Laman

Sabtu, 21 Oktober 2017

sbm G 8-c MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN
MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN
Tri Nur Khikmah
(2021115238)

Kelas: G
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kami limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, atas jasa beliau kita sebagai ummat islam bisa melihat dunia ini dipenuhi akhlaq yang mulia , rahmat, dan kasih sayang yang selalu tumbuh diantara ummatnya.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada Bapak Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah membimbing kami, yang turut memberi motivasi kami, dan tak lupa kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Kami menyusun makalah yang bertema Macam-macam Strategi Pembelajaran ini dalam rangka supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami Macam-macam strategi dalam belajar .
Di dunia ini tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kami memohon maaf apabila dalam makalah kami terdapat kesalahan  yang tidak kami sengaja. Dan kami mengharap kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat menjadi lebih baik lagi dan makalah ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi pendidikan kami khususnya dan pembaca umumnya.

Pekalongan , Oktober 2017

Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Strategi Pembelajaran
B. Sub Tema
Macam-macam Strategi Pembelajaran
C. Mengapa Penting Untuk Dikaji
Strategi belajar mengajar penting untuk direncanaka dan dilaksanakan guru. Seorang guru selayaknya sama dengan panglima perang, setiap panglima perang pasti mahir strategi berperang. Semua strategi yag ia gunakan dilakukan dalam rangka memenangkan peperangan. Berbeda dengan strategi belajar mengajar yang dilakukan guru, pada dasarnya adalah dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran. Namun tercapainya tujuan pembelajaran terjadi di dalam kelas yang nyaman dan menyenangkan yang menghasilkan kualitas pembelajaran yang terbaik. Tanpa ada yang kalah, karena guru setelah menyelesaikan pembelajaran merasa senang dan tidak tertekan, semua siswa  mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.











BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dilihat dari segi bahasa, kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani strategos yang berarti “jenderal” atau “panglima”, sehingga strategi diartikan sebagai ilmu kejenderalan atau ilmu kepanglimaan. Sebagaimana disampaikan Sanjaya, bahwa istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang di artikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer demi memenangkan suatu peperangan. 
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R David, 1976). Jadi dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaa yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pancapaian tujuan. Denga demikian penyusunan langkah-angkah pembelajaran, berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentuka strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah roh-nya dalam implementasi suatu strategi.
Strategi pembelajaran erat hubungannya dengan teknik pembelajaran. Colli Marsh(2005: 66-67) membedakan strategi pembelajaran dengan teknik pembelajaran secara sederhana. Strategi pembelajaran adalah suatu cara untuk meningkatkan pembelajaran yang optimal bagi siswa termasuk bagaimana mengelola disiplin kelas dan organisasi pembelajaran. Akan tetapi, teknik pembelajaran adalah upaya untuk menjamin agar seluruh siswa di dalam kelas diberikan berbagai peluang belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
B. Macam-macam Strategi Pembelajaran
1. Strategi pembelajaran langsung/ekspositori
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang mengambil pendekatan teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru atau pembelajaran yang kadar pembelajarannya sangat didominasi oleh peran guru. Roy Killen menjelaskan bahwa alasan dinamai dengan sebagai strategi pembelajaran langsung, karena materi langsung disampaikan oleh pendidik begitu saja kepada peserta didik, tanpa ada tuntutan bahwa peserta didik harus mengolahnya, kewajiban siswa hanya menguasainya secara penuh dengan cara menghafal dan memahaminya.
Kelebihan dari stategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sementara kelemahan dari strategi ini ada dalam pengembangan kemampuan, proses dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran tidak langsung.
Adapun tahapa dari strategi pembelajaran langsung adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
c. Membimbing pelatihan.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
e. Memberi kesempatan untuk latihan lebih lanjut.
2. Strategi pembelajaran tidak langung
Strategi pembelajaran tidak langsung merupakan strategi yang mengambil pendekatan student centered atau pembelejaran yag berpusat pada peserta didik, dikandung maksud bahwa pembelajaran yang memposisikan guru sebagai fasilitator, sehingga peran guru dalam proses pembelajaran tidak mendominasi. Pembelajaran tidak langsung ini memperlihatkan bentuk keterlibatan peserta didik yang tinggi dalam melakukan  observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan kata, atau pembentukan hipotesis. Tugas guru dalam strategi ini adalah merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada peserta didik setelah melakukan aktivitas. Strategi ini mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak dan sumber-sumber manusia.
Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran tidak langsung ini antara lain: (a) mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik; (b) menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah; (c) mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain; (d) pemahaman yang lebih baik; dan (e) dapat mengekspresikan pemahaman. Sementara kelemahan dari strategi ini adalah memerlukan waktu yang cukup panjang, outcome sulit diprediksi, dan tidak cocok bagi peserta didik yang perlu mengingat materi dengan cepat.
3. Strategi pembelajaran interaktif
Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif. Srategi ini merujuk pada bentuk diskusi dan sharing atau saling berbagi informasi antara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan sharing akan memberikan kesempatan kapada siswa untuk memberi reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan pendidik atau kelompok serta mencoba alternatif dalam berpikir.
Kelebihan dari strategi pembelajaran interaktif ini adalah: (a) peserta didik dapat belajar dari temannya dan gurunya untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan berinteraksi; (b) strategi ini mampu mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran ini memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Hanya saja strategi ini sangat bergantung pada kecukupan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
Menurut Faire dan Cosgrove dalam Majid, bahwa tahapan pembelajaran interaktif terdiri dari tujuh tahapan, yaitu : (a) tahapan persiapan (preparation); (b) tahapan pengetahuan awal (before views); (c) tahapan kegiatan (exploratori); (d) tahapan pertanyaan anak (children questions); (e) tahapan penyelidikan (investigation); (f) tahapan pengetahuan akhir (after views); dan tahapan terakhir (g) tahapan refleksi (reflection).
4. Strategi pembelajaran empirik
Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif dan menggunakan pendekatan yang berpusat pada aktivitas peserta didik (student centered). Penekanan dalam strategi pembelajaran melalui pengalaman ini adalah pada proses belajar bukan pada hasil belajar. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif. Guru dapat menggunakan strategi ini di dalam maupun di luar kelas. Misalnya, di dalam kelas dapat menggunakan metode simulasi dan di luar kelas dapat menggunakan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum. Adapun tujuan dari pembelajaran empirik (experienteial) ini bukan semata-mata berorientasi pada penguasaan materi dengan menghapal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran, lebih jauh daripada itu orientasi sesungguhnya dari proses belajar adalah memberikan pengalaman untuk jangka panjang. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Kelebihan dari strategi ini antara lain: (a) meningkatkan partisipasi peserta didik; (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik; (c) meningkatkan keterampilan menganalisa fenomena dan (d) dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain. Sementara kelemahan dari strategi ini adalah: penekanan hanya pada proses bukan hasil, keamanan siswa harus diperketat, biaya yang tidak sedikit dan memerlukan waktu yang cukup panjang.
Adapun prinsip dasar atau prosedur pembelajaran dalam experiential learning/strategi pembelajaran melalui pengalaman terdiri dari empat tahapan, yaitu:
a. Tahap pengalaman nyata
b. Tahap observasi refleksi
c. Tahap konseptualisasi
d. Tahap implementasi
5. Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.
Belajar mandiri dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan pengajaran klasikan, terutama dengan maksud memberi kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai dengan kecepatan masing-masing; mengondisikan siswa untuk belajar lebih aktif, bila dalam pengajaran individual digunakan paket belajar (modul atau berprogram); dan untuk mengatasi kesulita belajar bagi guru yang kurang kompeten.
Salah satu ang digunakan dalam sistem belajar mandiri adalah model J. B. Carroll mengenai faktor waktu dalam keberhasilan belajar, yang diadaptasi menjadi
 

Adapun kelebihan dari strategi ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab, sementara kekurangannya adalah bila diterapkan pada peserta didik yang cukup dewasa maka membutuhkan bimbingan guru yang lebih karena peserta didik belum mampu mandiri secara total.
6. Strategi pembelajara inquiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan peserta didik. Strategi pembelajaran ini sering dinamakan heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti ‘saya menemukan’ (Sanjaya, 2008: 196)
Ciri utama strategi pembelajaran inquiri:
a. Mnekankan peserta didik sebagai subjek belajar
b. .Menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta didik.
c. Bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara sistematis, logis dan kritis.
Adapun kelebihan dari strategi ini adalah: (a) menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang sehingga pembelajaran lebih bermakna; (b) peserta didik dapat belajar dengan gaya mereka; (c) Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman; (d) dapat melayani peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
Sementara kelemahan dari strategi inquiri antara lain: (a) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik; (b) emerlukan waktu yang panjang; (c) Sulit diimplementasikan guru.
7. Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada poses  penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah, dengan tiga ciri utama yaitu pertama, SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masah. SPBM menekankan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Adapun kelebihan SPBM antara lain: (a) pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pembelajaran; (b) pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik; (c) pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik; (d) pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata; (e) pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan; (f) pemecahan masalah di anggap lebih menyenangkan da disukai peserta didik.
Sementara kelemahan SPBM antara lain: (a) manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba; (b) keberhasilan  SPBM membutuhkan cukup waktu untukpersiapan; (c) tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
8. Strategi pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan keja sama antarsiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
a. Bertujuan menuntaskan materi yang dipelajari, denga cara siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
b. Kelompok yang dibentuk terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedag dan rendah.
c. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka di upayakan agar dalam kelompok ada ras, suku, budaya dan jenis kelmin yang berbeda pula.
d. Penghargaan atas keberhasilan belajar lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Kelebihan SPK antara lain: (a) mngajarkan siswa untuk mengurangi ketergantungannya pada guru dan lebih percaya pada kemampuan diri mereka; (b) mendorong siswa untuk mengungkapkan ide-ide secara verbal; (c) membantu siswa untuk belajar bertnggung jawab dan belajar menerima perbedaan; (d) memetik banyak pelajaran dari kerja sama yang dibangun; (e) siswa akan lebih banyak belajar, menyukai sekolah, menyukai antarsesamanya.
Adapun kelemahan SPK antara lain: (a) penilaia yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok; (b) keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang.
9. Strategi pembelajaran kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyaraka (Siregar dan Nara, 2010: 117)
Karakteristk pembelajaran kontekstual:
a. Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada.
b. Pembelajaran adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru.
c. Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal melainkan untuk dipahami dan diyakini.
d. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik sehingga tampak perubahan perilaku pserta didik.
e. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
10. Strategi pembelajaran aktif
SPA adalah strategi pembelajaran yang menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efisien.
Karakteristik keaktifan dalam SPA adalah keterlibatan intelektual dan emosional dengan mengakomodir pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman siswa secara langsung dalam pembentukan keterampilan, penghayatan, dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.













BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan, efesiensi, dan efektifitas. Adapun macam dari strategi pembelajaran itu sendiri yaitu:
1. Strategi pembelajaran langsung
2. Strategi pembelajaran tidak langsung
3. Strategi pembelajaran interaktif
4. Strategi pembelajaran empirik
5. Strategi pembelajaran mandiri
6. Strategi pembelajaran inkuiri
7. Strategi pembelajaran berbasis masalah
8. Strategi pembelajaran kooperatif
9. Strategi pembelajaran kontekstual
10. Strategi pembelajaran aktif.
B. Saran
Penulis berharap penulisan makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami serta menerapkan dari macam-macam strategi pembelajaran didalam kegiatan belajar mengajar. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, hingga penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian, penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik serta saran yang membangun demi menyempurnakan penulisan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Mustakim Zaenal . 2017. Strategi Dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Sanjaya Wina.2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Suyono & Hariyanto. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dirman & Cicih Juarsih. 2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suyanto & Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesinal. Jakarta: Erlangga.


  



DATA DIRI
NAMA : TRI NUR KHIKMAH
NIM : 2021115238
TTL : BATANG, 15 DESEMBER 1993
ALAMAT : JL. PERINTIS KEMERDEKAAN RT02/RW03, DESA KARANGANYAR KEC. BATANG, KAB.BATANG
STATUS : MENIKAH
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH SIMPAR BANDAR (2000-2006)
2. SMP NEGERI 8 BATANG (2006-2009)
3. SMA BHAKTI PRAJA BATANG (2009-2012)
4. IAIN PEKALONGAN (2015-............)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar