Laman

Sabtu, 02 Maret 2019

UQ C 3a HAKIKAT RASM AL-MUSHAF

HAKIKAT RASM AL-MUSHAF
FILA IKLIMATUS SHOLEKHA
NIM. 2318001
Kelas C 

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Rasm al-Mushaf”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Para sahabatnya dan orang-orang yang mau mengikuti sunnahnya.
Ucapan Terima kasih saya tujukan kepada Bpk. Muhammad Hufron,M.S.I. selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang “Hakikat Rasm al-Mushaf”.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini.Akhirnya semoga makalah ini menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.



Pekalongan, 22 Februari 2019


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah .... ................................................................1
B. RumusanMasalah .... ........................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................1

BAB II      PEMBAHASAN
A. Pengertian Rasm Al-Qur’an......................................................2
B. Hukum penulisan  Al-Qur’an dengan
       Rasm Utsman.............................................................................3
C. Kaidah-kaidah penulisan Rasm Utsmani...............................3
D. Percetakan Al-Qur’an................................................................5

BAB III    PENUTUP
A. Simpulan .... ....................................................................................6
B. Saran ... ............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
PROFIL PENULIS..............................................................................................11




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rasm Al-Mushaf merupakan salah satu bagian disiplin ilmu Al-Qur’an yang mana di dalamnya mempelajari tentang penulisan Mushaf Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk-bentuk huruf  yang di gunakan.  Rasimul Qur’an dikenal juga dengan nama rasm Utsmani..
Tulisan Al-Qur’an Utsmani adalah tulisan yang dinisbatkankepada sayyidina utsman ra. Istilah ini muncul setelah penyalinan Al-Qur’anyang dilakukan oleh team yang di bentuk utsman pada tahun 25H. Oleh para Ulama cara penulisan ini biasanya di istilahkan dengan “Rasmul Utsmani”. Yang kemudian di nisbatkan kepada Amirul Mukminin Utsman ra.
.
B. Rumusan  Masalah
A. Apa pengertian Rasm Al-Mushaf ?
     B. Apa hukum penulisan  Al-Qur’an dengan Rasm Utsmani ?
C. Bagaimana kaidah-kaidah penulisan Rasm Utsmani ?
D. Pencetakan Al-Qur’an ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Hakikat Rasm Al-Mushaf  ?
2. Untuk mengetahui hukum penulisan Al-Qur’an ?
3. Untuk mengetahui kaidah-kaidah penulisan Rasm Utsmani ?
4. Untuk mengetahui cara pencetakan Al-Qur’an ?




BAB II
PEMBAHASAN

HAKIKAT AL-MUSHAF
A. Pengertian Rasm al-Mushhaf
Rasm berasal dari kata rasama, yarsamu, rasma, yang berarti menggambar atau melukis. Kata rasm ini juga di artikan sebagai sesuatu yang resmi menurut aturan. Jadi rasm berarti tulisan atau penulisan yang mempunyai metode tertentu. Adapun yang dimaksud rasm adalah pola penulisan Al-Qur’an yang digunakan usman bin affan dan sahabat-sahabatnya dalam menulis dan membukukan Al-Qur’an. Para Ulama menyebut cara penulisanya ini sebagai rasm al-mushaf . karena cara penulisanya ini disetujui oleh Utsman sehingga sering pula dibangsakan Utsman sehingga mereka sebut rasm Utsman atau rasm al-Utsmani.
Jadi, Ilmu rasm al-Mushaf yaitu ilmu yang mempelajari tentang penulisan mushaf Al-Quran yang di lakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk-bentuk huruf yang digunakanya.
Ketentuan atau pola yang digunakan oleh Usman ibn  Affan bersama sahabat-sahabat lainya dalam penulisan al-Quran,berkaitan dengan susunan huruf-hurufnya, yang terdapat dalam mushaf-mushaf yang dikirim ke berbagai daerah dan kota, serta mushaf al-Imam yang berada di tangan Usman ibn Affan sendiri.
    Pada dasarnya, dalam penulisan bahasa Arab apa yang tertulis Harus sesuai dengan apa yang di ucapkan, tanpa ada penambahan dan pengurangan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh pakar dalam bidang ini. Akan tetapi pola penulisan al-Quran dalam mushaf Usmani terdapat penyimpangan dari pola penulisan bahasa Arab secara konvensional.
B. Hukum Penulisan Al-Qur’an dengan Rasm Utsmani
 Dalam penulisan Al-Qur’an tidak terdapat nash yang jelas mewajibkan penulisan Al-Qur’an dengan rasm Utsmani. Oleh karena itu dibolehkan menulisnya dengan tulisan yang dikenal di kalangan umat Islam untuk memudahkan membaca. Adapun Ulama yang mengharuskan penulisan rasm Utsmani di antaranya Imam Malik dan Imam Hanbali.
C. Kaidah Penulisan Rasm Utsmani
1. Para Ulama meringkas kaidah-kaidah dalam penulisan  rasm Utsmani menjadi  6 kaidah yaitu al-hadzf, al-ziyadah, al-hamzah, badal, wasl dan fashl, kata yang dapat di baca dua bunyi. Al-Hadzf 
Al-Hadzf  berarti membuang, menghilangkan, atau meniadakaan huruf.
a. Meniadakan Huruf Alif: يِاَ يُهَا
b. Meniadakan Huruf Ya’ (ي)
Huruf ya’ dibuang dari setiap manqush munawwan baik berharakat rafa’ maupun jar. Misalnya: الأمين
c. Meniadakan Huruf wawu
Huruf wawu apabila terletak bergandengan. Misal: لَايَسْتَونَ  
d. Meniadakan huruf lam
Huruf lam dihilangkan apabila dalam keadaan idgham. Misal: الَّيلِ مِنَ.

Di luar penghilangan empat huruf diatas, ada penghilangan huruf yang tidak masuk kaidah.
2. Al-Ziyadah (Penambahan)
a. Menambah huruf alif setelah wawu yang mempunyai hukum jama’.
Contoh: اُولُوالْاَلْبَابِ
b. Menambah huruf alif setelah hamzah marsumah wawu (hamzah yang terletak diatas tulisan wawu).
Contoh: تَفْتَؤُا تَااللهِ
3. Al-Hamzah 
a. Hamzah berharakat sukun, maka ditulis dengan huruf berharakat yang sebelumnya. Misalnya    إئذِن  kecuali pada beberapa kata yang dieksepsikan.
b. Hamzah yang berharakat, سأصرف,   jika ia berada diawal kata dan bersambungan dengannya (dengan hamzah) huruf tambahan, mutlak harus ditulis dengan alif, dalam berharakat fathah atau kasrah.
c. Hamzah terletak di tengah, maka ditulis sesuai huruf harakatnya. Kalau fathah dengan alif, kasrah dengan ya’, dan dhammah dengan wawu. Misal: تقرؤه، سئل، سأل
Akan tetapi, apabila huruf yang sebelum hamzah itu sukun, maka tidak ada tambahan.
4. Al-Badal (Penggantian)
a. Huruf alif ditulis dengan wawu sebagai penghormatan pada kata dan  serta  kecuali yang dieksepsikan.
Misal: لحَيوةَ، الزكَوة، الصلَوة
b. Huruf alif ditulis dengan ya’ pada kata-kata.
Misal: يأَسَفَى
5. Al-Fash wa Al-Washl (Penyambung dan Pemisah)
Washl berarti menyambung, disini washl dimaksutkan metode penyambungkan kata yang mengakibatkan hilang atau dibuangnya huruf tertentu seperti antara lain:
a. Bila an dengan harakat fatha pada hamzanya disusun dengan la, maka penulisannya bersambung dengan menghilangkan huruf nun, tidak ditulis.
b. Min yang disusun dengan man ditulis bersambung dengan menghilangkan  huruf nun sehingga menjadi mimman, bukan min man.
D. Pencetakan alqur’an
Mushaf mushaf ditulis dengan tangan.al qur’an cetakan pertama kali muncul di bunduqiyah tahun 1530 M,namun begitu lahir penguasa gereja mengeluarkan perintah memusnahkan kitab suci alqur’an ,barulah lahir selanjutnya cetakan ke2 atas usaha seorang jerman bernama hinkelman pada tahun 1694 m di hambung,disusul kemudian oleh marracci yang menerbitkaj al qur’an pada tahun 1698 di padoue,sayangnya tak satu pun dari cetakan pertama kedua dan ketiga itu yang tersisa di dunia islam,dan perintis pula penerbit al qur’an pertama dikalangan bukan muslim.
Penerbit al qur’an dengan label islam baru diulai pada tahum 1787,yang menerbitkan adalah maulaya utsman dan mushaf di cetak itu lahir di lehingrad,uni soviet.diarab raja fuad membentuk panitia khusus penerbitan al qur’an di perempatan pertama abad ke-20 panitia yang diketuai oleh syekh al-azhar pada tahun 1342H berhasil mencetakan al qur’an yang bagus.










BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
         Rasm Qur’an atau rasmul utsmani adalah tata cara menuliskan Al-Qur’an yang ditetapkan pada masa khalifah Utsman bin affan dengan kaidah-kaidah tertentu. Hubungan antara rasmul qur’an qiraah sangat erat sekali karena semaki lengkap petunjuk yang dapat ditangkap semakin sedikit pula kesulitan untuk mengungkap pengertian-pengertian yang terkandung didalam Al-qur’an. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa keberadaan mushaf Utsmani yang tidak berharakat dan bertitik ternyata masih membuka peluang untuk membacanya dengan berbagai qiraat. Hal ini dibuktikan dengan masih terdapatnya keragaman cara membaca Al-Qur’an. Orang awam tidak dapat membaca Al-qur’an menurut rasm dahulu. Maka wajiblah ditulis menurut perkembangan masyarakat. Akan tetapi  Rasm Utsmani jangan dihilangkan; karena jika kita menghilangkannya berarti mencoba mencemarkan rumus keagamaan yang telah disepakati dan yang telah memelihara umat dari persengketaan.

B. Saran         
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan, dengan makalah ini penulis banyak berharap kepada para pembaca dapat memberikan kritik saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aminn


DAFTAR PUSTAKA

AF, Hasanuddin.  1995.  Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya Terhadap Instinbath Hukum dalam Al-Qur’an.  Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Teungku.  2009.  Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.  Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Ghufron, Muhammad, Rahmawati.  2013.  Ulumul Qur’an Praktis dan Mudah.  Yogyakarta: Teras
Syadali  Ahmad, Ahmad Rofi’i.  1997.  Ulumul Qur’an II.  Bandung:
CV. Pustaka Setia.

REFERENSI

 Acep, Hermawan.  2011.  Ulumul Qur’an.  Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Teungku.  2009.  Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.  Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

AF, Hasanuddin.  1995.  Perbedaan Qira’at dan Pengaruhnya Terhadap Instinbath Hukum dalam Al-Qur’an.  Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


Ghufron, Muhammad, Rahmawati.  2013.  Ulumul Qur’an Praktis dan Mudah.  Yogyakarta: Teras



Syadali  Ahmad, Ahmad Rofi’i.  1997.  Ulumul Qur’an II.  Bandung:

PROFIL PENULIS



Nama: Fila Iklimatus Sholekha
TTL: Pekalongan, 28 Maret 2000
Alamat: Duwet Gang. 16, Kecamatan Pekalongan Selatan
Riwayat Pendidikan: 1. SD Negeri Duwet Pekalongan
2. SMP Negeri 16 Pekalongan
3. MAN 1 Pekalongan
4. Dan sekarang masih menjalankan Kuliah di salah satu Perguruan Tinggi IAIN  Pekalongan di Fakultas FTIK jurusan PGMI.
Hobi: Memasak dan Berenang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar