Laman

Kamis, 19 Oktober 2017

sbm F 8-c “Metode Pembelajaran Inkonvensional”

METODE PEMBELAJARAN
“Metode Pembelajaran Inkonvensional”

Lilis Sri Hartati
(2021115227)

 KELAS: F
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017



PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Srategi Belajar Mengajar tentang ” Metode Pembelajaran Inkonvensional” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak M. Ghufron, M.S.I selaku dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai berpaling dari orang bodoh. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami  berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.




Pekalongan, 24 September 2017



Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema : Metode Pembelajaran
B. Sub Tema : Metode Pembelajaran Inkonvensional
C. Penting Dikaji :
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi edukatif yang dijalani antara guru dan siswanya. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan adanya perencaaan dari seorang guru. Dimana guru tersebut dapat membawa kelasnya kearah yang tepat yang ia (guru) inginkan. Hal-hal yang diperhatikan dalam membawa kelas adalah salah satunya adalah metode. Dimana metode yang nantiya akan mempengaruhi bagaimana penyampaian guru dan bagaimana penerimaan siswa dalam transfer dan share ilmu. Metode yang tepat adalah metode yang mempertimbangkan segi kesanggupan siswanya, lingkungan, dan juga faktor-faktor lain yang berhubungan engan terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini akan membahas salah satu metode yang efektif digunakan yaotu metode inkonvensional. Bagaimana metodenya dan seperti apa pencapaian hasil akhirnya. Dalam makalah ini akan membahas hal tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara pembelajaran yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk pembelajaran atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode pembelajaran, makin efektif  pula pencapaian tujuan.
Didalam penggunaan satu atau beberapa metode syarat-syarat ini harus selalu diperhatikan:
1. Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau semangat belajar siswa.
2. Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
3. Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4. Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
5. Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode pembelajaran yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
B. Prinsip-prinsip Umum yang Mendasari Metode Pembelajaran
1. Factor  raw input (yakni factor murid/anak itu sendiri) dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-berbeda dalam:
a. Kondisi fisiologis.
b. Kondisi psikologis.
2. Factor  inveronmental input (yakni factor lingkungan), baik itu lingkungan alami ataupun lingkungan sekitar.
3. Factor instrumental input, yang didalamnya atara lain terdiri dari:
a. Kurikulum
b. Program/bahan pengajaran
c. Sarana dan fasilitas
d. Guru (tenaga pengajar).
C. Kedudukan Metode dalam Belajar-Mengajar
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian keberhasilan kegiatan belajar-mengajar. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan sebagai strategi pembelajaran. Berikut adalah penjelasannya:
1. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan pembelajaran adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar-mengajar. Tujuan pembelajaran adalah pedoman yang memberikan arah kemana kegiatan belajar-mengajar akan dibawa. Guru dalam kegiatan belajar-mengajar tidak dapat sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang dirumuskan.
Tujuan kegiatanbelajar-mengajar tidak pernah akan tercapai selama komponen-komponen lain diabaikan. Salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan adalah metode.Jadi metode merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan metode secara akurat guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
2. Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan belajar-mengajar tidak semua peserta didik mempu berkonsentrasi dalam waktu yang relative lama. Daya serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada yang lambat. Factor intelejensi mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan guru.
Terhadap perbedaan daya serap peserta didik, memerlukan strategi pembelajaran yang tepat. Metode lah salah satu jawabannya.
D. Pemilihan dan Penentuan Metode
Metode mengajar yang digunakan guru setiap kali mengajar, bukan asal saja melainkan dipilih disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Berikut adalah pemilihan metode yang tepat digunakan, antara lain:
1. Nilai Strategis Metode
Kegiatan belajar mengjar adalah sebuah instruksi edukatif antara guru dengan peserta didik, ketika guru menyampaikan pembelajaran. Bahan ajaran yang diberikan guru kurang memberikan motivasi bagi peserta didik bila penggunaan metode mengajar kurang tepat. Dalam hal ini penentuan meode menempati proses panting dalam penyampaian pembelajaran.
2. Efektifitas Penggunaan Metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajara. Penggunaaan metode yang tidak sesuai akan mengakibatkan banyak materi atau bahan ajaran yang terbuang, dan kebutuhan siswa terabaikan. Penggunaaan metode seharusnya menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode
Metode-meode yang tepat digunakan bermaksud untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Faktor-faktot yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
a. Tujuan
b. Peserta didik
c. Fasilitas
d. Situasi
e. Guru
E. Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
1. Pengertian
Metode mengajar inkonvensional adalah salah satu metode yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
2. Macam-macamnnya:
a. Metode Pengajaran Modul
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasa tertentu yang disusun secara sistematis, oprasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, dosertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
b. Metode Pengajaran Berprogram
Metode pengajaran terprogram adalah metode pengajaran yag memungkinkan siswa untuk mempelajar sendiri uraian materi, kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan. Sebagai contoh, pengajaran menggunakan tape recorder, film radio, komputer, unternet dan lain-lain.
c. Metode Pengajaran Unit
Metode pengajaran unit adalah suatu sistem pengajaran yang berpusa pada suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan. Dapat dikatakan bahwa metode ini mempunyai kriteria; adanya tujuan yang luas dan menyeluruh, perencanaan bersama, berpusat pada suatu masalah, dan berpusat pada siswa.
d. Metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Metode Cara Belajar Siswa Aktif adalah metode pengajaran yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah laku secara lebih efektif dan efisien. Dakam metode ini guru tidak boleh menganggap peserta didik sebagai anak kecil yang tidak bisa mandiri dalm belajar, akan tetapi guru sebagai mitra siswa untuk bersama-sama aktif dalam proses pembelajran.
Gibs diikuti E.Mulyas menyatakan bahwa untuk merealisasikan peningkatan keaktifan belajar siswa perlu ditempuh langkah0langkah sebagai berikut:
1) Dikembangkan rasa percaya diri kepada para peserta didik, dan mengurangi rasa takut.
2) Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.
3) Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasi.
4) Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5) Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
e. Metode KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performance tertentu (kompetensi), sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
f. Metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
KTSP merupakan operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, terdiri dari guru, kepala sekolah, komite sekolah dan dewan pendidikan.






BAB III
PENUTUP

Simpulan
Salah satu faktor pendukung terlaksananya tujuan pembelajaran adalah metode belajar mengajar. Metode yang nantinya akan menentukan sejauh mana tingkat kesuksesan kegiatan belajar mengajar oleh seorang guru kepada siswanya. Metode yang tepat digunakan adalah metode yang memperhatikan aspek-aspek, antara lain; tujuan pembelajaran, kondisi siswa baik secara psikologis atau fisiologis, lingkungan, dan guru. Metode lah yang nantinya akan menjadi cara bagaimana pembelajaran yang tepat digunakan dalam KBM. Salah satu metode yang digunakan adalah metode inkonvensional, selain metode konvensional.  Metode mengajar inkonvensional adalah salah satu metode yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dimana macam-macam metode ini adalah; metode pengajaran modul, metode pengajaran unit, metode pengajaran berprogram, metode CBSA, metode KBK, metode KTSP dan metode K13.









DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi , Abu & Joko Tri Prasetya. 1997. SBM “Strategi Belajar Pembelajaran”. Bandung. Pustaka Setia
Mustakim Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran Bukun 1. Yogyakarta. STAIN Pekalongan Press
Mustakim Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi revisi).Yogyakarta. IAIN Press
Suryani, Nunuk & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta. Penerbit Ombak
















BIODATA









Nama : Lilis Sri Hartati
NIM : 2021115227
TTL : Pekalongan, 7 Juli 1996
Alamat : Capgawen Selatan, Kedungwuni Timur. Kab. Pekalongan
Hobby : Menggambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar