ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA”
Nur
Aghistina
2021115272
Kelas :
E
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap
kita curahkan kepada baginda nabi agung Muhammad SAW, semoga kita semua
termasuk umat yang mendapat syafaat di Yaumul Akhir nanti. Aamiin.
Makalah tentang “Macam-macam Alat dan Media”,
dibuat guna memenuhi tugas mata Strategi Belajar Mengajar.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan Terima
Kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan waktu untuk mengizinkan penulis
menyelesaikan makalah ini dengan semampu penulis. Serta teman-teman yang telah
mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Maka dari itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiin...
Pekalongan, Oktober 2017
Nur Aghistina
2021115272
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi
kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh
karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut
perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan
faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran
yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat
menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan
berhasil guna.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media
telah menunjukkan keunggulanya membantu para guru dan staf pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap
oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang
mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan
dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar
alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan
pembelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran media dalam
pembelajaran makalah ini diharapkan dapat membantu kita sebagai calon guru
dalam mengenal berbagai media pembelajaran dan karakteristiknya dan dimafaatkan
dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.
B.
Tema dan
judul makalah
1.
Tema
: Alat dan Media Pembelajaran
2.
Sub Tema
: Macam-macam Alat dan Media
C. Mengapa Penting Untuk Dikaji
Makalah
ini membahas tentang macam-macam alat dan media dalam pembelajaran yang sangat
penting bagi proses pembelajaran di kelas, alat bantu atau media atau sumber
belajar perlu dimanfaatkan secara sinergis untuk mengoptimalkan pembelajaran. Dan
bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas.
Nah, dengan adanya media dan alat bantu pembelajaran semakin memudahkan guru
dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan kondisi yang dapat
mendorong siswa agar dapat mencapai kompetensinya dalam pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
Alat
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian
tujuan pembelajaran.[1] dalam proses pengajaran maka alat mempunyai
fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. [2]Sedangkan
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media
adalah (و سا ئل ) atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang
media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:
1.
Gerlach dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap.
2.
Fleming mengatkan bahwa media yang sering diganti
dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya.[3]
3.
Heinich, Molenda, dan Russel (1990) diungkapkan
bahwa media is a channel of communication.
4.
AECT (Association for Education and
Communication Technology) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang
dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
5.
NEA ( Educations Association ) mendefenisikan
sebagai benda yang dapat dmanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional.
Dari
defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan dan kemauan audio (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa
untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan
tujuan yang inin dicapai.[4] Menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk
tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan
sebagainya.[5]
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari alat
pembelajaran. Baik alat maupun media pembelajaran secara umum berfungsi untuk
membantu pencapaian tujuan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemilihan maupun media penggunaan alat dan media pembelajaran agar
berfungsi secara optimal, sepenuhnya tergantung pada pendidik.[6]
B.
Media dan Kegiatan Belajar
Mengajar
1.
Guru dan Media Pembelajaran
Sistem
pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan
dengan sarana pisik maupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang
memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan kinerja dan
sikap yang baru, peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih
teratur. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis,
efisien dan mampu dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak digunakannya
peralatan teknologi moderen yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan zaman. Permasalahan pokok dan cukup mendasar adalah sejauh manakah
kesiapan guru-guru dalam menguasai penggunaan media pendidikan dan pengajaran
disekolah untuk pembelajaran siswa secara optimal sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pengajaran.
Semakin
maju perkembangan masyarakat dan ekslarasi teknologi moderen, maka semakin
besar dan berat tantangan yang dihadapi guru sebagai pendidikan dan pengajar
disekolah. Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif,
setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan/pengajaran. Oleh sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam
memilih dan menggunakan media pendidikan /pengajaran.[7]
2.
Media sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. Karena memeng gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru
dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media maka bahan
pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik terutama
bahan pelajaran yang rumit atau kompleks. Setiap materi pelajaran tentu
memiliki tingkat kesukatran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran
yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang
sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran. Bahan pelajaran dengan
tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi
bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.
Sebagai alat bantu, media
mempunyai fungsi untuk melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.
Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan
media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup
lama.Walaupun begitu penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarang
menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan
tujuan. Akhirnya dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses
belajar mengajar dan gurulah yang mempergunakannya untah membelajarkan anak
didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
3.
Media sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar adalah suatu
proses yang mengolah sejumlah nilai umtuk dikosumsi oleh setiap anak didik.
Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi teramil dari berbagai
sumber. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar sekarang.
Media
pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya
wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang
digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Media
sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan
audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan,
tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan internasional dan tentu saja
dengan kompetensi guru itu sendiri dan sebagainya. Maka guru yang pandai
menggunakan media adalah guru yang bisa manipulasi media sebagai sumber belajar
dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik
dalam proses belajar mengajar.[8]
C.
Klasifikasi
Media dalam Pembelajaran
Rudi Bretz ( 1977 )
mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual
dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk yaitu
gambar visual, garis dan simbol. Disamping itu juga membedakan media siar dan
media rekam sehingga terdapat 8 klasifikasi media:
1.
Media audio visual gerak
2.
Media audio visual diam
3.
Media audio semi gerak
4.
Media visual gerak
5.
Media visual diam
6.
Media visual semi gerak
7.
Media audio
8.
Media cetak
Menurut Oemar Hamalik ( 1985:
63 ) dan 4 klasifikasi media pengajaran yaitu:
1.
Alat-alat visual yang dapat dilihat,
misalnya filmstrip, transparansi, micro projectin, papan tulis, buletin board,
gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe
2.
Alat-alat yang bersifat
auditif atau hanya dapat didengar misalnya: phonograph record, transkripsi
electris, radio, rekaman pada tape recorder
3.
Alat-alat yang bisa dilihat
dan didengar, misalnya filim dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang
biasanya dipertunjukkan, misalnya: model, spicemens, bak pasir, peta electris,
koleksi diorama
4.
Dramatisasi, bermain peranan,
sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.
Disamping itu para ahli media
lainnya juga membagi jenis-jenis media pengajaran itu kepada:
1.
Media asli dan tiruan
2.
Media bentuk papan
3.
Media bagan dan grafis
4.
Media proyeksi
5.
Media dengar ( audio)
6.
Media cetak atau printed
materialis
Briggs mengidentifikasi
macam-macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar yaitu: objek,
model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram,
papan tulis, media transparasi, filim bingkai, filim, televisi dan gambar.
Sedangkan Gagne membuat 7
macam pengelompokan media yaitu; 1) Benda
untuk didemonstrasikan, 2) Komunikasi lisan, 3) Gambar cetak, 4) Gambar diam,
5) Gambar gerak, 6) Film bersuara, 7) Mesin belajar.
Dari ke tujuh macam pengelompokan
media tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut
tingkat hirarki belajar yang dikembangkannya, yaitu : pelotar stimulus belajar,
penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi-kondisi
eksternal, menuntun cara berpikir, memasukan ahli ilmu, menilai prestasi, dan
pemberi umpan balik.[9]
D.
Macam-macam
Media Pengajaran
Media yang dikenal dewasa ini
tidak hanya terdiri dari tiga jenis,tetapi lebih dari jenis itu. Klafikasinya
dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta pembuatanya.
Semua ini akan dijelaskan pada pembahasan berikut.
1.
Dilihat dari jenisnya
a.
Media
Auditif
Media Auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok
untuk orang tuli atau mempunya kelainan dalam pendengaran.
b.
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indra penglihatan. Media visual ini yang menampilkan gambar diam seperti
film strip (film rangkai) slides (film bingkai), foto, gambar
atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau
symbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.
Media
Audiovisual
Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini
terbagi kedalam :
1)
Audiovisual
diam,yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai
suara (sound slides), film rangaki suara dan cetak suara.
2)
Audiovisual
gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergeak
seperti film suara dan video cassette.
Pembagian lain dari media ini adalah :
1)
Audiovisual
murni baik unsur suara atau gambar berasal dari satu sumber seperti film video
cassette
2)
Audio Visual
tidak murni, yaitu yang unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda,
misalnya film bingaki suara yang unsure gambarnya bersumber dari slide
proyektor dan unsure suaranya bersumber dari tape recorder contoh
lianya adalah film strip suara dan cetak suara.
2.
Dilihat dari liputnya, media dibagi dalam :
a.
Media dengan
Daya Liput Luas dan Serentak.
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan
ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang
sama. Contoh radio dan televise
b.
Media dengan Daya Liput yang
Terbatas oleh Ruang dan Tempat.
Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus
seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang
tertutup dan gelap.
c. Media untuk Pengajaran individual.
Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri, termasuk
media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
3.
Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi dalam :
a. Media Sederhana (alat peraga)
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatanya mudah, dan penggunaanya tidak sulit.
b. Media Kompleks
Media ini adalah media yang
bahan dan alat pembuatanya sulit diperoleh serta mahal harganya,
sulit membuatnya, dan penggunaanya
memerlukan keterampilan yang memadai.[10]
Nana
Sudjana dan Ahmad Rifa’i menjelaskan jenis-jenis media yang dapat disebutkan
sebagai berikut :
1.
Media
grafis, seperti: gambar, photo, grafik, bagan, atau diagram, poster, kartun,
komik, dan lain-lain.
2.
Media
tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model)
model penampang, model susun, model kerja Much Up-Biorama dan lain-lain.
3.
Media
proyeksi, seperti: slide, film-film menggunakan overhead projectordan
lain-lain.
4.
Penggunaan
lingkungan sebagai media pembelajaran.
Dari penjelasan di atas, dapat dinyatakan bahwa
penggunaan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar harus
menyangkut setiap aspek dalam proses belajar mengajar itu sendiri. Hal ini
mengindikasikan bahwa bagi pendidik, media pembelajaran harus mendukung dan
mempermudah proses pembelajaran. Sementara itu, bagi peserta didik, media harus
mampu berfungsi sebagai alat bantu dalam belajar. Akhirnya, dengan penggunaan
media dalam proses belajar mengajar, tujuan kegiatan belajar mengajar dapat
tercapai.[11]
E.
Manfaat
Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan
Ahmad Rifa’i mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu :
1)
Pembelajaran
menjadi lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2)
Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para
peserta didik menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
3)
Metode
mengajar akan lebih baik bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
peraturan atau kata-kata oleh pendidik sehingga peserta didik tidak bosan dan
pendidik tidak kehabisan tenaga apalagi pendidik mengajar untuk setiap jam
pelajaran.[12]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1.
Pengertian Alat dan Media
sedangkan Media segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar.
2.
Macam-macam
Media
A.
Dilihat dari
daya liptutnya terdiri dari:
a)
media
auditif
b)
Media visual
c)
Media audio
visual.
B.
Dilihat dari
daya liputnya terdiri dari:
a)
Media daya
liput luas dan serentak
b)
Media daya
liput terbatas oleh ruang dan
tempat
c)
Media
pengajaran individual.
C.
Dilihat dair
bahan pembuatanya:
a)
Media
sederhana
b)
Media
kompleks.
3.
Manfaat media pembelajaran antara lain :
a.
Pembelajaran
menjadi lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
b.
Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para
peserta didik menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
c.
Metode
mengajar akan lebih baik bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
peraturan atau kata-kata oleh pendidik sehingga peserta didik tidak bosan dan
pendidik tidak kehabisan tenaga apalagi pendidik mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan
Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode
Pembelajaran. Pekalongan: Matagraf Yogyakarta.
Sanjaya,
Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Pupuh Fathurraman dan Sobry Sutikno.
2009. Strategi Belajar Mengajar : Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna
Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung : PT. Refika
Aditama.
BIODATA
Nama : Nur
Aghistina
NIM :
2021115272
Tempat
Tanggal Lahir : Pekalongan, 02
Agustus 1997
Alamat : Jl.
Hoscokro Aminoto Kuripan Kertoharjo gang
10 No.2 RT/RW: 02/02 Pekalongan Selatan
Riwayat
Pendidikan :
1.
TK 01
Masitoh Kuripan Kidul
2.
MIS Kuripan Kidul
3.
SMP N 14 Pekalongan
4.
MAN 2 Pekalongan
5.
Mahasiswa IAIN Pekalongan (sekarang masih
semester 4)
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode
Pembelajaran, (Pekalongan: Matagraf Yogyakarta, 2017), hlm. 158
[2] Pupuh Fathurraman dan Sobry
Sutikno, Strategi Belajar Mengajar : Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung : PT.
Refika Aditama, 2009), hlm. 15
[5] Wina Sanjaya, Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
), hlm. 204
[8] Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
hlm. 121-124
Tidak ada komentar:
Posting Komentar