Laman

Senin, 03 September 2018

SBM D A4 HAKIKAT DAN MAKNA GURU (PERAN GURU)


HAKIKAT DAN MAKNA GURU
(PERAN GURU)
Khusnul Khotimah
(2317010)
KELAS D

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018



Alhamdullilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapay menyelesaikan makalah tentang “Peran Guru” ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulisan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Strategi Belajar Mengajar.Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan.Maka dengan segala kerendahan saya mengharap kritik dan saran yang membangun kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.

                                                                                    Pekalongan, 31 Agustus 2018



Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      2
C.     Metode Pemecahan Masalah.................................................      2

BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      2
A.    Peran Guru.............................................................................      2

BABIII    PENUTUP.................................................................................      11
A.    Simpulan................................................................................      11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      12




BAB I
PENDAHULUAN

Guru adalah seorang pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, dan membimbing. Guru memiliki peran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan terutama dalam pembentukan karakter anak bangsa. Salah satu peran seorang guru adalah sebagai model dan tauladan bagi peserta didiknya, sehingga seorang guru harus memiliki sifat berahlakul karimah, agar guru dapat menjadi tauladan yang baik.Jadi ketika guru mengajarkan sesuatu hal kepada peserta didiknya maka, secara otomatis anak tersebut akan mengingatnya dan mengikutinya. Masih banyak peran seorang guru dalam mendidik. Untuk itu penulis akan mengkaji beberapa peran guru di makalah ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Maka, penulis merumuskan masalah apa saja yang termasuk peran seorang guru?
C.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Peran Guru
Peran guru dalam dunia pendidikan merupakan faktor yang sangat dominan, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam siklus edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Uzair dan Usman yang mengutip dari Adam & Decey dalam Basic Principles of Student Teaching mengemukakan bahwa peran dan tugas guru adalah mengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipasi ekspeditor, perencanaan, supervision, motivator, dan konselor.[1]
Menurut Muliyana, seorang guru sebagai pengganti orang tua disekolah, harus memposisikan diri sebagai berikut:
1.      Orang tua yang penuh kasih sayang kepada anak didiknya.
2.      Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para anak didiknya.
3.      Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani anak didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.
4.      Memberikan sumbangan pikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
5.      Memupuk rasa percaya diri, berani, dan tanggung jawab.
6.      Membiasakan anak didik untu saling berhubungan (silaturahmi) dengan orang lain secara wajar.
7.      Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar anak didik, orang lain dan lingkungannya.
8.      Mengembangkan kreativitas.
9.      Menjadi pembantu ketika diperlukan.[2]
Menurut Puilas dan Young (1988), Manan (1990), Yelon and Weinstein (1977) mengemukakan bahwa peran guru ada 16 antara lain:
1.      Guru sebagai Pendidik, artinya menjadi panutan , uswatun khasanah, idola bagi peserta didiknya, memiliki standar kualitas pribadi punya tanggung jawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin.
2.      Guru sebagai Pengajar, artinya membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya. Dalam konteks ini guru dituntut lebih trampil dalam membahas ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya, merespons, mendengarkan, dan membeikan pandangan yang bervariasi.
3.      Guru sebagai Pembimbing, artinya membantu mengarahkan proses pembelajaran yang berupa perkembangan perjalanan fisik dan mental spiritual peserta didik.
4.      Guru sebagai Pelatih, artinya memberikan pengulangan keterampilan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan standar kompetensi belajar minimal yang harus dicapai.
5.      Guru sebagai Penasihat, artinya memberikan layanan (konseling) kepada peserta didik, supaya mereka dapat memahami dirinya.
6.      Guru sebagai Pembaru (inovator) artinya pengalaman masa lalu yang dialami oleh guru akan membawa makna yang sangat berarti bagi siswa.
7.      Guru sebagai Model dan Teladan, artinya guru dijadikan sebagai teladan bagi peserta didik. Jadi sebagai seorang guru harus memperhentikan sikap dasar, gaya bicara, kebisaan kerja, pengalaman, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berpikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, dan gaya hidup secara umum.
8.      Guru sebagai Pribadi, artinya guru memiliki kepribadian baik yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari.
9.      Guru sebagai Peneliti, artinya mengembangkan kreativitas ilmiah perlu oenelitian, sehingga kelemahan dan keunggulan yang terjadi dalam diri dapat diamati dengan baik.[3]
10.  Guru sebagai Pendorong Kreativitas, dalam arti kecenderungan menciptakan, mengembangkan, tidak melakukan hal yang rumit.
11.  Guru sebagai Pekerja Rutin, melakukan sesuatu secara berkelanjutan, tepat waktu, membuat catatan, dan sebagainya.
12.  Guru sebagai Pemindah Kemah, maksudnya membantu peserta didik meninggalkan kebiasaan yang lama, menuju sesuatu yang baru dan lebih cocok dengan kondisi terkini.
13.  Guru sebagai pembawa cerita, artinya cerita digunakan sebagai alat pengukur, walaupun cerita tersebut dalam bentuk dongeng atau fiktif.
14.  Guru sebagai Aktor, maksudnya melakukan sesuatu sesuai dengan naskah yang telah disusun dngan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan penonton.
15.  Guru sebagai Emansipator, mampu memahami potensi yang ada bagi peserta didik.
16.  Guru sebagai Evaluator, maksudnya mampu melakukan pengukuran terhadap peserta didik, tidak hanya penilaian kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik.[4]


