Laman

Rabu, 04 Oktober 2017

sbm E 6-a “HAKIKAT PENDEKATAN”

PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
“HAKIKAT PENDEKATAN”

Arofah Aprilia (2021115094)
KELAS: E


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw beserta keluarga, dan sahabat.
                  Makalah yang berjudul Hakikat Pendekatan disusun untuk memenuhi tuga sStrategi Belajar Mengajar. Adapun dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih kepada Bapak. Muhammad Hufron,MSI, selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Kedua orang tua, yang telah selalu memberi dukungan dengan ikhlas baik materiil maupun spirituil, Serta teman-teman yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, memohon kritik serta saran yang membangun dari para pembaca khususnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.




Pekalongan, September 2017
Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tema
Pendekatan Belajar Mengajar
B.  Judul Makalah
Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang “ Hakikat Pendekatan ” Menyesuaikan dengan tugas yang telah penulis terima.
B.     Alasan Penting Dikaji
Pentingnya mengkaji mengenai materi ini yaitu Pendekatan Belajar Mengajar merupakan suatu titik tolak atau sudut pandang yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak mudah seperti yang dibayangkan. Pembelajaran bukanlah sekedar transfer of knowledge yang tidak memperhatikan kondisi yang dialami oleh peserta didik. Dibutuhkan suatu keahlian khusus bagi seorang pendidik untuk memahami segala situasi yang terjadi pada para peserta didiknya. Untuk itulah pendekatan dalam pembelajaran harus dipelajari oleh setiap pendidik, agar proses pembelajaran menjadi lancar dan sukses













BAB II
PEMBAHASAN
A.     Belajar
Belajar merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa arab, yaitu ta’allama dan darasa. Ta’allama secara harfiah dapat diartikan kepada “menerima ilmu sebagai akibat dari suatu pengajaran”. Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seorang dimana aktivitas itu membuatnya memperoleh ilmu. Sedangkan kata darasa secara harfiah selalu diartikan kepada “mempelajari”, maka belajar dapat didefinisikan kepada suatu kegiatan pencarian ilmu, dimana hasilnya berbekas dan berpengaruh terhadap orang yang mencarinya. Artinya, belajar hanya sekedar aktivitas tetapi ia mesti mendatangkan pengaruh dan perubahab pada orang yang belajar tersebut.
Sumber belajar, secara umum Al-Qur’an menggambarkan dua sumber belajar bagi manusia, yaitu wahyu dan alam.
Al-qur’an sebagai sumber belajar, mempelajari Al-qur’an dengan membaca dan memahami serta mengamalkan isi kandungannya, bisa membuat pembacanya mendapatkan hidayah.
Alam sebagai sumber belajar, Al-qur’an mengenai alam sebagai sumber belajar dapat dilihat dalam dorongan atau motivasi yang diberikannya terhadap manusia agar memperlajari alam.[1].
B.     Mengajar
Tugas guru dalam mendidik dan mengajar murid-muridnya adalah membimbing, memberikan petunjuk, teladan, bantuan, latihan, penerangan, pengetahuan, pengertian, kecakapan, ketrampilan, nilai-nilai, norma-norma kesusilaab, kebenaran, kejujuran, sikap dan sifat-sifat yang baik dan terpui yang mengarahkan dan mengantarkan peserta menjadi pribadi yang matang dan dewasa.
Secara praktis mengajar dan mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik dalam interkasi pembelajaran, baik dalan kelas maupun diluar kelas. Sedangkan secara teoritis, mengajar lebih bersifat penyampaian pengetahuan dan mendidik lebih beraksentuasi pada penanaman nilai.
Mengajar adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh guru. Guru atau pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi.
Sukses tidaknya mengajar itu dapat diketahui dari adanya perubahan pada tingkah laku anak menuju kesempurnaan. Pengjaran dikatakan sukses apabila :
a.       Hasilnya mantap atau tahan lama dan dapat digunakan oleh si pelajar dalam hidupnya.
b.      Anak-anak dapat menggunakan apa yang dipelajarinya  dengan bebas serta penuh kepercayaan di berbagai situasi.[2]
C.     Hakikat Pendekatan
Hakikat pendekatan pembelajaran perlu kita pahami dalam konteks perbedaannya dengan strategi dan metode pembelajaran, bahkan dengan teknik dan taktik pembelajaran. Pemahaman demikian penting bagi  guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kita mulai dari pengertian strategi terlebih dahulu. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R.David, 1976). Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan  pendidikan tertentu.Adapun metode  digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode.
Pendekatan berbeda, baik dengan strategi maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Isitilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred-approaches) dan pendekatan yg berpusat pada peserta didik (student-centred-approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menurunkan  strategi pembelajaran discovery dan inkuiry serta pembelajaran induktif.
Selain strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran, terdapat juga istilah lain yang sulit dibedakan, yait teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dipahami bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan bergantung pada pendekatan yang digunakan , sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan sebagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memliki taktik yang mungkin berbeda antara guru dengan guru yang lain.[3]
Menjadi guru kreatif, profesional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembalajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan suatu pendekatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya.
Dalam melakukan suatu pembelajaran, agar para murid terkondisikan dan menerima pelajaran dengan baik, maka diperlukan suatu pendekatan yang harus dilakukan seorang pengajar kepada siswanya.
Pendekatan pembelajaran dapat sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Satu pendekatan direncanakan untuk satu pembelajaran , mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan beberapa metode. Sebagai contoh, dalam pembelajaran Pencemaran Lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih dari beberap pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan lingkungan. Ketika proses pembelajaran Pencemaran Lingkungan dilaksanakan dengan pendekatan lingkungan, maka dapat digunakan beberapa metode, misalnya metode observasi, metode diskusi dan metode ceramah.[4]
D.     Pendekatan Pembelajaran yang Mendidik
Dengan mengacu pada arti pendekatan pembelajaran dan arti pembelajaran yang mendidik yang telah dikemukakan, maka pendekatan pembelajaran yang mendidik dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang atau pandangan terhadap proses pembelajaran yang mengharuskan proses pembelajaran itu membimbing peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperluka dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui proses yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpasitipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagai prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikilogi peserta didik.




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Menjadi guru kreatif, profesional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembalajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan suatu pendekatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya.
Dalam melakukan suatu pembelajaran, agar para murid terkondisikan dan menerima pelajaran dengan baik, maka diperlukan suatu pendekatan yang harus dilakukan seorang pengajar kepada siswanya.


B.     Saran
Penulis sadar betul bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi bahasa maupun penulisan. Dengan demikian, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat berguna bagi penulis agar menjadi motivasi lebih baik lagi kedepannya.























DAFTAR PUSTAKA

Juarsih,Cicih.2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mustakim, Zaenal.2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Matagraf Yogyakarta.
Mustakim,Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran Jilid I. Yogyakarta: Gama Media Yogyakarta.
Yusuf, Kadar M. 2013.Tafsir Tarbawi.Jakarta: Amzah
Juarsih,Cicih.2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: PT. Rineka Cipta


















PROFIL

Nama                                 : Arofah Aprilia
Tempat Tanggal Lahir       : Pekalongan, 17 April 1997
Alamat                              : Jl.kalimantan Gg.Arjuna RT.03/RW.O4 Podosugih Pekalongan.
Cita-cita                            : Dosen










[1] Kadar M, Yusuf, Tafsir Tarbawi, (Jakarta:AMZAH, 2013), hl. 34-37
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Yogyakarta: Matagraf Yogyakarta,2017)hlm.30-34
[3] Cicih Juarsih. Teori Belajar dan Prinsip-prinsio Pembelajaran yang Mendidik (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2014)hl.65-67
[4] Zaenal Mustakim, Straetegi dan Metode Pembelajara Jilid I (Yogyakarta: Gama Media Yogyakarta: 2009)hlm.72


Tidak ada komentar:

Posting Komentar