa ditambah dengan buku,atau majalah,dan literatur yang tercetak lainnya.untuk orang buta dengan radio,rekaman suara-suara lainnya, dan buku-buku braile.dsb
Hapusnama: fiza umami
BalasHapusnim:2021111152
apa tujuan dari menyebarkan ilmu kepada kalangan eksternal, khususnya non muslim??
tujuannya yaitu untuk:
Hapus1. mengenalkan Islam pada kelangan eksternal,yaitu non muslim.
2. tidak hanya untuk kepentingan material saja, tapi juga untuk menyebarkan ilmu tentang Islam.
3. selain hal diatas, menyebarkan ilmu kepada kalangan ekstenal juga dimaksudkan untuk mengajak orang-orang mengenal,mencintai, mengimani dan masuk Islam.
4. agar semua informasi yang merupakan fitnah yang ditujukan untuk Islam itu terbantahkan dengan sendirinya.
5. berbagi informasi mengenai Islam yang sesungguhnya.
nama:sholihatun nisa
BalasHapusnim:2021111144
hai kawanD......
kalangan eksternal seperti apakah yang dimaksudkan di dalam makalah???????
mbak sholihatun yang cantik,maksud dari kalangan eksternal di makalah ini yaitu kalangan orang-orang non-Muslim
HapusNAMA: KHOLIS ARIFAH
BalasHapusNIM: 2021111293
KELAS:D
Assalamualaikum,,
mbk, tentang makalah anda ada yang ingin saya tanyakan, yaitu bagaimana caranya meminimalisir penggunaan berbagai macam-macam alat teknologi yang canggih pada remaja sekarang agar tidak digunakan secara mubadzir dan tidak semakin menurunkan akhlak remaja kita sekarang ini.
cara meminimalisirnya yaitu dengan bekal moral,dan spiritual yang kuat sejak dini. lalu pengawasan dari orang-orang yang lebih dewasa disekitarnya.jadi penguasaan teknologi yang canggih sangat menjadi hal mutlak bagi para orang dewasa untuk mengawasi para remaja.dan yang sampai saat ini masih menjadi pr pemerintah yaitu filterisasi dari informasi yang layak untuk remaja perlu diperketat lagi
HapusBariroh
BalasHapus2021111029
kelas: D
yang saya tanyakan kalangan eksternal disini itu yang seperti apa???
kemudian penyebaran ilmu penggetahuan dengan media sampai zamann sekarang bagaimana perkembanaganya dan kendala apa saja????
kalangan eksternal yang dimaksud dalam makalah ini ialah kalangan orang-orang non-Muslim.
Hapusperkembangan secara umumnya yaitu dimulai dari tradisional kemudian modern.diantaranya dari lisan ke lisan,perdagangan,perkawinan,kesenian,politik,pendidikan dan tasawuf.dari kesemuanya itu dimulai dengan cara penyebaran tradisional hingga ke metode canggih.dari sistematika yang sangat sederhana sampai menginjak kedalam yang sangat rumit,intinya hampir sama saja,hanya saja alat yang digunakan sebagai media itu yang berkembang.
kendalanya tentu saja yang paling besar yaitu penguasaan media yang kurang,lalu pengetahuan ilmu yang kurang memadai,cara mengemas ilmu itu dalam penyampaian kurang menarik dsb
Nama:nur hidayah
BalasHapusnim:2021111145
kelas:d
asss,,,hay yan,mau tanya.sekarangkan kemajuan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri.bagaimana cara orang tua dalam melakukan kontrol terhadap anak dalam penggunaan teknologi,seiring dengan kemajuan iptek?
hal yang paling mutlak bagi orang tua yaitu penguasaan teknologi,lalu membekali anak dengan moral dan spiritual yang kuat sejak dini.tempat dan jenis teknologi yang diberikan untuk anak juga harus diperhatikan,agar terjangkau dari pengawasan orang tua,serta memberikan pengertian dan nasehat fungsi dan tujuan orang tua memfasilitasi anak dengan teknologi tersebut untuk apa
Hapusnama: nihlatul maziyah
BalasHapusnim: 2021 111 130
kelas d
Di era globalisasi saat ini, peranan media, bahkan, sudah menjadi trendsetter atas kemajuan yang ada. Ini adalah realitas bahwa peran media sekarang dan untuk yang akan datang sungguh luar biasa. Seseorang yang bukanlah siapa-siapa sebelumnya, dengan dukungan media, dia menjadi seorang bintang yang bersinar. Di sisi lain, media bahkan juga berperan dalam mempengaruhi opini publik??
bagaimana menurut pemakalh dengan hal itu???
saya sependapat dengan anda.oleh karena itu para publik figur hendaknya menjaga segala yang dilakukan dan diucapkan.para orang tua,guru, masyarakat dan orang-orang dewasa lainnya juga harus bijak serta lihai dalam menyikapinya,jangan sampai contoh yang salah justru ditiru.ini menjadi tantangan terbesar kita semua dimasa globalisasi seperti saat ini.kerjasama sangat dibutuhkan.
Hapusnama: Susi Ernawati
BalasHapusnim : 2021 111 202
kelas : D
assalamu'alaykum,
zaman sekarang ini serba modern, adapun penggunaan alat teknologi semakin berkembang pesat, seperti yang kita jumpai, tidak sedikit sekolahan sekolahan yang media pembelajarannya menggunakan ilmu pengetahuan teknologi, apa pendapat pemakalah mengenai realita tersebut,? adakah sisi positif dan negatifnya, jelaskan dan berikan alasannya, terima kasih..
dampak positif:
Hapus1. mempermudah siswa memperoleh sumber rujukan untuk mengerjakan tugas
2. informasi didapat seluas-luasnya,
3. ditemukan metode pengajaran yang baru
4. pembelaraan tidak harus bertatap muka langsung
5. siswa lebih tertarik belajar karena kemasan lebih menarik,dsb
dampak negati;
1. penyalahgunaan tenologi untuk hal yang tidak bermanfaat
2. siswa malas belajar kerana terbuai dengan hiburan di alat teknologi
3. menyibukkan diri pada hal tidak bermanfaat
4.sarat dengan tindak kejahatan,penculikan,penipuan,dsb
5.biaya yang dikeluarkan orang tua murid lebih banyak,dsb
mungkin untuk lebih lengkapnya anda bisa menemukannya dengan melakukan penelitian sendiri dilapangan atau melalui media buku dan elektronik lainnya
nama: Faidhotun Nikmah
BalasHapusnim: 2021 111 267
kelas: D
zaman sekarang dalam proses pendidikan kebanyakan siswa dituntut agar dapat mengoperasikan internet. hampir semua tugas mengandalkan internet. padahal hal ini malah dapat membuat anak malas dalam mencari sumber rujukan pelajaran seperti buku misalnya. selain itu, apakah si anak juga dapat maksimal dalam belajar jika sering mengandalkan internet semacam ini?bagaimana menurut pandangan pemakalah? terima kasih.. :)
justru malah semakin memperbanyak ilmu mbak.contoh saja,pada mata kuliah hadist ini.kita dituntut untuk bisa mengoperasikan internet tapi kita juga secara reflek mencari dari sumber literatur buku dan kitab kan?
Hapusbukan jadi malas malahan kita semakin sering membuka materi tentang hadist yang akan diajarkan.
sebenarnya mungkin tergantung dari kelihaian seorang pengajar dalam memberikan tugas saja, bagaimana agar siswa tidak gaptek tapi juga tidak terlena didalamnya.
faisal fahmi
BalasHapus2021 111 255
D
menurut pemakalah sendiri, sudahkah efektif pada zaman sekarang media internet, sebagai sarana untuk pendidikan. baik yang mana, pembelajaran saat ini atau pada zaman dulu tanpa menggunakan internet?
jika dikatakan efektif atau tidak jawaban saya ya efektif.walaupun ada sisi negatifnya,buktinya banyak sekali orang-orang yang bisa berprestasi dan menciptakan serta menemukan sesuatu baru yang bermanfaat bagi khayalak umum.baik mana jaman dulu dengan sekarang?
Hapusmenurut saya sebenarnya sama saja,sesuai dengan porsi masing-masing. jaman dahulu tanpa internet banyak orang yang semangat dalam mencari ilmu dan menguasainya.tapi terlampau sulit untuk berbagi ilmu pada seluruh penjuru dunia. sedangkan untuk masa sekarang, mudah berbagi ilmu.tapi juga bersaing kuat dengan hal negatif.kita netral dalam memandang hal itu, tidak hanya melihat dari dampak negatif semata,tapi juga positifnya.penemuan jaman sekarang itu perkembangan dari jaman yang terdahulu,atau malah khayalan jaman dahulu dan baru terealisasikan sekarang.itu menurut saya.
Nama : Arinun Ilma
BalasHapusNim : 2021 111 045
Kelas :D
yang saya tanyakan, bagaimana kita menggunakan teknologi dengan baik untuk media pembelajaran atau sumber informasi sehingga tidak menimbulkan kecanduan bagi sipengguna, terimakasih.