Sementara itu dalam buku yang berjudul “Manajemen Penilitian Guru” dari ke 16 peran guru diatas, Ratu Ile Tokan memformulasikan dan mengembangkan kembali menjadi 25 peran seorang guru, meliputi:
1.      Guru sebagai pendidik,
2.      Guru sebagai pengajar.
3.      Guru sebagai pembimbing.
4.      Guru sebagai pelatih.
5.      Guru sebagai penasehat.
6.      Guru sebagai pembaharu/innovator.
7.      Guru sebagai model dan teladan.
8.      Guru sebagai kepribadian.
9.      Guru sebagai peneliti.
10.  Guru sebagai pendorong kreativitas
11.  Guru sebagai pendorong pembangkit pandangan
12.  Guru sebagai pekerja rutin
13.  Guru sebagai pemindah kemah
14.  Guru sebagai pembawa cerita
15.  Guru sebagai aktor
16.  Guru sebagai emansipator
17.  Guru sebagai manajer, guru harus memiliki kemampuan manajerial yang handal agar semua komponen mata pelajaran yang diajarkan disekolah dapat berjalan secara sinergis dan berkontribusi untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran.
18.  Guru sebagai leader, artinya saat memasuki ruang kelas guru harus bisa memposisikan dirinya sebagai pemimpin sehingga bisa memainkan peran leader secara baik dalam arti memberikan pengaruh baik kepada para siswa.
19.  Guru sebagai filter atau penyaring informasi,
20.  Guru sebagai pemacu, terkadang saat akan menghadapi ujian bebrapa siswa khawatir jika nilainya buruk, jika tidak naik kelas, jika tidak lulus, dan sebagainya. Disini guru harus bisa menjadi seorang pemacu semangat belajar siswa agar pikiran buruk tersebut tidak membelenggu.
21.  Guru sebagai pengawet.
22.  Guru sebagai kumulator.
23.  Guru sebagai fasilitator.
24.  Guru sebagai informan.
25.  Guru sebagai problem solver.[5]
Dalam buku "Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya" karya Tutik Rachmawati dan Daryanto, menerangkan bahwa peranan guru yang berkaitan dengan kompetensi guru meliputi:
1.      Guru melakukan Diagnosis terhadap Perilaku Awal Peserta Didik
Pada dasarnya guru dituntut untuk mengenal lebih dekat kepribadianpeserta didik agar guru dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran. Proses asessing atau memperkiraan keadaan peserta didik adalah langkah awal untuk mempermudah guru memberikan materi sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik.
2.      Guru membuat Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
      Perencanaan pembelajaran adalah membuat persiapan pembelajaran sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Dengan membuat RPP sebagai acuan guru akan lebih siap dengan materi yang akan diajarkan dan proses pembelajaran lebih kondusif.
3.      Guru melaksanakan Proses Pembelajaran
4.      Guru sebagai Pelaksana Administrasi Sekolah
Usman mengungkapkan peran guru sebagai administrator adalah sebagai:
a.       Pengambil inisistif,pengarah dan penilai kegiatan-kegiatan pendidikan.
b.      Wakil masyarakat yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.
c.       Orang yang ahli dalam suatu mata pelajaran .
d.      Penegak disipli.
e.       Pelaksana adminiatrasi pendidikan.
f.       Pemimpin generasi muda.
g.      Penyampai informasi kepada masyarakat tentang perkembangan kemajuan dunia.[6]
Dalam aktivitas pengadministrasian pendidikan, biasanya difokuskan pada administrasi personil (pegawai), adm kurikulum, adm siswa, adm ketatausahaan, adm sarana fisik, dan adm keuangan.
5.      Guru sebagai Komunikator
      Peran guru dalam kegiatan ini menyangkut proses penyampaian informasi baik kepada dirinya sendiri, kepada peserta didin, atau orang tua murid. Komunikasi yang ediktif akan mampu menciptakan hubungan yang harmonis. Sedangkan komunikasi kepada atasan dan orang tua murid dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban moral.
6.      Guru Mampu Mengembangkan Keterampilan Diri
      Mengembangkan keterampilan diri merupaman suatu tuntutan bahwa setiap guru harus mengembangkan keterampilan pribadinya dengan terus menerus mengikuti perkembangan iptek, jika tidak maka guru akan mengalami ketertinggalan dan akhirnya akan sulit mengarahkan peserta didik kepada masa dimana dia akan menjalani kehidupan.
7.      Guru dapat Mengembangkan Potensi Peserta Didik
      Dalan melakukan kegiatan jenis ini guru harus mengetahui betul potensi peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapakan diri menjadi manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan masyarakat lingkungannya.
            Menurut Suparman, peran pendidi sangatlah komplek. Sebagaimana tertuang dalam singkatan EMASLIMDEF sebagaimana paparan berikut ini:
1.      Educaror, peran sebagai tauladan atau role model, khususnya pada jenjang wajib belajar
2.      Manager, berperan menegakkan ketentuan dan tata tertib pada lembaga pendidikan.
3.      Administrator, berperan melaksanakan rencana pengajaran jangka bulanan dan tahunan.
4.      Supervisor, berperan sebagai pembimbing dan pengawas peserta didik, memahami permasalahan yang dihadapi peserta didik, menemukan problem yang ditemukan dalam prosea pembelajaran sekaligus jalan penyelesaiannya (problem solving)
5.      Leader, peran menegakkan disiplin hidup, dan tidak otoriter
6.      Inovator, peran mengaktivkan diri dalam belajar untuk meraih dan menggapai perkembangan iptek
7.      Motivator, memberikan dorongan untuk maju menuju hidup prospektif.
8.      Dinamisator, menciptakan situasi kondusif
9.      Evaluator, menilai
10.  Fasilitator, memfasilitasi,membantu dalam proses pembelajaran.[7]
Kemudian dalam buku karya Syaiful Bahri Djamarab, untuk menjadi seorang guru peranan yang diharapkan diuraikan seperti berikut ini:
1.      Korektor
Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai baik dan mana nilai buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus diperhatikan dan dipahami, agar guru bisa memikirkan mana anak didik yang unggul dan kurang unggul dan seperti apa solusinya.

2.      Inspirator
Sebagai inspirator guru harus bisa menjadi ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Guru dapat memberikan inspirasi-inspirasi bagaimana cara belajar yang baik yang dapat menunjang prestasi peserta didik.
3.      Informator
Sebagai informator guru harus bisa memberikan informasi perkembangan iptek, jumlah mata pelajaran yang diprogramkan setiap tahun, dan perkembangan anak dalam dunia pendidikan.
4.      Organisator
Sebagai organisator, gurus harus bisa mengelola kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan lain sebagainnya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiendi dalam belajar pada diri anak didik.
5.      Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam upaya memberikan motivasi guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Sehingga motivasi dapat lebih efektif bila kita tahu kebutuhan yang dibutuhkan anak didik.
6.      Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. sehingga metode pembelajaran di kelas bervariasi dan menimbulkan minat anak didik untuk belajar.
7.      Fasilitator
Guru hendaknya dapat menyediakanfasilitas yang memungkinkan mempermudah siswa dalam belajar. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan.
8.      Pembimbing
Guru harus bisa membimbing, tanpa bimbingan anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurang mampuan anak didik menyebabkan lebih banyak bergantung pada guru. Jadi bimbingan sangat diperlukan untuk melatih anak didik agar mandiri.
9.      Demansitator
Dalam interaksi edukatif tidak semua bahan pelajaran dapat dipahami oleh anak didik. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami anak, guru harus berusaha dengan membantunya, memperagakannya secara didaktis, sehinga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, tidak terjadi kesalah pahaman.
10.  Pengelolaan Kelas
11.  Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam bebagai bentuk dan jenis. Media tersebut membantu guru untuk komunikasi yang lebih mengefektifkan proses interaksi edukatif.
12.  Supervisor.
13.  Evaluator,[8]








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam siklus edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan anak didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Kemampuan dan potensi yang dimiliki anak tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam persoalan ini diharapkan guru dapat memperhatikan anak didik secara individual, karena anak didik merupakan manusia yang unik, sebagai individu yang berbeda antara individu satu dengan individu yang lainnya.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar, guru sebagai pemimpin kelas, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai partisipasi ekspeditor, guru sebagai inisiator, guru sebagai transmitter, guru sebagai mediator dan guru sebagai evaluator.











DAFTAR PUSTAKA

 Asril, Zainal. (2011). Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Daryono, dan Rachmawati, Tutik. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya . Yogyakarta: Gava Media.

Dhamuroh, Bahri Syaiful. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Izzan, Ahmad. (2016). Membangun Guru Berkarakter. Bandung: Humaniora.

Purwanto, Nanang. (2014). Pengantar Pendidikan. Malang: Graha Ilmu..

Rosyid, Moh. (2007). Guru. Kudus: STAIN Kudus Press.

Tokan, Ratu Ile. (2016). Manajemen Penelitian Guru. Jakarta: Kompas Gramedia.


















BIODATA PENULIS


Nama               : Khusnul Khotimah
TTL                 : Pekalongan, 21 Oktober 1999
Alamat            : Jl. Balai Desa Podo, No 25, RT/RW 12/003, Kedungwuni, Pekalongan
Riwayat Pendidikan
            SD       : SD N O2 PODO
            SMP    : SMP N 01 KEDUNGWUNI
            SMA   : SMA N 1 KEDUNGWUNI
            UNIV  : IAIN PEKALONGAN
No. Hp                        : 089698362539











LAMPIRAN BUKU SUMBER


                     



[1]Zainal Asril, Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2011) hlm.9
[2] Nanang Purwanto, Pengantar Pendidikan, (Malang: Graha Ilmu, 2014), hlm. 77-85
[3] Op.cit, Zainal Asril, hlm. 10-12
[4] Ahmad Izzan, Membangun Guru Berkarakter, (Bandung: Humaniora,) hlm 38-39
[5]Ratu Ile Tokan, Manajemen Penelitian Guru, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2016), hlm 298-311
[6] Tutik Rachmawati dan Daryono, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya, (Yogyakarta: Gava Media, 2013) hlm. 106-110
[7] Moh. Rosyid, Guru, (Kudus: STAIN Kudus Press, 2007), hlm 91-92
[8] Syaiful Bahri Dhamuroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 43-48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar