Laman

Sabtu, 02 September 2017

SBM A A-4 "Peran Guru"

MAKNA, HAKIKAT DAN PERAN GURU
"Peran Guru"

Emiliyasa Ratna Ayu Putri
( 2023116015 )


KELAS A
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
 2017






KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt, yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah saw, sebagai utusan dan hamba-Nya, sekaligus kepada keluarga, para sahabat dan para pengikut beliau.
Alhamdulillah, terimakasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga dengan makalah ini kita dapat lebih mengetahui kenapa seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak bangsa, terutama dalam dunia pendidikan. Dengan makalah ini saya berharap kita lebih menyadari bagaimana peran guru yang seharusnya dan bukan hanya sebatas sebagai profesi semata, namun guna untuk mewujudkan dan melahirkan generasi penerus bangsa yang memiliki masa depan yang cerah.
Penulis sudah berusaha menampilkan makalah ini dengan baik, apabila ditemukan kesalahan dalam penulisan makalah ini saya menerima saran dan kritik.



Pekalongan, 1 September 2017




Emiliyasa Ratna Ayu Putri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Makna Dan Hakikat Guru
Makna guru (pendidik)  dalam UUSPN No.20 Tahun  2003, Bab I , pasal 1 ayat 6 adalah tenaga kependidikan yag berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, serta sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta seseorang yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Dalam pengertian sederhana guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu yang tidak selalu berada di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau musholla , di rumah, dan sebagainya.
Nugroho Notosusanto mengatakan bahwa “di dunia ini hanya ada dua jabatan yaitu, jabatan guru dan jabatan non guru. Yang membedakan jabatan keduanya adalah mengajar. Mengajar merupakan langkah seorang guru untuk memandaikan bangsa tanpa memikirkan efek untung dan ruginya baik secara material maupun personal, melainkan memikirkan bagaimana mestinya yang akan terjadi jika generasi selanjutnya tidak lebih berkualitas dalam semua aspek kehidupan. Aktivitas mengajar tersebut tentunya menuntut kepekaan emosional dan spiritual yang mampu melahirkan mentalitas dan moralitas suatu bangsa.”
B. Peran Guru
Guru adalah seorang pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, dan membimbing. Guru memiliki peran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan terutama dalam pembentukan karakter anak bangsa, karena guru adalah orangtua kedua bagi anak ketika disekolah. Jadi ketika guru mengajarkan sesuatu hal kepada peserta didiknya maka, secara otomatis anak tersebut akan mengingatnya dan mengikutinya, meski sebenarnya apa yang diajarkan oleh guru tersebut terkadang salah.
Saat ini efektifitas dan efisiensi dalam pembelajaran siswa di sekolah sangat berpengaruh, dengan bagaimana seorang guru mampu berperan penting dalam mendidik dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Seorang guru tidak hanya memiliki peran di sekolah, namun seorang guru juga memiliki peran penting dalam masyarakat maupun keluarga.
Seorang guru memiliki peran yang penting dalam dunia pendidikan terutama dalam pembentukan karakter serta moral anak bangsa, jika seorang guru tidak mampu mengetahui dengan baik perannya maka penurunan karakter serta moral dapat terjadi, dan bisa mengakibatkan bencana serta bahaya yang akan terjadi pada bangsa ini.
C. Tujuan
Sub tema dalam pembahasan kali ini perlu dikaji Karena begitu pentingnya peran seorang guru dalam membentuk karakter anak bangsa, karena sebuah bangsa akan dapat maju dan perkembang dengan baik ketika sistem pendidikan dalam bangsa tersebut sudah berjalan dengan baik. Jika seorang guru tidak mengetahui bagaimana peran guru dengan baik maka, ia hanya menganggap profesi guru sebagai sebuah pekerjaan semata tanpa mempunyai keinginan untuk mendidik maupun membimbing peserta didiknya. Guru merupakan figur sekaligus model utama dalam pendidikan yang akan mampu melahirkan calon generasi bangsa yang berkarakter jika, Ia mampu mengerti dan memahami dengan baik perannya sebagai seorang guru dalam pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran
Uzair Usman yang mengutip dari Adam dan Decey dalam Basic principle of student teaching mengatakan bahwa “ peran dan tugas guru adalah mengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipasi, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor ”.
Menurut saya guru memiliki peran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan terutama dalam pembentukan karakter anak bangsa, karena guru adalah orangtua kedua bagi anak ketika disekolah. Jadi ketika guru mengajarkan sesuatu hal kepada peserta didiknya maka, secara otomatis anak tersebut akan mengingatnya dan mengikutinya.
Mulyasa (2005) mengatakan bahwa “guru juga harus kreatif, profesional, dan menyenangkan, guru juga harus mampu memposisikan dirinya sebagai:
1. Orang tua yang memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu mencurahkan perasaan isi hati peserta didik.
3. Fasilitor yang selalu siap memberikan kemudahan, melayani peserta didik, sesuai dengan minat, kemampuan, dan bakatnya.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk memahami permasalahan yang sedang dihadapi anak dan mencarikan solusinya.
5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6. Membiasakan peserta didik bersilaturahmi dengan orang lain secara wajar.
7. Mengembangkan proses sosialisasi secara wajar antar peserta didik dalam lingkungannya.
8. Mengembangkan kreativitas.
Menurut Pulias dan Young (1988), Manan (1990), Yelon and Weinstein (1977) dan dikutip mulyasa (2005) dalam mengemukakan peran guru antara lain sebagai berikut:
Ø Guru sebagai pendidik, artinya seorang guru harus mampu menjadi panutan, uswatun hasanah, idola bagi peserta didiknya, memiliki standar kualitas pribadi, punya tanggung jawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin.
Ø Guru sebagai pengajar, artinya seorang guru dapat membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya. Dalam kondisi seperti ini guru dituntut  lebih terampil dalam membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi, menyesuaikan metode pembelajaran, memberikan nada perasaan, dan memberikan pandangan yang bervariasi.
Ø Guru sebagai pembimbing, artinya membantu, dan mengarahkan proses pembelajaran yang berupa perkembangan perjalanan fisik dan mental spiritual peserta didik.
Ø Guru sebagai pelatih, artinya mampu memberikan pengulangan keterampilan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan jalan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan standar kompetensi belajar minimal yang harus dicapai.
Ø Guru sebagai penasihat, artinya mampu memberikan layanan (konseling) kepada pesera didik, supaya mereka dapat memahami diri sendiri.
Ø Guru sebagai pembaru (inovator) artinya pengalaman masa lalu yang dialami guru akan membawa makna yang sangat berarti bagi peserta didik.
Ø Guru sebagai model dan teladan, maksudnya guru dijadikan sebagai teladan bagi peserta didik, jika guru salah menyampaikan pelajaran, peserta didik dapat meniru apa yang dikatan guru. Justru perlu diperhatikan sikap dasar, gaya bicara, kebiasaan kerja, pengalaman, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berpikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, dan gaya hidup secara umum.
Ø Guru sebagai pribadi, maksudnya memiliki kepribadian baik yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari.
Ø Guru sebagai peneliti, artinya mengembangkan kreativitas ilmiah perlu penelitian, sehingga kelemahan dan keunggulan yang terjadi dalam diri dapat diamati dengan baik.
Ø Guru sebagai pendorong kreativitas, dalam arti kecenderungan menciptakan, membangkitkan kesadaran ke arah sesuatu yang baru, tidak melakukan sesuatu yang secara rutin saja.
Ø Guru sebagai pekerja rutin, artinya mampu melakukan sesuatu secara continue, karena akan merusak kinerja, seperti bekerja tepat waktu, membuat catatan, dan sebagainya.
Ø Guru sebagai pemindah kemah, maksudnya membantu peserta didik meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang lama, menuju sesuatu yang baru dan lebih cocok dengan kondisi terkini.
Ø Guru sebagai aktor, maksudnya melakukan sesuatu sesuai dengan naskah yang telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonton.
Ø Guru sebagai emansipator, mampu memahami potensi yang ada bagi peserta didik
Ø Guru sebagai evaluator, maksudnya mampu melakukan pengukuran terhadap peserta didik, tidak hanya penilaian kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotor.
Sementara itu Sudirman dalam buku Interaksi dan Motivasi Mengajar (1986) juga mengklasifikasikan peran guru, antara lain:
1. Sebagai Informator (sumber informasi)
2. Sebagai Organisator (pengelola kegiatan mengajar)
3. Sebagai Motivator (pemberi dorongan kepada peserta didik)
4. Sebagai Director (pengarah kegiatan belajar peserta didik)
5. Sebagai Inisiator (pencetus ide-ide dalam proses pembelajaran)
6. Sebagai Transmiter (penyebar kebijaksanaan pendidikan)
7. Sebagai Fasilitator (memberi kemudahan dalam belajar)
8. Sebagai Mediator (penengah dalam kegiatan pembelajaran)
9. Sebagai Evaluator (penilai prestasi belajar peserta didik)
Peran seorang guru juga akan mengalami perubahan seiring perkembangan zaman, serta semakin berkembang pesatnya dunia IPTEK pada zaman sekarang ini. Seorang guru dapat memberikan pengajaran klasikal atau menggunakan metode kuliah bila diperlukan oleh peserta didik. Seorang guru juga mampu memberikan bimbingan dan bantuan kepada peserta didiknya secara individual, untuk menjalankan pengajaran individual tersebut guru harus mempu memperdalam pengetahuan dan ketrampilan tentang cara-cara mengajar yang terbuka baginya. Menjalankan metode pengajaran individual dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pengajaran yang harus didukung oleh berbagai fasilitas, sumber, dan tenaga pembantu. Hal tersebut diperlukan agar peserta didik dapat belajar secara individual dengan baik.
Menurut pidarta (1997), peranan guru/pendidik antara lain:
Ø Sebagai manajer pendidikan atau pengorganisasian kurikulum
Ø Sebagai fasilitator pendidikan
Ø Pelaksana pendidikan
Ø Pembimbing dan supervisor
Ø Penegak disiplin
Ø Menjadi model yang akan ditiru siswa
Ø Sebagai konselor
Ø Menjadi penilai
Ø Petugas tata usaha tentang administrasi kelas yang diajarnya
Ø Menjadi komunikator dengan orangtua siswa maupun masyarakat
Ø Sebagai pengajar untuk meningkatkan profesi secara berkelanjutan
Ø Menjadi anggota organisasi profesi pendidikan
Tampubolon (2001) menyatakan bahwa peran guru bersifat multidimensional yang artinya guru menduduki peran sebagai:

1. Orangtua
2. Pendidik atau pengajar
3. Pemimpin atau manajer
4. Produsen atau pelayanan
5. Pembimbing atau fasilitator
6. Motivator atau stimulator
7. Peneliti atau narasumber
Namun peran tersebut dapat bergradasi menurun, naik, atau tetap sesuai dengan jenjang tuntutannya. Karena efektivitas dan efisiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada peran guru.
Menurut Surya (1997) mengatakan bahwa peran guru di sekolah, keluarga, masyarakat yaitu sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran siswa, pengarah pembelajaran dan pembimbing siswa. Didalam keluarga seorang guru memiliki peran sebagai seorang pendidik dalam keluarga (family educator). Sedangkan dalam masyarakat guru memiliki peran sebagai pembina didalam masyarakat (social developer), penemu masyarakat (social inovator), serta agen dalam masyarakat (social agent).
Peran seorang guru dalam aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan diantarannya yaitu:
1. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan
2. Sebagai wakil masyarakat di sekolah, artinya seorang guru memiliki peran sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan
3. Sebagai seorang pakar dalam bidangnya, yaitu seorang guru mampu menguasai bahan yang harus diajarkannya.
4. Sebagai seorang penegak disiplin, yaitu guru harus mampu menjaga agar para siswa melaksanakan disiplin atau tata tertib yang telah ditetapkan
5. Sebagai pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru mampu bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik.
6. Pemimpin generasi muda, artinya guru memiliki tanggung jawab didalam mengarahkan perkembangan siswa sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan.
7. Penerjemah kepada masyarakat, artinya seorang guru memiliki peran untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.
Seseorang guru memiliki tugas sekaligus peran yang sangat penting baik dalam masyarakat, sekolah, maupun keluarga, karena guru adalah cikal bakal dari munculnya seorang generasi-generasi emas penerus bangsa yang akan mampu memajukan bangsa. Seorang guru yang mengerti tugas serta perannya akan mampu menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya kebodohan, kekerasan, narkoba, serta sifat yang lain yang mampu menghancurkan masa depan mereka maupun bangsa itu sendiri. Profesi guru merupakan sebuah amanah yang diberikan Allah agar mampu mengabdikan dirinya sepenuhnya dalam mencerdaskan serta membentuk kerakter seorang siswa.
Pada era globalisasi seperti saat ini dimana kemujuan IPTEK berkembang dengan sangat pesat, karena faktor inilah seorang guru seharusnya mampu meningkatkan kinerja serta kemampuan mereka dalam menggunakan IPTEK agar mampu menampilkan model pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, dan menarik bagi siswa agar siswa tersebut dapat terdorong keinginannya untuk beraktivitas secara aktif dalam proses pembelajaran.
B. Guru Sebagai Tulang Punggung Pendidikan Karakter
Menurut Albert Einstein “penghinaan dan penindasan mental oleh guru-guru yang tak mau peduli dan mementingkan diri sendiri akan membawa kehancuran bagi kaum muda yang tak mungkin bisa diperbaiki dan sering menimbulkan pengaruh yang merugikan dalam kehidupannya nanti.”
Menurut Paulo Freire selaku mantan menteri pendidikan Brazil mengatakan bahwa “guru yang memimpikan transformasi masyarakat hanya akan mengendalikan proses permanen atau pengembangan diri sendiri, dan tidak akan menunggu sampai ada proses peningkatan profesionalitas yang diselenggarakan oleh penguasa. Semakin sadar seorang guru akan hal ini maka akan semakin banyak belajar, sehingga ia menemukan bahwa sangat mungkin untuk membawa (pengalaman tersebut) ke dalam kelas.”
Seperti yang kita ketahuai bahwa karakter bangsa pada saat ini telah runtuh, moralitas bangsa pun semakin rusak, hal tersebut mengakibatkan kekacuan dan bencana terjadi didalam bangsa ini. Seperti terjadinya pembunuhan pada anak usia dini, kasus anak dibawah umur yang sudah melakukan pencurian, siswa yang terlihat merokok dil lingkungan sekolah, hilangnya rasa hormat siswa terhadap guru. Hal itu semua terjadi karena sudah mulai hilangnya karakter serta moral yang ada dalam bangsa ini.
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mengatakan bahwa “sumber dari musibah dan bencana yang telah meluluhlantakkan moralitas bangsa ini adalah terabaikannya pendidikan karakter.” Kemendiknas menyandarkan argumennya tersebut pada sejarah bangsa-bangsa yang selalu mengedepankan pendidikan karakter sebagai solusi dalam berbagai persoalan yang menimpanya.
Guru merupakan jantung dari pendidikan, karena seorang guru akan mampu melahirkan seorang anak bangsa yang memiliki karakter baik ataupun sebaliknya, guru awal dari bagaimana peserta didik tersebut mampu berbuat atau bergaul, bertindak dengan baik dengan lingkungannya maupun sebaliknya. Pendidikan karakter sangatlah penting bagi peserta didik karena pendidikan tersebut yang akan mempengaruhi masa depan yang akan terjadi pada peserta didik.
Guru merupakan sosok yang penting dalam dunia pendidikan, guru merupakan figur penting yang memiliki tanggung jawab dalam mengkondisikan serta mengatur dalam proses pembelajaran. Saat ini sudah mulai munculnya acuan-acuan yang digunakan untuk lebih mempermudah dalam sistem maupun proses pembelajaran.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru merupakan jantung dari pendidikan, karena seorang guru akan mampu melahirkan seorang anak bangsa yang memiliki karakter baik ataupun sebaliknya, guru awal dari bagaimana peserta didik tersebut mampu berbuat atau bergaul, bertindak dengan baik dengan lingkungannya maupun sebaliknya. Pendidikan karakter sangatlah penting bagi peserta didik karena pendidikan tersebut yang akan mempengaruhi masa depan yang akan terjadi pada peserta didik.
Seseorang guru memiliki tugas sekaligus peran yang sangat penting baik dalam masyarakat, sekolah, maupun keluarga, karena guru adalah cikal bakal dari munculnya seorang generasi-generasi emas penerus bangsa yang akan mampu memajukan bangsa. Seorang guru yang mengerti tugas serta perannya akan mampu menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya kebodohan, kekerasan, narkoba, serta sifat yang lain yang mampu menghancurkan masa depan mereka maupun bangsa itu sendiri. Profesi guru merupakan sebuah amanah yang diberikan Allah agar mampu mengabdikan dirinya sepenuhnya dalam mencerdaskan serta membentuk kerakter seorang siswa.
Uzair Usman yang mengutip dari Adam dan Decey dalam Basic principle of student teaching mengatakan bahwa “ peran dan tugas guru adalah mengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipasi, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor ”.


DAFTAR PUSTAKA
Asril Zainal. 2011. Micro Teaching: Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Moedjiono & Hasibuan. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mu’in Fatchul. 2016. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprihatiningrum Jamil. 2016. Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zaenal.  2013. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: Stain Pekalongan Press.

PROFIL

Nama: Emiliyasa Ratna Ayu Putri
Nim: 2023116015
Kelas: A
Prodi: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar