Laman

Minggu, 12 Februari 2017

TT2 B 1c SIKLUS HIDUP MANUSIA (Q. S Al-Mu’min (40) : 67 )

JATI DIRI MANUSIA
"SIKLUS HIDUP MANUSIA" (QS. Al-Mu’min (40) : 67 )


Nina Sammirna (2021114167)
Kelas : B

FAKULTAS TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul garis besar  “ JATI DIRI MANUSIA ”  dan dengan sub pembahasan  “ SIKLUS HIDUP MANUSIA “  ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

                                                                                               Pekalongan ,       febuari 2017











BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Q.S Al-mu’min ayat 67  merupakan bukti kuasa Allah SWT diri manusia itu sendiri. Ayat tersebut menyatakan : “ Dia juga Yang Maha Esa itu yang menciptakan kamu wahai putra putri Adam, dari tanah kemudian dari setetes air mani yang bertemu dengan indung telur dan menyatu dalam rahim, setelah itu dari ‘alaqah, kemudian setelah enam bulan atau lebih dikeluarkannya kamu dari perut perut ibu kamu masing-masing sebagai seorang anak kecil, kemudian kamu dipelihara dengan memberimu kekuatan lahir dan batin supaya kamu mencapai masa kedewasaan, kemudian sebagian kamu dibiarkan hidup lagi agar kamu menjadi orang-orang tua yang lemah fisik dan daya fikirnya; diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum mencapai masa dewasa atau tua itu, yakni wafat sejak bayi atau dewasa. Allah melakukan hal demikian itu agar berbeda-beda usia kamu  dan supaya masing-masing orang diantara kamu sampai kepada ajal yang ditentukan baginya dan supaya kamu berakal.[1]

B.     Judul
Judul garis besar makalah ini adalah “ JATI DIRI MANUSIA” dan sub pembahasannya adalah “ SIKLUS HIDUP MANUSIA”.

C.    Arti Penting
1.      Penegasan Allah SWT bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari tanah.
2.      Informasi dari Allah SWT tentang proses kejadian manusia ketika manusia dalam kandungan.
3.      Pemberitahuan dari Allah SWT tentang perkembangan hidup manusia setelah lahir ke dunia, diantaranya ada yang diwafatkan setelah mencapai usia tua, ada juga yang belum mencapai usia tua.





D.    Nas dan Terjemah
a.      Nas
هُوَالَّذِى خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّ كُمْ ثُمَّ لِتَكُوْ نُوْا شُيُوْخًاۚوَ مِنْكُمْ مَّنْ يُتَوَفَّي مِنْ قَبْلُۖوَلِتَبْلُغُوْا أَجَلاً مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ (٦٧)
b.      Terjemahan
“  Dialah yang menciptakan  kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkan kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai pada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu (kami perbuat demikian), supaya kamu sampai pada ajal yang ditentukan supaya kamu memahaminya “. (Q.S Al Mu’min : 67)[2]












BAB III
PEMBAHASAN
A.    Materi
             Pengertian siklus dalam kamus adalah putaran waktu yang didalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang- ulang secara tetap dan teratur. Manusia tidak  bisa memilih kelahirannya, tidak bisa menentukan dimana dan kapan, kematian juga demikian, tidak bisa di tentukan dan tidak bisa dihindari, semua yang dilahirkan pasti akan mati.[3]
             Siklus hidup manusia dalam al-Qur’an :
1.      Alam ruh, Dikisahkan bahwa Allah menciptakan ruh sebelum terbentuk jasadnya.
2.      Alam janin , Manusia mulai terbentuk secara fisik dalam rahim seorang ibu yang dikatakan berasal dari air mani dan disimpan dalam tempat yang kokoh ( rahim).
3.      Alam dunia , setelah Sembilan bulan berada dalam rahim seorang ibu, maka lahirlah manusia kea lam dunia dalam keadaan polos dan suci tanpa membawa apapun.
4.      Alam kubur ( barzah), dalam konteks kehidupan manusia , alam barzah adalah antara alam dunia dan alam akhirat.
5.      Alam akhirat , kehidupan dialam akhirat didahului dengan peristiwa kiamat, dimana malaikat meniup sanhgkakala membangunkan para arwah yang sedang tertidur dalam alam kubur diikutu satu kali teriakan. Semua manusia yang dibangkitkan dikumpulkan dipadang masyar untuk dihisab keimanan, perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama hidup dialam dunia.[4]

B.     Tafsir
a.      Tafsir Al- Azhar
              “ Dialah yang menciptakan kamu dari tanah” yaitu bahwa tubuh jasmani ini dan tubuh yang kasar ini seluruhnya diambil bahannya dari tanah, tidak ada dari bahan lain. Dia masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minumannya. Seperti : sayur, buah, atau kacang-kacangan semuanya dari tanah. Zat-zat makanan itu memperkaya darah manusia. Darah itulah yang mengandung mani/sperma.
              Mani atau khama itu keluar setelah terjadi persetubuhan. Kedua mani yang bertemu itu bercampur dan berpadu jadi satu, itulah yang di sebutkan pada lanjutan ayat, “ kemudian itu dari nutfah” yaitu mani yang telah bergumpal jadi satu 40 hari lamanya, yang kian lama dia kian membeku menjadi darah, “ kemudian itu dari alaqoh “ artinya jadi darah segumpal, sudah lebih beku dari nutfah itu. Ada disebut sesudah menjadi alaqoh dia akan bertambah membeku sehingga menjadi mudghah, yaitu  daging segumpal, “kemudian itu dikeluarkan kamu jadi anak kecil (bayi)”. Yaitu setelah genap bulannya, ada yang tercepat lebih sedikit tujuh bulan ada yang terbiasa, yaitu Sembilan bulan lebih beberapa hari.
              Masa menjadi anak kecil itu ialah sejak lahir sampai masa turun dari bendungan ibu dan dapat berjalan sendiri.sejak kecil disusukan, dipangku, digendong dan dibuai ileh ibu. Diasuh dengan penuh kasih, sampai berdiri tegak tanpa terjatuh. “  kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai pada masa (dewasa)”. Masa mulai mata terbuka menghadapi hidup sampai sanggup berjalan sendiri dengan pertimbangan akal, memilih yang baik, mengambil yang bermanfaat menghindari yang mudharat. “ kemudian (dibiarkan hidup lagi) sampai tua “. Kalau Allah menghendaki umur panjang “diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu (kami pebuat demikian)”. Yakni sebelum tua, sebelum dapat mengembangkan sayap, tidak jarang yang mati muda atau masih sarat menyusu, dalam bendungan ibu. “ supaya kamu sampai pada ajal yang ditentukan”. Karena masing-masing orang tidaklah sama ajal, janji dan nasibnya, ada yang mati muda dan ada yang sampai tua. “  supaya kamu memahaminya”.artinya supaya mengerti dan yakinlah kamu bahwa segalanya itu semata-mata Allahlah yang menentukan.[5]
b.      Tafsir Al-Qurthubi
              “ Dialah yang menciptakan kalian dari tanah” yang menciptakan bapak moyang kalian yaitu, Nabi Adam, dari tanah liat. “kemudian dari setetes nutfah” yakni air mani, “sesudah itu dari segumpal darah” yakni darah kental, “kemudian dikeluarkan-Nya kalian sebagai seorang anak” lafadz  tiflan sekalipun bentuknya tunggal bermakna jamak, “kemudian” dibiarkan-Nya kalian hidup “supaya kalian sampai kepada masa dewasa” masa sempurnanya kekuatan kalian, yaitu di antara umur tiga puluh sampai dengan umur empat puluh tahun “kemudian dibiarkan-Nya kalian hidup sampai tua, diantara kalian ada yang diwafatkan sebelum itu” yakni sebelum dewasa dan sebelum mencapai usia tua. Dia melakukan hal tersebut kepada kalian supaya kalian hidup “ dan supaya kalian sampai pada ajal yang ditentukan” yakni waktu yang telah dibataskan bagi hidup kalian “ dan supaya kalian memahami” bukti-bukti yang menunjukan keesaan-Nya, kemudian kalian beriman kepada-Nya.[6]



c.      Tafsir Ibnu Katsir
              “ Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian  dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah. Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai pada masa (dewasa) kemudian (dibiarkan hidup lagi) sampai tua”.
              Maksudnya, Dialah yang mengatur kalian didalam semua proses ini, tidak ada serikat bagi-Nya. Karena perintah, kepengurusan, kekuasaan-Nya lah maka semua itu terjadi. “ diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu” yakti sebelum ada dan lahir ke alam ini. Dan diantara mereka ada yang diwafatkan ketika masih kecil, masih muda dan masih dalam buaian. ( kami perbuat demikian), supaya kamu sampai pada ajal yang ditentukan supaya kamu memahaminya”.[7]

C.    Implementasi dalam kehidupan
             Proses kehidupan manusia memang sudah diatur oleh Allah SWT, manusia tinggal melaksanakan. Ibarat sandiwara  atau sinetron, manusia hanya permainan, sedang sutradaranya adalah Allah SWT. Oleh karena itu sebelum sampai pada ajal marilah kita melaksankan tugas sebagai manusia yaitu beribadah dengan sebaik-bainya.
             Sebagai seorang muslim kita seharusnya mau merenungkan proses kejadian manusia yang tertulis dalam surat Al-mu’min ayat 67. Sehingga kita lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Penting bagi manusia untuk selalu berusaha menambah iman dan tawadluk kepada Allah SWT.

D.    Aspek Tarbawi
a.      Surat Al-Mu’min ayat 67, menggambarkan proses kejadian manusia yang sangat mulia dan sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah SWT.
b.      Menyakini bahwa setiap cobaan dari Allah SWT pasti ada jalan keluar dan hikmahnya, supaya kita menjadi lebih baik.
c.      Senantiasa beriman, bersyukur dan bertaqwa kepada Allah SWT.




BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pengertian siklus dalam kamus adalah putaran waktu yang didalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang- ulang secara tetap dan teratur.
Siklus hidup manusia dalam al-Qur’an:
1.      Alam ruh
2.      Alam janin
3.      Alam dunia
4.      Alam kubur (barzah) , dan
5.      Alam akhirat
Sebagai seorang muslim kita seharusnya mau merenungkan proses kejadian manusia yang tertulis dalam surat Al-mu’min ayat 67. Sehingga kita lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Penting bagi manusia untuk selalu berusaha menambah iman dan tawadluk kepada Allah SWT.















DAFTAR PUSTAKA
1.      Al-Maraghi , Ahmad Mustafa . 1987 .  Tafsir Al-Maraghi jilid XXIV . Semarang : PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG.
2.      Ar-Rifa’I ,Muhammad Nasib . 1989 . Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 . Jakarta : Gema Insani.
3.      Hamka . 1982 . Tafsir Al-Azhar Juz XXIV . Jakarta : PT PUSTAKA PANJIMAS.
4.      Http://kamartina.blogspot.co.id , Jumat, 10 februari 2017, Pukul : 12.40
5.      Http://risalahmutiaratauhid.blogspot.co.id , Jumat, 10 februari 2017 , Pukul 13:06.
6.      Rida , Muhyiddin Mas . 2009 . Tafsir Al-Qurthubi/Syeikh imam Al-Qurthubi . Jakarta : PUSTAKA AZZAM.
7.      Shihab,  M. Quraish . 2002 . Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Keserasian al-Qur’an . Jakarta : Lentera Hati.

















PROFIL

Nama                    : Nina Sammirna
Nim                      : 2021114167
Ttl                        : Pekalongan, 18 november 1996
Alamat                 : Kertijayan 05, No.18  14/05
Riwayat Pendidikan : MIS Kertijayan 02
                                 Mts IN Banyurib Ageng
                                 SMK Syafi’I Akrom Pekalongan



       [1] M. Quraish Shihab , Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Keserasian al-Qur’an , ( Jakarta : Lentera Hati , 2002) , hlm.,353.
       [2] Ahmad Mustafa Al-Maraghi , Tafsir Al-Maraghi jilid XXIV , ( Semarang : PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG , 1987) , hlm.,167.
       [3] http://kamartina.blogspot.co.id , Jumat, 10 februari 2017, Pukul : 12.40
       [4] http://risalahmutiaratauhid.blogspot.co.id , Jumat, 10 februari 2017 , Pukul 13:06
       [5] Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz XXIV , ( Jakarta : PT PUSTAKA PANJIMAS , 1982), hlm., 169-170.
       [6] Muhyiddin Mas Rida, Dkk  , Tafsir Al-Qurthubi/Syeikh imam Al-Qurthubi , (Jakarta : PUSTAKA AZZAM , 2009) , hlm.,726.
       [7] Muhammad Nasib Ar-Rifa’I , Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 , ( Jakarta : Gema Insani, 1989) , hlm.,178.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar