Laman

Senin, 17 September 2018

SBM D C1 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR (PENGAJAR)


KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
(PENGAJAR)
Naili Rif’atul Aini
NIM (2317031) 
Kelas D 

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018



Alhamdullilah, puji syukur ke hadirat Allah swt. atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Keterampilan Dasar Mengajar (Pengajar) ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad saw, keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan tentang makna mengajar dan mendidik. Penulisan makalah berdasarkan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang digunakan di IAIN Pekalongan. Di samping itu, makalah ini juga menjelaskan bagaimana penerapan metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) penulisnya. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.




                                    Pekalongan, 13 September 2018


Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BABI      PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.           Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.            Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
D.           Metode Pemecahan Masalah........................................................................ 2
E.            Sistematika Penulisan Makalah.................................................................... 3
BAB II    PEMBAHASAN......................................................................................... 4
A.      Pengertian Mengajar....................................................................................... 4
B.       Pengertian Mendidik...................................................................................... 5
C.       Perbedaan Mengajar dan Mendidik............................................................... 6
BABIII    PENUTUP.................................................................................................. 8
A.           Simpulan....................................................................................................... 8
B.            Saran-saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 9

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. Jadi berdasarkan proses sebagai alat akan tercapai suatu tujuan yang dikehendaki oleh pendidikan.[1]
Tugas guru dalam mendidik dan mengajar murid-muridnya adalah membimbing, memberikan petunjuk, teladan, bantuan, latihan, penerangan, pengetahuan, pengertian, kecakapan, keterampilan, nilai-nilai, norma-norma kesusilaan, kebenaran, kejujuran, sikap dan sifat-sifat yang baik dan terpuji yang mengarahkan dan mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang matang dan dewasa.
Secara praktis mengajar dan mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik dalam interaksi pembelajaran, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Sedangkan secara teoritis, mengajar lebih bersifat penyampaian pengetahuan dan mendidik lebih beraksentuasi pada penanaman nilai.[2]
Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. Jadi berdasarkan proses sebagai alat akan tercapai suatu tujuan yang dikehendaki oleh pendidikan.[3]
Tugas guru dalam mendidik dan mengajar murid-muridnya adalah membimbing, memberikan petunjuk, teladan, bantuan, latihan, penerangan, pengetahuan, pengertian, kecakapan, keterampilan, nilai-nilai, norma-norma kesusilaan, kebenaran, kejujuran, sikap dan sifat-sifat yang baik dan terpuji yang mengarahkan dan mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang matang dan dewasa.
Secara praktis mengajar dan mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik dalam interaksi pembelajaran, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Sedangkan secara teoritis, mengajar lebih bersifat penyampaian pengetahuan dan mendidik lebih beraksentuasi pada penanaman nilai.[4]

B.            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.

1.             Apa pengertian mengajar?
2.             Apa pengertian mendidik?
3.             Apa perbedaan mengajar dan mendidik?
C.           Tujuan Penulisan
1.             Agar mahasiswa mengetahui  pengertian mengajar
2.             Agar mahasiswa mengetahui pengertian mendidik
3.             Agar mahasiswa memahami  perbedaan mengajar dan mendidik
D.           Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur / metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

E.            Sitematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.








BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Mengajar
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran.[5]
Mahmud menjelaskan bahwa proses belajar walaupun diidentifikasi sebagai watak pokok proses pendidikan, tidak berarti menafikan cara dan usaha pendidikan lainnya, seperti memberi dorongan, memberi contoh yang baik, memberikan pujian dan hukuman, ataupun yang lainnya. Pelajaran atau pengajaran secara bahasa adalah kata jadian dari kata dasar ’ajar’ yang berarti barang apa yang dikatakan kepada orang supaya diketahui.[6]
Pakar pendidikan, Sikun pribadi, berpendapat bahwa pengajaran adalah kegiatan pembinaan yang terkait dengan ranah kognitif dan psikomotorik. Ranah kognitif dengan tujuan agar peserta didik lebih cerdas, banyak pengetahuan, berpikir kritis, sistematis dan objektif. Untuk ranah psikomotorik dengan tujuan terampil melaksanakan sesuatu seperti membaca, menulis, menyanyi, berhitung, lari cepat, berenang, dan lain-lain. Pendidikan merupakan kegiatan yang menyangkut seluruh kepribadian manusia. Makna pengajaran ini diperkuat dengan adanya istilah instructional effect yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Ki Hajar Dewantara juga berpendapat bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan.[7]
Terdapat keyakinan diantara pelaksana pendidikan bahwa guru-guru berpengalaman sudah memiliki keahlian professional intuitif yang sering diartikulasikan dengan istilah-istilah sederhana. Diyakini oleh sebagian orang, bahwa kebanyakan guru selama bertahun-tahun telah mengembangkan trik dan taktik pembelajaran.[8]
B.            Pengertian Mendidik
W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan, sebagai kata benda pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.[9]
Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba mengartikan bahwa pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniyah sebagai perilaku konkret yang memberi manfaat pada kehidupan siswa di masyarakat.[10]
Pendidikan secara semantic berasal dari bahasa yunani paidagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Menurut undang-undang sistem pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 dan 3, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[11]
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan. Ketiganya membentuk suatu triagle, jika hilang satu komponen,hilang pulalah hakikat pendidikan. Mendidik adalah pekerjaan professional, oleh karena itu guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik professional.[12]
Sebagai pendidik professional, guru juga berperan sebagai fasilitator yang harus memiliki 7 sikap seperti yang diidentifikasikan Rogers sebagai berikut:
1.             Tidak berlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinannya, atau kurang terbuka.
2.             Dapat lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang aspirasi dan perasaannya.
3.             Mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif dan kreatif.
4.             Lebih meningkatkan perhatiaannya terhadap hubungan dengan peserta didik.
5.             Dapat menerima feedback, baik yang sifatnya positif maupun negative.
6.             Toleransi terhadap kesalahan yang diperbuat peserta didik selama proses pembelajaran.
7.             Menghargai prestasi peserta didik.[13]
Pengajaran dan pendidikan selalu mengikat tiga unsur yaitu guru, peserta didik, materi ajar dan yang terpenting lagi adalah bagaimana guru bertindak dihadapan peserta didik ketika mengajar dan mendidik. Artinya mengajar bertitik tolak pada penyampaian materi dan mendidik berorientasi pada penanaman nilai.[14]
Pengajaran adalah proses pemberian ilmu pengetahuan kepada anak didik yang berawal dari pemberian pengertian, pemahaman dan penghayatan sampai pada pengamalan kecerdasan akal pikirannya atau intelektualitasnya. Sedangkan pendidikan mengandung pengertian yang lebih luas dari pengajaran karena sasaran pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas, tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadiananak didik secara menyeluruh. Jadi tujuannya adalah mengubah perilaku dan sikap anak didik dari yang bersifat negative ke positif, dari berakhlak buruk ke akhlakul karimah.
Menurut Charles E. Silberman, pengertian pendidikan tidak sama dengan pengajaran. Pengajaran hanya menitikberatkan pada usaha mengembangkan intelektualitas manusia. Pendidikan bertugas mengembangkan seluruh aspek kepribadian seluruh manusia. Jadi pengajaran merupakan bagian dari kegiatan pendidikan. Hal ini juga ditegaskan Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pengajaran merupakan salah satu dari pendidikan.[15]






BAB III
PENUTUP

A.           Simpulan

Pengajaran adalah kegiatan pembinaan yang terkait dengan ranah kognitif dan psikomotorik. Ranah kognitif dengan tujuan agar peserta didik lebih cerdas, banyak pengetahuan, berpikir kritis, sistematis dan objektif. Untuk ranah psikomotorik dengan tujuan terampil melaksanakan sesuatu seperti membaca, menulis, menyanyi, berhitung, lari cepat, berenang, dan lain-lain. Pendidikan merupakan kegiatan yang menyangkut seluruh kepribadian manusia. Makna pengajaran ini diperkuat dengan adanya istilah instructional effect yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pengajaran adalah proses pemberian ilmu pengetahuan kepada anak didik yang berawal dari pemberian pengertian, pemahaman dan penghayatan sampai pada pengamalan kecerdasan akal pikirannya atau intelektualitasnya. Sedangkan pendidikan mengandung pengertian yang lebih luas dari pengajaran karena sasaran pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas, tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadiananak didik secara menyeluruh. Jadi tujuannya adalah mengubah perilaku dan sikap anak didik dari yang bersifat negative ke positif, dari berakhlak buruk ke akhlakul karimah.

B.            Saran-saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kiranya pembaca dapat memberikan kritik, saran bagi penulis agar kedepannya dapat lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
Kristiawan, Muhammad. Dkk. 2017. Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utama))
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press)
S, Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia)
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2001. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
Wragg, E.C. diterjemahkan oleh Anwar Jasin. 1997.  Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia)





PROFIL
Nama                           : Naili Rif’atul Aini
NIM                           : 2317031
Tempat tgl lahir           : Pekalongan, 31 Juli 1999
Kelas                           : D
Jurusan                        : PGMI


[1] Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018)
[3] Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018)
[5] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006) hlm 3
[6] Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2012) hlm 181-182
[7] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018) hlm 30-31
[8]E.C. Wragg diterjemahkan oleh Anwar Jasin, Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997) hlm 46  
[9] Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2012) hlm 13
[10]  Tatang S, Ibid, hlm 16
[11] Muhammad Kristiawan dkk, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utama), 2017) hlm 1-2
[12]Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001) hlm 191
[13] E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) hlm 42
[14]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018) hlm 33
[15] Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2012) hlm 182

Tidak ada komentar:

Posting Komentar