Laman

Jumat, 25 Oktober 2013

SBM-H-8: evaluasi- feedback

MAKALAH
EVALUASI DAN UMPAN BALIK
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah                 : Setrategi Belajar Mengajar
DosenPengampu : M.Ghufron Dimyati,M.S.I

Kelas   :  H





Disusun Oleh :

Rizka Nuzula              2021 111 301
Fatkhu Rohmah          2021 111 307
Sudianto                      2021 111 310


JURUSAN TARBIYAH/ PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013



BAB I
PENDAHULUAN
Didunia pendidikan penyelenggaraan pendidikan  sering di kenal dengan pengajaran dimana terjadi proses belajar mengajar yang melibatkan banyak factor, baik pengajar , pelajar , bahan/materi fasislitas maupun lingkungan.sehingga didalam usaha mencapai misi/tujuan itu perlu diketahui apakah usaha yang dilakukan sudah sesuai/searah dengan tujuan.
Dalam usaha memperoleh pemahaman yang benar tentang evaluasi perlu ditinjau terlebih dahulu keberadaan evaluasi dalam keseluruhan pendidikan/pengajaran, hakikat evaluasi yang mencakup pengertian, dasar , tujuan dan fungsinya, prinsip – prinsip yang mendasari beserta persyaratan yang harus dipebuhi serta pendekatan – pendekatan dalam evaluasi pendidikan.



















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Evaluasi
1.       Pengertian evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.[1]
Menurut Lembaga Pendidikan Administrasi Negara batasan mengenai evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut :
a.         Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
b.        Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed Back) bagi penyempurnaan pendidikan.[2]
2.      Prinsip-prinsip Evaluasi
Dibawah ini adalah beberapa prinsip yang harus dipegang dalam suatu pelaksanaan evaluasi pendidikan :
a.       Keterpaduan
Evaluasi merupakan komponen integral dalam progam pengajaran di samping tujuan intruksional dan materi serta metode pengajaran. Tujuan intruksional, materi dan metode pengajaran, serta evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu yang tidak boleh dipisahkan.
b.      Keterlibatan Siswa
Evaluasi bagi siswa merupakan kebutuhan, bukan sesuatu yang ingin dihindari. Penyajian evaluasi oleh guru merupakan upaya guru untuk memenuhi kebutuhan siswa akan informasi mengenai kemajuannya dalam progam belajar-mengajar. Siswa akan merasa kecewa apabila usahanya tidak dievaluasi.
c.       Koherensi
Dengan prinsip koherensi dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur.
d.      Pedagogis
Sebagai alat penilai hasil atau pencapaian belajar dan bisa dipakai sebagai alat motivasi untuk siswa dalam kegiatan belajar.
e.       Akuntabilitas
Sejauh mana keberhasilan progam pengajaran perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggung jawaban.
3.       Tujuan dan fungsi evaluasi
Tujuan evaluasi menurut L. Pasaribu dan Simanjutak dilihat dari dua segi yaitu :
a.       Tujuan umum evaluasi :
1.      Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2.      Memungkinkan pendidik menilai aktivitas atau pengalaman yang didapat.
3.      Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
b.      Tujuan khusus evaluasi :
1        Merangsang kegiatan siswa.
2        Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan siswa.
3        Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan.
4        Untuk memperbaiki mutu pelajaran dan metode mengajar.
Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal :
a.       Evaluasi berfungsi selektif
Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal :
1.      Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2.      Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3.      Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4.      Untuk memilih siswa yang sudah berhak menunggalkan sekolah dan sebagainya.
b.   Evaluasi berfungsi diagnotis.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu diketahui pula sebab-musahab kelemahan itu. Jadi dengan menggunakan evaluasi, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahan-kelemahannya.
c.    Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara Barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membaawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada.
d.   Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Fungsi ke empat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu progam berhasil diterapkan. Keberhasilan progam ditentukan oleh beberapa faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.



