Laman

Kamis, 03 Desember 2015

spi G 12 KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN



KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP FILSAFAT
DAN ILMU PENGETAHUAN

Disusun oleh:
1.        Nailal Izzati                   (2021113285)
2.        Intan Fitriasih                (2021114155)
3.        Siti Sarah Rahmania      (2021114099)
Kelas PAI G


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2015



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Konstribusi Islam Terhadap Filsafat dan Ilmu Pengetahuan” ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini berisi tentang filsafat seruan Islam serta ilmuan dan cendekia muslim serta penemuan ilmu dan teknologi modern di kalangan intelektual muslim. Dengan demikian, materi ini diharapkan mampu membuat mahasiswa mengetahui tentang konstribusi Islam terhadap ilmu pengetahuan dan filsafatnya yaitu berupa penemuan ilmu dan teknologi modern di kalangan intelektual muslim melalui makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak komprehensif. Disamping itu, apabila dalam penulisan makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca, guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Pekalongan, 17 September 2015

                                                                                               
       Penulis





DAFTAR ISI


Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I       PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah ...........................................................................  1
B.Rumusan Masalah ........................................................................................  1
C.Metode Pemecahan Masalah ........................................................................  2
D.       Sistematika Penulisan Makalah ................................................................  2

BAB II      PEMBAHASAN
A.      Filsafat Seruan Islam................................................................................. 3
B.       Ilmuan dan Cendekiawan Muslim............................................................. 4
C.       Penemuan Ilmu dan Teknologi Modern di Kalangan Intelektual
Muslim  ............................................................................................................ 12
BAB III     PENUTUP
A.      Simpulan.................................................................................................... 14
B.       Saran.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
PROFIL PENULIS............................................................................................. 16










BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Para intelektual ataupun cendikiawan  muslim di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan oleh semakin meluasnya cakupan dari intelektual Islam tentang modernitas dan reformasi yang datang dari Timur Tengah maupun pengaruh pemikiran sekuler barat yang di bawa para ilmuwan Islam yang belajar disana. Perkembangan ini sebagai tolak ukur bagi keberhasilan islamisasi di Indonesia. Islamisasi ini sebagai proses peningkatan kualitas religiusitas dan spiritualitas masyarakat muslim di Indonesia.
Islamisasi yaitu Islam terus berproses dan berkembang kearah lebih baik melalui intektualnya. Intelektual Islam melalui arus jaringan perdagangan ataupun wacana global. Prestasi intelektual mengagumkan yaitu yang telah di capai oleh masyarakat Islam dengan jelas kita cermati ketika perkembangan intelektual arab sebelum Islam. Setelah kedatangan Islam dengan bersumber dari ajarannya berupa Al-Qur’an dan sunah Nabi. Berkembangnya keilmuan dalam masyarakat Arab pada khususnya dan masyarakat Islam pada umumnya  meliputi sejarah, geografi, filsafat dan ilmu lainnya.
Ketika Islam berkuasa banyak torehan tinta emas dalam sejarahnya baik ekspansi wilayahnya maupun segi ilmu pengetahuan. Islam menyebar dengan cepat, begitu juga peradabannya yang mempunyai pengaruh besar terhadap dunia dan bahkan sampai sekarang masih terasa.

B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana filsafat seruan Islam?
2.    Siapa saja ilmuan dan para cendekiawan muslim?
3.    Apa saja penemuan teknologi modern di kalangan intelektual muslim?

C.      Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi yang lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan kajian dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.      Sistematika Penulisan Makalah
Supaya lebih jelas dalam memahami makalah ini, penulis menyampaikan sistematika penulisannya sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan, meliputi: Latar belakang masalah, Perumusan Masalah, Metode Pemecahan Masalah, dan Sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan, meliputi: filsafat seruan Islam, ilmuan dan para cendekiawan muslim, penemuan teknologi modern di kalangan intelektual muslim.
BAB III Penutup, meliputi: Simpulan dan Saran.
Daftar Pustaka
Profil Penulis










BAB II
PEMBAHASAN

A.      Filsafat Seruan Islam
Proses perkembangan pemikir muslim terdapat tiga fase yang berkaitan  dengan sejarah yaitu:
  1. Akibat adanya pergolakan politik pada masa khalifah Ali yang menimbulkan perang shiffin dan perang jamal.
  2. Akibat ekspansi Islam ke barat sampai Spanyol dan perancis, ke selatan sampai Ethiopia, ke timur sampai India dan ke utara sampai ke Rusia. Mengalirnya pemikiran ini maka memberikan pertumbuhan dan perkembangan pemikiran muslim menuju ilmu keislaman.
  3. Akibat adanya perubahan masyarakat dari tradisional menjadi masyarakat modern. Kehidupan pribadi makin lama makin kompleks, menimbulkan masalah baru yang memerlukan pemecahan.
Ketiga faktor tersebut sangat membantu lahirnya pemikiran baru dalam Islam. Pemikiran filsafat Yunani mulai berkembang karena hasil proses perkembangan berpikir dan kumpulan dari kebudayaan yang bertujuan menguji kebenaran agama. Pandangan kaum muslimin terhadap filsafat berbeda-beda antara lain:
1.      Filsafat itu bukan untuk orang awam karena laksana alam yang abstrak, dalam dan luas, maka hanya orang tertentulah yang dapat berfilsafat.
2.      Berfilsafat adalah mencari kebenaran. Dalam ajaran Islam kebenaran yang terkandung dalam kebesaran Allah, sehingga menyebabkan orang berkeinginan mengetahui dan memikirkannya agar dapat mensyukuri nikmatnya lebih mendalam dengan cara menggunakan akal pikiran dengan benar.
Faktor yang mendorong orang Islam mempelajari filsafat
  1. Ajaran Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan.
  2. Adanya manfaat mempelajarinya terutama untuk memperkuat akidah.
  3. Situasi dan kondisi yang memerlukan masalah keagamaan[1]

B.       Ilmuan dan Para Cendekiawan Muslim
  1. Al-Farabi
Nama sebenarnya adalah abu Nasr Muhammad Al-Farabi lahir di Wasij, suatu desa di Farab (transoxania) di tahun 870 M. Beliau berasal dari Turki dan orang tuanya adalah seorang jendral. Ia sendiri pernah menjadi hakim. Dari Farab ia kemudian pindah ke Baghdad, pusat ilmu pengetahuan di waktu itu.  Di sana ia belajar pada Abu Bishr Matta Ibn Yunus, dan tinggal di Bagdad selama 20 tahun.  Dalam umur 80 tahun Al-Farabi wafat di Aleppo pada tahun 950 M [2].
Ketika berada di kota Baghdad, dia berkenalan dengan para filsuf dan ilmuan senior, di antaranya Al-Kindi dan Ar-Razi. Al-Farabi seorang yang gigih mengajak orang lain untuk menuntut ilmu, mengadakan eksperimen, dan menjunjung tinggi akal.
Dia adalah seorang filsuf, ilmuan terkenal  dalam sejarah peradaban islam dan manusia. Dia diberi julukan “Al-Mu’allim” Al-At-Tsani (guru kedua), karena ia adalah guru besar bagi manusia setelah Aristoteles yang digelar dengan “Al-Mu’allim Al-Awwal” (guru pertama).
Di samping menonjol dalam ilmu filsafat, dia juga terkenal dalam dunia kedokteran, matematika, dan musik. Al-Farabi menguasai beberapa bahasa di antaranya bahasa Arab, Persia, Turki. Berikut ini adalah karya-karya Al-Farabi:
v  Al-Musiqi Al Kabir
v  Ihsha ‘u Al-Iqa
v  Kalam Fi Al-Musiqi
v  Jawami’ As-Siyayah
v  Nushus Al-Hukmi
Mayoritas karya tulis Al-Farabi telah hilang dan tidak bisa ditemukan sampai sekarang. Meskipun Al-Farabi seorang ilmuan yang terkenal, namun ia adalah seorang yang zuhud dan berpenampilan sederhana.[3]
2.    Ibnu rusyd
Abu Al Walid Muhammad bin Abu Qasim bin Abu Al- Walid Muhammad bin Ahmad Bin Rusyd. Di kalangan orang-orang barat, dia dikenal dengan nama Averroes. Dia diberi gelar dengan Asy-Syarih Al A’zham (penerjemah besar), karena dia adalah pensyarah karya dan pemikiran Aristoteles terhebat. Ibnu Rusyd dilahirkan pada tahun 520 H (1126 M), dan wafat pada tahun 595 H(1198 M). Dia dibesarkan di lingkungan orang-orang terpelajar, karena orang tua dan kakeknya adalah seorang hakim.
Ibnu Rusyd termasuk filsuf dan pemikir terbesar dalam sejarah manusia. Pemikiran-pemikirannya telah banyak mempengaruhi perkembangan roh kebebasan sebelum dan setelah era kebangkitan di Eropa. Yang menjadi pembicaraan disini adalah keberadaannya sebagai dokter, yang pernah dipuji oleh sejarawan ilmu yang bernama Sarton dengan mengatakan, “ketenaran Ibnu Rusyd dalam filsafat hampir menutupi penemuan dan prestasinya di dunia kedokteran. Padahal, sebenarnya dia adalah salah seorang dokter ternama pada masanya.[4]
3.      Ibnu Sina
Dia bernama Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina. Dia dikenal dengan gelar “Asy- Syaikh Ar-Ra’is” karena kemampuan ilmunya dan ketokohannya yang sangat menonjol di kalangan para ilmuan yang hidup pada masanya. Ia dilahirkan di desa Avasna, di dekat propinsi Uzbekistan, persia pada tahun 370 H (980 M), dari seorang ayah yang asli Balkan. Ibnu Sina wafat di Iran, persia pada tahun 428 H (1037 M) dalam usianya yang ke-58 tahun. Dia wafat karena terserang penyakit usus besar.
Ibnu Sina telah hafal Al-Qur’an pada usianya yang kesepuluh tahun. Dia belajar fikih dan ilmu-ilmu syariat islam. Dia kemudian berguru kepada Abu Abdullah An-Naqili dan belajar “kitab isaghuji” dalam ilmu logika dan berbagai kegiatan Euklides dalam bidang matematika. Kemudian dia mempelajari ilmu kedokteran kepada gurunya, Abu           Manshur Al-Qamari, penulis “Kitab Al- Hayat Wa Al-Maut dan Abu Sahal Isa bin Yahya Al-Jurnani, penulis ensiklopedia kedokteran yang dikenal dengan nama “Al-Kitab Al-Mi’ah Fi Shina’atith.”Ibnu Sina mendapatkan kemajuan dalam ilmu pengetahuan yang dipelajarinya ketika dia diundang oleh pangeran Nuh Ats-Tsani As-Sammani.[5]
Ibnu Sina memiliki peranan yang menonjol dalam bidang kedokteran dan berbagai cabangnya. Dia telah melakukan penelitian yang besar dan mendapatkan penemuan penting yang diabadikan oleh sejarah kedokteran. Berikut ini sebagaian dari penemuan tersebut:
Dalam cara pengobatan adalah orang yang pertama kali menemukan cara pengobatan bagi orang sakit dengan menyuntikkan obat ke bawah kulit.
Dalam mengobati orang yang tercekik kerongkongannya yaitu membuat penemuan dari pipa udara yang terbuat dari emas dan perak, kemudian dimasukkan ke dalam mulut dan diteruskan ke kerongkongan untuk mengobati orang yang tercekik dan sulit bernafas.
Dalam mengobati penyakit pada kepala: Ibnu Sina mengetahui hakekat ilmiah penting bahwa tulang tempurung kepala apabila pecah tidak dapat melekat kembali seperti tulang lainnya pada badan, dia membagi pecahnya tempurung kepala, yaitu pecah tertutup dan pecah terbuka.[6]
Dalam bidang farmasi: Ibnu Sina menemukan dan menulis sebanyak 760 jenis obat-obatan. Dalam mengobati tumor: Ibnu Sina berhasil melakukan diagnosa pada tumor kanker, dan dia adalah orang yang pertama kali mengatakan adanya tumor otak.
Dalam pembiusan: ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menggunakan obat bius dalam melakukan pembedahan (operasi), dengan memanfaatkan obat-obatan herbal.[7]
Karya-karya  Ibnu Sina:
Ø Kitab Al-Qanun Fith Thib
Ø Mausu’ah Asy-Syifa’
Ø Kitab Asbab Huduts Al-Huruf[8]
  1. Al Biruni
Nama lengkapnya adalah Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni al-Khawarizmi, turkmenia pada bulan Dzulhijjah 362 H/ September 973M dan meninggal di Ghazna pada bulan Rajab 448 H/ 13 Desember 1048 M. Ia menguasai ilmu sejarah, matematika, bahasa, fisika dan lainnya. Beliau seorang yang terkenal banyak mengarang dan menerjemahkan karya tentang kebudayaan India ke dalam bahasa alami.
Al- Biruni adalah julukan yang diberinya yang berarti bahasa khiwarizmi yang berarti orang asing karena bermukim di tempat tinggalnya hanya sebentar.
  1. Ibnu Khaldun
Nama lengkapnya adalah Waliyuddin ‘Abd al-Ramhan ibn Muhammad ibn Abu Bakar Muhammad ibn al-Hasan ibn Khaldun. Beliau lahir di Tunisia di awal bulan Ramadhan 732 H/27 Mei 1333 M dan meninggal di Kairo pada tanggal 25 Ramadhan 808 H/ 19 Maret 1406 M. Sewaktu kecil sudah mulai menghafalkan Alqur’an, ilmu syari’at dan ilmu bahasa. Pendapat Ibn Khaldun berpendapat ada dua sarana untuk meneliti sejarah yaitu pemikiran yang mendalam atas peristiwa, pengkajian terhadap ilmu peringkat kebenaran dan kejujuran ra penutur beritanya.
Dia mengarang kitab monumentalnya kitab al-I’bar wa Diwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-A’rab wa al-‘Ajam wa al-Barbar wa man Siwahum min Dzaw al-Sulthan al-Akbar (di singkat al-I’bar) yang terdiri dari tujuh jilid besar. Kitab ini berisi kajian sejarah, dan didahului oleh sebuah pembahasan tentang masalah-masalah sosial manusia yang dikenal dengan nama Muqaddimah ibn Khaldun yang merupakan jilid pertama dari kitab al-I’bar.
Kitab Muqaddimah itu membuka lebar-lebar jalan menuju bahasan ilmu-ilmu sosial. Oleh karena itu, dalam sejarah islam Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dalam islam.[9]

     Selain para intelektual yang banyak menguasai bidangnya masing-masing masih ada cendekia ataupun intelektual dari berbagai negara antara lain:
1.    Cendekiawan maghribi
            Abu Bakar bin Muhammad bin Abdullah al-Arabi Alisybili. Tokoh ini lahir di Isybilia tahun 486 H beliau paham al-Qur’an ketika umur 9 tahun  dan kemudian menghafal alquran , bahasa.arab dan hisab.
            Ketika umur 16 sudah membaca 10 Qiraat, mahir bahasa, syair dan gramatika. Di aljazair selama 19 tahun menyerap ilmu dengan Abu Abdullah Muhammad bin Ali al-Marizi, dan juga berbagai ulama dan fuqoha dan lainnya.
2.    Intelektual Al-Azhar
Beliau Mustafa Abdurraziq salah satu budayawan dan pemikir Islam modern yang lahir tahun 1885 dan meninggal 1945. Beliau sebagai pakar ushuluddin, ushul fiqh, serta seorang sastrawan dan pembahru. Ia mendalami studi islam di universitas al Azhar kemudian universitas Mishriyah lalu pergi ke perancis untuk mendalami filsafat, sosial dan sastra.
3.    Cendekiawan dari India
Amir Ali salah seorang pemikir besar dalam islam. Sejak dini sudah mempelajari ilmu bahasa arab dan keagamaan juga bahasa perancis juga inggris. Kehidupan intelektualnya dimulai dengan menulis buku. [10]

            Selain dari para cendekiawan ataupun ilmuan yang terkenal, juga ada banyak para intelektual yang ahli dalam bidangnya, antara lain:
  1. Para intelektual muslim di bidang ilmu agama
a.   Bidang  Teologi
Ilmu teologi adalah ilmu yang membahas hubungan manusia dengan Tuhannya seperti Washil al Atha’, Abu al-Huzail Al –‘Allaf, Abu Hasan al Asy’ari, dan Abu Mansur al- Ma’turidi. Kajian teologi ini sangat keras yakni diantara para ulama’ yang berbeda pendapat kadang saling mengkafirkan dan tidak toleran.
b.   Bidang Fiqh
Ilmu fiqh adalah ilmu keislaman yang membahas hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dan makhluk hidup yang lainnya, seperti Abu Hanifah, Malik bin Anas, Imam Syafi’i, Ahmad bin Hambal. Dalam hal ini terdapat persamaan dan perbedaan diantara pendapat dan sikap mereka dalam mempergunakan Alqur’an dan hadist serta berbagai pemikiran hukum ulama’ yang dipengaruhi oleh perkembangan politik pemerintahan ataupun aliran yang berkembang di masyarakat.
 
c.    Bidang Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir adalah ilmu yang menjelaskan arti, makna, dan kandungan ayat Al-Qur’an dengan cara berpedoman pada penafsiran yang diberikan oleh Rasulullah dan sahabatnya, seperti Ibnu Abbas, Al-Kasyaf, Jalaludin As-Suyuti, Imam Al-Maraghi.
d.   Bidang Hadist
Lahirnya ulama’ hadist  karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu adanya sekelompok masyarakat yang memalsukan hadist Rasulullah sehingga perlu pembersihan, adanya kebutuhan terhadap hadist.
e.    Bidang Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu tentang cara membersihkan diri dengan penghiasan akhlaq yang bagus untuk mendekat pada Allah SWT. Ulama’ yang membidangi adalah Hasan al-Basri, Ibrahim Ibn Adam, Rabi’ah al Adawiyah, Zunun al Misri, Abu Yazid al Bustami, Ibnu Arabi.
f.     Bidang Akhlaq
Ilmu akhlaq adalah ilmu yang mempelajari tata cara manusia berprilaku agar menjadi baik. Diantara yang memiliki perhatian yaitu Ibn Maskawaih, al-Ghozali Para intelektual muslim dibidang ilmu sosial.
g.   Bidang Sosial
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari gejala atau fenomen yang terjadi di masyarakat. yang menguasai dalam bidang ini yaitu Ibnu Khaldun, Ibnu Bathutah, Ath-thabari.
h.   Bidang Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang berkaitan dengan pemerintahan pada sebuah negara ataupun wilayahnya seperti Ibnu Abi Rabi’, al- Farabi, al-Mawardi, dan Ibnu Taimiyah.


2.   Para Intelektual Muslim Bidang Sains
a.    Bidang Astronomi
        Ilmu astronomi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gerakan, penyebaran dan sifat-sifat benda samawi.ahli yang mempelajarinya adalah alBattani, al-Farghani, Nasiruddin al-Thusi.
b.    Bidang Fisika
        Ilmu fisika adalah ilmu yang menyelidiki fenomena alam. Muslim yang menaruh perhatiannya adalah Ibn al –Haitsam, al- Biruni, dan Ibnu Sina.
c.    Bidang Kimia
        Ilmu kimia adalah ilmu yang unsur atau elemen yang menjadi dasar tentang segala sesuatu. Ilmuan  muslimnya yaitu Jabir ibn Hayyan dan Zakaria al- Razi. [11]
d.    Bidang Kedokteran
        Ilmu kedokteran adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam penyakit serta sebab terjadinya dan cara mengatasinya ataupun menghindari penyakit. Tokoh yang termasyur adalah  Ar-razi (251-331 H/ 809-873 M), karangannya yang terkenal dalam penyakit campak dan cacar dan Ibnu Shina (370-428 H/ 980-1037 M) buku tentang kedokterannya adalah al-Qonun fi at-Thib
e.    Musik dan Kesenian
Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan al-Hasan ibn Nafi’ yang dijuluki Zaryab.[12]
f.     Bahasa dan sastra
        Bahasa ini telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan islam dan sudah diterima baik orang Islam ataupun non Islam banyak yang ahli dan mahir dalam ketrampilan berbahasa ataupun tata bahasanya. [13]

C.      Penemuan ilmu teknologi modern di kalangan intelektual muslim
Kontribusi Ilmu keislaman kepada teori dan praktik pendidikan :
  1. Melalui abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya-karya Muslim tentang sains, filsafat, dan bidang-bidang lain telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin, terutama dari bahasa Spanyol dan memperkaya kurikulum barat, khususnya Eropa barat laut.
  2. Orang-orang Muslim, telah memberi kepada Barat metode eksperimental, sekalipun masih kurang sempurna.
  3. Sistem notasi dan desimal Arab telah diperkenalkan kepada Arab.
  4. Karya-karya terjemahan mereka, terutama dari orang-orang seperti Avicenna dalam ilmu kedokteran, sudah digunakan sebagai teks (kuliah) di dalam kelas-kelas sekolah tinggi, jauh ke dalam pertengahan abad ke tujuh belas.
  5. Mereka merangsang pemikiran orang-orang Eropa, dipelajari kembali hal itu dengan kebudayaan-kebudayaan klasik dan lainnya, sehingga membantu menghasilkan (abad) Renaisance.
  6. Mereka adalah perintis universitas-universitas Eropa, mereka telah mendirikan ratusan sekolah tinggi sebelum Eropa.
  7. Mereka memelihara pemikiran Greco-Persian ketika Eropa bersikap tidak toleran terhadap kebudayaan-kebudayaan Pagan.
  8. Mahasiswa-mahasiswa Eropa di dalam Universitas Muslim membawa kembali (ke negaranya) metode-metode baru tentang pengajaran.
  9. Mereka telah memberi kontribusi tentang pengetahuan rumah sakit-rumah sakit, sanitasi dan makanan kepada Eropa.
  10. Kekuatan sistem pendidikan muslim menghasilkan cendekiawan di segala bidang, mengembangkan program bebas buta huruf, menyebarkan roman dari kebudayaan klasik ke barat dan memimpin perkembangan perpustakaan atau universitas.[14]

Muncul berbagai penemuan ilmu dan teknologi yang juga bermanfaat untuk masa yang selanjutnya, seperti:
  • Geometri
Perhatian cendekiwan muslim berlanjut sepanjang  abad ke 12 dengan pembuktian adanya karya matematika “the book tri angle”. Ahli geometri muslim ialah Kamaludin Ibnu Yusuf, Abdul Malik asy-Syirazi dan al-Hasan al- Marakusyi.
  • Trigonometri
Pengantar risalah astronomi dari Jabir Ibnu Aflahyang berisi teori trigonometrikal.
  • Astronomi
Tabel astronomi ilkhanian dari Nasiruddin Tusi dan tabel Marw disusun khazimi menjadi sangat populer di dunia.
  • Musik
Risalah musikal yang ditulis Nashiruddin Tusi dari Qutubuddin asy-Syirazi.
  • Fisika
Kitab Mizanul Hikmah ditulis oleh Abdul Rahmanal-Khazini yang menunjukkan tabel jenis benda cair dan padat dan berbagai teori fisika.
  • Geografi
Zamakhsyari menulis daftar ekstensif data geografismenurut abjad termasuk fakta atas manusia dan geografi alam, arkeologi dan geografi sejarah.[15]
BAB III
PENUTUP

A.      SIMPULAN
Faktor yang mendorong orang Islam mempelajari filsafat:
  1. Ajaran Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan.
  2. Adanya manfaat mempelajarinya terutama untuk memperkuat akidah.
  3. Situasi dan kondisi yang memerlukan masalah keagamaan.
Adanya kemajuan dalam pendidikan, maka lahirlah Ilmuan dan cendekiawan muslim antara lain al- Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, al-Biruni, Ibnu Khaldun serta para cendekia dari berbagai negara dan para ahli sesuai bidang ilmunya masing-masing sehingga timbul penemuan ilmu ataupun teknologi modern dikalangan pra intelektul muslim.

B.       SARAN
Di sarankan kepada pembaca, supaya lebih memahami tentang Konstribusi Islam Terhadap Filsafat dan Ilmu Pengetahuan. Lebih baik mencari referensi lain selain makalah ini. Karena makalah ini jauh dari kata Sempurna untuk di jadikan sebuah pedoman dalam sistem pembelajaran dan penulis mengharapkan saran dan kritik dari Bapak Dosen untuk perbaikan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA


Asmuni, Yusran. 1996. Dirasah Islamiyah. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Fu’adi, Dr. Imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Teras.
Gharib Jaudah, Muhammad. 2007. 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam. Jakarta: Pusaka Al-Kausar.
Kariem Ustman, Dr. Abdul. 1995. Apa dan Siapa Budayawan Muslim Surabaya: Risalah Gusti.
Nasution, Harun. 1995. Falsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang.
Nata M.A, Prof. Dr. H. Abudin. 2012. Sejarah Sosial Intelektual Islam. Jakarta: PT Grafindo persada.
Syukur NC. M.Ag, Dr. Fatah. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
Yatim, Badri. 1997. Historiografi Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
         









Text Box: NAMA                                  : NAILAL IZZATI 
NIM                                      : 2021113285 
ALAMAT                              : TIRTO 
NO HP                                   : 085602085352
RIWAYAT PENDIDIKAN : 
v SDN TIRTO 03
v SMP N 15 PEKALONGAN 
v MAS SIMBANGKULON
v STAIN PEKALONGAN
Text Box: PROFIL PENULISDescription: C:\Users\lenovo pc\Pictures\Photos\;-D\sekolah\forsa\11895995_964224000317708_8723813326716200751_n (3).jpg
Text Box: NAMA                              :  Intan Fitriasih
NIM                                  :  2021114155
ALAMAT                          : Pemalang, Desa Bandelan
 NO HP                             : 087700779820
RIWAYAT PENDIDIKAN :
ü TK Perhutani Pemalang
ü SD Negeri 4 Taman
ü SMP Negeri 7 Pemalang
ü MAN Pemalang
Description: 12030969_703633119771342_1579291962_n
Double Bracket: NAMA                            : Siti Sarah Rahmania
NIM                                : 2021114099
ALAMAT                        : Kraton 
NO HP                            : 082322871793
RIWAYAT PENDIDIKAN:
• TK AISYAH BUSTHANUL ATHFAL KRATON
• SD MUHAMMADIYAH 02 BENDAN 
• SMP MUHAMMADIYAH
• MAN 2 PEKALONGAN


[1]  Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah, (Jakarta: PT. Grafindo persada, 1996), hlm 91-98
[2] Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1995), hlm.  26.

[3] Muhammad Gharib Jaudah, 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam (Jakarta: Pusaka Al-Kausar, 2007), hlm. 526-527.
[4] Ibid., hlm. 484-485.
[5] Ibid., hlm. 276-278.
[6] Ibid., hlm. 280-282.
[7] Ibid., h. 288-289.
[8] Ibid., h. 290-293.
[9]  Badri yatim, Historiografi Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm 130-139
[10]  Dr. Abdul Kariem Ustman, Apa dan Siapa Budayawan Muslim,( Surabaya: Risalah Gusti, 1995), hlm 187-189
             [11] Prof. Dr. H. Abudin Nata M.A, sejarah sosial intelektual islam, (Jakarta, PT Grafindo persada, 2012 ), hlm 41-106
[12] Dr. Fatah Syukur NC. M.Ag, Sejarah Peradaban Islam (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2009) hlm 125-128
[13] Dr. Imam fu’adi, Sejarah Peradaban Islam (Yogyakarta: Teras, 2012) hlm 55
[14] Mehdi Nakosteen, Konstribusi Islam atas Intelektual Barat,(surabaya: risalah gusti, 1996),hlm 85
[15] Ibid, hlm243-245

Tidak ada komentar:

Posting Komentar