Laman

Jumat, 22 September 2017

SBM E 4-b “CIRI-CIRI PEMBELAJARAN”

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
“CIRI-CIRI PEMBELAJARAN”

Anugrah Afif Ainun Mujib
2021115078
Kelas:    E (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya. Semoga kita tergolong umat beliau yang mendapat syafaatnya kelak.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini bukan hanya karena usaha keras dari penulis sendiri, akan tetapi karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih kepada :
1.        Bpk. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., selaku Rektor IAIN Pekalongan
2.        Bpk. Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan IAIN Pekalongan
3.        Bpk. Dr. H. Salafudin, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4.        Bpk. Muhammad Hufron, M.S.I, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
5.        rang tua (Bapak dan Ibu) yang sudah mendukung saya dalam mengikuti perkuliahan di IAIN Pekalongan
6.        Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah yang membahas tentang Strategi Belajar Mengajar khususnya “Ciri-Ciri Pembelajaran” ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya penulis.
Pekalongan, 20 September 2017

Anugrah Afif Ainun Mujib
             2021115078

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Tema                     
Konsep Dasar Pembelajaran
B.     Sub Tema             
Ciri-Ciri Pembelajaran
C.    Arti Penting Pengkajian Materi
Tema ini sangat penting untuk dikaji, khususnya bagi mahasiswa PAI sebagai calon guru. Seorang calon guru harus mengetahui tentanng ciri-ciri sebuah pembelajaran. Melalui ciri-ciri pembelajaran ini calon guru dapat menganalisa semua yang ada di dalam pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran diselenggaran untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, malakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak, meningkatkan kualitas pendidikan dan martabat bangsa. Dan maka dari itu Dasar Konsep Pembelajaran dengan sub tema Ciri-ciri pembelajaran perlu dikaji.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ciri-Ciri Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi yang dapat di terima, dipahami, dan bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Edi Suardi, sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan pembelajaran dapat diamati dari ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Memiliki tujuan
Kegiatan pembelajaran harus mempunyai tujuan, yakni untuk membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa kegiatan pembelajaran sadar akan tujuan yang ingin dicapai dengan menempatkan peserta sebagai pusat perhatian[1].
Peserta didik menjadi unsur yang utama, sedangkan unsur yang lain sebagai pengantar pendukung[2].
2.      Adanya suatu prosedur
Dalam kegiatan pembelajaran, diperlukan adanya suatu prosedur (jalanya interaksi) yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur atau langkah-langkah sistematik dan relevan.
Prosedur kegiatan pembelajaran yang digunakan hendaknya dapat memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan guru, menggunakan metode yang bervariasi dengan mengombinasikan antara kegiatan belajar individual, pasangan, kelompok dan klasikal dengan menyentuh seluruh aspek perilaku individu, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, sosial ekonomi dan budaya serta masalah khusus yang dihadapi peserta didik yang bersangkutan.
3.      Ditandai dengan penggarapan materi yang khusus
Dalam kegiatan pembelajaran, materi harus didesain sedemikian rupa sehingga relevan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan komponen-komponen pembelajaran lainya, terutama peserta didik yang merupakan komponen sentral. Pemilihan materi harus benar-benar dapat memberikan kecakapan dalam mencapai masalah kehidupan sehari-hari. Beberapa kriteria dalam pemilihan materi pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:
a.       Valid (benar) yaitu materi yang dituangkan dalam kegiatan pembelajaran benar-benar telah teruji kebenarannya;
b.      Tingkat pemilihan materi yang disajikan benar-benar diperlukan oleh peserta didik;
c.       Kebermaknaan, materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis, yaiitu memberikan manfaat dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan yang akan dikembangkan dan manfaat non-akademis yang mnegembangkan kecakapan dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Layak dipelajari; materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya maupun aspek kelayakannya.
e.       Menarik minat; hal ini berartimateri yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi serta menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
f.       Aktual; hal ini mengindikasi bahwa guru menyampaikan materi dengan memperhatikan pemahaman peserta didik pada masa depan.
4.      Ditandai dengan aktivitas peserta didik
Aktivitas peserta didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental aktif, inilah yang sesuai dengan konsep cara belajar siswa aktif (CBSA)[3].
Kegiatan pembelajaran memerlukan peserta didik sebagai komponen utama. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran ditandai dengan aktivitas peserta didik. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal jika peserta didik bersikap pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.
5.      Guru berperan sebagai pembimbing
Dalam kegiatan pembelajaran, guru berperan sebagai pembimbing yang menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses pembelajaran sehingga menjadi tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh peserta didik.
6.      Kegiatan pembelajaran membutuhkan disiplin
Disiplin dalam kegiatan pembelajaran diartikan sebagaipola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati dengan sadar, baik oleh pihak guru maupun peserta didik. Langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan, penyimpangan dari prosedur berarti suatu indikator pelanggaran disiplin.
Dalam pembentukan kedisiplinan belajar peserta didik, Reisma dan Dayne dalam Mulyasa (2003) mengemukakan strategi umum untuk merancang disiplin peserta didik, yaitu:
a.       Konsep diri; Untuk menumbuhkan konsep diri sehingga peserta didik dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersifat empatik, menerima, hangat dan terbuka.
b.      Ketrampilan berkomunikasi; guru diharuskan terampil berkomunikasi secara efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan peserta didik.
c.       Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; Guru disarankan dapat menunjukan secara tepat perilaku peserta didik yang salah sehingga membantu peserta didik dalam mengatasi perilaku tersebut.
d.      Klasifikasi nilai; Guru membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri.
e.       Analisis transaksional; Guru disarankan belajar sebagai orang dewasa, terutama ketika berhadapan dengan peserta didik yang menghadapi masalah.
f.       Terapi realitas; Guru bersikap positif dan bertanggung jawab.
g.      Disiplin yang berintegritas; Strategi ini menekankan pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan.
h.      Modifikasi perilaku; Strategi ini menunjukan bahwa perilaku yang salah disebabkan oleh lingkungan sehingga perlu diciptakan lingkungan yang kondusif.
i.        Tantangan bagi disiplin; Guru diharapkan cekatan, sangat terorganisir, dan dalam pengendalian yang tegas.
7.      Ada batas waktu
Batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok peserta didik). Hal ini mengemukakan bahwa setiap tujuan akan diberi waktu tertentu.
8.      Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncanakan sudah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat efesiensi pelaksanaan.
B.      Ciri-ciri Interaksi Belajar Mengajar
Ciri-ciri interaksi belajar mengajar Winarno Surachmad, 1984 : 16
a.       Ada tujuan yang jelas akan dicapai
b.      Ada bahan yang menjadi isi interaksi
c.       Ada siswa yang aktif
d.      Ada guru yang melaksanakan
e.       Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan
f.       Ada situasi yang kondusif, yang memungkinkan proses interaksi berlangsung dengan baik
g.      Ada penilaian terhadap hasil interaksi itu.[4]
C.    Hal- hal yang Perlu Diperhatikan dalam Kegiatan Pembelajaran
Hal- hal yang Perlu Diperhatikan dalam Kegiatan Pembelajaran yaitu:
a.       Pengetahuan Awal Siswa yaitu dalam proses pembelajaran harus di sesuaikan dengan keterampilan dan nilai yang dimiliki siswa sambil memperluas dan menujukan keterbukaan pada cara pandang.
b.      Refleksi  yaitu perlu menyediakan pengalaman belajar bermakna mampu mendorong tindakan dengan renungan pada diri siswa.
c.       Motivasi yaitu kegiatan pembelajaran  memberikan motivasi dan kejelasan tujuan.
d.      Kemandirian dan Kerjasama yaitu kegiatan pembelajaran mendorong siswa untuk mandiri maupun bekerjasama
e.       Keragaman individu
f.       Belajar untuk kebersamaan yaitu mendorong siswa untuk memiliki simpati, empati dan toleransi pada orang lain.
g.      Siswa sebagai Pembangun Gagasan yaitu  pembelajaran mengakomodasikan pandangan bahwa pembangun gagasan adalah siswa sedangkan guru hanya sebagai penyedia kondisi supaya belajar berlangsung lancar.
h.      Rasa ingin tahu, Kreativitas, dan Ketuhanan.
i.        Interaksi dan komunikasi
j.        Suasana yang mendukung, sekolah dan kelas perlu diatur  lebih aman dan kondusif agar siswa belajar lebih efektif.[5]



BAB III
PENUTUP
Ciri-ciri pembelajaran yaitu memiliki tujuan, adanya suatu prosedur,ditandai dengan aktifitas peserta didik, guru berperan sebagai pembimbing, membutuhkan disiplin, ada batas waktu, evaluasi. Hal- hal yang Perlu dalam Pembelajaran yaitu Berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptkan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, etika, logika, dan kinestetika, menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Ciri-ciri pembelajaran tematis yaitu pembelajaran berpusat pada Anak, menekankan pembentukan pemahaman dan kebersamaaan, belajar melalui pengalaman langsung, lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata, syarat dengan muatan keterkaitan.






[1] Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 42
[2] Nunuk Suryani dan Drs. Leo Agung, Stategi Belajar-Mengajar, Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI), 2012), hlm. 38
[3]Nunuk Suryani dan Drs. Leo Agung, Stategi Belajar-Mengajar, Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI), 2012), hlm. 39
[4]Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar,(Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997). Hlm. 118-119.
[5]Arni Fajar, Portofolio dalam Pelajaran Ips(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002),hlm. 14-15




Mustakim Zaenal. 2017. Strategi Dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Pekalongan Press
Agung Leo dan Suryani Nunuk. 2012. Strategi Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI)
Ahmadi, Abu dan dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: CV. Pustaka Setia.
Fajar, Arni.  2002. Portofolio dalam Pelajaran Ips. Bandung: PT Remaja Rosdakarya







PROFIL DIRI

Nama               : Anugrah Afif Ainun Mujib
TTL                 : Pemalang, 13 Maret 1997
Alamat            : Dk. Sumberharjo, Tambakrejo Pemalang
Motto Hidup   : No pain No gain


Tidak ada komentar:

Posting Komentar