5.       Manfaat evaluasi
Evaluasi mempunyai manfaat bagi berbagai pihak. Evaluasi hasil belajar siswa bermanfaat bagi semua komponen dalam proses pengajaran, terutama siswa, guru, pembimbing atau penyuluhan sekolah dan orang tua siswa :
a.       Manfaat bagi Siswa
Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana ia telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan guru. Dengan informasi ini siswa dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai. Terdapat dua kemungkinan bagi siswa untuk mengambil sikap dan langkah yang sesuai tersebut.
1.      Hasil Evaluasi Tidak Memuaskan
Apabila ternyata hasil evaluasi menunjukkan siswa itu belum mencapai tujuan instruksional yang diinginkan, ia dapat dimotivasi untuk belajar lebih giat lagi dan mencari upaya untuk menutup kekurangannya itu.
2.      Hasil evaluasi Memuaskan
3.      Apabila hasil evaluasi memuaskan siswa, siswa terdorong untuk mengulangi atau bahkan memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh kepuasan yang serupa diwaktu yang akan datang.
b.      Manfaat bagi Guru
Hasil evaluasi memberikan petunjuk bagi guru mengenai keadaan siswa, materi pengajaran, dan metode mengajarnya.
1.      Keadaan Siswa
Karena hasil yang diperoleh dari evaluasi itu adalah hasil yang dicapai oleh tiap siswa, hasil evaluasi tersebut memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan belajar tiap siswa berikut letak kesulitan  belajar yang dialami oleh mereka. Berdasarkan petunjuk ini guru dapat mengupayakan perbaikan atau pengayaan belajar siswa.
2.      Keadaan Materi  Pengajaran
Hasil evaluasi pun dapat memberikan gambaran bagi guru tentang daya serap siswa atas materi pengajaran yang disajikannya. Misalnya, hampir semua siswa mendapat hasil yang tidak memuaskan pada soal-soal yang menanyakan satu topik tertentu, berarti topik itu belum dikuasai oleh sebagian besar siswa. Guru dapat meneliti lebih jauh keadaan materi yang belum dikuasai tersebut dan mengupayakan perbaikan atau penyesuaiannya. Sebaliknya, apabila hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua atau hampir semua siswa telah menguasai bahan pengajaran tersebut, maka materi pengajaran tersebut tidak perlu di ulangi lagi.
3.      Keadaan Metode Pengajaran
Hasil evaluasi dapat menunjukkan tepat tidaknya metode mengajar yang dipergunakan oleh guru dalam menyajikan suatu materi tertentu.
c.       Manfaat bagi Pembimbing/penyuluh
Bimbingan dan penyuluhan umumnya diarahkan kepada usaha peningkatan daya serap siswa  serta penyesuaian siswa dengan lingkungannya.
d.      Manfaat bagi Sekolah
Keberhasilan kegiatan belajar-mengajar ditentukan pula oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah.
e.       Makna bagi Orang Tua Siswa
semua orang tua ingin melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya disekolah, kendatipun pengetahuan itu tidak menjamin adanya upaya dari mereka untuk peningkatan kemajuan anaknya. Oleh karena itu setiap caturwulan atau semester, sekolah memberikan laporan kemajuan siswa kepada orang tua murid dalam bentuk buku rapor.

B.      Umpan Balik
1.      Pengertian Umpan Balik
Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Termasuk dalam “alat ukur lainnya” itu adalah pekerjaan rumah (PR) dan pertanyaan yang diajukan guru dalam kelas. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar-mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi.
2.      Fungsi Umpan Balik
Umpan balik mempunyai tiga fungsi utama yakni fungsi informasional, fungsi motivasional, dan komunikasional.
a.       Fungsi Informasional
Tes bisa sebagai alat penilaian pencapaian/hasil belajar siswa. Hasil tes itu dapat memberikan informasi tentang sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan informasi ini dapat diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.
b.      Fungsi motivasional
Dengan pemberian umpan balik itu maka tes sekaligus pula berfungsi sebagai motivator bagi para siswa untuk belajar. Guru berfikir dan berharap bahwa dengan menggunakan tes sebagai ancaman, siswa dapat meningkatkan kesungguhan belajar.
c.       Fungsi komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan upaya komunikasi antara siswa dan guru. Guru menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa, dan bersama siswa, guru dapat membicarakan upaya peningkatan atau perbaikannya. Dengan demikian, melalui umpan balik siswa mengetahui letak kelemahannya sendiri.[3]






BAB III
KESIMPULAN

Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Disamping itu evaluasi juga mempunyai beberapa prinsip-prinsip evaluasi, tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi.
umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Umpan balik juga mempunyai fungsi-fungsi diantaranya prinsip informasional, prinsip motivasional, dan prinsip komunikasional.
Hubungan antara evaluasi dan umpan balik saling ada keterkaitan satu sama lain dalam proses belajar mengajar, dengan adanya evaluasi seorang pendidik jadi tau apa kekurangan yang dimiliki oleh seorang peserta didik saat pendidik sudah memberikan materi yang sudah diajarkan, dengan mengetahui kekurangan tersebut pendidik bisa melakukan umpan balik kepada peserta didik.













DAFTAR PUSTAKA

Widoyoko, Eko Putro. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Silverius, Suke.1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta : PT Grasindo.
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.



[1] Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2011) cet.3, hal 3-4
[2] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996)
[3] Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik (Jakarta :PT Grasindo,1991) hal 1-12

1 komentar: