Laman

Jumat, 23 Februari 2024

B.2 EVALUASI TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

  MAKALAH 

B.2 EVALUASI TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN 

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, Dr, M.S.I



Disusun oleh:

Semester 2 / PGMI A

Aulia Isdiyana (20323031)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID 

PEKALONGAN

2024

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirobbil’alaamiin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. 

Dengan makalah yang berjudul “Evaluasi Terhadap Proses Pembelajaran” ini semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan dan agar dapat melatih kami untuk menyelesaikan tugas dengan tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muhammad Hufron, Dr.,M.S.I selaku dosen yang telah membimbing dan mengajar dalam memberikan motivasi dan inspirasi sehingga kami bisa Menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca.

Pekalongan, 14 Februari 2024




Penulis

BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

Evaluasi merupakan bagian dari proses pembelajaran yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar, melaksanakan evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan pendidikan mempunyai arti yang sangat utama, karena evaluasi merupakan alat ukur atau proses untuk mengetahui tingkat pencapaian keberhasilan yang telah dicapai peserta didik atas bahan ajar atau materi-materi yang telah disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka tujuan dari pembelajaran akan terlihat secara akurat dan meyakinkan.

Evaluasi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong pengelola pendidikan untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar peserta didik. Sebelum melakukan evaluasi pembelajaran, seorang pendidik atau calon pendidik harus memahami apa itu pentingnya evaluasi pembelajaran, tujuan dan fungsi, dan manfaat evaluasi terhadap proses pembelajaran. Maka dari itu, penulis dalam makalah ini akan menjelaskan mengenai ruang lingkup evaluasi pembelajaran, karena hal ini sangatlah penting terutama bagi pendidik maupun yang diorientasikan menjadi seorang pendidik.

  1. Rumusan Masalah

  1. Apa pentingnya evaluasi terhadap proses pembelajaran?

  2. Apa tujuan evaluasi terhadap proses pembelajaran?

  3. Apa fungsi evaluasi terhadap proses pembelajaran?

  4. Apa manfaat evaluasi terhadap proses pembelajaran?

  1. Tujuan

  1. Mengetahuipentingnya evaluasi terhadap proses pembelajaran.

  2. Mengetahui tujuan evaluasi terhadap proses pembelajaran

  3. Mengetahui fungsi evaluasi terhadap proses pembelajaran.

  4. Mengetahui manfaat evaluasi terhadap proses pembelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN


  1. EVALUASI TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlansung. Proses Pendidikan juga merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output.

  1. Pentingnya Evaluasi Proses Pembelajaran

Kulaitas hasil belajar sangat ditentukan oleh kualitas proses pembelajaran, namun evaluasi ini kurang mendapat perhatian dari para pengajar dibandingkan evaluasi hasil belajar, seperti yang diketahui bahwa ruang lingkup evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah pada umumnya ada tiga yaitu evaluasi program pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.

Biasanya pengajar lebih mengutamakan hasil belajar dari pada proses pembelajaran sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran. Evaluasi yang hanya mengutamakan hasil belajar ada kecendrungan menyalahkan peserta didik apabila sekiranya hasil belajar tidak sesuai yang diinginkan.

Apabila guru tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengevaluasi yang baik dan sesuai maka akan berakibat melemahnya moral guru. Salah satu contohnya adalah melakukan kecurangan dengan memanipulasi nilai raport peserta didik, tujuannya untuk mendapatkan prediket sekolah yang berkualitas baik.

Tuduhan kecurangan guru dalam memanipulasi terkadang ditepis dengan berbagai alasannya, seperti adanya rasa kasihan kepada peserta didik, supaya dianggap guru berhasil dalam proses belajara mengajar atau dengan alasan media dan metode belajar yang digunakan belum memadai.

Pemberian nilai yan tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik akan berakibat pada rasa puas dan tingkat percara diri yang tinggi, sehingga keinginan untuk belajar menjadi lebih baik lagi mulai menurun. Padahal sebenarnya antara nilai dan kemampuan peserta didik tidak sebanding.

Pada pihak lain hasil belajar dianggap sebagai hasil dari proses pembelajaran di mana guru harus bertanggung jawab. Pendidikan tidak hanya mengarah pada hasil tetapi juga proses, oleh karena itu evaluasi hasil dan proses pembelajarannya seahrusnya dilaksanakan secara seimbang.

Dengan adanya evaluasi peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pembelajaran. Dalam kondisi dimana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik dapat meningkatkan prestasi. Sebaliknya, dalam kondisi hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka peserta didik berusaha memperbaiki proses belajar, namun sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru agar peserta didik tidak putus asa.

Peserta didik yang telah memiliki sikap belajar yang positif, ketika menemukan seseorang yang dikaguminya dalam konteks belajar, maka tidak menutup kemungkinan ia mampu melakukan imitasi atau peniruan terhadap sikap orang tersebut. Bahkan peserta didik dapat dengan mudah mengikuti cara-cara belajar orang yang dikaguminya karena pada dirinya ada sikap belajar yang positif. Peniruan yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Cara-cara belajar yang baik tentu saja akan memperlancar aktivitas belajar dan bahkan pencapaian hasil belajarnya.

Evaluasi terhadap hasil dan proses belajar harus dilaksanakan karena evaluasi hasil dan proses pembelajaran saling berhubungan sebab hasil merupakan akibat dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai peserta didik melewati proses pembelajaran yang optimal cenderung menunjukkan hasil dengan ciri berikut.

  1. Kepuasaan dan kebanggaan yang dapat membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik

  2. Menambah keyakinan akan kemampuan peserta didik.

  3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi peserta didik.

  4. Kemampuan peserta didik untuk menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Peserta didik mengetahui bahwa tinggi rendahnya hasil belajar yang di capai tergantung pada usaha dan motivasi belajar peserta didik.

  1. Tujuan Evaliasi Terhadap Proses Pembelajaran

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasi oleh peserta didik ataukah belum. Dan selain itu, apakah kegiatan pegajaran yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

Menurut Sudirman N,dkk, bahwa tujuan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah :

  1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar 

  2. Memahami peserta didik

  3. Memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran

Selanjutnya pengembalian keputusan hasil belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam proses pembelajaran. Ketidakberhasilan proses pembelajaran itu disebabkan antara lain :

  1. Kemampuan peserta didik.

  2. Kualitas materi pembelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.

  3. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan waktu yang diberikan.

  4. Komponen proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh guru itu sendiri.

Dengan demikian, tujuan evaluasi terhadap proses pembelajaran yaitu untuk  memperbaiki cara, pembelajaran, dan mengadakan perbaikan dan pengayaan untuk peserta didik, serta menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. 

  1. Fungsi Evaluasi Terhadap Proses Pembelajaran

Evaluasi dilakukan dan kewajiban bagi guru dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut Nana Sudjana menjelaskan bahwa, evaluasi berfungsi sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapatlah diktahui bahwa tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dikuasai oleh peserta didik. Dengan kata lain, dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik tesebut baik atau tidak baik.

  2. Untuk mengetahui keafktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru. Rendahnya capaian hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak semata-mata disebabkan oleh ketidakmampuan peserta didik itu sendiri. Tetapi boleh jadi karena guru yang kurang bagus dalam mengajar. Dengan penilaian yang dilakukan akan dapat diketahui apakah hasil belajar itu karena kemampuan peserta didik atau juga karena faktor guru, selain itu dengan penilaian tersebut dapat menilai guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan dalam memperbaiki tindakan mengajar berikutnya.

Sementara itu menurut rumusan fungsi yang dipaparkan oleh pihak Departemen Agama RI, bahwa penilaian adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki cara belajar mengajarnya, mengadakan perbaikan bagi peserta didik, serta menempatkan pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilki oleh peserta didik. 

  2. Menentukan nilai hasil belajar peserta didik ang antara lain diperlukan untuk pemberian laporan pada orang tua sebagai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta didik.

  3.  Menjadi bahan untuk menyusun laporan dalam rangka penyempurnaan program pembelajaran yang sedang berlangsung.

Evaluasi terhadap prosese pembelajaran akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran. 

  1. Bagi peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran memuaskan atau tidak memuaskan.

  2. Bagi guru, mendeteksi peserta didik yang telah dan belum menguasai tujuan.

  3. Bagi kdedpala sekolah, hasil belajar cermin kualitas sekolah.

Setelah pembelajaran berproses, tentu guru perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru harus melakukan evaluasi pembelajaran. Begitu juga ketika peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran, tentu mereka ingin mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai. Untuk itu, guru harus melakukan penilaian hasil belajar. Dalam pembelajaran terdapat proses sebab-akibat. Guru yang mengajar merupakan penyebab utama atas terjadinya tindakan belajar peserta didik, meskipun tidak setiap tindakan belajar peserta didik merupakan akibat guru mengajar. Oleh karena itu, Anda sebagai "figur sentral", harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat mendorong tindakan belajar peserta didik yang aktif, kreatif, efektif, produktif, efisien, dan menyenangkan.

Dalam proses pembelajaran, guru harus dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain: memberi tugas, melakukan diskusi, tanya-jawab, mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat, termasuk melakukan evaluasi.

Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Tujuan atau kompetensi tersebut biasanya sudah dirancang dalam perencanaan pembelajaran yang berbentuk tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Untuk mengetahui peserta didik mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu, maka harus melakukan tindakan evaluasi.

















BAB III

PENUTUP


Kesimpulan


Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlansung. Proses Pendidikan juga merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Dengan adanya evaluasi peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pembelajaran. Dalam kondisi dimana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik dapat meningkatkan prestasi. Sebaliknya, dalam kondisi hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka peserta didik berusaha memperbaiki proses belajar, namun sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru agar peserta didik tidak putus asa.

Tujuan evaluasi terhadap proses pembelajaran ntuk memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Adapun fungsinya yaitu untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus dan untuk mengetahui keafktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru. Evaluasi terhadap prosese pembelajaran juga akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran untuk siswa, guru dan kepala sekolah.






DAFTAR PUSTAKA


Idrus. (2019) “Evaluasi Dalam Proses Pmbelajaran”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol 9.

Elis, Ratna Wulan dan A. Rusdiana. (2014). “Evaluasi Pembelajaran”. Bandung: Pustaka Setia.



























CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Aulia Isdiyana

Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 02 Oktober 2004

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Kesesi, Kec. Kesesi, Kab. Pekalongan

Status : Mahasiswa

Email : auliaisdiyana@gmail.com


PENDIDIKAN 

SD : SD NEGERI 01 KESESI

SMP : SMP NEGERI 1 KESESI

SMA : SMA NEGERI 1 KESESI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar