Laman

Jumat, 22 Maret 2019

UQ E 6C METODE TAFSIR/TA’WIL AL-QUR’AN

METODE TAFSIR/TA’WIL AL-QUR’AN
Arafatul ‘Ainun Nicka
NIM. 318114
Kelas E 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH  IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode tafsir/ta’wil Al-Qur’an ” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Hufron M Si selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang Pandangan menurut beberapa Aliran-aliran Kalam tentang Metode Tafsir/Ta’wil Al-Qur’an.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.


Pekalongan, Maret 2019
Penulis












DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii 
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan   2

BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Metode Tafsir/Ta'wil 2
B.  Macam-macam Metode Penafsiran Al-Qur’an  2

BAB III PENUTUP 7
A. Simpulan 7
B. Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8



















BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan  kitab yang diturunkan Allah kepada manusia sebagai petunjuk. Upaya manusia dalam menafsirkan Al-Qur’an untuk memahami dan menerangkan maksud dan kandungan ayat-ayat suci mengalami perkembangan  yang cukup berfariasi. Hal ini mendorong kami untuk menyusun makalah yang bertemakan macam metode penafsiran/ta’wil Al-Qur’an yang digunakan para mufassir penyusunan makalah ini lebih menekankan kepada pembahasan macam-macam metode penafsiran dengan bahasa yang mudah dipahami.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa Pengertian dari tafsir/ta’wil Al-Qur’an?
2. Apa saja macam-macam metode penfsiran AlQur’an?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari macam-macam metode tafsir ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahi pengertian metode penafsiran Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui macam-macam metode penafsiran Al-Qur’an.
3. Untuk mengetatahui kelebihan dan kekurangan dari macam-macam metode penafsiran Al-Qur’an.





Bab II
Pembahasan

A. Pengertian Metode Tafsir/Ta’wil
Seperti dinyatakan para ilmuwan, metode adalah suatu cara atau jalan dalam kaitan ini cara ilmiah untuk dapat memahami atau mawas objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode, yang dalam istilah Arab lazim dikenal dengan sebutan al-thariqoh, jelas memiliki peranan penting dalam menggali ilmu pengetahuan termasuk ilmu tafsir.
Secara bahasa, kata “metode” sendiri berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang artinya cara atau jalan. Dalam kaitan ini, study tafsir Al-Qur’an tidak lepas dari metode, yakni  suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksudkan Allah dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

B. Macam-macam Metode Penafsiran Al-qur’an
Ada beberapa metode penafsiran Al-Qur’an yang umum digunakan para ulama tafsir. Penafsiran yang lazim digunakan mereka ada yang bersifat meluas/melebar dan secara global, tetapi ada juga yang menafsirkanya dengan cara melakukan studi perbandingan (komparasi). Berdasarkan metode penafsiran di atas, sebagian ahli tafsir diantaranya Abd al-Hayy al-Farmawi, menyebutkan empat macam metose (manhaj minhaj) Penafsiran Al-Qur’an yaitu: al-Manhaj al-tahlil, al-manhaj al-ijmali, al-manhaj al-muqaran, al-manhaj al-maudhu’i.
1. Tafsir al-Tahlili (Deskriptif-Analitis)
Secara harfiyah, al-tahlili berarti menjadi lepas atau terurai. Yang dimaksud dengan al-tafsir al-tahlili ialah metode penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara mendeskripsikan uraian-urain makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan mengikuti tertib susunan/urut-urutan surat-suurat dan ayat-ayat Al-Qur’an itu sendiri dengan sedikit banyak dilakukan analisis di dalamnya.
Metode tafsir tahlili yang juga bisa disebut dengan metode tajzi’I tampak merupakan metode tafsir yang paling tua usianya.

Diantara beberapa contoh kitab tafsir yang menggunakan metode tahlili Ialah :
a. Jami’ al-Bayan ‘an Takwil Ayi Al-Qur’an
b. Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim
c. Tafsir al-Samarqandi
d. Al-Durr al-Mantsur fi al-tafsir bi al-ma’tsur
e. Adhwa’ al-Bayan fi Idhah Al-Qur’an
Tafsir tahlili juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Tafsir ini memiliki kelebihan yang terletak pada keluasan dan keutuhanya dalam memahami Al-Qur’an. Diantara kelemahan tafsir al-tahlili ialah kajianya tidak mendalam, tidak detail dan yidak tuntas dalam menyelesaikan topik-topik yang dibicarakan.

2. Tafsir  al-Ijmali (Tafsir Global)
Secara lughawi, kata al-Ijmali berarti ringkasan, ikhtisar, global, dan penjumlahan. Dengan demikian maka yang dimaksud dengan tafsir al-Ijmali adalah penafsiran Al-Qur’an  yang dilakukan dengan cara mengemukakan isi kandungan Al-Qur’an melalui pembahasan yang bersifat umum (global), tanpa uraian apalagi pembahasan yang panjang dan luas, juga tidak dilakukan secara rinci.
Pembahasannya hanya meliputi beberapa aspek dalam bahasa yang singkat semisal al-Tafsir al-Farid li Al-Qur’an al-Madjid yang hanya mengedepankan arti kata-kata (al-Mufrodat), sabab nuzul (latar belakang penurunan ayat) dan penjelasan singkat (al-Ma’na) yang sistematikanya sering diubah-ubah. Maksudnya, adakalanya mengedepankan mufrodat kemudian sabab an-Nuzul dan al-Ma’na, tetapi sering pula mndahulukan al-Ma’na dan sabab al-Nuzul.
Ada beberapa contoh kitab tafsir yang mrnggunakan metode penafsiran global (al-Manhaj al-Ijmali), diantaranya:
a. Al-Tafsir al-Farid Li Al-Qur’an al-Majid
b. Marah LAbid Tafsir al-Nawawi/al-Tafsir al-Munir li Ma’alim al-Tanzil
c. Kitab al-Tashil li ‘U;um al-Tanzil
d. Al-Tafsir al-Wadhidh
e. Fath Al-BAyan fi Maqashid Al-Qur’an
Kitab ini,oleh Abd Muhyi Ali Mahfuzh dinyatakan sebagai salah satu kitab yang pantas dijuluki sebagai salah satu mutiara yang jarang bandinganya karena isinya terlepas dari kisah-kisah israilliyat, perdebatan madzhab fikih, dan perbantahan kalam (teologi). Pengarangnya berkonsentrasi kepada seluruh ayat dengan menerangkan makna-maknanya dalam ungkapan yang mudah dipahami.
Menafsirkan Al-Qur’an dengan metode ijmali (global) tampak sederhana, mudah, praktis,dan cepat. Juga kelebihanya ialah pesan-pesa itu mudah ditangkap. Adapun kelemahan dari tafsir ini ialah terletak pada simplistisnya yang mengakibatkan jenis tafsir ini terlalu dangkal, berwawasan sempit dan parsial (tidak komprehensif).



3. Tafsir al-Muqaran (Tafsir Perbandingan)
Al-Tafsir al-Muqaran ialah tafsir yang dilakukan dengan cara membandingkan-bandingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki redaksi berbeda padahal isi kandunganya sama, atau antara ayat-ayat yang memiliki redaksi yang mirip padahal isi kandunganya berlainan.
Al-Tafsir al-Muqaran juga bisa dilakukan dengan cara membanding-bandingkan antara aliran tafsirdan antara mufasir yang satu dengan mufasir yang lain; maupun prbandingan itu didasarkan pada perbedaan metode dan lain sebagainya.
Ciri utama metode ini adalah “perbandingan(komparatif). Disinilah letak perbedaan paling prinsipil antara metode ini dengan yang lainya. Hal ini disebabkan karena yang dijadikan bahan dalam memperbandingkan ayat dengan ayat atau dengan hadits, perbandingan dengan pendapat para ulama.
Agak berbeda dengan metode-metode tafsir lainya yang memiliki banyak contoh,kitab tafsir yang secara spesifik menggunakan Tafsir al-Muqaran relatif langka. Diantara contoh kitab tafsir Al-Muqaran ialah:
1.) Durat al-Tanzil wa Qurrat al-Takwil
2.) Al-Burhanji Tajwih Mutasyabih Al-Qur’an
Tafsir Al Muqaran memiliki beerapa kelebihan. Diantaranya lebih bersifat objektif, kritis, dan berwawasan luas. Sedangkan kelemahanya antara lain terletak pada kenyataan bahwa metode ini tidak bisa digunakan untuk menafsirkan semua ayat Al-Qur’an seperti halnya pada tafsir tahlili dan ijmali.


4. Tafsir al-Maudhu’i (Tematik)
Tafsir al-Maudhu’i ialah tafsir yang membahas tentang masalah-masalah Al-Qur’an Karim yang (memiliki) kesatuan makna atau tujuan dengan cara menghimpun ayat-ayatnya yang juga bisa disebut dengan metode tauhidi(kesatuan) untuk kemudian melakukan penalaran (analisis) terhadap isi kandunganya menurut cara-cara tertentu dan berdasarkan syarat-syarat tertentu untuk menjelaskan makna-maknanya dan mengeluarkan unsure-unsurnya serta menghubung-hubungkanya antara yang satu dengan yang lain dengan korelasi yang bersifat komperehensif.
Jadi, dalam metode ini, tafsir Al-Qur’an tidak dilakukan ayat demi ayat. Ia mencoba mengkaji Al-Qur’an dengan mengambil sebuah tema khusus dari berbagai macam tema doctrinal, sosial, dan kosmologis yang dibahas oleh Al-Qur’an.
Ada beberapa contoh kitab tafsir yang menggunakan metode Maudhu’i, diantaranya:
a. Al-Tibyan fi Aqsam Al-Qur’an
b. Al-Mar’ah fi Al-Qur’an
c. Makanah al-Mar’ah fi Al-Qur’an al-KArim wa al-sunnah al-shalihah
d. Ushul al-Din wa Ushul al-Iman fi Al-Qur’an
Akan halnya metode-metode tafsir yang lain, metode tafsir Al-Maudhu’i juga mempunyai beberapa kelebihan. Yang terpenting ialah bahwa metode ini penafsiranya bersifat luas, mendalam, tuntas, dan sekaligus dinamis. Adapun kelemahanya antara lain sama dengan tafsir al-Muqaran yakni tidak dapat menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an secara keseluruhan seperti yang dapat dilakukan dengan metode tahlili dan ijmali.


Bab III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai metode yang tercantum dalam makalah ini, dapat memberikan gambaran bahwa mjgasing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga untuk dapat menafsirkan suatu ayat dalam Al-Qur’an tergantung pada latar belakang musafir dan kepentingan penafsiran, corak atau warna,aliran dan orientasi juga disesuaikan dengan perkembangan zaman.

B. Saran
Setelah kita mengetahui macam-macam metode dari penafsiran Al-Qur’an, harapanya bisa memberikan wawasan kepada kita dan bermanfa’an tanpa mempermasalahkan perbadaan antara metode tafsir yang satu dengan yang lainya.























Daftar Pustaka

Abd al-Hayyi al-Farmawi, al Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu’i(Dirasah Manhajiyyah Maudhu’iyyah:,t.p)

Muhamad Amin Suma,Ulumul Qur’an , Ed.1-Cet.1 (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2013)

Hujair A.H. Sanaky, 58227-metode-tafsir-prkembangan-metode-tafsir.pdf  diakses pada: 22-03-2019, pukul 19:23

Musthafa Muslim, Mabahits fi al-Tafsir al-Maudhu’I, (Damsyiq-Siria: Dar al-Qalam, 1410 H/1989 M)

Shiddiq Aad Khan, Fath al-Bayan Ji Maqashud Al-Qur’an,jil, 1, al-Qahirah,(t.p), 1965, hlm.3.
















2 komentar: