Laman

Kamis, 06 September 2018

TT B B4 BERPALING DARI LINGKARAN SETAN Q.S. AL-A’RAF (7: 199)


BERPALING DARI LINGKARAN SETAN
Q.S. AL-A’RAF (7: 199)
Naila Zahrotul Ula 
NIM (2117025)
Kelas B 

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN 
2018



A.    LINGKARAN SETAN ( Bodoh, Miskin, Terbelakang)
 ü  Pada masa arab sebelum datangngnya islam kata jahiiyyah (bodoh) sudah digunakan , bodoh dalam prespektif ini yaitu bodoh mengenai ketuhanan. Sebelum islam datang bangsa arab sudah mempunyai berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-peraturan hidup. Bangsa arab menganut agama yang bermacam-macam, keyakinan yang bermacam-macam atau terkenal dengan penyembahan berhala-berhala atau paganisme. Dimana mereka membuat patung lalu mereka menyembah patung tersebut dan mengelilinginya , mereka percaya bahwa menyembah berhala itu bukan menyembah kepada wujud berhala tetapi patung tersebut mereka gunakan untuk perantara menyembah tuhan. Dahulu masyarakat slam memiliki sifat yang dermawan, pemberani, setia,ramah, sederhana. Namun semua sifat itu tenggelam, dikarenakan masyarakat islam pada saat itu tidak mampu menampilkan moralitas yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi sosial-kultur yang menyelimuti kehidupan mereka, yaitu kemusrikan, kekafiran, ketidak adilan, fanatisme keukuan dan menghalalkan cara demi mencapai tujuanya. Dari sinilah bodoh dapat diartikan, bodoh bukan diartikan mereka buta huruf atau tdak mengenal pengetahuan sama sekali namun mereka tidak mengetahui hakikat dan sumber kebenaran, dan tidak mengenal tuhan yang semestinya mereka sembah[1].
Sangaltah rugi orang-orang yang tanpa pengetahuan dan karena kebodohan mereka membunuh, anak-anak mereka dan kepada mereka dan yang mengharamkann makanan (baik) yang diberikan Allah kepada mereka. Dengan memersekutukan Allah mereka sesat dan tidak memperoeh petunjuk.[2]
ü  Miskin itu artinya mereka sebenarnya mengetahui tentang hakikat tuhan namun pengetahuan mereka sangat terbatas  sedangkan  Terbelakang itu dimana mereka benar-benar tidak menegtahui dan tidak memiliki ilmu tentang pengetahuan ketuhanan, mereka tidak mau mencari tau apa arti tuhan yang sesungguhnya mereka hanya meyakini presepsi tuhan menurut yang mereka pahami.

B.     Dalil berpaling dari lingkaran setan
Dalam qur’an surat al-a’raff (7:199)


Artinya :” Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalingah dari mereka orang-orang yang bodoh”.
Ø  Penafsiran Dari Ayat Diatas :
Setelah Alah SWT. Menegaskan bahwa Dia-lah yang akan menjamin keselamatan rasul dan membelanya, dan bahwa berhala-berha dan para penyembahnya itu takan kuasa apa-apa untuk menganiaya beliau atau memberi bahaya kepada beliau, maka maka pada ayat ini Allah menerangkan cara yang sebaik-baiknya, jaan yang lurus daam menghadapi dan mempergauli manusia. Pada ayat ini terkandung prinsip-prinsip akhlak yang utama (usulul Fadail) yang merupakan landasan perundang-undangan (tasyri’) yang derajatnya teletak sudah sesudah prinsip-prinsip akidah (Usulul Aqidah) yang berlandaskan pada tauhid[3].
Ini suatu pedoman perjuangan yang diperingatkan Allah kepada Rasul-Nya. Tiga unsur yng wajib dipegang teguh dan diperhatikan di dalam menghadapi pekerjaan besar mengajak dakwah kepada umat islam.
a.       Ambilah cara memaafkan
Dari berbagai macam tafsir, satu kita pilih yaitu tafsir dari Hisyam bin Urwah bin Zubair, bahwa arti ‘afwa disini ialah memaafkan kejanggalan-kejanggaan yang terdapat dalam akhlak manusia. Tfsir seperti ini terdapat juga dari pada ummul mu’minin siti aisyah.
Tegasnya, menurut penfsiran ini, dikuilah bahwa tiap-tiap manusia itu betpapun baiknya dan shalihah orangnya, namun pada dirinya pasti terdapat kelemahan-kelemahan.  Dalam pergaulan hidup yang luas atau dalam sekumpuan manusia yang sama cita-cita dan terdapat persamaan faham, berkumpullah banyak manusia dengan masung-masing mempunyai kelebihan, tetapi masing-masing mempunyai segi-segi yang lemah yang kadang-kadang membosankan dan menyinggung perasaan.
b.      Dan suruhlah berbuat yang ma’ruf
Di dalam ayat ini ditulis ‘Urfi, yang artinya sama dengan ma’ruf yaitu pekerjaan yang diakui oleh orang banyak atau pendpat umum, bahwa pekerjaan itu adalah baik. Segala pekerjaan dan usaha yang akan mendatangkan kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Nabi Muhammad saw disuruh untuk memerintahkan kepada semua manusia, atau khususnya kepada semua orang yang  beriman, supaya beromba membuat yang ma’ruf, maka dengan demikianlah cacat dan kekurangan yang ada pada tiap-tiap orang haruslah di imbangi dengan berbuat yang ma’ruf, sehingga masyarakat islam itu baik berjiwa besar. Tidak hanya mencela-cela diantara satu sama lain,.
c.       Dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh
Maksud dari berpaling dari orang-orang yang bodoh, ialah karena ukuran yang dipakai oleh orang yang bodoh itu adalah ukuran yang singkat. Mereka akan mengemukakan asal usul yang yang hanya timbul dari pada fikiran yang singkat dan pandangan yang picik. Mereka yang memperturutkan perasaan hati, bukan pertimbangan akal. Mereka akan mengemukakan beberapa teori, yang menurut mereka mudah padahal sukar dijalankan. Orang-orang bodoh bisa diperkuda-kuda atau dipergunakan oleh pihak lawan untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bertanggung  jawab. Mereka tidak mengenal janji dan tidak mengenal apa yang dinamakan kehormatan diri. Mereka mudah menuduh orang yang setia menjadi pengkhianat dan menjunjung tinggi orang jahat, karena rang jahat itu dapat memenui nafsu mereka. Maka arti berping dari orang bodoh disini ialah agar kita berhati-hati dengan bahaya orang-orang yang bodoh, orang yang berukuran  singkat itu.
      Inilah tiga pokok ajaran yang diberikan Allah kepada Rasul saw. Di dalamm memimpin umatnya, menyatu-padukan pengikutnya, menangkis serangan dan menolak segala bala dan bencana. [4]
C.     Kebodohan ketuhanan
Kata bodoh adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan disaat orang tidak menyadari atau tidak mengetahui akan suatu hal. Kebodohan hanya akan membawa kita kepada ketidak percayaan kita akan kekuasaan Tuhan. Dan hanya orang bodoh yang akan menyalahkan tuhan untuk setiap ketidakadilan yang terjadi. Beberapa kebodohan yang akan dibahas dalam materi ini antara lain :
a.       Syirik
·         Pengertian syirik
Syirik adalah mempersekutukan Allah swt dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi rububiyah, malikiyah maupun illahiyah, secara langsung atau tidak baik nyata maupun terselubung. [5]
·         Klasifikasi syirik
Syirik dibagi menjadi dua macam yaitu,
1.      Syirik besar
Syirik besar adalah menjadikan bagi Alah sekutu yang dia berdoa kepada selain Allah namun ia memimta layaknya manusia memohon kepada Tuhanya atau melakukan bentuk ibadah kepada selain Allah namun seperti ibadah kepada Allah. Syirik besar ada yang zahirun jaliyun (tampak nyata), seperti menyembah berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, benda-benda tertentu, dan ada juga yang batinun khafiyun (tersembunyi), seperti berdoa kepada orang yang sudah meninggal, meminta pertolongan kepada selain Allah. Syirik besariniah yang dsanya tidak akan diampuni oeh Allah swt, kecuali dia bertaubat sebelum meninggal.pelakunya diharamkan masuk syurga sebagaimana firman Alah dalam Q.S an-nisa ayat 48 yang artinya “Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya, dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah maka sesungguhnya dia tellah berbuat dosa yang besar”.
Syirik besar terdiri dari tiga  jenis yaitu, syirik dalam berdo’a,dalam niat dan tujuan serta dalam ketaatan.
2.      Syirik kecil
Syirik kecil adalah semua perbuatan dan perkataan yang akan membawa seseorang kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang dikhawatirkan akan mengantarkan pelakunya kepada syirik besar. Diantara amal perbuatan yang termasuk kedaam syirik kecil adalah
§  Bersumpah dengan selain Allah.
§  Memakai Azzimat.
§  Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan dan pengobatan.
§  Perbuatan sihir.
§  Bernadzar kepada selain Allah.
§  Menyembelih binatang atau mempersembahkan kurban bukan kepada Allah swt. [6]



§  Riya
Diriwayatkan dalam suatu hadits rasulullah saw bersabda, yang artinya “ sesuatu yang paling aku khawatirkan adalah perbuatan syirik kecil ketika ditanya tentang maksudnya , beliau menjawab ; yaitu , Riya”. [7]
·         Macam-macam syirik
1.      Syirikul ilm
2.      Syirkut-tasarruf
3.      Syirkul ‘ibadah
4.      Syirkul addah
·         Akibat perbuatan negatif syirik
1.      Tidak dapat menerima kebenaran
2.      Selalu dalam keadaan bimbang dan ragu
3.      Kesenangan yang diperleh bersifat sementara
4.      Harta yang dinafkahkan akan sia-sia
5.      Menjadi musuh Allah.[8]
b.      Kafir
·         Pengertian kafir
Dalam segi bahasa kafir berarti menutupi. Sedangkan menurut istilah kafir adalah
·         Jenis-jenis kafir dan karakteristiknya
1.      Kufr al-inkar
Kufr al-inkar yaitu kekafiran dalam arti pengingkaran terhadap eksistensi Tuhan, Rasul-rasul-Nya dan seluruh ajaran yang mereka bawa.
2.      Kufr al-nifaq
Mengakui dengan lisan namun mengingkari dengan hati.
3.      Kufr al-shirk
Memersekutukan Allah dengan menjadikan sesuatu selain dari-Nya, sebagai sesembahan, objek pemujaan dan lain sebagainya.

4.      Kufr al-ni’mah
Kafir ni’mah yaitu penyalah gunaan nikmat yang diperoleh, penempatanya bukan pada tempatnya, dan penggunaanya bukan pada hal-hal yang dikehendaki dan diridhoi olh pemberi nikmat.
c.       Dzalim
·         Pengertian dzalim
Menurut ajaran islam aniaya atau yang biasa disebut dengan dzalim berasal dari bahasa arab yang artinya aniaya, pelakunya disebut dzalimun. Dzalim adalah perbuatan dosa yang harus ditinggalkan karena tindakan aniaya akan dapat merusak kehidupan kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Aniaya digolongkan termasuk tindakan yang menyesatkan dan menyengsarakan.
·         Macam-macam dzalim
Ali bin Abi Thalib r.a. membagi kedzaliman kedalam tiga macam yaitu
1.      Kedzaliman terhadap Allah (syirik).
2.      Kedzaliman terhadap diri sendiri.
3.      Kedzaliman terhadap sesama manusia.[9]
















LAMPIRAN REFERENSI
                                  
       


DAFTAR PUSTAKA
At-Tamimi, Muhammad, Syekh. 2003. Kitab Tauhid. Jakarta: Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta.
Bakar, Abu, Bahrun, dkk. 1994. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Toha Putra Semarang.
Hamka. 2005. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Handono, dkk. 2016. Meneladani Akhlak. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Ilyas, Yunahar. 2010. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Happy el Rais & Budi NH.
Rahman, Fazlur. 19996. Tema Pokok  Al-Qur’an. Bandung: Pustaka.
Rohman, Abdul, Roli, dkk. 2009. Menjaga Akidah dan Akhlak. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.













BIODATA PROFIL

Nama                           : Naila Zahrotul Ula
TTL                             : Pemalang, 29 Maret 1999
Alamat                        : Jl.Teratai No.47 Rt 03/06, Dusun Danayasa, Desa  Kaligelang
Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang
Riwayat Pendidikan   : TK Pertiwi Cibelok
                                      SDN 02 Kaligelang
                                      MTs N 01 Pemalang
                                      MAN Pemalang


[1] Luthviyah Romziana, “Pandangan Al-Qur’an Tentang Makna Jahiliyah Prespektif Semantik”, Volume 4, Nomor 1, Juni 2014
[2] Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an,  (Chicago:PUSTAKA,1979), h.186
[3] Ahmad Mustafa Al Maragi, Terjemah Tafsir Al-Marag 6i, (semarang: CV. TOHA PUTRA SEMARANG,1994), h.227
[4] Hamka , Tafsir Al Azhar, (Jakarta: PUSTAKA PANJIMAS, 2005), h.222-224
[5] Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta : LPPI, 2010), h. 70
[6] Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah Dan Akhlak, ( PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), h. 32-35
[7] Syaikh Muhammad At-Tamimi, Kitab Tauhid, (Jakarta: Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta,2003), h.32
[8] Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah Dan Akhlak, ( PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), h. 36
[9] Handon, Meneladani Akhlak, (PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2016), h.56-59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar