Laman

Jumat, 17 November 2017

sbm A 12-a (MACAM VARIASI MENGAJAR)

VARIASI DAN GAYA MENGAJAR
(MACAM  VARIASI MENGAJAR)
 
M. Rishendra
(2023116173) 
KELAS  PGMI A

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat serta hidyahnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Macam Variasi Mengajar”. Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Nabi Agung Muhammad saw, yang telah mengantarkan umatnya dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, Muhammad Ghufron, M.S.I yang telah membimbing saya dalam belajar. Keluarga dan teman-teman yang telah membantu dan mendukung saya hingga terselesaikannya makalah ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai karakter Allah sebagai pendiddik. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dimakalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, sya berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Semoga, makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang  kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen dan para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapt bermanfaat bagi semua pihak , khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah Swt meridhoi dan dicatat sebgai ibadah di sisi-Nya. Aamiin.
Pekalongan,  November 2017



                                                                            BAB I
PENDAHULUAN

A.    TEMA :
Variasi dan Gaya Mengajar
     B   Sub Tema
Macam Variasi Mengajar
B.     Penting di Kaji
Dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran. Komponen-komponen tersebut adalah guru, isi, atau materi pengajaran dan siswa. Mengajar pada hakikatnya bermaksud mengantarkan siswa mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam praktek, variasi, mengajar yang dipertunjukan guru sangat beraneka ragam, meskipun maksudnya sama.





                                                     
                                                                   



                                                                      


                                                                           BAB II
PAMBAHASAN

A.    Makna Dan Fungsi Variasi Mengajar
     Variasi menurut kamus ilmiah popular adalah selingan, selang- seling atau pergantian, Udin S. Winataputra (2004) mengartikan variasi sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan perubahan yang sengaja diciptakan untuk memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sams tetapi berbeda hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing masing model tersebut.[1]
     Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya prosas belajar. Kalau belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan guru. Menurut definisi lain, Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik.[2]
        Variasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bermacam macam sebagai akibat perubahan dari keadaan sebelumnya. Menurut Depdiknas (2003), variasi mempunyai beberapa makna, yaitu tindakan atau hasilperubahandari keadaan semula, selingan, bentuk yang lain, dan perubahan turun temurun yang disebabkanoleh perubahan lingkungan. Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, variasi msngajar adalah bermacam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh guru dalammenyajikanmateripembelajaran kepada peserta didik. Jadi, variasi mengajar dapat dimaknai sebagaibentuk perubahan atau Inovasi yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat diamati dari berbagai aspek, yaitu: variasi dalam mengajar, variasidalam penggunaan materi pembelajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dangan peserta didik.
                       Variasi mangajar berfungsi sebagai penarik perhatian peserta didik dan    juga sebagai salah satu sumber motivasi ekstrinsik peserta didik dalam belajar.
B.     Tujuan Variasi Mengajar
Ada beberapa tujuan penggunaan variasi mengajar, antara lain:
1.      Meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik terhadap relevansi proses pembelajaran.
2.      Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
3.      Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
4.      Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitasbelajar individual.
5.      Mendorong peserta didik untuk belajar
C.     Prinsip Variasi Mengajar
       Dalam proses pembelajaran, kegiatan belaajar peserta didik menjadi fokus perhatian seorang guru. Apapun kegiatan yang guru lakukan tidak lain adalah berkaitan dengan bagaimana lingkungan pembelajaran yang tercipta itumenyanangkan hati semua peserta didik. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan ketika mengadakan variasi mengajaradalah sebagai berikut:
1.      Penggunaan variasi mengajar harus menunjang dan dalam rangka merealisasikan tujuan pembelajaran
2.      Penggunaan variasi mengajar harus lancer dan berkesinambungan.
3.      Penggunaanvariasi mengajar harus beanar benar terstruktur.
4.      Penggunaanvariasi mengajar harus luwes atau tidak kaku.[3]
D.    Ketrampilan Variasi Mengajar
       Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Demikian juga dalam proses belajar, bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan variasi dalam mengajar siswa.
        Ketrampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek, yaitu:
1.      Variasi gaya  mengajar
    Variasi pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Dari siswa variasi tersebut dilihatnya sebagaisesuata yang enerjik, antusias, bersemangat dan memiliki relevansi dengan hasil belajar.Perilaku guru seperti itu dalamproses interaksi edukatif akan menjadi dinamis dan mempertinggi  komunikasi antara guru dan anak didik. Menarik perhatian anakdidik, menolongpenerimaan bahan pelajaran dan memberi stimulasi, variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut:
a.       Variasi suara
Suara guru dapat bervariasi dalam: Intonasi, nada,volume dan kecepatan. Guru dapat mendramatisasi suatu peristiwa dengan menunjukkan hal- hal yang dianggap penting.
b.      Penekanan (focusing)
Untuk memfokusksn perhatian anak didik pada suatu aspek yang penting, guru dapat menggunakan “penekanan secara verbal”, misalnya: “perhatikan baik- baik. Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengangerakan badan.
c.       Pemberian waktu (pausing)
Untuk menarik perhatian anak didik dapat dilakukan dengan mengubah suasana menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan. Dalam ketrampilan bertanya, pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, bagi anak  didik pemberian waktu dipakai untuk mengorganisasi jawaban agar menjadi lengkap
d.      Gerakan anggota badan (Gesturing)
Variasi dalam mimic, gerakan kepala atau badan merupakan bagianyang penting dalam komunikasi.
e.       Pindah posisi
Perpindahan posisi guru dalam  ruangan kelas bisa membantu menarik perhatian anak didik dan dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari sisi kiri ke sisi kanan, atau di antara anak  dari belakang ke samping anak didik. Dari posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk.[4]
f.       Kontak pandang
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru menunduk terus atau melihat ke langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan para peserta didiknya. Jangan  peserta didik tanpa memperhatikan pesertan didik yang lain. Seorang guru hendaknya mengarahkan  pandangannya ke seluruh peserta didik.

2.      Variasi media dan Materi Pembelajaran
a.       Variasi Media Pembelajaran
      Ada berbagai komponen dalam variasi penggunaan media pembelajaran, yang meliputi media pandang, media dengar, media dengar dan pandang serta media motorik. Apabila guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi akan banyak sekali memerlukan penyesuaian indra peserta didik, membuat perhatian peserta didik lebih tinggi, memberi motivasi untuk belajar, mendorong berfikir dan meningkatkan kemampuan belajar.
1.      Variasi media pandang (Aids)
Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan bahan  ajar khusus untuk komunikasi seperti buku, majalah,buku, peta, dan lain-lain.
2.      Variasi media dengar (Audio Aids)
Sejumlah media dengar yang dapat di pakai untuk pembelajaran antara lain: pembicaraan peserta didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman music, rekamandrama, wawancara, dan lainnya.
3.      Variasi media dengar  dan media pandang (Audio – Visual Aids)
Penggunaan media dengar dan pandang melibatkan  indra pendengaran dan indra  penglihatan. Media yang termasuk  jenis ini antara lain: film, televisi, radio, projector, dan sebagainya.
4.      Variasi media yang dapat di raba, dimamipulasi, dan digerakkan (Motorik)
Media yang dapat diklasifikasikan kedalam tipe ini meliputi peragaan yang dipresentasikan oleh guru atau peserta didik, model, speciemen, patung, topeng, dan boneka.
b.      Variasi Materi Pembelajaran
Bahwa guru dalam proses pembelajaran tidak hanya mengajarkan materi pokok, tetapi juga harus diselingi dengan materi penunjang, seperti contoh verbal, cerita , dan yang lainnya.
3.      Variasi Interaksi
Terdapat dua pola interaksiyang umum  terjadi dalam proses pembelajaran, yaitu:
a.       Guru aktif menjelaskan dan peserta didik mendengarkan
b.      Peserta didik aktif tanpa campur tangan dari guru atau guru hanya mengarahkan kegiatan pembelajaran.[5]
Macam – macam variasi dalam bentuk pengajaran  klasikal:
a.       Pengajar memberitahu. Dinamakan pengajar melakukan aksi.
b.      Pengajar mengadakan kontak dengan para murid. Ia mengadakan interaksi.
c.       Pengajar memberi tugas.
Tiga macam kategori kegiatan tersebut selalu terjadi  dalam tiap pelajaran.[6]
     
















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Variasi mengajar dapat diartikan sebagai inovasi yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat diamati dari berbagai aspek, sehingga murid tidak cepat merasa bosan dengan proses pembelajaran tersebut.





















DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:  PT Raja Grafindo.
Mustakim, Zainal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran, Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interksi   
Edukatif  .Jakarta:  PT Rineka Cipta.
Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT Grasindo.
Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Adimata.
























[1] Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hlm. 91.
[2] Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Cet. Ke- 22 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 47.
[3]Zaenal Mustakim, strategi dan metode pembelajaran, cet., Ke-5, (Pekalonagan: IAIN pekalongan Press, 2009),hlm. 224- 229


[4] Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm., 124- 127
[5] Zaenal Mustakim ,hlm. 232 - 239


[6] Ad. Rooijakkers. Mengajar dengan Sukses. Cet., Ke -8, (Jakarta, PT. Gramedia, 1991), hlm. 73.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar