Laman

Kamis, 03 November 2016

tt1 A 9b (Istri Dan Keturunan Sebagai Penyejuk Hati) “QS. Al Furqon 74”

OBYEK PENDIDIKAN LANGSUNG
(Istri Dan Keturunan Sebagai Penyejuk Hati)
“QS. Al Furqon 74”

Tri Aprilina    2021115217
Kelas: A

FAKULTAS TARBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2016



KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb
Alhamdulillahirabilalamin, PujiSyukurkepada Allah SWT yang telahmelimpahkanrahmatsertahidayahnyasehinggamakalahinidapatterseleseikan. Shalawatsertasalamjugasenantiasatetaptercurahkankepadajunjungankita, nabibesarnabi Muhammad SAW. Kemudianterimakasihsayaucapkankepada:
1.     Kedua orang tuasaya yang telahmendukungpembuatanmakalahinidanberpartisipasidalambentukdana.
2.     Keluargadansaudara yang sayacintai.
3.     Bapak Muhammad Hufron, MSI selakudosenpengampumatakuliahTafsirTarbawi.
4.     Bapak Dr. H. Ade DediRohayana, M Ag selakuketuarektorat IAIN Pekalongan.
5.     Teman-temansemua yang telahmenemanidalampembuatanmakalahini.
Dalampembuatanmakalahinimasihbanyakkekurangannyamakadariitusayamengharapkritikserta saran daripembacagunakebenarandankemajuanbersama. Selanjutnyasayamohonmaafapabiladalammakalahiniterdapat kata-kata yang salahdankurangberkenan.
WasalamualaikumWr.Wb

                                                                        Pekalongan, 4 November 2016
Penulis,
                                                                        TRI APRILINA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Problem atau masalah dalam kehidupan rumah tangga saat ini sangatlah marak terjadi. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya atau tidak adanya keserasian antara suami istri dan anak. Pola pikir yang berbeda antara suami dan istri dapat menyebabkan konflik yang lama-kelamaan dapat memicu perceraian. Lemahnya iman juga jadi masalah dalam kehidupan berumah tangga. Kebanyakan orang sekarang yang sudah menikah sebagai istri bekerja suami juga bekerja, ini menyebabkan renggangnya hubungan dalam rumah tangga. Kemudian masalah-masalah rumah tangga yang sering bermunculan karena kurangnya ilmu agama dan budi pekerti yang buruk tersebut telah dijelaskan jawabanya dalam Tafsir QS.Al Furqon 74(salah satu sifat Ibadur Rahman) tentang Doa supaya diberi istri dan keturunan yang shalih-shalihah, agar menjadikan mereka para suami yang menjadi teladan bagi kaum yang bertakwa, yang akan dibahas dalam makalah ini.

B.    Judul
Juduldalammakalahiniyaitu“ObyekPendidikanLangsung” (IstridanKeturunansebagaiPenyejukHati)

C.    ArtiPentinguntukDikaji
Supayadalamkehidupanberumahtanggamengetahuitugasdankewajibanmasingmasing, sebagaisuamiadatugasnyasendiri, sebagaiistriadatugasnyasendiridansebagaianakjugaadatugasnyasendiri. Jikasudahmengetahuitugasdankewajibanmasing-masingdalamkehidupanberumahtanggamakaakandami, tentram, bahagia, dantentunyasesuaidengansyariat agama.

D.    Nash
(QS. Al-Furqon 74)
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori
1.     Pengertian Istri
Istri berasal dari bahasa Sanskerta “Stri” yang artinya adalah wanita atau perempuan. Yaitu seorang perempuan yang sudah menikah atau yang dinikahi.
2.     Pengertian Keturunan
Keturunan artinya, anak, cucu atau generasi. Keturunan yang dimaksud disini yaitu anak.
3.     Pengertian Penyejuk Hati
Penyejuk hati berarti penawar atau obat rasa gundah dan segala ganjalan-ganjalan masalah jiwa dan raga atau jasmani dan rohani. Penyejuk hati bisa juga disebut sebagai sumber kebahagiaan.
B.    Tafsir
1. Tafsir Al-Azhar
Bahwa salah satu sifat ‘Ibadur Rahman itu senantiasa bermohon kepada Tuhanya agar istri-istri mereka dan anak-anak mereka dijadikan dijadikan buah hati permainan mata, obat jerih pelerai demam, menghilangkan segala luka dalam jiwa, penawar segala kekecewaan hati dalam hidup. Betapapun shalih dan hidup beragama bagi seorang ayah, belumlah ia merasa senang  menutup mata kalau kehidupan anaknya tidak menuruti lembaga yang dituangkannya. Seorang suamipun demikian pula. Betapapun condong hati seorang suami mendirikan kebajikan, kalau tidak ada sambutan dari istri, hati suamipun akan luka juga. Tujuan hidup muslim adalah jamaah bukan hidup yang nafsi-nafsi.
Didalam hadis Rasulullah Saw dikatakan :
“Dunia ini adalah perhiasan hidup, dan sebaik-baiknya perhiasan itu ialah istri yang shalih”.      
Berjuta uang pun, berumah, bergedung indah, bermobil kendaraan model tahun terakhir, segala yang dikehendaki dapat saja karena kekayaan, semua itu tidak ada artinya kalau istri tidak setia. Kalau dalam rumah tangga si suami hendak kehilir dan si istri hendak kehulu. Akhirnya akan pecah juga rumah tangganya.
            Apalagi seorang anak. Semua kita yang beranak berketurunan merasai sendiri bahwa inti kekayaan ialah putera-putera yang berbakti, berhasil dalam hidupnya. Yang demikian adalah obat hati dikala telah lemah. Dia berilmu dan dia beriman, dia beragama dan dapat menempuh hidup dalam segala kesulitanya, dan setelah dia besar dewasa dia tegak sendiri dalam rumah tangganya. Inilah anak yang akan menyambung keturunan, dan inilah bahagia yang tidak habis-habisnya.[1]
           
2. Tafsir Al-Misbah
Hamba-hamba Allah yang terpuji (Ibadur Rahman) itu adalah mereka berdoa setelah berusaha: “Wahai tuhan kami, anugerahkanlah buat kami, dari pasangan hidup kami yakni suami tau istri kami serta anak keturunan kami, kiranya mereka semua menjadi penyejuk-penyejuk mata kami dan orang lain melalui budi pekerti dan karya-karya mereka yang terpuji, jadikan kami secara khusus bagi orang-orang bertakwa sebgai teladan-teladan.
Kata (قرة) Qurrah pada mulanya berarti dingin. Yang dimaksud disini adalah mengembirakan, para ulam berpendapat bahwa air mata yang dingin itu menggambarkan kegembiraan sedangkan yang hangat itu menggambarkan kesedihan.
Kata (إمام) Imam terambil dari kata amma-ya’ummu yang berarti menuju, menumpu atau meneladani. Thahir Ibn Asyur mengamati bahwa sifat-sifat yang disandang dari hamba-hamba Ar-rahman itu ada empat antara lain:
1. Berkaitan dengan menghiasi diri dengan kesempurnaan agama.
2. Berkaitan dengan keterbebasan dari kesesatan kaum musyrikin.
3. Berkaitan dengan istiqamah/konsistensi melaksanakan syariat Islam.
4. Berkaitan dengan peningkatan kesalehan dalam kehidupan didunia ini.[2]
           
C.    Aplikasi Dalam Kehidupan
Setiap istri harus ikhlas terhadap pemberian suaminya, setiap apa yang suami nafkahkan kepada istrinya, tidak meminta lebih ataupun kurang, asalkan nafkah yang diberi tersebut halal. Istri juga wajib ikhlas dengan pekerjaan yang ditanggungnya dalam kehidupan berumah tangga.Setiap istri harus mempunyai sifat sholehah. Setiap istri wajib taat kepada suami, setiap apa-apa yang diperintahkan suami asal tidak maksiat maka istri wajib untuk mentaatinya. Setiap istri maka hendaklah rajin dalam urusan rumah tangga. Selain beriman kepada Tuhanya, setiap istri juga harus beriman kepada suaminya. Jika Tuhan memerintahkan bersujud selain kepada Dia, maka akan diperintahkan setiap istri untuk bersujud dihadapan suami.Setiapsuamimembimbingistridananaknyasertaselalumendoakankebaikanuntuknya. Setiap anak melaksanankansegalaperintah orang tuadanmengasihinya. Setiapanakberprestasidalamsekolahnyadancita-citanyatercapai. Setiapanakmengertikeadaankeluarganya.

D.    Aspek Tarbawi
1.     Setiap istri seharusnya bisa menjadi tempat segala keluh kesah suami.
2.     Setiap istri seharusnya bisa mengerti keadaan suami.
3.     Setiap istri seharusnya bisa menjadi hiburan atau penawar segala kepenatan suami.
4.     Seorang istri seharusnya bisa menjadi ladang kebahagiaan bagi suami.
5.     Seorang istri seharusnyabisa mendidik dan membimbing anak keturunanya dengan baik
6.     Seorang istri seharusnya menjadi suri tauladan yang baik untuk anak keturunanya
7.     Seorang istri seharusnya mendali ladang ilmu akhlakul karimah bagi anak keturunanya
8.     Seorang anak seharusnya taat dan patuh kepada orang tuanya
9.     Seorang anak seharusnya bisa belajar dengan sungguh-sungguh dan mandiri
10.  Seorang anak seharusnya memiliki sifat budi pekerti luhur.
11.  Seorang suami seharusnya bisa menjadi pemimpin yang baik dalam keluarga.
12.  Seorang suami seharusnya bisa membimbing istri dan anaknya menuju kebenaran dan keberkahan.
13.  Seorangsuamiseharusnyaselaluberdoa agar istridanketurunanyashalihdanshalihah.







BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Dalam QS.Al Furqan 74-77 membuktikan bahwa sifat-sifat hamba Allah yang terpuji itu tidak hanya terbatas pada upaya menghiasi diri dengan amal-amal terpuji, tetapi juga memberi perhatian kepada keluarga dan anak keturunan bahkan masyarakat umum. Do’a mereka itu tentu saja dibarengi dengan usaha mendidik anak dan keluarga agar menjadi manusia-manusia terhormat, karena anak dan pasangan tidak dapat menjadi penyejuk mata tanpa keberagamaan yang baik, budi pekerti luhur serta pengetahuan yang memadai.













DAFTAR PUSTAKA

Hamka. 1982. Tafsir Azhar Juzu, XIX. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Shihab, M.Quraish. 2004. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

















BIODATA PENULIS
Nama                                      : Tri Aprilina
TTL                                         : Pekalongan, 11 April 1997
Alamat                                    : KaranganyarKajen, Pekalongan
Riwayat Pendidikan               : 1. SDN 02 Pedawang
                                                              2. SMPN 01 Karanganyar
                                                              3. SMAN 01 Kajen
                                                              4. IAIN Pekalongan
Hobi                                        : Cook &Sport
PengalamanOrganisasi           : Menwa (ResimenMahasiswa)
Motivasi                                 :”WidyaCastrena Dharma Siddha”
Moto Hidup                            :”Disiplin, Kesetiaan, Dan KehormatanAdalahNafasku”




[1]Hamka. Tafsir Azhar Juzu, XIX. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1982. Hlm 49
[2] Shihab, M.Quraish. Tafsir Al-Misbah.Jakarta: Lentera Hati. 2004. Hlm 544-546

Tidak ada komentar:

Posting Komentar