Laman

Sabtu, 21 September 2013

SBM-H-3: Pendekatan SBM


MAKALAH
PENDEKATAN-PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliyah             : Strategi Belajar Mengajar
                                    Dosen Pengampu      : Ghufron Dimyati, M.S.i


Oleh:
ULUL ILMA WS  2021 111 127
NUR ATIKA          2021 111 133
AGUS TRIYONO  2021 111 135

Kelas H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013



BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran bukanlah sekedar transfer knowledge yang tidak memperhatikan kondisi yang dialami oleh murid. Manusia bukanlah robot yang bisa kita atur semau kita, tetapi manusia adalah makhluk yang unik. Karena ia dikaruniai akal, yang dengan akal tersebut manusia dapat berfikir, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak, dan lain-lain. Dibutuhkan suatu keahlian khusus bagi seorang guru untuk memahami segala situasi yang terjadi pada murid-muridnya.
Untuk itulah pendekatan dalam pembelajaran harus dipelajari oleh setiap guru, agar proses pembelajaran menjadi lancar dan sukses. Strategi dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat menentukan hasil dari sebuah pembelajaran tersebut.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendekatan Belajar Mengajar
Dalam melakukan suatu pembelajaran, agar para murid terkondisikan dan dapat menerima pelajaran dengan baik, maka diperlukan suatu pendekatan yang harus dilakukan suatu pengajar kepada para siswanya.
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari netode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Pada dasarnya pendekatan pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran.Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam pelaksanaannya. Satu pendekatan direncanakan untuk suatu pembelajaran, mungkin dalam proses tersebut digunakan beberapa metode.[1]

B.     Macam-macam Pendekatan Belajar Mengajar
1.      Pendekatan Yang Berhubungan degan Penciptaan Kondisi Pembelajaran
a.       Pendekatan Sistem
Pendekayan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan psikologi, belajar sistematik, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip psikologi bihavioristik humanistik, serta kenyataan dalam masyarakat sendiri.
Suatu perangkat alat atau teknik dalam pendekatan system ini berupa kemempuan-kemampuan merumuskan tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat, serta melaksanakan analisi tugas-tugas.
b.      Pendekatan Penularan Informasi
Pendekatan penularan informasi cenderung mendominasi pendidikan sekolah menengah karena beberapa alasan.Pendekatan ini memberikan kepada mereka yang berusaha menilai hasil pendidikan dengan menularkan pengetahuan yang telah diketahui. Bahwa pendekatan semacam ini meningkatkan kesempatan untuk control social dan ini dilihat dalam bebrapa pengelolaan ruang kelas yang formal.
c.       Pendekatan Individual
Di kelas ada sekelompok anak didik.Mereka duduk di kursi masing-masing. Mereka berkelompok dari dua sampai lima orang. Di depan mereka ada meja untk membaca dan menulis atau untuk meletakkan fasilitas belajar. Mereka belajar dengan gaya yang berbeda-beda. Perilaku mereka juga bermacam-macam. Cara mengemukakan pendapat, cara berpakaian, daya serap, tingkat kecerdasan, dan sebagainya, selalu ada variasinya. Masing-masing anak didik memang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu anak didik dengan anak didik lainnya.Dengna kata lian, guru harus melakukan pendekatan individual dalam straregi belajar mengajarnya.
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran.Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini.Pemilihan metode tidak boleh begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual.Sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individu terhadap anak didik di kelas.[2]
d.      Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik.Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang berkarendungan untuk hidup bersama.
Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
·         Perasaan diterima atau disukai teman-teman
·         Tarikan kelompok
·         Teknik pengelompokan oleh guru
·         Partisipasi atau keterlibatan dalam kelompok
·         Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara penyampaiannya
·         Struktur dan sifat-sifat kelompok
Akhirnya guru dapat memanfaatkan pendekatan kelompok demi kepentingan pengelolaan pengajaran pada umumnya dan pengelolaan kelas pada khususnya.
e.       Pendekatan bervariasi
Ketika guru dihadapkan pada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan anak didik yang bervariasi. Setiap masalah dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.
Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda .pada satu sisi anak didik memiliki motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak didik yang satu bergairah belajar, anak didik yang lain kurang bergairah belajar.
Pendekatan yang bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam.Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran.
f.       Pendektan Edukatif
Anak didik yang telah melakukan kesalahan , yakni membuat keributan di kelas ketika guru sedang memberikan pelajaran, misalnya tidak tepat diberikan sanksi, dengan cara memukul badannya hingga luka atau cidera. Ini tindakan sanksi hokum yang tidak bernilai pendidikan. Dalam pendidikan, guru akan kurang bijaksana bila menggunakan kekuasaan, karena hal itu bias merugikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar mematuhi norma hokum, norma asusila, norma moral, norma social, dan norma agama.[3]
Selain berbagai pendekatan yang disebutkan diatas adalagi pendekatan-pendekatan yang lain. Berdasarkan kurikulum atau garis-garis besar program pembelajaran (GBPP) pendidikan agama Islam SLTP tahun 1994 disebutkan lima macam pendekatan untuk pendidikan agama Islam, yaitu pendekatan:[4]
1.      Pendekatan pengalaman
 Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman adalah guru bisu yang tidak pernah marah.Pengalaman adalah guru tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik dari pada sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik.
2.      Pendekatan pembiasaan
      Pembiasaan adalah alat pendidikan.Bagi anka yang masih kecil, pembiasaan ini sangat penting. Karena dengan pembiasaan itulah akhirnya suatu aktifitas akan menjadi milik anak dikemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan yang buruk akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian buruk pula. Begitulah biasannya yang terlihat dan yang terjadi pada diri seseorang, karenanya di dalam kehidu[pan bermasyarakat, kedua kepribadian yang bertentangan ini selalu ada dan tidakj jarang terjadi konflik diantara mereka.
3.      Pendekatan emosional
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang.Emosi berhubunagn dengan masalah perasaan.Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah maupun perasaan rohaniah.
4.      Pendekatan rasional
Akal atau rasio memang mempunyai potensi untuk menaklukan dunia.Tetapi jangan sampai mempertaruhkan akal. Karena hal itu akan menggelincirkan keimanan terhadap ajaran agama. Sebaliknya, akan dijadikan alat untuk membuktikan kebenaran ajaran-ajaran agama. Dengan begitu keyakinan terhadap agama ynag dianut bertambah kokoh.
5.      Pendekatan fungsional
Ilmu pengetahuan yang dipelajari anak di sekolah bukanlah hanya sekedar pengetahuan, tetapi diharapkan berguna bagi kehidupan anak, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk social.

2.      Pendekatan Yang Berhubungan dengan Penyampaian Materi
a.       Pendekatan Kompetensi
Kompetensi menunjukkan kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan. Dalam huhungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi menunjukkan perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar.
Kompetensi yang ingin dicapai merupakan pernyataan tujuan (goal statement) yang berhak diperoleh peserta didik serta menggambarkan hasil belajar pada aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Strategi mencapai kompetensi, merupakan strategi untuk membantu peserta didik dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan.[5]
b.      Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktifitas, dan reativitas siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap, serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator-indikator pendekatan keterampilan proses antara lain: kemampuan mengidentifikasi, mengkasifikasikan, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan karya.[6]
c.       Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
Belajar dengan pendayagunaan lingkungan berarti peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman denagn cara mengamati sendiri apa-apa yang ada di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Maka dari itu, siswa dapat menanyakan sesuatu yang ingin diketahui kepada orang lain di lingkungan mereka yang dianggap tahu tentang masalah yang dihadapi.
d.      Pendekatan Tematik
Merupakan salah satu pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar. Oleh karena itu penekatan tematiksering disebut juga pendekatan terpadu (integrated).[7] Pendekatan tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar, sehingga terjadi keterkaitan antara hubungan yang satu dengan yang lainnya, dan berpusat pada sebuah pokok atau persoalan.[8]
e.       Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (contekstual teaching and learning) yang disebut CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan materi pembelajaran dengan dunia kehidupan, siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada peserta didik dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai.[9]
f.       Pendekatan Keagamaan
Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya satu atau dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Semua mata pelajaran itu, pada umumnya dapat dibagi menjadi mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama. berbagai pendekatan pun digunakan untuk kedua jenis mata pelajaran ini, akan tetapi penggunaannya tidak sembarangan, namun harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Untuk mata pelajaran umum, pendekatan keagamaan sangat penting digunakan. Hal ini dimaksud agar nilai budaya ilmu tidak sekuler, tetap menyatu dengan ilmu agama. Pendekatan keagamaan bertujuan untuk memperkecil minimnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tapi diyakini, dipahami, dan diamalkan sepanjang hidup siswa.[10]
g.      Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan. Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama di Indonesia yang dianggap penting untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa laindi dunia.
Dalam rangka penguasaan bahasa Inggris tidak bisa mengabaikan masalah pendekatan yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Diantara sebab kegagalan penguasaan bahasa Inggris oleh siswa adalah kurang tepatnya pendidikan yang digunakan oleh guru. Salah satu pemecahan masalah tersebut maka digunakanlah pendekatan baru yaitu pendekatan kebermaknaan.[11]

C.    Contoh Pendekatan Belajar Mengajar
Dalam memilih pendekatan yang hendak digunakan dalam proses pembelajaran, guru terlebih dahulu memikirkan kira-kira pendekatan mana yang cocok untuk diterapkan. Memang ada banyak macam-macam pendekatan yang bisa digunakan oleh guru. Hanya saja diantara pilihan tersebut, guru harus bisa memilah dan memilih pendekatan yang terbaik dan cocok, sehingga tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan bisa tercapai secara optimal.contoh pendekatan yang dibagi menjadi empat, yaitu:
a.       Pendekatan Individual: pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan memahami karakter atau watak dari setiap siswa. Karakter siswa dalam sebuah kelas tentu berbeda-beda. Agar benar-benar memahami karakter siswaini,guru harus melakukan pendekatan secara individu. Dengan pendekatanini, guru akan lebih mudah memahami karakter siswa, disamping jugapersoalan kesulitan belajar siswa lebih mudah dipecahkan, meskipunterkadangpendekatan kelompok diperlukan.
b.      Pendekatan Kelompok: pendekatan kelompok ini suatu waktu bisa dipergunakan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial siswa. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa.
c.       Pendekatan Bervariasi: dalam belajar, siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda, termasuk juga permasalahan yang dihadapi siswabervariasi. Guna mengatasi hal ini, pendekatan yang digunakan lebihtepat dengan pendekatan bervariasi. Hal ini berdasarkan konsep bahwapermasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa dalam belajar bermacam-macam, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus tersebut.
d.      Pendekatan Edukatif: setiap tindakan, sikap, perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik siswa agar menghargai norma hukum, susila, sosial, dan agama. Pendekatan ini jugabertujuan untuk membina watak siswa.[12]




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari netode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Adapun macam-macam pendekatan belajar mengajar:
1.      Pendekatan yang berhubungan denganpenciptaan kondisi pembelajaran
a.    Pendekatan sistem
b.    Pendekatan penularan informasi
c.    Pendekatan individual
d.   Pendekatan kelompok
e.    Pendekatan bervariasi
f.     Pendekatan eduakatif
2.        Pendekatan yang berhubungan dengan penyampaian materi
a.     Pendekatan kompetensi
b.    Pendekatan keterampilan proses
c.     Pendekatan lingkungan
d.    Pendekatan tematik
e.     Pendekatan kontekstual
f.     Pendekatan keagamaan
g.    Pendekatan kebermaknaan



DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Cet. III. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
                     

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Cet. III. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Cet. II. Yogyakarta:
Magatraf Yogyakarta.





[1]Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, Cet. II (Yogyakarta: Magatraf Yogyakarta, 20110), hal: 72.
[2]Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Cet. III (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal.54-55.
[3]Ibid, hal: 59.
[4]Zaenal Mustakim, Op. cit, hal 103.
[5]Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Cet. III (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal: 96.
[6]Ibid, hal: 99-100.
[7]Ibid, hal: 102.
[8]Zaenal Mustakim, Op. cit, hal: 80.
[9]Mulyasa, Ibid, hal: 102.
[10]Zaenal Mustakim, Ibid, hal: 84.
[11]Ibid, hal: 86.

22 komentar:

  1. Wido Murni 2021110302

    Assalamu'alaikum wr wb......
    Saya ingin berta'y mengenai macam" pendekatan mengenai belajar mengajar dipemakalah kan ada 6 macam pendekatan......
    Menurut pemakalah pendekatan mana yang sering dilakukan atau digunakan oleh seorang guru didlm kelas...?????
    Terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam wr wb..
      pendekatan yang dilakukan seorang guru di dalam kelas,
      hendaknya melihat dulu keadaan siswa di kelas,
      dengan begitu guru dapat memilih pendekatan yang paling tepat yang akan digunakan guru tersebut di dalam kelas,
      jadi pendekatan yang digunakan bergantung pada keadaan siswa tersebut.
      terimakasih....

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Siti Tasaroh 2021111350

    Assalamualaikum, saya ingin bertanya menurut pemakalah bagaimana langkah-langkah guru dalam melakukan pendekatan edukatif ?? mohon dijelaskan,
    terimakasih :)
    wassalamualaikum wr wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumslam,,
      langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pendekatan ini adalah memberikan contoh yang baik terhadap siswa, semisaL ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas untuk mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok sejenisnya. Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam kelompok sejenisnya. Jadi, berisan dibentuk menjadi dua dengan pandangan terarah kepintu masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri sambil mengontrol bagaimana anak-anak berbarisdi depan pintu masuk kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pun satu persatu masuk kelas, mereka satu persatu menyalami guru. Semua anak-anak masuk dan pelajaran pun dimulai.
      disini guru dengan menyuruh anak didik berbaris di depan pintu masuk kelas. Guru telah meletakkan tujuan untuk membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang baik dan mulia,,

      Hapus
  4. assalamualaikum wr wb
    Panji Hardiko
    2021 111 352
    apa kelemahan dan kelebihan masing-masing pendekatan pembelajaran di atas?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam...
      setiap pendekatan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri,
      kita memilih pendekatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa..
      terimakasih

      Hapus
  5. Nais Stanaul Athiyah
    2021 111 280

    Asslmkum,,,
    saya mau bertanya, apabila dikelas anda ada anak yang bisa dibilang memiliki IQ dibawah rata2 (autis),,,pendekatan apa yang paling tepat menurut pemakalah? mohon penjelasannya,, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam
      kita bisa menggunakan pendekatan emosional,
      Kasih sayang serta kesabaran ekstra merupakan pendekatan yang kerap terabaikan dalam pendidikan anak autis,,
      kita juga harus melakukan pendekatan yang ‘bersahabat’ (hangat dan akrab) untuk membangan hubungan dengan anak sebagai indivdu, untuk membantu memperbaiki proses perkembangan anak melalui bahasa tubuh, kata – kata serta media bermain,,
      terimakasih..

      Hapus
  6. tolkhah
    2021 111 348

    pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas, pastinya terdapat banyak karekteristik yang berbeda-beda. sebagai seorang guru, pendekatan apa sajakah yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut?

    trims,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika diLihat dari karekteristik siswa yang berbeda-beda,
      maka dapat menggunakan pendekatan bervariasi karena pendekatan tersebut berdasarkan konsep bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa dalam belajar bermacam-macam, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus tersebut....
      terimakasih,,

      Hapus
  7. Muhammad Fahminnafi
    2021 111 365

    Peran guru dalam menciptakan suasana/kondisi kelas ini kan penting, Berdasarkan pendekatan-pendekatan tersebut pendekatan apakah yang paling efektif agar proses pembelajaran itu bisa berlangsung secara kondusif, efektif dan materi yang diajarkannya mudah dipahami oleh peserta didik?
    Maturnuwwun....

    BalasHapus
    Balasan
    1. pendekatan yang paling kondusif, efektif dan materi yang diajarkan mudah dipahami oleh pesrta ddik. yaitu: pendekatan kompetensi, pendekatan kontekstual, pendekatan sistem, pendekatan ketrampilan, pndkatan individual, pndktan klompok,.

      Hapus
  8. burhanul Asyfiya
    2021 111 311

    Assalamu'alaikum wr.wb

    dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu : pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada guru
    yang aku tanyakan mohon di jelaskan mengenai kedua jenis
    pendekatan itu dan berikan contohnya.!

    terima kasih
    wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumussalam wr wb..
      Berpusat pada siswa metode kegiatan pmbelajaran dari guru kepada peserta didik. Metode ini meliputi pembelajaran aktif, dimana siswa memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, merumuskan pertanyaan mereka sendiri, berdiskusi, menjelaskan, debat ddalam kelas,,
      Kegiatan guru yang utama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau mencatat apa yang disampaikan guru. menjelaskan para siswa tentang apa tujuan mereka belajar pada hari itu.

      Hapus
  9. restu noviani
    2021111091

    assalamualikum

    saya mau tanya,apabila salah satu dari pendekatan diatas tidak terpenuhi,apa yg terjadi pada suatu sistem belajar mengajar dan bagaimana guru menyesuaikan peserta didik yg mempunyai karakteristik yang berbeda- beda,dan pendekatan apakah yg dilakukan trims..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam melakukan suatu pembelajaran, agar para murid terkondisikan dan dapat menerima pelajaran dengan baik, maka diperlukan suatu pendekatan yang harus dilakukan suatu pengajar kepada para siswanya.
      jika pndkatan trsbut tdk trpenuhi maka tdk terkondsi kn suasana nyman dn keefektifan dklas..
      guru mampu memahami tiap individu siswanya,,

      Hapus
    2. sedikit menambahi,,
      pendekatan yang dilakukan oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar akan membantu memudahkan guru dalam proses penyampaian, dan anak didik bisa lebih mudah memahami dan menyerap materi yang kita berikan,,

      memang bahwasanya setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,,
      jika kondisi anak didik seperti itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas endekatan yang dapat kita ambil adalah pendekatan individual mbk,,
      terimakasih....

      Hapus
  10. 2021 111 345
    assalam,sya mau tanya...sebagai calon guru apakah kita hrs menggunakan pndekatan" spt yg sdh djelaskn d atas dlm proses pembelajaran,apakah hnya salah satu dr pndktn" trsbt....trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumussalm...
      sebagai calon guru yg baik hendaknya kita menggunakan smwa pndktan yg ada diatas, agar terarah dan bisa memberikan pndkatan trsebut kpda msing" individu sisiwa-siswi yg berbeda,,

      Hapus
  11. Assalamu'alaikum Wr.Wb
    Nama: Anita Kumala
    Nim : 2021 111 364

    Kpd pemakalah yg terhormat,
    Menurut pemakalah apabila dari sekian pendekatan yang telah dipaparkan pada makalah diatas, trnyata dalam pengaplikasiannya tidak sesuai atau dirasa belum bisa berjalan dg baik dan efektif.. .solusi yg seperti apakah kiranya yg perlu dilakukan oleh seorang pendidik, yg mana, seorg pendidik itu dituntut untuk harus mmpu menghadapi globalisasi atau perkembangan zaman ?
    Kemudian apakah pendekatan diatas itu mampu dan bisa diterapkan dalam setiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. .atau mempunyai kriteria trtentu dlm setiap jenjang (spesifik), .tolong berikan keterangan..?
    Terima ksih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumslam,,
      jikalau pengaplikasian pendekatan dirasaa belum bisa berjalan dengan baik dan efektif maka seharusnya kita sebagai guru mencari tahu kembali latar belakang atau kriteria dari masing-masing mereka,
      sehingga kita dapat mengambil dengan tepat pendekatan apa yang dapat kita gunakan,,
      kemudian pendekatan diatas apakah bisa diterapkan dalam setiap jenjang pendidikan,,
      menurut saya bisa, karena bahwasanya jika kita akan menggunakan pendekatan tersebut yang kita lihat anak kondisi dari masing-masing siswa, baik kondisi emosional, pengetahuan, pengalaman dsb....
      terimakasih....

      Hapus