Laman

Sabtu, 02 September 2017

SBM F A-2 “Fungsi Guru”

Makna dan Hakikat Guru
“Fungsi Guru”


Sofa Sofiyah
(2021115045)

Kelas F
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI
PEKLONGAN
2017



PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang telah menciptakan makhluk dijagat raya ini dengan berbagai bentuk dan rupa. Sholawat bermutiarakan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat serta umatnya hingga akhir zaman.
Bahwa manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Dalam surat At Tin ayat keempat disebutkan bahwa “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna”. Termasuk sempurna kecerdasannya.
Oleh karena itu manusia dapat memberdayakan kesempurnaannya itu dengan menggunakan akalnya untuk menciptakan berbagai hasil karya untuk kepentingan manusia. Manusia sebagai khalifatullah di bumi dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan dalam kehidupannya baik kebutuhan jasmani maupun rokhani.
Dunia ini hanyalah suatu permainan belaka yang hanya ada kesenangan sesaat saja, namun banyak orang terlena dengan kesenangan duniawi dengan kegemerlapan dunia. Namun sesungguhnya kesenangan yang abadi adalah akhirat, tempat yang abadi dan kebahagiaan sesungguhnya, Ibaratlah bagi kaum yang beriman bahwasanya hati ini jangan dilekatkan kepada harta-benda, sebab harta-benda hanyalah semata perhiasan dunia. Dan jangan berjiwa kecil menghadapi segala kesulitan hidup. Bukan agama mengutuk harta, tetapi memberi peringatan jangan sampai harta-benda dan anak keturunan membelokkan haluan hidup dalam menuju Tuhan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Allah SWT yang memberikan kesehatan sehingga saya dapat membuat Makala ini dengan sehat jasmani maupun rohani, tak lupa beserta  orang-orang yang saya sayangi, terutama kedua orang tua saya Ibu Roniyah dan Bapak Abdullah penulis sampaikan salam ta’dzimnya serta dorongan untuk selalu giat dan semangat untuk mencari ilmu. Beserta saudara-saudara yang selalu memberikan semangat untuk mencari ilmu dengan niat yang ikhlas, beserta teman-teman seperjuanganku. Penulis berdoa semoga kelak menjadi manusia pembelajar yang menghargai ilmu pengetahuan.
Tugas Makala Strategi Belajar Mengajar yang berjudul “Makna dan Hakikat Guru (Fungsi Guru)” yang penulis susun bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca dan bisa menjadi landasan diskusi yang menarik untuk teman-teman mahasiswa dan semoga bermanfaat bagi pembaca.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis berharap agar berkenan menjadikan Makala ini sebagai amal baik yang akan menemani kelak dihari penimbangan. Makala ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karenanya, saran dan kritik membangun selalu penulis harapkan dari pembaca. Semoga bermanfaat,Terima kasih.

Pekalongan, 31 Agustus 2017
Penyusun

Sofa Sofiyah
(2021115045)









BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
“Hakikat dan Makna Guru”
B. Judul
“Fungsi Guru”
C. Mengapa Penting dikaji
Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah menempatkan fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di Indonesia tidak jarang telah di posisikan mempunyai peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka dituntut tidak hanya sebagai pendidik yang harus mampu mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap sebagai orang kedua,setelah orang tua anak didik dalam proses pendidikan secara global.
Dalam konteks sosial budaya Jawa misalnya, kataguru sering dikonotasikan sebagai kepanjangan dari kata “digugu lan ditiru” (menjadi panutan utama). Begitu pula dalam khasanah bahasa Indonesia, dikenal adanya sebuah peribahasa yang berbunyi “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. semua perilaku guru akan menjadi panutan bagi anak didiknya. Sebuah posisi yang mulia dan sekaligus memberi beban psikologis tersendiri bagi para guru kita.
Saat ini setidak-tidaknya ada empat hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia, yaitu: pertama, masalah kualitas/ mutu guru, kedua,jumlah guru yang dirasakan masih kurang,ketiga,masalah distribusi guru dan keempat masalah kesejahteraan guru.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Guru
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu,tidak mesti di lembaga pendidikan formal,tetapi bisa juga dimasjid, di surau/ mushola, di rumah, dan sebagainya.
Pembentukan nama pada sebuah profesi atau lainnya biasanya tidak terlepas dari kiprah dan aktivitas yang dilakukan oleh profesi itu sendiri. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.dari tugas berat itulah maka muncul istilah ‘guru’ merupakan proses pembahasan dari kirotobohoso “digugu lan ditiru’’. Fungsi guru akan dijelaskan Lebih konkrit sebagai berikut yaitu:
1. Mengajar
Beberapa definisi mengajar yaitu:
a.) Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak, tujuan mengajar ialah penguasaan pengetahuan oleh anak. Anak dianggap pasif. Pengajaran bersifat teacher centered, karena gurulah yang memegang peranan utama.
b.) Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan pada anak, tujuannya agar anak-anak mengenal kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia.
c.) Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar, pada definisi ini mengajar itu suatu usaha dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suasana yang sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar.
Disamping itu seorang pengajar haruslah mempunyai sifat tulus dan diniati dengan hati dalam mengajar, seperti berikut, yaitu:
(1.) Mendidik dengan cinta
(2.) Membelajari anak didiknya agar berani berbicara
(3.) Guru harus menjadi model.
2. Mengenal pertumbuhan dan perkembangan siswa
Mengajar menurut pendapat modern tidak mungkin tanpa mengenal murid. Kalau kita mengajarkan geografi, tak cukup kalau kita menguasai bahan pelajaran itu, kita juga harus mengenal anak sebab sebenarnya kita mendidik anak itu. Tidak boleh lagi anak itu dianggap sebagai suatu bejana yang harus diisi oleh guru dengan bahan pelajaran.
Guru yang efektif perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa secara komprehensif. Pemahaman ini akan memudahkan guru untuk menilai kebutuhan murid dan merencanakan tujuan, bahan, prosedur belajar mengajar dengan tepat. Untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan murid, guru dapat mencari bahan-bahan bersumber fisiologi, psikologi, sosiologi, psikiatri, mengintegrasikan semua pendapat-pendapat yang terdapat di dalamnya. Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan siswa ialah: pertumbuhan, kematangan, kedewasaan, perkembangan dan perkembangan yang normal.
Tujuan mengenal murid-muridnya dengan maksud agar guru dapat membantu pertumbuhan dan perkembangannya secara efektif. Adalah sangat penting sekali mengenal dan memahami murid dengan seksama, agar guru dapat menentukan dengan seksama bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur mengajar yang serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan.
3. Motivasi
Untuk belajar diperlukan motivasi “motivation is an essential condition of learning”.hasil belajar pun banyak ditentukan oleh motivasi. Makin tepat motivasi yang kita berikan, makin berhasil pelajaran itu. Motivasi menentukan intensitas usaha anak belajar. Motivasi mempunyai tiga fungsi, yakni:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai pengerak atau motor yang melepaskan energy
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
4. Menilai Murid, misalnya menangani siswa yang bandel.
Kadang guru direpotkan dengan seorang siswa yang berprilaku susah diatur. Mungkin berbagai macam cara sopa untuk menegur siswa tersebut sudah pernah dilakukan, tapi tidak pernah berhasil. Ada baiknya memulai jalan lain untuk menyadarkannya, tanpa mengurangi rasa sayang kepadanya. Jalan tersebut adalah dengan menerapkan kesisiplinan dan juga ketegasan. Misi dan penghargaan terbesar bagi seorang guru adalah mampu menumbuhkan kecintaan belajar pada setiap siswanya.
Menagajari bagaimana caranya menangkap ikan tentu lebih bermanfaat ketimbang hanya memberi ikannya saja. Begitu juga dalam pembelajaran. Sebaiknya siswa tidak hanya diberi materi pelajaran saja, namun yang terpenting adalah membangun rasa keinginan untuk selalu belajar. Berikut kiat-kiat yang dapat digunakan dalam memberikan materi pembelajaran kepada para siswa, termasuk yang bermasalah sekalipun:
a. Bersikaplah terbuka
b. Mau mendengar
c. Membangun sikap positif
d. Kaji ulang pengharapan anda
e. Hargai siswa
f. Belajar dalam paradigm kritis



B. Peranan Guru
Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru seperti diuraikan dibawah ini:
1. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami dalam kehidupan dimasyarakat .
2. Inspiratory
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik, guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.
3. Informator
Sebagai informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dari kurikulum.
4. Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.
5. Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam memberikan  motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya disekolah.
6. Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuandalam pendidikan dan pengajaran.
7. Fasilitator
Guru hendaknya dapat menjadikan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik.
8. Pembimbing
Peran ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap.
9. Demonstator
tidak semua bahan pelajaran dapat anak didik pahami, sehingga guru harus berusaha dengan membantunya, dengan cara memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik.
10. Pengelola Kelas
Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru.
11. Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media nonmaterial maupun materiil.
12. Supervisor
Guru hendaknya dapat membantu memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran.
13. Evaluator
Guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsic.








BAB III
PENUTUP
Simpulan
guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figure guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. Sebagian besar waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan di masyarakat. Fungsi guru mengajar,mengenal,memotivasi anak didiknya dan menilai murid.
















DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2013. Guru Profesional. Yogyakarta.  PT Gava Media
Djamrah,Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Nasution. 2015. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Rosyid. 2007. Guru. Kudus. STAIN Kudus.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar