Laman

Jumat, 27 Oktober 2017

sbm B 9-a HAKIKAT ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR

“ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR”
HAKIKAT ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR

Amanah
2023116133 
Kelas B

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Hakikat Alat dan Media Belajar Mengajar” ini dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.












BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Alat dan Media Belajar Mengajar
B. Sub Tema
Hakikat Alat dan Media Belajar Mengajar
C. Mengapa Penting dikaji?
Karena alat dan media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Yang mana alat dan media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Alat dan Media Pembelajaran
1. Pengertian Alat pembelajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Kata "segala sesuatu" memberikan pengertian bahwa alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Alat pembelajaran yang berwujud fisik dibagi menjadi dua jenis: a) Alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung ( membantu ) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana pembelajaran; b) Alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran. Sedang alat pembelajaran yang berwujud non fisik antara lain berupa; perintah, larangan, hukuman, ganjaran. Alat-alat pembelajaran non fisik ini mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama dengan alat pembelajaran fisik yaitu digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan memperhatikan asas edukatif, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan terjadi hal-hal yang kurang baik. Sebagai contoh, penggunaan alat pembelajaran berupa hukuman harus dilakukan dengan cara mendidik, yaitu dengan syarat dilakukan secara bermartabat, tidak berupa hukuman fisik.
2. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab,  (وسائل ) media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian membangun kondisi yang membuat mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dari pengertian tersebut, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Association for Education and Communication (AECT) mendefinisikan bahwa media adalah segala bentuk yang dipergunakan dalam suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Assosiation (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar.
Heneich, dan kawan-kawan. (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi,televisi,radio,film,rekaman audio,foto,gambar yang diproyeksikan,bahan-bahan cetakan,dan lain-lain adalah media komunikasi. Seringkali kata media pendidikan dipergunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) dimana ia memandang bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne dan Briggs mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran,foto,grafik,video camera. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna.
Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah, seperti: baahan pembelajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (audio-visual communication), alat peraga pandang (visual education), alat peraga dan media penjelas.
Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari peristilahan media tersebut.
a. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa pada proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
c. Media memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.
d. Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video), atau perorangan (misalnya: buku, komputer, radio tape, kaset, video recorder).
B. Urgensi Penggunaan Media
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Dimana kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri yang mana guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan gagasan. Di dalam sebuah komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan yang menyebabkan komunikasi tersebut menjadi tidak efektif dan efisien, yang disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan lain sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan seperti ini adalah penggunaan media secara intergrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar di samping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, fungsi media dalam dalam kegiatan belajar mengajar juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Selain itu, media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman individu yang beragam dikarenakan kehidupan di lingkungan keluarga dan masyarakat sangat menentukan pengalaman yang mereka miliki.
2. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realitis. Penggunaan media seperti: gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.
3. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
4. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, pemasangan gambar, pemutaran film, dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar;
5. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak.










BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna.
Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah, seperti: baahan pembelajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (audio-visual communication), alat peraga pandang (visual education), alat peraga dan media penjelas









DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada)

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada)

Asnawir. 2002. Media Pembelajaran (Jakarta: CiputatPers)

Kustandi, Cecep. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital (Bogor: Ghalia Indonesia)

Mustakim, Zaenal. 2017. StrategidanMetodePembelajaran( Pekalongan: IAIN Pekalongan Press)
)








Profil

Nama : Amanah
Tempat, tanggallahir : Pekalongan, 11 juli 1996
Alamat : Dk. Kasri, Ds. Sawangan, Rt 008 Rw 004, Kec.
   
   Doro, Kab. Pekalongan

RiwayatPendidikan : TK KuncupMekar, SD N Sawangan 2, SMP N 2  
     Doro, SMA  N 1  Doro











Tidak ada komentar:

Posting Komentar