Laman

Minggu, 24 Februari 2019

UQ B 2a Hakikat Al-Qur’an dan Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Hakikat Al-Qur’an dan Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Arina Khavidatulia
NIM. 2318180
Kelas B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hakikat Al-Qur’an dan Sejarah Turunnya Al-Qur’an ” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Ghufron,M.S.I, selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang Hakikat Al-Qur’an dan Sejarah Turunnya Al-Qur’an. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari Allah swt dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.



Pekalongan, Februari 2019
Penulis









BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin dan mnejadi sumber ajaran islam pertama dan utama. Al-qur’an harus diimbangi dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Sehingga tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslimin tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya.
Tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga ontentiasnya . upaya itu telah mereka laksanakan sejak nabi muhammad saw masih berada di mekkah dan baru hijrah ke madinah hingga saat ini. Upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak al-qur’an diturunkan hingga saat ini mempelajari al-qur’an adalah kewajiban. Terdapat beberapa prinsip dasar untuk memahaminya, khusus dari segi hubungan al-qur’an dengan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa hakikat Al-Qur’an?
b. Bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui hakikat Al-Qur’an
b. Untuk mengetahui sejarah turunnya Al-Qur’an







BAB II
PEMBAHASAN
    HAKIKAT AL-QUR’AN DAN SEJARAH TURUNNYA AL-QUR’AN

A. Hakikat Al-Qur’an
Secara etimologi, lafazh al-qur’an merupakan bentuk mashdar dari qara’a yang bermakna tala yakni membaca. Kemudian, makna yang mashdariyah ini dijadikan nama untuk firman Allah Swt dengan mengubahnya menjadi nama maf’ul, yakni maqru’un artinya dibaca. Lafazh al-qur’an juga bermakna al-qira’ah, yang berarti bacaan. Adapun secara terminologi, al-qur’an ialah firman Allah Swt yang mu’jiz (dapat melemahkan orang-orang yang menentangnya), diturunkan kepada Rasulullah Saw, tertulis dalam mushaf disampaikan secara mutawatir, dan membacanya dinilai ibadah.












B. Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Turunnya Al-Qur’an berlangsung dalam tiga proses atau tahapan
1. Tahap pertama
Diturunkan dari Lauh Mahfuzh menurut cara dan waktu yang mengetahuinya hanya Allah dan siapa yang diperlihatkan akan hal-hal gaib. Al-Qur’an ditutunkan sekaligus dan tidak terbagi-bagi. Yang demikian terlihat dari lafalnya dan dalil Al-Qur’an dari firmannya seperti yang tertera dalam surat Al-Buruj ayat 21-22 yang artinya “Malahan , ia adalah Al-Qur’an yang mulia di Lauh Mahfuzh”

2. Tahap kedua
Dari lauhul mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Berdasarkan hasil bacaan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibaca, maka dapatlah diambil kesimpulan, bahwa ia diturunkan dalam satu malam ke langit dunia. Ia di sifatkan oleh Al-Qur’an dengan Lailati Mubaarakatin (malam yang diberkahi Allah). Malam itu kadang-kadang dinamakan Malam Qadar. Kejadian itu pada bulan ramadhan dan diturunkan sekaligus. Diantara ayat-ayat itu adalah (QS.Al-Qadar : 11, QS. Addukhan : 2, QS. Al-Baqarah : 185)

3. Tahap ketiga
Al-Qur’an diturunkan dari Baitul ‘Izzah (langit dunia) ke bumi ke hati para Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Rasul SAW. Ini ialah tahap terakhir yang bercahaya padanya kemanusiaan, secara keseluruhan, bagi semua manusia di bumi. Ia dibawa oleh jibril. Ia dinamakan Al Amiin atau percaya ke dalam hati Rasul SAW berangsur-angsur dalam masa dua puluh tiga tahun, sesuai dengan kebutuhan dan situasi.






  BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bukti sejarah turunnya Al-Qur’an dapat ditarik kesimpulan, bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an secara tidak langsung dengan keseluruhannya melainkan dengan cara yang berangsur-angsur. Hal ini untuk memudahkan kapada Nabi Muhammad Saw untuk menghafalnya dan mendiktenya kepada para penulis wahyu.
Sedangkan al-qur’an itu sendiri mempunyai arti bacaan, dimulai dengan surat fatihah dan diakhiri dengan an-nas, merupakan ibadah bagi yang membacanya dan kafir bagi yang mengingkarinya. Al-qur’an juga sangat berfungsi bagi kehidupan manusia adalah sebagai petunjuk bagi manusia, sumber pokok ajaran islam, pemberi peringatan bagi manusia.

B. Saran
Demikianlah makalah saya buat. Saya  sadar makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca saya harapakan. Guna kesempurnaan makalah saya selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
















Daftar pustaka

Thanthawi Muhammad Sayyid,2013. ulumul quran,jogjakarta:IRCiSoD

Masyhur Kahar,1992. pokok-pokok ulumul quran,Jakarta:PT RINEKA CIPTA


























Biodata pemakalah dan referensi buku









                                                                                                                                                                                                              

Nama   : Arina Khavidatulia
TTL     : Pekalongan, 17 juli 2000
Prodi    : PGMI
Alamat : Karangsari Karanganyar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar