Laman

Kamis, 04 April 2013

d8-2 susi ernawati MANUSIA (BAHASA MANUSIA)



MANUSIA (BAHASA MANUSIA)

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas :
                 Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu : M.Ghufron Dimyati, M.S.I



 

Disusun Oleh :
Susi Ernawati
2021 111 202

Kelas/ Semester: D/ IV





JURUSAN TARBIYAH ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013


PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara makhluk satu dengan makhluk yang lainnya dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terhadap keduanya. Kata-kata yang dikeluarkan dari lisan, tulisan maupun gerak tubuh adalah bukti terjemahan ungkapan dari perasaan seseorang yang terdapat didalam hati setiap makhluk-NYA. bahasa merupakan suatu sistem simbol lisan yang dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi. Bahasa selain sebagai alta komunikasi juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu: untuk mengungkapkan ekspresi, untuk menyampaikan informasi dan lain-lain.
                Dengan bahasa manusia bisa berkomunikasi dan berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berhubungan. Bahasa disini tidak terbatas pada bahasa Indonesia, Inggris atau pun bahasa lainnya dalam bentuk lisan dan tulisan. Tapi bahasa isyarat juga bisa digunakan oleh mereka yang tidak atau kurang bisa menggunakan bahasa lisan dan tulisan.
Oleh karena itu, penggunaan bahasa manusia disni sangatlah bermacam-macam cara dan kegunaannya sesuai dengan kemampuan manusia serta dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar.








PEMBAHASAN
a.      Hadits Tentang Bahasa Manusia
39 حد ثنا علي بن حجر,اخبرنا عبدا لرحمن بن ا بي الزنادعن ابيه,عن خارجه بن زيد بن ثا بت, عَنْ ابيه زَيْدِ بْنِ ثَا بِتِ قَالَ: أَمَرَ نِيْ رَسُو لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أتَعَلَمَ لَهُ كَلِمَاتِ مِن كِتَابِ يَهُو دَ قَالَ إِنَّي وَاللهِ مَا اَمَنُ يَهُو دَ عَلَى كِتَا بِيِ قَالَ فَمَا مَرَّ بِيِ بِصَفُ شَهْرِ حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ لَهُ قَالَ فَلَمَّا تَعَلَّمْتُهُ كَانَ إِذَا كَتَبَ إِلَى يَهُودَ كَتَبْتُ إِلَيْهِمْ وَإِذَا كَتَبُوا إِلَيْهِ قَرَأْ تُ لَهُ كِتَابَهُمْ قَالَ أَبُو عِيْسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رَسُو لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ السُّرْ يَا نِيَّةَ
(رواه التر مذي, فَى الجا مع, كتا ب الإ ستعذ ان والاداب عن رسول الله صلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, باب ما جاء فى تعليم السر يا نية)
b.      Terjemahan Hadits
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abizzanad memberitahukan kepada kami, dari ayahnya dari kharijah bin Zaid bin Tsabit, dari ayahnya yaitu Zaid bin tsabit berkata: “Rasulullah memerintahkan aku agar belajar untuk beliau bahasa kitab orang yahudi dan beliau bersabda: “Sesungguhnya aku demi Allah, aku tidak merasa aman kepada orang yahudi terhadap suratku (baik dalam membacanya maupun menulisnya)”, dia berkata: maka tidak lewat setengah bulan aku belajar sehingga selesai aku mempelajarinya untuk beliau, dia berkata: ketika aku selesai mempelajarinya, maka apabila beliau berkirim surat kepada golongan Yahudi, maka aku menulis kepada mereka, dan apabila mereka berkirim surat kepada beliau, maka aku membaca surat mereka untuk beliau.”
Ini hadits Hasan shahih dan hadits ini diriwayatkan pula (dengan sanad lain) dari Zaid bin Tsabit, dan Al-A’masy meriwayatkannya dari Tsabit bin Ubaid dari Zaid bin Tsabit berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan aku agar belajar bahasa Suryani”.[1]

c.       Arti Mufrodat

Terjemah
Teks Arab
Memerintahkan kepadaku
أَمَرَ نِيْ
Orang yahudi
يَهُوْدَ
Tidak merasa aman
مَا آمَنُ
Maka tidak lewat
فَمَا مَرَّبَيْ
Setengah bulan
نِصْفُ شَهْرِ
Menuliskan
كَتَبْتُ
Membacakan
قَرَأْتُ
Belajar
تَعَلَّمَ
Bahasa suryani
السُّرْيَانِيَّةَ















d.      Biografi  Perawi
Zaid bin Tsabit
Nama lengkapnya ialah Zaid bin Tsabit Adh-Dhahhak bin Laudzan  Al-Ansari An-Najjari (612 - 637), atau yang lebih dikenal dengan nama Zaid bin Tsabit, adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Rasulullah SAW.
Zaid bin Tsabit merupakan keturunan Bani Khazraj yang mulai tinggal bersama Muhammad ketika ia hijrah ke Madinah. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapat menghafal 11 surah Al-Quran. Kekuatan daya ingat Zaid bin Tsabit telah membuatnya diangkat penulis wahyu dan surat-surat Muhammad semasa hidupnya, dan menjadikannya tokoh yang terkemuka di antara para sahabat lainnya. Di kemudian hari pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran.
Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan sembilan puluh dua hadist. Zaid bin Tsabit meninggal tahun 15 Hijriah. Putranya, Kharijah bin Zaid, menjadi seorang tabi'in besar dan salah satu di antara tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.[2]
e.       Biografi Mukharij
Imam At Tirmidzi
Nama lengkap Imam al Turmudzi ialah Abu 'Isa Muhammad bin 'Isa bin sawrah bin Musa bin al-Dahhak al-zulami al-Bugi al-turmudzi. Versi lain menyebutkan Muhammad 'Isa bin Sawrah bin Syaddad, atau Muhammad bin 'Isa bin Yazid bin Sawrah bin al-Sakan. Ia dilahirkan di Turmuz pada tahun 209 sedang Adz Dzahabi berpendapat dalam kisaran tahun 210 hijriah. Beliau memulai aktifitas mencari ilmunya setelah menginjak usia 20 tahun. . Beliau memiliki kelebihan hafalan yang begitu kuat dan otak encer  yang cepat menangkap pelajaran. Imam At Tirmidzi keluar dari negerinya menuju Khurasan, Iraq dan haramain dalam rangka menuntut ilmu. Disana beliau mendengar ilmu dari kalangan ulama yang beliau temui, sehingga dapat mengumpulkan hadits dan memahaminya.
Dalam bidang hadits, al-Turmudzi merupakan murid al-Bukhari sehingga pendapat al-Bukhari tentang nilai hadits sering ditampilkan didalam sunannya. Karena itu sudah sewajarnyalah bila al-Turmudzi dinilai sebagai tokoh penting dalam bidang hadits. Lebih jauh zaman dimana ia tampil memiliki perspektif baru karena ditandai dengan pemisahan antara hadits shahih dengan hadits hasan dalam istilah shahih, sehingga ia mengklasifikasikan hadits menjadi shahih, hasan dan da'if.[3]
                 Negeri-negeri yang pernah beliau masuki adalah  Khurasan, Basrah, Kufah, Wasith, Baghdad, Makkah, Madinah, Ar Ray. Salah satu guru beliau adalah Qutaibah bin Sa'id dan Ishaq bin Rahuyah.
 Kumpulan hadits dan ilmu-ilmu yang dimiliki Imam Tirmidzi banyak yang meriwayatkan diantaranya adalah Abu Bakr Ahmad bin Isma'il As Samarqandi dan Abu Hamid Abdullah bin Daud Al Marwazi.
 Hasil karya beliau :
                Diantara hasil karya beliau yang sampai kepada kita adalah
·         Kitab Al Jami', terkenal dengan sebutan Sunan at Tirmidzi
·         Kitab Al 'Ilal
·         Kitab Asy Syama'il an Nabawiyyah
·         Kitab Tasmiyyatu ashhabi rasulillah shalallahu 'alaihi wa sallam
Adapun karangan beliau yang tidak sampai kepada kita adalah :
·         Kitab At-Tarikh
·         Kitab Az Zuhd
·         Kitab Al Asma' wa al kuna
Wafatnya beliau
                Di akhir kehidupannya, Imam Tirmidzi mengalami kebutaan, beberapa tahun beliau hidup sebagai tuna netra, setelah itu Imam at Tirmidzi meninggal dunia. Beliau wafat di Tirmidz pada malam senin 13 Rajab tahun 279 H bertepatan dengan 8 Oktober 892, dalam usia beliau pada saat itu 70 tahun.[4]

f.        Keterangan Hadits
Lafadz (السُّرْيَانِيَّةَ) dibaca dhomah huruf sinnya dan dibaca sukun huruf ro’nya, bahasa suryani merupakan bahasa asli kitab injil sedangkan bahasa ibroni merupakan bahasa kitab taurat. (قَوْلُهُ) dari ayahnya Zaid bin Tsabit bin Dahhak bin Laudzan Al-Anshori Al-Annajari memiliki dua julukan yaitu Abu Said dan Abu Khorijah yang termasuk shahabat yang masyhur dalam kitab-kitab wahyu masruq Zaid itu termasuk orang yang kokoh dalam ilmunya.
(وَقَالَ) artinya perkataan. Maksudnya nabi SAW dalam memberikan alasan suatu perkara dengan cara mengawali dan menjelaskan. Lafadz (إِنِّي وَاللهِ مَا آمَنُ) dibaca panjang hamzahnya dan dibaca fathah huruf mimnya yang merupakan fi’il mudhori’. Lafadz (يَهُوْدَ) artinya orang yahudi. Maksudnya orang yahudi dalam menambahi dan mengurangi. (عَلَى كِتاَبيِ) maksudnya tidak dalam membaca juga menulis. Dan saya takut seandainya datang (surat) dari orang yahudi kemudian yang membaca orang yahudi maka akan di tambahi/dikurangi isi surat tersebut. Zaid berkata(فَمَا مَرَّبَيْ) artinya maka tidak lewat, maksudnya Zaid kemudian tidak lama belajar bahasa suryani.[5]
(حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ) hingga aku dapat menguasainya, yakni menguasai tulisan dan bahasa mereka, yaitu bahasa siryaniyah. Hal ini dipertegas lagi melalui perkataan sahabat Zaid r.a "Rasulullah saw, pernah memerintahkan aku agar belajar bahasa siryaniyah". Nabi saw merasa khawatir akan kejahatan orang-orang yahudi, hal ini dapat dilenyapkan bila kaum muslimin mengetahui bahasa mereka. Lalu sahabat Zaid ibnu Tsabit mempelajari bahasa mereka yang hanya memerlukan waktu setengah bulan.
Didalam hadits ini terkandung pengertian bahwa mempelajari bahasa bangsa lain merupakan hal yang dianjurkan agar merasa aman dari kejahatan mereka, sekaligus untuk mengenal mereka, saling menukar kepentingan dan saling membantu. Terlebih lagi bila keadaan memerlukan untuk mengirim para ulama yang akan mengajarkan agama islam kepada mereka, maka mempelajari bahasa mereka merupakan hal yang diwajibkan.[6]
g.      Aspek Tarbawi
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa belajar memahami kitab dan bahasa orang lain sangat penting, karena seseorang dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan, manusia merupakan makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, maka perlu adanya komunikasi antar sesama.  Dan Allah berfirman,” dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah dijadikannya langit, bumi dan beda-bedanya beberapa bahasa mereka artinya bahasa kamu semua, bahkan belajar bahasa dari beberapa bahasa itu sebagian dari yang diperbolehkan.[7]
Berbahasa ibarat menghirup udara, setiap saat kita konsumsi tanpa mempertanyakan dari mana asal usul udara. Kita baru mulai resah mengenai kualitas udara tatkala kita merasakan adanya polusi yang membuat pernapasan sesak. Hal serupa terjadi pada bahasa, ketika kata-kata dan informasi tidak lagi menyehatkan dan bahkan membingungkan, kita mulai kritis untuk mempertanyakan bahasa dan berbagai aspek serta fungsinya.[8]
Dalam realitas hidup ini kita bersosialisasi tidak bisa hidup sendiri, berkomunikasi dengan yang lain, termasuk alat komunikasi adalah bahasa jadi fungsi bahasa alat komunikasi apalagi diperkembangan zaman yang makin komplek ini, informasi, iptek dan keterampilan juga bahasa, dengan kata lain mengetahui berbagai macam bahasa berarti kita dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman sekarang ini yang sangat beragam.










PENUTUP
Mempelajari dan mengetahui bahasa sangatlah penting bagi kehidupan manusia terutama dalam bidang pendidikan. Dengan mengetahui berbagai bahasa, kita akan mudah untuk mempelajari segala hal yang ada didunia ini. Perkembangan teknologi modern dengan berbagai ragam bahasa yang ditawarkan mampu menjadi salah satu objek kajian dan pembelajaran dalam rangka penguasaan bahasa. Bahasa tidak serta merta menggunakan lisan, namun dapat pula menggunakan tulisan dan isyarat yang kita kenal dengan bahasa tubuh.
Manusia dianjurkan untuk mempelajari bahasa supaya bisa membaca keadaan lingkungan sekitar dan mampu beradaptasi dengan baik sebagai makhluk sosial. Bahasa sangatlah penting bagi kehidupan manusia, hidup didunia ini tanpa bahasa akanlah mati, karena dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas untuk selalu menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesan dan tujuan yang kita kehendaki.











DAFTAR PUSTAKA

Assa'idi, Sa'dullah. 1996. Hadis-Hadis Sekte. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Hidayat, Komaruddin. 1996. Memahami Bahasa Agama: sebuah kajian hermeneutik. Jakarta: Paramadina.
Isa, Muhammad bin Surah At-Tirmidzi.1992. Terjemah Sunan At-Tirmidzi, Juz IV. Semarang: CV. Asy-Syifa’.
Manshur, Ali Nashif. 1996. Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah saw. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Utsman, Abdurahman Muhammad. 1283. Tukhfatul Ahwadi: syarah jami’ at-turmudzi. Beirut: Darul Fikri.
id.lidwa.com/app.
id.wikipedia.org/wiki/zaid_bin_tsabit.



[1] Muhammad Isa bin Surah At Tirmidzi,Terjemah Sunan At Tirmidzi Juz IV, Cet I, Jilid IV (Semarang: CV Asy-Syifa',1992) hlm 337.
[2] Id.Wikipedia.org/wiki/ zaid_bin_tsabit.
[3] Sa'dullah Assa'idi,Hadis-hadis Sekte,Cet 1 (Yogyakarta : Pustaka pelajar Offset,1996) hlm 49-50.
[4] id.lidwa.com/app.
[5] Abdurrahman Mohammad Utsman, Tukhfatul Ahwadi Syarah Jami’ At-Tirmidzi, Juz VII (Beirut: Darul Fikri, 1283), h. 497-498.
[6] Syekh Manshur Ali Nashif, Mahkota pokok-pokok Hadis Rasulullah saw, Cet 1, Jilid V (Bandung: Sinar Baru Algesindo,1996) hlm 748-749.
[7] Ibid.,h. 498.
[8] Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama: sebuah kajian hermeneutik (Jakarta: Paramadina, 1996) hlm.27.

47 komentar:

  1. Nama : Imas Anggraeni Dewi
    Nim : 2021 111 203
    kelas D

    bagaimana menurut pemakalah tentang seseorang yang lebih membanggakan bahasa asing dari pada bahasa sendiri?
    dan bagaimana pendapat pemakalah tentang penggunaan bahasa pada sekarang yang kata-katanya kurang sopan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, saya kurang setuju jika ada seseorang yang lebih bangga dengan bahasa asing daripada bahasa kita sendiri yaitu bahasa Indonesia. tidak mengapa jika kita ingin mempelajari dan mendalami bahasa asing, namun hal tersebut tidak menjadikan kita lupa akan bahasa kita sendiri sehingga justru lebih membanggakan bahasa orang lain atau bahasa asing, kurang lebihnya seperti kata-kata "cintailah produk dalam negeri" kita disuruh mencintai apa-apa yang ada didalam negeri kita, nah salah satunya adalah bangga dengan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia.
      untuk penggunaan bahasa sekarang yang kurang sopan kata-katanya itu bisa dikatakan dengan bahasa gaul atau bahasa anak muda. seiring berkembangnya zaman yang semakin modern, tidak hanya IPTEK, namun moral bangsapun perlahan-lahan semakin mulai terkikis, dan virus tersebut menyebar dimana-mana, salah satunya pada penggunaan bahasa. penggunaan bahasa yang kurang sopan salah satu faktornya karena adanya modernisasi dan westernisasi dan kurangnya penjagaan etika. maka pembentukan moral dan etika haruslah ditanamkan sejak dini supaya generasi berikutnya mampu menjadi generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh tantangan zaman yang semakin mengglobal ini.

      Hapus
  2. NAMA: BADIATUL LIZA
    NIM: 2021 111 146
    KELAS: D

    Assalamu'alaikum
    menurut pemakalah, lebih penting manakah, bahasa yang penting bagi kita untuk kita pelajari itu bahasa apa?
    mohon jelaskan!
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam liza,
      terima kasih atas pertanyaannya,
      menurut saya, semua bahasa adalah penting untuk kita pelajari, karena tidak ada batasan manusia untuk mendalami ilmu pengetahuan salah satunya yaitu Bahasa. terdapat banyak beragam bahasa yang sudah kita pelajari, seperti bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan lain sebagainya. semua itu penting untuk kita pelajari. mungkin terkait dengan makalah sebelumnya bahwasannya kelak kita di akhirat akan menggunakan bahasa Arab untuk bercakap-cakap, memang demikian, namun bisa tidaknya kita untuk menggunakan bahasa tersebut tergantung dari amalan-amalan kita selama didunia. atau mungkin penggunaaan Bahasa ingris karena merupakan bahasa internasional. jadi kesimpulan dari saya semua bahasa penting untuk kita pelajari, dan tentunya terutama kita harus bangga dengan bahasa negara kita yaitu bahasa Indonesia.

      Hapus
  3. nama: fiza umami
    nim: 2021 111 152

    assalamualaikum,,

    menurut pemakalah sepenting apakah bahasa itu, sampai2 di dalam hadist pun menganjurkan agar kita belajar banyak bahasa ??
    terimakasih,,
    wassalamualikum wr. wb,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam fiza,
      kembali kasih Fiza :)
      menurut saya, bahasa sangatlah penting untuk kita pelajari,dan mempelajarai banyak bahasa sangat dianjurkan, seperti kutipan dari keterangan hadits di atas yaitu"Rasulullah saw, pernah memerintahkan aku(zaid bin Tsabit) agar belajar bahasa siryaniyah". karena Nabi saw merasa khawatir akan kejahatan orang-orang yahudi"pada saat itu Nabi merasa khawatir akan kejahatan orang-orang yahudi yang apabila ia menambahi atau mengurangi isi surat yang akan disampaikan kepada Nabi,maka beliau menyuruh Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa Suryani(yaitu bahasa Arab Asli) supaya tidak terkecoh oleh orang Yahudi. betapa pentingnya bahasa yang salah satu kegunaannya supaya kita lebih waspada, karena dengan mengerti berbagai macam bahasa kita faham apa-apa yang disampaikan oleh orang tersebut.selain itu, belajar banyak bahasa mempunyai banyak manfaatnya salah satunya yaitu sosialisasi,sosialisasi penting dan memberikan kesempatan untuk seseorang untuk bertemu dan menjalin hubungan dengan orang-orang. dengan belajar berbagai banyak bahasa kita bisa menambah sosialisasi kita tidak hanya dengan masyarakat satu negara tapi berbagai negara sekalipun,seperti contoh,ada mahasiswa yang pandai berbahasa inggris dan ia dikirim ke Amsterdam untuk diberi kesempatan belajar disana,berkat kepandaiannya dapat menguasai berbagai bahasa,ia dapat pergi kenegara lain dan belajar disana. dapat kita ambil hikmah dan kesimpulan, inilah salah satu manfaat mempelajari bahasa asing, menambah wawasan, banyak manfaat untuk diri kita sendiri yaitu mendapat banyak ilmu, menjadikan kita dapat bersosialisasi dengan orang dari berbagai Negara dan memperbanyak jaringan pertemanan kita untuk mempererat tali silaturahim.

      Hapus
  4. Assalamu’alaikum
    Nama: Nahdiyah
    NIM: 2021 111 199
    Kelas: D
    Dalam aspek tarbawi,dijelaskan bahwa belajar bahasa dari beberapa bahasa adalah diperbolehkan..yg ingin saya tanyakan, apakah semua bahasa diperbolehkan untuk kita pelajari??
    Bagaimana dengan bahasa2 lebay /alay yg bermunculan saat ini??
    Apakah kita perlu mempelajarinya juga atau bagaimana??
    Mohon penjelasannya,,trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam diyah
      terima kasih atas pertanyaannya,
      benar sekali mempelajari banyak atau berbagai bahasa sangatlah di anjurkan,namun,maksud aspek tarbawi di atas bahwa kita harus mempelajari semua bahasa disni adalah bahasa yang harus kita pelajari mengandung banyak manfaat juga banyak pelajaran dan ilmu yang kita dapatkan didalamnya, bukanlah bahasa yang keluar dari jalur tersebut. contohnya seperti bahasa anak sekarang,lebay dan alay. menurut saya, itu bukanlah bahasa yang harus kita pelajari, karena tidak terdapat manfaat didalamnya. bahasa lebay dan alay merupakan bahasa dari rekayasa dan buatan anak-anak zaman sekarang, bukanlah sesuatu yang bermakna wajib, dan terbukti yang menggunakan bahasa-bahasa tersebut hanyalah untuk kepentingan trend dan kepentingan individu saja, seperti supaya dikatakan gaul dan tidak ketinggalan zaman. namun bukanlah sesuatu yang wajib untuk dipelajari,toh jikalau kita tidak mempelajari bahasa lebay dan alay tersebut kita tidak akan rugi atau berdosa? bukankah seperti itu nok? jadi bahasa lebay dan alay tidaklah perlu kita memeplajarinya. bahasa yang di anjurkan disini adalah semua bahasa yang mengandung manfaat dan mengandung banyak ilmu bagi diri kita sendiri maupun untuk orang lain. :)

      Hapus
  5. NAMA : ARINUN ILMA
    NIM : 2021 111 045
    KELAS: D

    Mempelajari bahasa merupakan hal yang sangat penting sekali, karena bahasa merupakan alat komunikasi antar sesama manusia. pertanyaannya, bagaimana kita dapat mempelajari bahasa dengan baik, khususnya bahasa asing (arab, inggris), padahal kita sudah lama mempelajari dua bahasa tersebut, namun sampai sekarang kita tidak bisa menggunakannya dengan baik. Terimakasih mba susi..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ilma atas pertanyaannya,
      mempelajari bahasa asing memanglah penting, untuk kiat-kiat atau cara supaya kita mudah atau bisa mempelajari serta menguasai bahasa asing dalam sebuah artikel saya menemukannya, diantaranya sebagai berikut
      1. Spesifik akan hasil
      Salah satu permasalahan terbesar untuk meraih kesuksesan dalam segala hal adalah keambiguan dan rasa tidak mungkin atau percaya diri membuat seseorang akan jatuh sebelum memulainya.
      Yang muncul di benak setiap orang ketika ingin belajar bahasa dengan dialek dan pengucapan sulit seperti bahasa Prancis, Jepang, Spanyol atau lainnya adalah rasa tidak percaya diri untuk mampu mempelajari bahasa tersebut.
      Hal yang perlu dilakukan adalah membuat satu penekanan dalam diri dengan lebih spesifik.
      Suatu hal yang penting untuk diingat adalah jujur terhadap kemampuan diri sendiri. Jangan terlalu memaksa untuk membuat satu target yang nantinya akan membuat Anda sendiri kesusahan. Lebih spesifik dan realistis.
      2. Belajar bahasa tidak ada batasan gagal
      Belajar bahasa berbeda dengan belajar suatu hal lainnya. Hal ini dikarenakan mempelajari suatu bahasa tidak seperti ketika mempelajari hal akademis lain yang dapat ditentukan dengan kata lulus atau gagal. Bahasa adalah seni berkomunikasi.
      Jangan terlalu muluk-muluk dalam membuat suatu target atau jangan memikirkan kesempurnaan yang nantinya akan membebani Anda sendiri.
      3. Tidak ada kata gagal
      Ada banyak cara untuk mempelajari suatu bahasa lain tanpa harus pergi ke tempat di mana bahasa tersebut digunakan atau berasal. Mulai dari menonton film yang menggunakan bahasa tersebut, mendengarkan musik, membaca sampai dengan melakukan komunikasi atau chatting dengan orang yang menggunakan bahasa tersebut via online.
      4. Prioritas
      Disarankan untuk membuat prioritas ketika ingin mempelajari suatu bahasa asing.
      Contohnya lebih mempelajari cara bicara, grammar atau struktur kata, penulisan atau hal lainnya. Prioritaskan pada satu sudut pembelajaran. Setelah menguasai pada satu prioritas yang Anda tentukan sebelumnya, mulai buat prioritas lainnya.
      5. Jangan mengucilkan diri
      Percuma saja Anda mempelajari bahasa lain apabila Anda hanya berkutat dengan buku-buku panduan, kamus atau lainnya di dalam suatu kamar atau Ruangan saja. Cobalah mempraktikkan bahasa yang Anda pelajari secara langsung minimal dengan orang lain yang juga sedang mempelajari bahasa tersebut.
      Dengan praktik secara terus-menerus, maka penguasaan bahasa akan semakin cepat dan lancar. Perlu diingat, Anda adalah seorang yang mempelajari bahasa asing,jadi, jangan takut untuk salah.
      6. Go internasional online
      Apabila susah untuk mencari orang yang ingin Anda gunakan sebagai 'lawan tanding' dalam mempraktikkan bahasa yang Anda pelajari, maka ada baiknya untuk mengikuti forum online atau sejenisnya.
      Mulailah untuk ikut aktif dalam suatu bahasan dan carilah teman sebanyak mungkin dari forum tersebut.
      7. Mengunjungi negara asal bahasa tersebut
      Banyak penelitian bahkan referensi yang mengatakan bahwa mempelajari suatu bahasa asing secara cepat itu adalah dengan pergi ke tempat di mana bahasa tersebut berasal atau digunakan.
      Perlu diingat bahwa tidak semua orang di dunia ini paham, mengerti dan bisa berbahasa internasional, bahasa Inggris. Ketika Anda ingin menanyakan sesuatu kepada orang lokal, maka otomatis bahasa di tempat tersebutlah yang harus digunakan agar kedua belah pihak dapat langsung mengerti.
      Memang masih banyak cara selain tips-tips di atas untuk mempelajari bahasa asing. Namun, tidak ada salahnya untuk mempraktikan cara-cara di atas untuk menguasai bahasa yang Anda inginkan.selamat mencoba :)

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. nama : mirza muhammad abda
    nim : 2021 111 153
    kelas: D
    menurut pemakalah gimana mencinggapi para anak muda bahkan anak kecil yang sering berucap kata istilah loe gue , padahal itu jelas nggk sopan?? apalagi atau lebih2 hal tersebut diucapkan pada gurunya ? mohon penjelasan jika terjadi hal tersebut? apa tanggapan pemakalah ? dan apa solusinya?? ariggato

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mirza atas pertanyaanya,
      tanggapan saya mengenai hal tersebut,saya tidak suka dan sangat tidak setuju dengan penggunaan kata loe,gue, karena itu tidak sopan,apalagi diucapkan kepada gurunya, dan untuk menyikapi anak muda dan anak-anak kecil yang berkata tidak sopan atau menggunakan bahasa atau kata-kata yang tidak baik adalah dengan memberikan nasihat serta memberikan contoh yang baik kepadanya. mungkin tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan, karena semua itu butuh proses. menurut saya, ada beberapa cara bagaimana solusi menanggapi hal tersebut:
      1. menanamkan nilai-nilai kesopanan sejak dini
      sebagai calon seorang pendidik, hendaknya kita menanamkan nilai-nilai kesopanan sejak dini kepada calon peserta didik kita,pembentukan karakter sopan yang dibentuk sejak dini, akan melekat ketika dewasa.namun, kenyataannya biasanya semakin dewasa, anak semakin bebas terutama dengan pergaulannya, ini yang menjadikan anak mudah terpengaruh oleh lingkungannya, seorang guru hendaknya mampu memberikan contoh serta menasihati dengan cara yang baik-baik.dan memberikan stimulus yang baik kepada anak didiknya.
      2.menjalin "kedekatan" dengan siswanya
      hal ini bertujuan untuk mempermudah mengadakan komunikasi serta anak didik mau diberikan arahan yang baik.karena komunikasi yang baik akan menumbuhkan mitra yang baik pula
      3.kerja sama dengan orang tua anak didik
      hal ini bertujuan untuk saling kerja sama mengawasi dan memberikan nasihat kepada anak didiknya.
      4. memperkenalkan budaya dan adat istiadat
      hendaknya anak dikenalkan dengan kebudayaan dan adat istiadat yang ada, sehingga anak mampu menyerap nilai-nilai sosial serta kultur yang ada, yang menjadikan anak cinta dan bangga akan bahasa dan negaranya sendiri, dengan demikian lahirlah rasa ingin melestarikan budaya dan adat yang telah ada supaya tidak punah dan diakui oleh negara lain.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. nama : nur ulis sa'adah shofa
    NIM: 2021 111 205

    assalamu'alaikum mb susi........
    yang ingin saya tanyakan, apa manfaat dari kita mempelajari berbagai macam bahasa? dan bagaimana tanggapan pemakalah mengenai penyalahgunaan bahasa yang marak dikalangan remaja?
    terimakasih mb susi.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam mb ulis
      manfaat kita mempelajari bahasa sangatlah banyak diantaranya yaitu
      1.Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa
      2.Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya
      3.Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
      4.Sarana penyebarluasan pemakaian beragam bahasa yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah,
      5.Sarana pengembangan penalaran,
      tanggapan mengenai bahasa yang marak dikalangan remaja kurang lebih jawabannya sama dengan komen sebelumnya,yaitu saya tidak suka dengan adanya hal tersebut, karena dengan seperti itu kita tidak melestarikan bahasa negara kita sendiri malah justru melecehkan bahasa kita yaitu bahasa indonesia, maka gunakanlah bahasa yang baik dan benar dan sopan.
      kembali kasih mbak ulis

      Hapus
  10. Nama: Nur Asfiyani
    NIM: 2021 111 200
    Kelas: D

    Yang indin saya tanyakan, apa sichh tujuan kita untuk mempelajari bahasa....?? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaannya yani
      tujuan kita mempelajari bahasa adalah
      1. banyak mendapatkan ilmu
      dengan mengerti berbagai bahasa kita mampu menerjemahkan apa-apa saja yang orang lain tidak tahu, dari kebudayaan dan mengerti apa yang disampaikan oleh orang tersebut.
      2. memperbanyak jaringan pertemanan
      dengan pandai beragam bahasa, kita mampu berkomunikasi dengan orang dari negara manapun sehingga menambah jaringan link kita kepada teman-teman dari berbagai negara
      3. peluang pekerjaan luas
      bahasa sangatlah penting, dan di suatu PT ataupun kantor,kebanyakan yang diutamakan yaitu penguasaan bahasa,dengan memahami berbagai bahasa maka peluang pekerjaanpun semakin luas
      4. pandai menyesuaikan diri
      karena memahami apa yang disampaikan lingkungan maka kitapun akan pandai membawa diri dimanapun kita berada, kita tidak akan takut akan kebingungan karena kita paham akan bahasa apa yang mereka gunakan
      kurang lebih seperti tujuan kita mempelajari berbagai bahasa,
      semoga bermanfaat :)

      Hapus
  11. Khomisah Ikasasih
    2021 111 171
    D

    Dalam hadits diatas diterangkan bahwa Rasulullah memerintahkan Zaid bin tsabit untuk mempelajari bahasa yahudi dan suryani, mengapa demikian??apakah Rasulullah sendiri tidak mengetahui bahasa tersebut? mohon jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak ika atas pertanyaannya,
      dikatakan Rasulullah adalah seorang yang ummi(tidak bisa membaca dan menulis)dan juga Rasul bertugas mengatur umatnya didunia ini untuk menuju kejalan yang benar,yaitu jalan yang diridhai oleh Allah,sehingga Rasulullah memerintahkan Zaid bin Tsabit supaya mempelajari bahasa suryani dapat di artikan karena Zaid adalah orang kepercayaan nabi dalam hal membacakan dan menulis surat untuk Nabi maupun surat yang datang dari bangsa Yahudi.
      Nabi saw merasa khawatir akan kejahatan orang-orang yahudi akan menambahi atau mengurangi isi tulisan surat tersebut,sehingga Nabi menyuruh Zaid bin Tsabit untuk belajar bahasa Suryani,karena hal ini dapat dilenyapkan bila kaum muslimin mengetahui bahasa mereka. Lalu sahabat Zaid ibnu Tsabit mempelajari bahasa mereka yang hanya memerlukan waktu setengah bulan.

      Hapus
  12. nama: shofatul jannah
    nim: 2021 111 183
    kelas: D

    hay..mb,susi..
    sebenarnya saya bingung mau tanya apa..hehe

    dalam makalah dijelaskan begitu pentingnya seseorang mempelajari bahasa, namun bagaimana jika seseorang tidak mau mempelajari bahasa misalnya bahasa asing seperti b.arab karena dianggap susah sehingga malas sekali untuk belajar bahasa arab?
    mohon jelaskan
    terimaksiiiiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. hay juga shofatul jannah :)
      wah wah,jgn bingung mbk bro,hehe

      memang,belajar itu susah dan banyak godaannya,tidak hanya belajar bahasa Arab, belajar mata pelajaran yang lainpun terkadang kita malas, namun hal tersebut bisa kita siasati dengan langkah-langkah berikut ini:
      1.mempunyai cita-cita yang tinggi. Contoh,kamu berkata kepada diri sendiri; Saya akan belajar BA sehingga saya boleh bercakap fasih seperti orang Arab. Atau, saya akan belajar BA sehingga saya mampu memahami semua buku-buku yang ditulis dalam BA
      2. tidak boleh merasa malu. Jangan malu untuk mencoba. Jangan malu ketika melakukan kesalahan. Jangan malu untuk bertanya walaupun kepada orang yang lebih muda atau lebih junior. Belajar daripada kesalahan adalah cara yang sangat berkesan.
      3. Wujudkan suasana pembelajaran yang merangsang dan memotivasi diri sepanjang masa.misalnya belajar ditempat yang sejuk, bersih dan menyenangkan
      4. memadukan teknik-teknik belajar. Misalnya, menonton video, mendengar percakapan dari CD, membaca buku dan kabar dalam Bhs Arab. Membaca hendaklah dimulai dengan bahan-bahan yang asas dan mudah dahulu.
      5. hendaklah mempraktekkan berbicara dalam Bhs Arab. Praktekkan dengan siapa saja tanpa rasa malu dan segan
      6. Kemahiran-kemahiran mendengar, bertutur, membaca dan menulis saling berkaitan. Bacalah bahan-bahan dalam Bhs Arab sesuai dengan tahapannya.
      7. Hendaklah faham bahawa satu daripada aspek penting bahasa ialah kemahiran dalam menggunakannya
      8. .Menggunakan jadual untuk belajar adalah sesuatu yang sangat efektif. Contohnya, buat satu jadual untuk membaca setiap hari selama 1 jam misalnya.
      selamat mencoba :)

      Hapus
  13. WILDAN FAZA
    2021 111 206
    kelas D

    mbak susi.. bade teken niki tp cuma singkat,,,hehehe..
    bagaimana asal mula teori bahasa manusia?

    maturnuwun.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalem kang wildan,,,monggo-monggo hehe
      asal muasal dari bahasa manusia adalah Sebuah studi yang baru-baru ini dirilis menguak misteri asal muasal bahasa yang digunakan manusia. Science Magazine edisi 15 April 2011 mengungkapkan, bahasa yang digunakan oleh manusia pertama kali muncul di selatan Afrika. Dari sanalah kemudian bahasa ini menyebar ke seluruh dunia.Peneliti dari Universitas Auckland, Selandia Baru, Quentin Atkinson, melakukan studi dengan menelusuri rekam jejak bahasa dengan cara memecah 504 bahasa ke dalam komponen terkecilnya yang disebut sebagai fonem. Fonem berasal dari bahasa Latin, phonema, yang berarti suara yang diucapkan. Penelitian menunjukkan, semakin beragamnya fonem yang dimiliki oleh suatu bahasa menunjukan bahasa itu menjadi sumber dari bahasa-bahasa lain yang lebih sedikit memiliki fonem.

      Studi Atkinson ini menggunakan metode statistik mutakhir yang sama untuk mengonstruksikan pohon genetik berdasarkan urutan DNA. Mengenai penggunaan metode statistik ini dalam mencari sumber bahasa manusia, seorang ahli bahasa, Brian D Joseph dari Universitas Ohio, mengatakan, sebagai sumber wawasan baru dalam studi di bidangnya.
      "Saya rasa kita sudah seharusnya memerhatikan hal ini dengan seirus meskipun masih ada orang yang akan menolaknya," ujar Joseph.
      Sebagai informasi tambahan, studi yang dilakukan Atkinson ini unik karena berusaha menemukan akar bahasa dari waktu yang sangat lampau. Tentang umur bahasa pun masih menjadi soal perdebatan karena di lain sisi ditemukan fakta sementara bahwa umur bahasa telah mencapai 50.000 tahun.Namun, di lain sisi beberapa ahli bahasa lain juga masih skeptis dengan fakta sementara itu. Mereka menemukan faktor lain yaitu "perkembangan dari kata-kata yang sangat cepat" sehingga kemungkinan umur bahasa sendiri tidak lebih dari 10.000 tahun lamanya.
      untuk lebih jelasnya bisa buka alamat ini
      http://sains.kompas.com/read/2011/04/18/12185214/Asal.Muasal.Bahasa.Manusia.Terkuak
      kembali kasih wildan :)

      Hapus
  14. nama: Musiyami Ulfa
    nim: 2021 111 157

    Assalamu'alaikum

    pertanyaannya singkat saja mba, adakah batasan-batasan dalam mempelajari bahasa lain???

    terimakasih mba susi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaykumussalam ulfa
      kalau menurut saya pribadi bahwasannya belajar itu tidak mengenal batasan-batasan, namun batasan tersebut pada dasarnya terletak pada diri kita sendiri, apakah kita masih mampu untuk mempelajari ataukah sudah tidak mampu untuk mempelajarinya. selama kita mampu, oke saja untuk tetap menggali ilmu sedalam dan setinggi langit, namun kita juga tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk mempelajari sesuatu yang dirasa kita tidak mampu, karena ditakutkan akan menjadikan mental dan tekanan sehingga mempengaruhi jiwa dan fikiran kita(stres).
      Allah Maha Adil kepada setiap Makhluk-Nya, apabila kita tidak mampu untuk menguasai bahasa, bisa saja kita mahir didalam bidang ilmu lain, kesimpulannya,tidak ada batasan untuk mencari ilmu,seperti kata pepatah"carilah ilmu dari ayunan sampai liang lahat"namun batasan tersebut terletak pada seberapa besar kapasitas kemampuan berfikir kita.
      kembali kasih,
      semoga bermanfaat :)

      Hapus
  15. Kiki F. Mastriana
    2021 111 198
    D

    assalamu'alaikum wr. wb.
    mba cara ngomong seseorang itu kan katanya merupakan dari kepribadiannya,,, apakah orang yg berbicara dg bahasa yg kasar itu bisa dikatakan sebagai anak yg tidak sopan? padahal kan itu belom tentu apa yg dia ucapkan berdasarkan niatnya u/ kasar?
    terima kasihmba..........

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam kyky,
      sebagian mengatakan seperti itu, bahwa cara berbicara, penampilan atau cara mereka mengerjakan dan menyelesaikan suatu masalah menunjukkan kepribadiannya, namun tidak semua bisa dinilai dari tindakan seseorang.apabila ada seseorang yang berbicara kasar secara terus menerus dan memang itu sudah menjadi kebiasaannya, bisa dikatakan itu merupakan karakter dari orang tersebut,namun kalau orang tersebut berbicara kasarnya kadang-kadang atau hanya sekali saja, bisa jadi orang tersebut hanya terbawa emosi pada saat itu saja. jadi tidak boleh menjust seseorang yang suka berbicara keras atau kasar, karena belum tentu orang itu jelek akhlaknya bisa jadi orang itu malah baik hatinya. kurang lebih seperti itu kyky,
      semoga bermanfaat :)

      Hapus
  16. nama:nur hidayah
    nim:2021 111 145
    kelas:D

    seberapa pentingnya mempelajari bahasa, misalnya bahasa jepang sedangkan bahasa sendiri mulai di abaikan,misalnya bahasa jawa,anak sekarang suka belajar bahasa lain ketimbang bahasa jawa.apakah faktor yang mempengaruhi hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaannya
      mempelajari bahasa sangatlah penting,jawabannya kurang lebih sama dengan pertanyaannya mba nur ulis sa'adah shofa,hehe bisa dilihat sendiri yaa :)
      masalah bahasa sendiri yang diabaikan dan lebih mementingkan mempelajari bahasa orang lain misal bahasa jepang saya kurang setuju, kita tinggal dan hidup di Negara Indonesia, jadi lestarikanlah bahasa dan budaya negara kita. namun, catatan bagi mereka-mereka yang menjadi TKW dinegara lain sehingga ada tuntutan untuk mempelajari dan menguasai bahasa negara tersebut. boleh kita mempelajari bahasa negara lain, tapi tidak boleh mengurangi rasa bangga kita terhadap negara kita,dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai bahasa seperti bahasa jawa dan bahasa Indonesia, meski kita jauh dinegara orang namun kecintaan kita terhadap bahasa sendiri hendaklah dipertahankan. semoga kita menjadi insan yang bangga dengan apa yang kita punya di Negara Indonesia.

      Hapus
  17. Faroh Maulida
    2021 111 209
    D

    Yang ingin saya tanyakan, apakah ada batasan-batasan dalam mempelajari bahasa asing itu?

    makasih sudah memfasilitasi untuk koment ini y mb :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kembali kasih mbak faroh,,,

      batasan-batasan dalam mempelajari bahasa menurut saya tidak ada, selama kita masih mampu untuk mempelajarinya tidak mengapa kita mempelajari bahasa orang lain, belajar tidak mengenal batasan,jadi tetaplah semangat untuk mempelajari semua ilmu dan disini dijelaskan yaitu mempelajari bahasa. lebih lengkapnya bisa baca balasan komentnya musiyami ulfa

      Hapus
  18. awaliyah nailis saadah
    2021 111 339
    D

    bagaimana pendapat pemakalah tentang berkembangnya bahasa gaul yang lebih digandrungi oleh anak-anak muda pada zaman sekarang??? yang mana bahasa tersebut kurang sopan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya mengenai perkembangan bahasa pada zaman sekarang yang mana bahasa tersebut disebut dengan bahasa gaul, saya tidak setuju, apalagi penggunaan bahasa tersebut tidak sopan. karena pada dasarnya penggunaan bahasa menunjukkan pribadi seseorang yang menggunakan bahasa tersebut. jadi, gunakanlah bahasa yang baik dan benar serta sopan, dengan menggunakan bahasa yang baik maka kita akan dihormati orang lain.

      Hapus
  19. NAIS STANAUL ATHIYAH
    2021 111 280
    bagaimana kiat-kiat kita agar dapat mudah mengerti n memahami bahasa bangsa lain? karena saya sendiri lumayan kesulitan mempelajari bahasa arab dan inggris? bagaimana apabila ada anak kecil yang memakai bahasa yang tidak sopan?terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaannya kurang lebih sama dengan ilma yaitu kiat-kiat mudah untuk mempelajari bahasa asing (bahasa arab atau Inggris)adalah:
      1. spesifik akan hasil
      2. belajar bahasa tidak ada batasan gagal
      3. tidak ada kata gagal
      4. prioritas
      5. jangan mengucilkan diri
      6. go internasional
      7. mengunjungi negara asal tersebut
      untuk keterangan lebih lanjut bisa liyat balasan komennya arinun ilma mbak, hehe
      untuk anak kecil yang memakai bahasa tidak sopan sebaiknya kita bimbing dia sejak dini untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar, dinasihati dengan baik tidak dengan cara kekerasa, diberika pengarahan dampak atau akibat jika menggunakan bahasa yang baik dan jika menggunakan bahasa yang tidak sopan, dengan seperti itu anak diharapkan akan membiasakan diri dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
      kembali makasih :)

      Hapus
  20. nur akhadiyah
    2021 111 151
    kelas D

    1. bahasa setiap daerah berbeda. dialegnya pun berbeda. contohnya saja orang Tegal dengan orang Solo, orang Tangerang dengan orang Bandung,karena perbedaan nada dan dialeg bisa saja terjadi salah paham,bagaimana menghindarinya?
    2. "kata-katamu adalah kualitas dirimu", jika orang yang berada di daerah yang memiliki bahasa yang cenderung kasar, apakah mereka berkualitas rendah?mohon jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaannya
      1. bagaimana menghindari supaya tidak terjadi kesalahpahaman bahasa dikarenakan perbedaan gaya bahasa dan cara penyampaian bahasa tersebut.
      menurut saya, perbedaan itu indah, apabila kita merasa kurang tau dengan apa yang diucapkan seseorang dari kota yang berbeda maka tanyakanlah apa maksud dan arti pembicaraannya tersebut. supaya tidak terjadi kesalahpahaman, karena tentunya akan tidak semudah kita tiba-tiba belajar bahasa mereka dengan waktu yang singkat,"malu bertanya sesat dijalan",itu kata pepatah, jadi, tanyalah tentang ketidaktauan kita, sehingga kita faham dan mengerti apa maksud ucapan seseorang itu.
      2. "kata-katamu, kualitasmu" kata mutiara yang sangat bagus sekali. negara kita berbentuk kepulauan, dan beragam budaya serta adat istiadat. mengenai orang yang berada didaerah yang memiliki bahasa cenderung kasar misal di Sumatera atau di Batak,bukan berarti dia berkualitas rendah,namun karena faktor kebudayaan,letak geografis tempat tinggalnya serta kebiasaan mereka serta cara hidup mereka yang memang keras dan itu tentu sangat berbeda dengan kehidupan pada masyarakat Indonesia, jadi kerasnya mereka bukan karena keras kasar,melainkan keras nadanya karena pembawaan dari keadaan lingkungan geografis serta kebiasaan dan adat istiadat mereka. karena batas kesopanan seseorang dalam berbahasa adalah apabila mereka tidak menyakiti lawan bicara berarti mereka tidak memiliki kualitas yang rendah, apabila ia menyakiti lawan bicara dalam berkomunikasi maka seseorang itu bisa dikatakan berkualitas rendah.
      menurut saya seperti itu
      semoga bermanfaat :)

      Hapus
  21. nama ; aisyah
    nim : 2021 111 158

    assalamualaikum....
    mbk susi mengapa bahasa suryani itu lebih penting untuk dipelajari dari pada bahasa yg laen..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam aisyah
      didalam makalah Rasulullah menyuruh Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa Suryani, karena supaya orang-orang yahudi tidak menambahi dan mengurangi isi surat yang Rasulullah terima.
      pada Zaman dahulu saja Rasulullah menganjurkan untuk mempelajari Bahasa suryani, apalagi pada Zaman sekarang. memang jika dilihat secara global, rasanya bahasa Arab sudah sedikit peminatnya untuk mempelajarinya, namun mempelajari Bahasa Suryani sangatlah dianjurkan. diantara fungsinya yaitu:
      1. terkait dengan makalah sebelumnya bahwasannya kelak di akhirat akan menggunakan bahasa Arab,alangkah lebih baiknya kita untuk mempelajari bahasa Arab meski sulit dan susah.
      2. mempermudah kita untuk memahami makna dan isi kandungan ayat-ayat Al-Quran. dengan begitu kita bisa mengamalkannya.
      3. sebagai umat muslim alangkah baiknya kita mempelajari Bahasa Arab sebagai Ilmu yang wajib kita tuntuk kelak untuk bekal di akhirat.

      Hapus
  22. Nama: Fitri Nur Afina
    NIM:2021 111 197
    Kelas: D

    Assalamualaikum Mba' Susi... :)
    Yang mau saya tanyakan apakah hadits ini bisa diterapkan dalam kondisi sekarang yang menjadikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang pasti ada di lembaga pendidikan muslim maupun non muslim? Terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam fina,,
      bisa fina, selama mempelajari bahasa tersebut tidak menyimpang dari jalur-jalurnya. mata pelajaran bahasa Arab juga bagus dan di anjurkan dipelajari pada masa sekarang. mengenai pelajaran bahasa inggris juga bisa dipelajari dibidang sekolah muslim maupun non muslim, namun kalau pelajaran bahasa arab tidak mungkin diterapkan di pendidikan non muslim,karena hal tersebut tidak sesuai dengan jalurnya .
      jadi hadis ini bisa diterapkan dalam keadaan atau kondis sekarang ini

      Hapus
  23. NAMA: KHOLIS ARIFAH
    NIM: 2021 111 293
    KELAS: D

    Assalamu'alaikum,
    menurut pemakalah bagaimana dengan orang yang melupakan bahasa daerahnya sendiri, dan lebih menggunakan bahasa yang menurutnya lebih trend.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykuussalam mbk kholis
      menurut saya orang yang lebih mengutamakan bahasa trend daripada bahasa sendiri saya tidak suka dan tidak senang melihat hal tersebut, karena bisa dikatakan orang itu menggunakan bahasa tersebt hanya untuk keren-kerenan saja dan supaya dikatakan gaul dan tidak ketinggalan zaman,sehingga ia melupakan bahasa daerahnya sendiri.
      berbanggalah kita denga bahasa daerah kita dan upayakan untuk mengambil manfaat dan nilai-nlai dan kebudayaan yang ada, dengan kita menggunakan bahasa daerah kita maka secara tidak langsung kita telah melestarikan budaya sendiri.
      boleh saja kita menggunakan bahasa gaul tapi masih dalam batas kewajaran sehingga kita tetap tidak melupakan bahasa daerah kita sendiri.

      Hapus
  24. faisal fahmi
    2021 111 255

    menurut pemakalah, bagaimana batasan-batasan dalam kita mempelajari kitab-kitb ajaran agama lain. supaya kita tidak terjerumus ke arah keyakinan agama lain???

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya batasan-batasannya selama kita mempelajari hanya untuk mengambil ilmunya saja tidak apa-apa, namun apabila kita mempelajari dan kemudian ikut tertarik kedalamnya dan kita menjadi kufur itu tidak boleh. jadi mempelajari kitab-kitab agama lain tidak apa-apa karena untuk menambah ilmu, namun jangan sampai kita terjerumus kedalamnya.

      Hapus
  25. Soraya Nailatul Izzah
    2021 111 097
    Kelas D
    Bagaimana cara mempelajari bahasa suryani?

    BalasHapus