Laman

Kamis, 18 April 2013

a10-1 alif mega w. KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH PASAR



KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH PASAR
Disusun guna memenuhi tugas  :
Mata Kuliah                : Hadits Tarbawi 2
Dosen Pengampu        : Ghufron Dimyati,M.S.I.

               Oleh :
Alif Mega Wahyuni
                2021 111 331
Kelas:  A


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

Hari tasyik merupakan hari sesudah idhul adha yang pada hari itu juga Allah memerintahkan kita untuk banyak bertakbir dan mengingatnya. Di hari itu juga kita tidak di perbolehkan untuk berpuasa. Namun di hari tasyik juga banyak para sahabat yang telah melakukan kegiatannya seperti jual beli sehingga para sahabat. Dalam pasar kadang seseorang lupa untuk Allah krena mereka disibukan dengan jual beli, sehingga Rosulullah memerintahkan kita untuk membaca doa ketika hendak masuk pasar.













BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits 48
- وَقَال ابْنُ عَبَّاسِ (وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهَ فِي أَ يَّامٍ مَعْلُومَاتٍ : اَيَامُ الْعَشْرِ وَاْلأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُالتَّشْرِيْقٍ . وَكَانَ ايْنُ عُمَرَ وَأَبُوهُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِيِ أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبَّرَانِ وَ يُكَبَّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهمَا وَ كَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيَّ خَلْفَ النَافِلَةِ}  . 
(رواه البخاري في الصحيح كتاب الجمعة باب فضل العمل في ايام التشريق)

Ibnu Abbas berkata, “firman Allah.” Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah diketahui (QS. Al-Hajj (22-28) yaitu hari-hari yang sepuluh dan hari-hari yang telah ditentukan yaitu hari tasriq (tanggal 11,12,13 dzulhijjah).  Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh, mereka melakukan takbir yang kemudian diikuti oleh orang-orang yang mendegarnya dan Muhammad bin Ali juga mengucapkan takbir. (HR. Bukhori)[1]

1.    Mufrodhat
Arti
Kata
Pergi
يَخْرُجَانِ
Pasar
السُّوْقِ
Hari-hari
أَيَّامِ
Mereka melakukan takbir
يُكَبَّرَانِ
Sholat Nafilah
النَّافِلَةِ





2.    Biografi Rawi
Ø  Imam Bukhori
Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-mughiroh bin Bardizbah Al-jufi Bukhori. Beliau mendapat julukan Al-Jufi karena pada waktu itu kakeknaya beragama majusi namun akhirnya memeluk islam juga di hadapan seorang yaman yang berkabilah jufi.
Lahir pada hari jumat 13 syawal 194 H dan wafat pada malam hari raya idhul fitri 256 H dalam usia 62 tahun. Beliu telah melakukan perjalanan untuk menimba hadits dari seluruh ulama yang tingga di negri islam. Beliau telah menulis riwayat hadits dari para hafizh seperti Makki bin Ibrahim Al-Balkhi, Abdullah bin Usman Al-Marwazi, Ubadillah bin Musa Al-Abasi, Abu Nuim Al Fadhl dan masih banyak lagi, banyak juga yang berguru pada beliau. Al-Fayarbari berkata,”kitab Bukhari telah didengarkan oleh 70.000 orang, tidak ada yang meriwayatkan langsung dari Bukhari yang masih hidup sampai sekarang kecuali hanya aku seorang”  
Imam Bukhori telah menuntut ilmu sejak usia 10 tahun, pada usia 11 tahun beliau telah mampu mengoreksi kesalahan para syaikh. Imam Bukhori berkata,”Aku menyusun didalam kitab Shohihku dari kira-kira 600.000 riwayat hadits. Aku tidak akan mencatat sebuah hadits pun kecuali aku melakukan sholat 2  rakaat terlebih dulu ”. [2]

3.    Biografi Mukhorij
Ø  Ibnu Umar
Beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits sesudah Abu Hurairah. Ia meriwayatkan 2.630 hadits. Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Ia wafat pada tahun 73 H.[3]

Ø  Abu Hurairah
Nama asli dari Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Sakhr Ad-dausi, dinamakan Abu Hurairah karena beliau begitu mencintai anak kucing. Abu Hurairah adalah sahabat yang sangat dicintai oleh Rasulullah. Beliau masuk islam pada tahun khaibar (1 H) dan ikut serta bersama Rasulullah pada saat itu. Kemudian beliau selalu menyertai rasulullah sepenuhnya. Dan merupakan sahabat yang paling menjaga berkah doa nabi Muhammad SAW ketika dia mendoakannya nabi memberi kesaksian atas semangatnya mencari ilmu dan hadits. Abu Hurairah meninggal di Madinah tahun 57 H. Hadits-hadits yang diriwyatkan darinya terdapat dalam kitab-kitab hadits adalah sebanyak 5374 hadits

4.    Keterangan Hadits

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَوَأَبُوْهُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوْقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ        
(Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada hari-hari yang sepuluh). Saya (Ibnu Hajar) tidak melihat bahwa hadits ini diriwayatkan secara maushul dari mereka berdua. Al Baihaqi dan Al Bagdawi telah meriwayatkan hadits ini secara mu’allaq. Ath-Thahawi berkata, “Guru-guru kami selalu mengucapkan takbir pada hari-hari yang sepuluh. Thahawi juga mengkritik Imam Bukhari yang menyebutkan atsar ini dalam bab keutamaan beramal pada hari tasyriq.   Akan tetapi kritikan tersebut dijawab oleh Al Karmani bahwa Imam Bukhari biasa mencantumkan atsar yang ada kaitannya dengan judul bab, namun yang Nampak bahwa Imam Bukhari ingin mempersamakan hari-hari Tasyriq dengan hari-hari yang sepuluh dalam melaksanakan amalan haji. Pendapat Imam Umar yang menjelaskan tentang hari-hari yang sepululh, sedangkan atsar selanjutnya menrangkan hari-hari Tasyriq.
وَكَبَّرَ مُحَمَّدُبْنُ عَلِيِّ خَلْفَ النَّافِلَةِ         
(Dan Muhammad bin Ali juga bertakbir setiap kali selesai melaksanakan shalat nafilah). Ia bernama Abu Bakar Al Baqir. Imam Daruquthni dalam kitabnya Al Mu’talaf menyebutkannya secara maushul dari jalur Ma’in bin Isa Al Qazzaz, ia mengatakan, “Abu Wahnah Raziq Al Madani mengatakan kepada kami,
رَأَيْتُ أَبَّا جَعْفَرَ مُحَمَّدِبْنِ عَلِيِّ يُكَبِّرُ بِمِنِّى فِي أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ خَلْفَ النَّوَافِلِ    
(Aku melihat Abu Ja’far Muhammad bin Ali mengucapkan takbir di Mina pada hari-hari Tasyriq setiap kali selesai melaksanakan shalat nafilah). Atsar ini merupakan kritikan bagi pendapat Al Karmani yang diucapkan pada hari-hari yang sepuluh. Ibnu At-Tin mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang menguatkan Muhammad dalam hal ini. Pengikut madzhab Maliki dan Syafi’I berbeda pendapat, apakah takbir pada hari raya itu khusus setelah sholat fardhu atau umum setiap selesai sholat. Dalam hal ini, pengikut madzhab Syafi’i berbeda pendapat dalam hal menentukan mana yang lebih kuat. Tapi, menurut madzhab Maliki yang lebih kuat adalah bahwa takbir tersebut khusus diucapkan setelah sholat fardhu.[4]
5.    Aspek tarbawi

Hadits tesebut menerangkan tentang beberapa hal, yaitu:
1.      Keutamaan sebagian waktu dan tempat atas yang lainnya.
2. Keutamaan sepuluh hari bulan Dzulhijjah atas hari-hari yang lain dalam setahun. Dengan demikian, jelaslah bahwa orang yang bernadzar hendak bepuasa, atau mengaitkan satu amal perbuatan dengan hari yang paling utama, maka hari itu adalah hari Arafah (9 Dzulhijjah), karena hari tesebut merupakan hari yang paling utama di antara sepuluh hari Dzulhijjah. Apabila ia memaksudkan hari dalam seminggu, maka hari yang paling utama itu adalah hari jum’at.
Ad-Dawudi menjadikan hadits ini sebagai dalil keutamaan puasa sunnah pada hari kesepuluh bulan Dzulhijjah, dan menganggap musykil diharamkannya puasa pada hari raya idul Adha. Hal ini tidaklah bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah, ia berkata,
مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَاءِمًا الْعَشْرَقَطٌ (aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa pada hari-hari yang sepuluh [sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah]). Kemungkinan Rasulullah SAW tidak melakukan puasa, padahal beliau sendiri mencintainya, adalah karena beliau khawatir puasa itu akan diwajibkan kepada umatnya. Yang jelas, sebab keistimewaan 10 hari pada awal bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari-hari tersebut terkumpul induk-induk ibadah: seperti shalat, puasa, shadaqah, dan haji yang semuanya tidak terdapat pada hari-hari lain.
Oleh karena itu, apakah keutamaan itu khusus bagi orang yang melaksanakan haji atau juga termasuk orang yang mukim [orang yang berdomisili di tanah haram dan tidak melaksanakan haji]?
Ibnu baththal dan lainnya mengatakan, bahwa yang dimaksud amalan pada hari Tasyriq adalah mengucapkan takbir, karena pada hari itu adalah hari makan, minum dan hari keluarga, serta diharamkannya puasa pada hari itu.[5]
6.    Munasabah
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 203 di atas (yang artinya), “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” Ini menunjukkan adanya perintah berdzikir di hari-hari Tasyrik.
Lalu apa saja dzikir yang dimaksudkan ketika itu? Beberapa dzikir yang diperintahkan oleh Allah di hari-hari Tasyrik ada beberapa macam:
a.    Berdzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah selesai menunaikan salat wajib. Perbuatan ini disyariatkan hingga akhir hari Tasyrik sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini juga diriwayatkan dari Umar, Ali, dan Ibnu Abbas.
b.    Membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih kurban. Waktu penyembelihan kurban berakhir pada akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijah) sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Pendapat ini juga menjadi pendapat Imam Asy-Syafii dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Namun mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu menyembelih kurban hanya tiga hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari Tasyrik setelahnya (11 dan 12 Dzulhijah). Pendapat kedua ini adalah pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad, juga termasuk pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan kebanyakan ulama.
c.    Berdzikir memuji Allah Ta’ala ketika makan dan minum. Amalan yang disyariatkan ketika memulai makan dan minum adalah membaca basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah.
d.   Berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari Tasyrik. Amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.
e.    Berdzikir pada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak dzikir di hari-hari Tasyrik. Sebagaimana Umar ketika itu pernah berdzikir di Mina di dalam kemahnya, lalu orang-orang mendengar suara dzikirnya. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir.


B. Hadits 49

حَدّثَنَا اَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ : حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَا رُوْنَ قَالَ : حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ سِنَانٍ : حَدَّثَنَا عن مُحَمَّدُ بْنُ وَاسِعٍ قَالَ : قَدِمْتُ مَكَّةَ فَلَقِيَنِيْ أَخِيْ سَالِمُ بْنُ عَبْدِاللهِ بْنُ عُمَرَ فَحَدَّنِيْ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه و سلّم قَالَ :{ مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ فَقَالَ لَا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ, كَتَبَ الله لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَ مَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَ رَفَعَ لَهُ أَلْفَأَلْفِ دَرَجَةٍ}. (رواه الترمذى فى الجامع)

Ahmad bin mani’ menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, dia berkata: Azhar bin sinan menceritakan kepada kami, muhammad bin wasi’ berkata: saya datang ke mekkah  dan bertemu dengan saudaraku Salim bin Abdullah bin Umar menceritakan kepadaku dari ayahnya, dari kakeknya bahwasanya Rosulullah SAW bersabda :”Barangsiapa yang memasuki pasar kemudian dia mengucapkan, 'Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, milikNya kerajaan dan pujian, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, dan Dia Mahahidup tidak akan mati, di tanganNya-lah kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,' niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat'’.[6]





1.    Mufrodhat

Arti
Kata

Masuk
دَخَلَ

Pasar
السّوْقَ

Tiada yang berhak untuk disembah kecuali Allah semata
لا إِلَه إِلَّا اللَّه

Tiada sekutu bagi_Nya
 لا شَرِيك لَهُ

Menghidupkan
يُحْيِي

Mematikan
يَمُوت

Kebaikan
الْخَيْر/ حَسَنَةٍ
Menulis
كَتَبَ
Satu juta
أَلْفَ أَلْفِ
Kesalahan
سَيِّئَةٍ
Meninggikan
رَفَعَ
Derajat

دَرَجَةٍ




2.    Biografi Rawi
Ø  Imam Tirmidzi
Beliau adalah abu Isa Muhammad bin Isa bin At-Tirmidzi. Lahir pada tahun 200 H dan wafat pada malam senin tanggal 13 Rajab 279 H di Turmudz. Beliau adalah salah seorang ulama hafidz yang telah bertemu dengan para syeikh generasi awal Qutaibah bin Sa’id Muhammad bin Basysyar, Ali bin Hajar dan para imam hadits lainnya.
Banyak sekali yang telah meriwayatkan hadits dari Imam Tirmidzi, beliau sendiri juga memiliki banyak karya tulis seputar ilmu hadits. Kitabnya yang paling dikenal berjudul Ash-Shahih.




3.    Biografi Mukhorij
Ø  Umar bin Khattab
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khatthab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.[7]
Umar ibn khattab berasal dari etnis bani adi yang terkenal sebagai Etnis yang terpandang mulia dan berkedudukan tinggi. Ia lahir di kota mekkah. Umar mempunyai postur tubuh yang tegap dan kuat, wataknya keras, berani dan sangat di siplin. Umar sebelum memeluk agama islam ia adalah seorang tokoh arab, yang sangat terhormat, berwibawa dan mempunyai pengaruh yang sangat besar, ia sangat keras menentang seruan dan ajaran yang yang di bawa oleh rosulullah saw.namun  setelah masuk islam, ia menemani nabi dan menjadi sahabatnya yang sangat dekat . umar bin khattab seorang tokoh besar terkenal jujur, dan ahli hadits. Keberanian, ketegasan dan kejujurannya nabi saw memberinya gelar Al-faruq, maksudnya seorang pembeda antara yang hak dan yang bathil. Dia lah yang menggagas pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al-qur’an pada zaman khalifah Abu Bakar. Umar bin khatab menggantikan abu bakar sebagai khalifah yang kedua dari tahun 13 H-23H/ 634 m- 644M. Selama 6 tahun 10 bulan ia memerintah sebagai khalifah. Walaupun sibuk dalam dunia politik untuk kekuasaan dan kekuatan islam, ia pun sempat meriwayatkan sebanyak 537 hadits. Pada hari rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping Nabi dan Abu Bakar ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.[8]


4.    Keterangan Hadits

Dalam Hadits di atas, Menerangkan Tentang apa yang harus kita Ucapkan ketika  masuk Pasar. Dalam hadits di sebutkan السّوق ( Pasar),  yang dimaksud dengan pasar adalah semua tempat yang didatangkan dan diperjual-belikan padanya berbagai macam barang dagangan. Pasar di sini mencakup pasar tradisional, pasar modern, super market, mall, toko-toko besar dan lain-lain. Pasar membuat manusia Lalai dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan. Maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya. Orang yang berdzikir ketika di pasar akan mendapat keutamaan yang besar dan pahala bagi orang yang membaca dzikir tesebut. Menurut Imam ath-Thiibi berkata,“Barangsiapa yang berzikir kepada Allah (ketika berada) di pasar maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Ta’ala berfirman tentang keutamaan mereka,
رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ  
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah”
            Menurut Imam Tirmidzi Hadits ini isnadnya muttasil dan termasuk hadits hasan.





5.    Aspek tarbawi

a.    Tetap berdzikirlah ketika berada di pasar.
b.     Ketika seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
c.     Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala
d.    Dzikir ini lebih utama jika diucapkan dengan lisan disertai dengan penghayatan akan kandungan maknanya dalam hati. Karena dzikir yang dilakukan dengan lisan dan hati adalah lebih sempurna dan utama
e.     Pasar merupakan tempat yang Allah benci, sejelek-jeleknya tempat yang dimana  terdapat berbagai macam kemungkaran, perbuatan dan perkataan sia-sia, belum lagi disanalah tempat syaithan berkumpul.
6.    Muhasabah
Pada hadits lain juga menerangkan hal yang sama namun di sampaikan oleh sahabat lain namun pada intinya sama. Nabi memerintahkan kita untuk membaca:

َا اِلَهَ إِلّاالله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ
Niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat.




BAB III
PENUTUP

Pada  hari tasyik nabi Muhammad memerintahkan kita untuk banyak bertakbir karena pada saat itu adalah saat dimana amalan-amalan kita dikumpulkan. Para sahabat juga mencontohkan kita bertakbir dimanapun berada salah satunya di pasar. Karena pasar memang tempat yang rawan kemaksiatan, sehingga kita harus waspada agar itu tidak terjadi pada kita dengan selalu meminta perlindungan dari Allah yang maha kuasa, supaya terhindar dari godaan jin, setan dan bala tentaranya. dengan selalu berdzikir kepada Allah.













DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2008. Fathul Baari. Jakarta: Pustaka Azzam.
Djunaedi Soffandi, Wawan. 2007. Syarah Hadits Qudsi.Jakarta:Pustaka Azzam.
Rohman, abdul muhammad Utsman, 1353.Tuhfatul Ahwadzi. Juz 9.
Sayadi, Wajidi. 2011. Hadits Tarbawi. jakarta: pustaka Firdaus .
Sholih. 2005.kutubus sittah..Riyadh : darussalam.
















[1] Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafiz, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 302.
[2] Wawan Djunaedi Soffandi,Syarah Hadits Qudsi,(Jakarta:Pustaka Azzam,2007),hlm.18-19
[3] http://ahlulhadits.wordpress.com
[4] Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafiz, Fathul Baari Syarah Shahih Al Bukhari (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 304-305.

[5] Ibid. Hlm 310
[6] Mohammad Isa, Sunan At Tirmizi(Jakarta:CV Asy Syifa,1992).hlm.353-354
[7] http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/27/umar-bin-al-khaththab/

[8] Wajidi Sayadi,  Hadits Tarbawi, ( jakarta: pustaka Firdaus , 2011) hlm. 44-45.

10 komentar:

  1. FAESOL NAELAN B.
    2021 111 030

    bagaimana cara menghayati bacaan dzikir jika kita dalam keadaan yang ramai seperti di pasar?? bukankah berzikir harus dalam keadaan tenang?? kemudian bagaimana kita berzikir dalam keadaan dimana kita takut akan mengalami kerugian jika sedang ramai-ramainya transaksi jual beli???

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikummus salam..
      terimakasih atas pertanyaannya..
      Mengingat Allah bisa pada waktu berdiri, duduk dan berbaring. Usahakan hati dan fikiran tidak pernah kosong dan sepi dari menyebut nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan fikiran setiap saat dimanapun berada. Selama hati dan fikiran selalu ingat dan menyebut nama-Nya, demikian pula Allah akan selalu ingat dan memperhatikan keadaan orang itu. Dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan Turmidzi dari Abu Huraira r.a Allah mengatakan :
      ” Aku sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu didalam hatinya, Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika ia ingat kepadaKu dilingkungan khalayak ramai, niscaya Akupun ingat kepadanya didalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Dan jika ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun mendekat pula padanya sehasta. Jika ia mendekat padaKu sehasta, niscaya Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika dia datang padaKu dengan berjalan, maka Aku mendatanginya sambil berlari ”
      salah satu keutamaan berdzikir adalah Dzikir kepada Allah dapat memudahkan ke¬sulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syari'at, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah.Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatang-kan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka akan hilang ketakutan itu.

      Hapus
  2. assalamualaikum Wr. Wb
    didalam hadiskan sudah diterangkan, Barangsiapa yang memasuki pasar kemudian dia mengucapkan, 'Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata dst maka niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat. tetapi realita saat ini pasar hanya dijadikan sebagai tempat jual beli saja, bahkan sekarang banyak terjadi praktek kecurangan yg dilakukan oleh para pedagang nakal, bagaimana pendapat pemakalah menanggapi hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikummus salam..
      terimakasih atas pertanyaannya...
      menurut saya karena mereka banyak tidak tau keutamaan berdzikir dipasar, sehingga mereka menyalagunakan tempat tersebut menjadi tempat penimbunaan uang bahkan dijadikan juga sebagai tempat untuk berbuat curang.
      dengan adanya realita seperti itu kita sebagai orang yang telah mengetahui akan manfaat dan keutamaan berdzikir, kita mulai dari diri kita sendiri dan mengingatkan keluarga terdekat (ibu).

      Hapus
  3. MOHAMAD SUKRON
    2021111011
    ASSALAMUALAIKUM WR,WB
    mohon paparkan atau jelaskan pemahan pemakalah pada aspek tarbawi yg point terakhir yg berbunyi:
    Pasar merupakan tempat yang Allah benci, sejelek-jeleknya tempat yang dimana terdapat berbagai macam kemungkaran, perbuatan dan perkataan sia-sia, belum lagi disanalah tempat syaithan berkumpul.
    WASSALAM
    6. Muhasabah

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikummus salam...
      terimakasih atas pertanyaannya...
      pasar adalah tempat berjual-beli dan tempat yang melalaikan orang dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan, maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya, maka pantaslah jika dia mendapat pahala dan keutamaan besar yang tersebut dalam hadits di atas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tempat yang paling dicintai Allah adalah mesjid dan yang paling dibenci-Nya adalah pasar”

      Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh sebaik-baik rizki yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah dari usahanya sendiri (yang halal)”

      Hapus
  4. eka supriyatin
    2021 111 357
    assalm..
    sya pernah mendengar bahwa berdagang adalah salah satu pekerjaan yang dianjurkan oleh rasulullah. nah bagaimana jika berdagang itu bisa melupakan dzikir, yang sebagaimana di anjurkan dalam hadist diatas" kita harus senantiasa berdzikir jika berada dalam pasar"
    trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikummus salam...
      terimakasih atas jawabannya...
      memang berdagang adalah pekerjaan yang di anjurkan rosulullah.
      bukan hanya Dzikir saja yang sering dilalaikan seorang pedagang.
      bahkan sholat pun mereka lalaikan.
      dan rosulullah menganjurkan berdzikir didalam pasar karena. rosulullah juga bersabda
      "seburuk buruk tempat adalah pasar" karena syaiton banyak berkeliaran di pasar.
      jadi kita mengambil jalan tengahnya saja, jika kita tidak bisa menjaga dzikir dan sholat kita ketika menjadi pedagang, lebih baik mencari pekerjaan lain yang mana kita bisa setiap saat khusyuk berdzikir dan selalu sholat tepat waktu.

      Hapus
  5. assalamualaikum Wr. Wb
    pemakalah yang terhormat.
    apa hikmah kita untuk berzikir didalam pasar, bisa disebutkan manfaatnya juga.....

    terima kasih.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikummus salam...
      terimakasih atas pertanyaannya...
      manfaat dan hikmah berdzikir didalam pasar
      1.Dengan dzikir akan mengusir setan.
      mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan, maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi setan dan tentaranya, maka pantaslah jika dia mendapat pahala dan keutamaan besar yang tersebut dalam hadits
      2.Dzikir mudah mendatangkan ridho Ar Rahman.
      Seorang muslim yang datang ke pasar untuk mencari rezki yang halal, dengan selalu berzikir (ingat) kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya, maka ini adalah termasuk sebaik-baik usaha yang diberkahi oleh Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh sebaik-baik rizki yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah dari usahanya sendiri (yang halal)”
      3.Dzikir dapat menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
      4.Dzikir membuat hati menjadi gembira dan lapang.
      5.Dzikir menguatkan hati dan badan.
      6.Dzikir menerangi hati dan wajah pun menjadi bersinar.
      7.Dzikir mendatangkan shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Siapa yang mendapatkan shalawat Allah dan para Malaikat, maka dia adalah orang yang sangat beruntung. Allah سبحانه و تعالي berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir yang se¬banyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan Malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman." (QS. Al-Ahzab: 41-43).
      Shalawat dari Allah dan para Malaikat-Nya ini merupakan sebab untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.
      8.Dzikir kepada Allah dapat memudahkan ke¬sulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syari'at, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah.

      9.Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatang-kan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka akan hilang ketakutan itu.

      Hapus