Laman

Kamis, 19 Oktober 2017

sbm B 8-b Metode Pembelajaran Konvensional

METODE PEMBELAJARAN
 Metode Pembelajaran Konvensional


MAHFIROH
2023116118

JURUSAN PGMI KELAS B
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
(IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, sehingga makalah ini bisa selesai di tengah-tengah kesibukan pemakalah sebagai mahasiswa dalam mendekati ujian tengah semester ini. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. yang telah membimbing umatnya menuju jalan Islam yang terang benderang.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah strategi Belajar Mengajar yang diampu oleh bapak Muhammad Ghufron M.S.I yang banyak memberikan motivasi dan inspirasinya kepada calon pendidik. Untuk itu pemakalah mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen inspiratif yaitu bapak Ghufron yang sekarang banyak digemari oleh mahasiswa semester ini. Semoga kebaikan dan ketulusan beliau dalam mengajar mendapatkan balasan dari Allah swt.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Walaupun makalah ini pemakalah susun dengan penuh keteltian, namun pemakalah sadar bahwa tiada gading yang tak retak dan kesempurnaan hanya milik Allah swt. Maka dari itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan yang ada.


Pekalongan, september 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Tema : Metode Pembelajaran
Subtema : Metode pembelajaran Konvensional
Mengapa Penting dikaji ?
Karena metode pembelajaran merupakan cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau kelompok dan makin baik suatu metode makin efektif pula dalam pencapaiannya. Guru harus dapat memilih, mengkombinasikan serta mempraktekkan berbagai cara penyampaian bahan dan harus sesuai dengan situasi karena keberhasilan dalam melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode terlebih metode konvensional ini sangat diperlukan oleh seorang guru dalam kepentingan pembelajarannya dalam melaksanakan tugas, guru harus memakai lebih dari satu metode karena karakteristik metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan kali ini pemakalah akan menjelaskan macam-macam metode konvensional yang biasa dipakai oleh seorang guru beserta penjelasan singkat segi positif dan negatifnya.
Selamat memahami dengan seksama.




BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran Konvensional
Secara garis besar metode pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu, metode konvesional dan inkonvensional. Kali ini pemakalah akan menjelaskan metode pembelajaran konvensional. Metode Pembelajaran Konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering disebut dengan metode tradisional. Metode Konvensional ini diantaranya adalah:
1. Metode Pembiasaan
Metode ini merupakan cara yang efektif dan efisien dalam menanamkan kompetensi kognitif afektif dan psikomotorik pada siswa karena metode ini lebih mengutamkan proses untuk membuat peserta didik menjadi terbiasa dan akan lebih baik lagi jika metode ini diterapkan pada anak usia dini karena mereka mempunyai daya ingat yang kuat sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
a. Segi positif
Menghemat tenaga dan waktum karena terkait dengan aspek batiniyah-lahiriyah yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak.
b. Segi negatif
Membutuhkan guru yang benar-benar dapat dijadikan teladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian pada anak didik.
2. Metode Keteladanan
Metode ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan memberi keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan kepribadian yang benar.
a. Segi positif
Tujuan pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik
Peserta didik dapat lebih mudah menerapkan lmu yang dipelajarinya.
b. Segi negatif
Kurangnya sikap guru yang mencerminkan sikap mentalitas dan moralitas yang baik dihadapan siswa.
Adanya guru yang tidak memenuhi kode etik keguruan.
3. Metode penghargaan
Metode ini merupakan media pengajaran yang lebih mengedepankan kegembiraan anak didik dengan memberikannya hadiah, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik.
a. Segi positif
Mampu memotivasi siwa untuk belajar lebih giat lagi.
Mampu menciptakan kompetensi obyektif peserta didik untuk melakukan hal-hal positif dan berkemajuan.\
b. Segi negatif
Dapat menimbulkan siswa besar kepala dan menganggap dirinya lebih baik dari teman-temannya manakala guru berlebihan dalam melaksanakannya.
4. Metode Hukuman
Metode ini merupakan jalan terakhir manakala peserta didik berungkali mengulangi kesalahan tetapi dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif untuk menyadarkan siswanya.
a. Segi positif
Mampu menyadarkan siswa sehingga tidak mengulangi kesalahannya dan akan lebih menghormati guru dan dirinya sendiri.
b. Segi negatif
Dapat membangkitkan emosional anak didik jika hukuman yang diberikan tidak bersifat akademik.
Menjadikan anak manjadi takut, kurang percaya diri, pemalas serta dapat menimbulkan suasana yang rusuh dan tidak kondusif.
5. Metode Bercerita
Metode bercerita adalah salah satu cara mengajar dengan cara bercerita, yang mana guru maupun peserta didik dapat berperan sebagai penutur. Salah satu metode bercerita adalah dengan membaca cerita, guru dapat menugaskan peserta didik untuk meceritakan suatu peristiwa atau topik.
a. Segi positif
Mudah disiapkan dan guru dapat meningkatkan konsentrasi anak didik dalam waktu yang relatif lama
b. Segi negatif
Peserta didik cenderung lebih hafal isi cerita daripada sari cerita yang dituturkan.
6. Metode Latihan
Metode latihan atau sering disebut metode trainning adalah salah cara mengajar yang baik untuk menanamkan dan memelihara kebiasaan-kebiasaan tertentu kepada peserta didik.
a. Segi positif
Dapat membentuk kebiasaan yang baik dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.
b. Segi negatif
Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
7. Metode ceramah
 Metode ini merupakan metode dengan peran utamanya adalah guru yaitu suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran di mana cara menyampaikan pengertian dan penjelasan kepada anak didik di laksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas.
a. Segi positif
Guru sebagai penceramah yang baik dapat menimbulkan semangat, kreasi yang konstruktif
b. Segi negatif
Jika guru tidak memperhatikan segi psikologis anak didik, ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan, sebaliknya jika guru berlebihan untuk menimbulkan humor, inti dan isi ceramah menjadi kabur.
8. Metode Tanya jawab
Merupakan metode pengajaran dimana guru bertanya sedangkan
murid-murid menjawab tentang bahan materi yang diperoleh.
a. Segi positif
Kelas akan hidup karena anak didik aktif berpikir dan menyampaikan pendapat
b. Segi negatif
Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk menyelesaikannya
Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi pelajaran.
9. Metode Diskusi
Merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan berdebat. Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.
a. Segi positif
Suasana kelas akan hidup, sebab anak-anak mengarahkan pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan,
Dapat menaikan prestasi kepribadian individu seperti toleransi, demokratis, kritis, berpikir sistematis, sabar dll.
b. Segi negatif
Kemungkinan ada anak yang tidak ikut aktif, sehingga bagi anak-anak ini, diskusi merupakan kesempatan untuk melepaska diri dari tanggung jawab
Sulit menduga hasil yang akan dicapai, karena waktu yang dipergunakan untuk diskusi cukup panjang.
10. Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
Merupakan metode di mana murid diberi tugas di luar jam pelajaran. Metode ini sering disebut metode pekerjaan rumah.
a. Segi positif
Memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin siswa
b. Segi negatif
Seringkali tugas dirumah dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu menahu pekerjaan tersebut.
11. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang proses atau cara melakukan sesuatu. Misal; demonstrasi tentang cara memandikan mayat dengan menggunakan model atau boneka atau demonstrasi tentang cara-cara tawaf pada saat menunaikan ibadah haji, dll.
a. Segi positif
Membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan perhatian siswa akan terpusat pada hal yang didemonstrasikan.
b. Segi negatif
Persiapan dan pelaksanaanya memakan waktu yang banyak serta membutuhkan keterampilan secara khusus.
12. Metode Eksperimen
Merupakan cara pengajaran di mana guru dan murid bersama-sama melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi. Misal; percobaan ternak ayam buras, mencangkok pohon jeruk, dll.
a. Segi positif
Memberikan pengalaman praktis yang dapat memberikan ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat.
b. Segi negatif
Metode ini akan tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
13.  Metode Karyawisata
Metode karyawisata sering disebut sebagai metode pengajaran yang dilakukan dengan cara bertamasya di luar kelas. Dalam perjalan tamasya, ada hal-hal tertentu yang telah disiapkan oleh guru untuk didemonstrasikan pada anak didik, di samping hal-hal yang secara kebetulan ditemukan di dalam perjalanan tamasya tersebut.
a. Segi positif
Anak didik akan memperoleh tambahan pengalaman melalui karyawisata, mempunyai sikap terbuka, objektif, dan berpandangan luas serta guru mendapatkan kesempatan menerangkan sesuatu.
b. Segi negatif
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
Biaya yang cukup mahal.

14. Metode Proyek
Merupakan cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
Metode ini menggunakan cara penyajian bahan pelajaran dimana guru bersama pelajar menentukan bahan pelajaran (dalam bentuk unit) untuk dipelajari oleh pelajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam mempelajari unit tertentu, guru membimbing para peserta didik, mengarahkan untuk bekerja secara ilmiah serta menilai hasil yang diperoleh.
a. Segi positif
Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
b. Segi negatif
Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
15. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama atau bermain peran, merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan masyarakat. Dalam pelaksanaanya, peserta didik diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut, serta mendiskusikannya di kelas.
a. Segi positif
Siswa melatih dirinya untuk memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan serta terlatih berinisiatif dan berkreasi.
b. Segi negatif
Banyak memakan waktu, baik persiapan maupun pelaksaan pertunjukannya.
16. Metode Problem Solving
Problem Solving (metode pemecahan masalah) merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran yang berorientasi “Learned centered” berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja kelompok. Metode ini sering disebut dengan “metode ilmiah” (scientific method) karena langkah-langkah yang digunakan adalah langkah ilmiah yang dimulai dari: merumuskan masalah, merumuskan jawaban sementara (hipotesis), mengumpulkan dan mencari data/ fakta, menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi, dan mengaplikasikan temuan ke dalam situasi baru.
a. Segi positif
Dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena siswa banyak mengamati permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.
b. Segi negatif
Proses sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besar metode pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu, metode Konvesional dan Inkonvensional. Dan di dalam  makalah ini berisi tentang penjelasan metode pembelajaran konvensional yang merupakan metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering disebut dengan metode tradisional. Macam-macam metode ini sesungguhnya tidak terbatas banyaknya. Banyak para tokoh yang menyebutkan metode pengajaran. Tetapi yang dapat disampaikan penulis kali ini hanya berjumlah enam belas, enam belas diantaranya adalah Metode Pembiasaan, Metode Keteladanan, Metode Penghargaan, Metode Hukuman, Metode Bercerita, Metode Latihan, Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi), Metode Demonstrasi, Metode Eksperimen, Metode Karyawisata, Metode Proyek, Metode Sosiodrama, dan Metode Problem Solving yang mana setiap kharakteristik metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, maka dari itu seorang pendidik hendaknya dapat melakukan variasi metode penyampaian sesuai dengan materi bahan ajar serta situasi dan kondisi. Karena keberhasilan dalam melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat. Makin baik suatu metode makin efektif pula dalam pencapaiannya.





DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Basyiruddin, M. Usman. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:Ciputat Pers.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 

Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Press.
Syaodih, R. Ibrahim dan Nana. 1996. Perencanaan pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Zain, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan. 2013. Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta.

 










BIOGRAFI PENULIS

MAHFIROH, lahir di Desa Ketitangkidul,   Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada tanggal 07 Desember 1996. Penulis memulai pendidikan dari TK Cempaka Indah Desa KetitangKidul, Kemudian SDN KetitangKidul selama 6 tahun. Setelah itu, melanjutkan ke SMP N 1 Bojong selama 3 tahun dan selanjutnya Melanjutkan di SMK Muhammadiyah Kajen dengan mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan selama 3 tahun dan lulus tahun 2015. Lalu pada tahun 2016 penulis melanjutkan belajar di IAIN pekalongan dengan mengambil Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dan saat ini penulis sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliah hingga akhirnya dapat menjadi guru profesional di SD/MI sesuai cita-cita dan semoga yang membaca ini cita-citanya dapat tercapai pula. Aamiin. Salam PGMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar