Laman

Minggu, 17 Februari 2019

UQ C 4 PERKEMBANGAN ULUMUL QUR'AN


PERKEMBANGAN ULUMUL QUR'AN

 Rizqiyatun Nasyiah
NIM. 2318003
Kelas C 


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perkembangan Ulumul Qur’an” sesuai rencana, yang kami susun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Ulumul Qur’an. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi muhammad SAW, para sahabat, serta orang-orang yang mau mengikuti sunah-sunahnya,amin.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I, selaku dosen mata kuliah Ulumul Quran atas tugas yang di berikan sehingga menambah wawasan tentang Perkembangan Ulumul Quran. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari Allah SWT dengan pahala yang terlibat ganda, amiin.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalh ini menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Aamiin yaa robbal ‘alamin.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Secara bahasa Ulumul Quran merupakam ilmu ilmu al Quran, kalam Allah yang sekaligus nerupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab yang sampai kepada umat manusia dengan cara al-tawaur.
Sesuai dengan sejarah perkembangan Ulumul Quran berkembang dari abad I sampai abad ke XVII. Pada abad I dan II Ilmu Ilmu AL Quran terjadi pada masa Nabi, masa pemerintahan Abu Bakar dan masa Umar. Hingga pada abad ke X  Imam Suyuti wafat, perkembangan ilmu al-Quran seola-olah telah mencapai puncaknya dan berhenti bersama dengan berhentinya kegiatan ulama dalam mengembangkan al-Quran. Setelah memasuki abad ke XIV H perhatian para ulum Quran untuk menyusun kitab kitab yang membahas al Quran., bangkit kembali setelah agak lama berhenti.
B.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui tentang Perkembagan  Ulum Quran
2.      Untuk mengetahui tokoh tokoh menyusun Ilmu Ilmu Al Quran
3.      Untuk menambang Ilmu Pegetahuan dan menambah wawasan.


BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ULUMUL QURAN
A.    Ilmu Ilmu Al Quran pada Abad I dan II H
Pada masa Nabi, masa pemerintahan Abu Bakar dan masa Umar, ilmu ilmu al-Quran belum dibukukan karena dari suku Quraisy maupun suku suku lainnya mampu memahami al-Quran dengan baik, di samping itu bahasa al-Quran adalah bahasa mereka sendiri. Ilmu ilmu al-Quran dimasa Rasulullah dan kedua sahabatnya dipelihara dalam bentuk periwayatan, berjalan denga musyafahah yakni dari mulut ke mulut.
Pada masa Ustman ketika bangsa Arab mengadakan kontrak dengan bangsa non arab, mulai terdapat perselisihan dikalangan umat islam, terutama pada pembacaan al-Quran. Lalu khalifah Ustman memnyeragamkan penulisan al-Quran untuk menjaga persatuan umat islam  khalifah Ustman pun memerintahkan kepada sahabat dan umat islam untuk berpegang kepada Mushaf al-Quran yang diseragamkan, lalu mushaf tersebut digandakan dan disebarkan dan satu mushaf disimpan sebagai mushaf al-Imam. Tidakan Ustman merupakan peletakan batu pertama berkembang dan tumbuhnya ilmu yang dinamakan Ilmu Rasmil Quran atau Ilmu Rasmil Ustmany.
Pada masa pemerintahan Ali umat Islam non Arab semakin banyak yang memunculkan masalah karena dari mereka tidak menguasai bahasa arab dan banyak terjadi dari mereka kesalahan membaca al-Quran karena dari mereka tidak mengeerti soal I’rab, seangkan pada waktu itu al-Quran belum mempunyai tanda tanda syakal ( harakat, titik dan tanda tanda yang lain) yang memudahkan membaca bagi yang membacanya. Khalifah Ai meerintahkan kepada ‘Abul Ashwad untuk menyusun kaidah kaidah bahasa arab , tindakan tersebut dipandang sebagai perintis bagi lahirna Ilmu Nahwu dan Ilmu I’rabil Quran.
Adapun tokoh tokoh perintis bagi lahirnya al-Quran ialah 
a.       Dari kalangan Sahabat: Khalifah yang empat, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Kaab, Abu Musa al-Asy’ary, dan Abdullah bin ubair.
b.      Dari kalangan tabi’in: Mujahid,, ‘Atha bin Abi Rabah, Ikrimah, Maula Ibnu Abbas, Qatadah, al-Hasan al-Bashri, Said bin Zuber, Zaid bin Aslam.
c.       Dari kalangan Tabi’i al-tabi’in: Malik bin Annas
Para ulama memeberikan prioritas menyusun tafsir, diantara ulama abad II H yang menyusun tafsir ialah:
1.      Syu’bah bin al-Hajjaj (wafat tahu 160 H)
2.      Sufyan bin ‘Uniyah (wafat tahun 198 H)
3.      Waki’ bin al-Jonah (wafat tahun 197 H)
Tafsir meeka umumnya berisikan aqwal al-shabah dan pendapat-pendapat dari kalangan tabiin,
B.     Ilmu ilmu Al Quran pada Abad III dan IV H
Pada abad ke III selain kitab kitab tafsir dan ilmu tafsir para ulama juga mulai menyusun ilmu al-Quran misalnya,
a.       Ali bin Al Madani (wafat 234) menyusun kitab ‘Ilm Asbab al Nuzul
b.      Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (wafat 224) menyusun kitab Ilm al-Nasikh wa al-Mansukh, Ilm al-Qiraat dan Ilm Fadhail al-Quran.
c.       Muhammad bin Ayyub al-Dhirris (wafat 294) menyusun kitab dalam ilmu al-makky wal al-madany.
d.      Muhammad bin Khalaf ibn AlMarzuban (wafat 309 H) menyusun kitab al-Hawi Fi Ulum al-Quran (27 juz).
Pada abad IV H mulai disusun  ilmu gharib al-Quran dan beberapa kitab ulum al-Quran antara lain yaitu:
a.       Abu Bakar As-Sijistany (wafat 330 H) menyusun ilmu gharib al-Quran.
b.      Abu Bakar Muhammad bin Al-Qasim al-Anbary (wafat 328 H) menyususun kitab ‘Ajaib ‘Ulum al-Quran.
c.       Abu Hasan Al-Asy’ary (wafat 324 H) menyusun kitab bernama al-Mukhtazan fi Ulum al-Quran.
d.      Abu Muhammad al-Qashshab Muhammad bin Ali Al Kurakly (wafat 360 H) menyusun kitab bernama:  Nuqath al-Quran al Dalatu ‘ala al-bayan  fi Anwa’ al-Ulum Wa al-Ahkam al-Munbiati’an ikhtilafi al-Anam.
e.       Muhammad bin Ali al-Adwafy (wafat 388 H) menyusun kitabnya bernama al-Istiqhna ‘ fi Ulum al-Quran (20 jilid).
C.     Ilmu Ilmu al-Quran pada abad V dan VI
Pada abad ke V H  mulai disusun Ilmu I’rab al-Quran dalam suatu kitab.
Berikut nama nama ulama yang sangat berjasa dalam pengembangan ulum al-Quran pada abad ke V:
a.       Ali Ibrahim bin Said a-Khufy (wafat 430 H). selain mempelopori Ilmu I’rab beliau juga menyusun kitab al-Burhan fi Ulum al-Quran, sebanyak 30 jilid.
b.      Abu Amr al-Dany (wafat 444) menyusun kitab yang kitab yang berjudul al-Taisir fi al-Qiraat al-Sab’ dan kitab al-Muhkamfi al-Nuqath.
Pada abad VI H, banyak ulama yang menyusun ilmu Mubhamat al-Quran:
a.       Abul Qasim Abdurrahman al-Suhaily atau dikenal dengan al-Shualy (wafat 581 H) menyusun kitab tentang Mubhamat al Quran.
b.      Ibn al-Jauzi (wafat 597 H) menyusun kitab yang berjudul Funun al-Afnan fi Ajaib al Quran dan kitab al-Mujtaba fi’ ulum tata’alalaqu bi al-Quran.

D.    Ilmu Ilmu al-Quran pada abad ke VII dan VIII H
Pada abad VII H dimana mulai tersusunnya ilmu Majaz al-Quran dan ilmu Qiraat al Quran di anataranya adalah
a.       Allamuddin al-Sakhawy (wafat 643 H) menyusun ilmu Qraat  dalam kitabnya yang berjudul Jamal al Qurra’ wa Kam-l al-iqra’
b.      Abu Syamah (wafat 655 H) menyusun kitab al-Mursyid al-Wajiz fi ma Yata’allaqu bi al-Quran.
c.       Ibnu Abd al-Salam terkenal dengan nama al-Izz (wafat 660 H) mempelopori penulisan ilmu Majaz al-Quran dalam suatu kitab.
Pada abad ke VIII H, pada abad ini penulisan kitab tentang ‘ulum al-Quran masih berjalan terus:
a.       Ibnu Abil Ishba’ menyusun ilmu Badai’ al-Quran
b.      Ibnu al-Qayyim (wafat 752 H) menyusun ilmu Aqsam al-Quran
c.       Najmuddin al-Thufy (wafat 716 M) menyusun Ilmu Hujaj al-Quran
d.      Abu al-Hasan al-Mawardy, menyusun ilmu Amtsal al-Quran
e.       Badr al-Din al-Zarkasyi (wafat 794 H) menyusun kitabal-Burhan fi ‘Ulum al-Quran (4 jilid), diterbitkan oleh Muhammad Abul Fadl Ibrahim.
E.     Ilmu Ilmu al-Quran pada abad IX dan X
Pada abad ke XI dan X dapat dikatakan masa puncak kesempurnaan perkembangan Ulum al-Quran. Diantaranya ulama yang menyusun ialah:
a.       Jalal al-Din al-Bulqiny (wafat 824 H) menyusun kitab Mawaqi’ al-‘Ulum min Mawaqi al-Nujum.
b.      Muhammad bin Sulaiman al-Kafiyajy (wafat 879 H) menyusun kitab al-Taisir fi Quwa’id al-Tafsir.
c.       Jalal al-Din al-Suyuti (wafat 911 H) menyusun kitab al-Tahbir fi Ulum al-Tafsir.
Setelah Imam Suyuti wafat, perkembangan ilmu al-Quran seola-olah telah mencapai puncaknya dan berhenti bersama dengan berhentinya kegiatan ulama dalam mengembangkan al-Quran.
F.      Ilmu Ilmu al-Quran pada abad XIV H
Pada abad ini para ulama bangkit kembali setelah agak lama berhenti membahas al-Quran. Ulama pada abad ini misalnya:
a.       Syaikh Thahir al-Jazairy menyusun kitab al-Tibyan fi Ulum al-Quran.
b.      Jamaluddin al-Qasimi  menyusun kitab Mahasin al-Ta’wil.
c.       Muhammad ‘Abd al-Azhim al-Zarqany menyusun kitab Manahil al-Irfan fi ‘Ulum al-Quran.
d.      Muhammad Ali Salamh dengan menysuun Manhaj al-Furqan fi ‘Ulum al-Quran.
e.       Thanthawi Juhary, yang mengarang kitab Al-Jawahir fi Tafsir al-Quran
f.       Muhammad Shadiq Ar-Rafi’i menyusun kitab I’jaz al-Quran.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Perkembangan Al Quran berkembang dari Abad I sampai abad XIV H. Ilmu Ilmu Al Quran pada Abad I dan II H. Ulumul Quran pada Abad  I dan II H yaitu berlangsung pada masa Nabi, masa pemerintahan Abu Bakar dan masa Umar, ilmu ilmu al-Quran belum dibukukan karena dari suku Quraisy maupun suku suku lainnya mampu memahami al-Quran dengan baik, di samping itu bahasa al-Quran adalah bahasa mereka sendiri, serta terdapat pula tokoh tokoh perintis al Quran yaitu dari kalngan Sahabat, Tabiin serta kalangan tabi’ al tabiin. Pada masa III H telah disusunnya kitab ‘Ilm Asbab al Nuzul, kitab Ilm al-Nasikh wa al-Mansukh, Ilm al-Qiraat dan Ilm Fadhail al-Quran, kitab dalam ilmu al-makky wal al-madany. menyusun kitab al-Hawi Fi Ulum al-Quran (27 juz).  Dan menyusun ilmu ilmu gharib al-Quran dan kitab kitab ulum Quran pada Abad ke IV. Pada abad ke V H  mulai disusun Ilmu I’rab al-Quran dalam suatu kitab.Pada abad VI H, banyak ulama yang menyusun ilmu Mubhamat al-Quran. Pada abad VII H dimana mulai tersusunnya ilmu Majaz al-Quran dan ilmu Qiraat al Quran di anataranya adalah Kitab Jamal al Qurra’ wa Kam-l al-iqra’, kitab al-Mursyid al-Wajiz fi ma Yata’allaqu bi al-Quran., dan ilmu Majaz al-Quran.. Hingga pada abad ke X  Imam Suyuti wafat, perkembangan ilmu al-Quran seola-olah telah mencapai puncaknya dan berhenti bersama dengan berhentinya kegiatan ulama dalam mengembangkan al-Quran. Setelah memasuki abad ke XIV H perhatian para ulum Quran untuk menyusun kitab kitab yang membahas al Quran., bangkit kembali setelah agak lama berhenti


REFERENSI


Mohammad Nor Ichwan.2008.Studi Ilmu- Ilmu Al Quran.Semarang:RaSAIL Media Group.


PROFIL

.Nama Rizqiyatun Nasyiah, (2318003). Lahir  Cilacap 28 September 2000. Pendidikan dimulai dari SD N Bulaksari 05, dilanjutkan SMP N 1 Bantarsari dan sekolah menengah atasnya diteruskan di SMA N 1 Bantarsari. Dan sekarang sedang menjalankan kuliahan di IAIN Pekalongan dengan jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar