Laman

Rabu, 29 Februari 2012

Kelas C makalah 3 : MEMANFAATKAN TENAGA PENGAJAR PROFESIONAL


MAKALAH

TEMA 3 HADITS KE-13
MEMANFAATKAN TENAGA PENGAJAR PROFESIONAL

Ditulis guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I


stain.tif


Disusun Oleh :

  1. Puji Rahayu

2021110095

KELAS C
Tarbiyah PAI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PEKALONGAN
2012


PENDAHULUAN

Secara ideologi pekerjaan profesi menekankan pada tanggung jawab dan pelayanan tertentu, dari sekedar pekerjaan-pekerjaan yang mendatangkan keuntungan pribadi. Ada kode etik yang memberikan pertimbangan-pertimbangan secara otomatis dalam membedakan pekerjaan mana yang tergolong pekerjaan profesi dan mana yang bukan, serta diantara para praktisi professional diikat dalam suatu organisasi profesi dengan cakupan yang luas.
Rumusan yang singkat dan sederhana ini mengandung sejumlah makna yang masih perlu dikaji lebih lanjut agar dapat dipahami keseluruhan definisi profesi. Menurut Oemar Hamalik (2006:2) ada beberapa komponen yang terkandung dalam definisi profesi, yaitu: (1) pernyataan atau janji yang terbuka, (2) mengandung unsur pengabdian, dan (3) suatu jabatan atau pekerjaan. Blackington (1968) dalam Oemar Hamalik (2006:3) menyatakan a profession may defined most simply as a vacation which is organized, incompletely, no doubt, but genuinely, for the performance of function.
Dari definisi yang telah dikemukakan di atas penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengertian profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang bukan dilakukan dengan mengandalkan kekuatan fisik, menuntut pendidikan yang tinggi bagi orang-orang yang memasukinya serta mendapat pengakuan dari orang lain.
Jenis pekerjaan seperti yang telah digambarkan di atas salah satu diantaranya adalah jabatan guru. Pada hakekatnya guru merupakan profesi tenaga akademik pada lembaga pendidikan tingkat sekolah. Guru adalah salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam pengelolaan organisasi pendidikan. Untuk mencapai hasil pendidikan sebagai mana yang diharapkan, diperlukan kegiatan manajemen sumberdaya manusia.






PEMBAHASAN

A.      Materi hadits
عن ابن اباس قل : ( كن ناس من اءاسرى يوم بدر لم يكن لهم فداء فجعل رسول لله صلي الله عليه ؤسلم فداءهم ان يعلمو ا اولد النصار الكتابة قال فجاء يوما غللم يبكي الي ابيه فقال ما   شاناك قال ضربني معلمي قال الخبيش يطلب بذحل بدر والله التاءتيه اءبدا )                 
(رواه احمد في المسند , من مسند بني هاشم , بداية مسند عبد الله بن عباس)                 

B.        Tarjamah hadits
          Dari Ibnu Abbas berkata : ( ada beberapa tawanan perang badar dimana mereka tidak mempunyai tebusan, kemudian Rasulullah saw menjadikan tebusan mereka dengan mengajar menulis kepada anak-anak orang anshor. Kemudian datanglah seorang anak kepada ayahnya dengan menangis ( ayahnya ) bertanya “ kenapa kamu menangis “? ia menjawab “ guruku telah memukulku “. Ayahnya berkata , sangatlah jelek dendam pada perang badar, demi Allah jangan kau datang kepadanya selama-lamanya)[1].( Diriwayatkan dalam musnad Ahmad, dalam musnad Bani Hasyim, Bidayatu Musnad abdillah Ibnu Abbas).

C.      Mufrodat
arti
kata
arti
kata
Guruku
معلمي
Dari ibnu abbas berkata
عن ابن عباس قال
Jelek
الخبيش
Ada beberapa tawanan
كان ناس من السرى
Demi Allah
ولله
Perang badar
يوم بدر
Jangan dating
للتاءتيه
Tebusan
ففداء
Kepadanya
اءبد
kemudian
فخعل
Dendam
بذحل
Mengajar
يعلموا


Anak-anak
اولد


Kaum anshor
النصار


Menulis
الكتبابة


Datanglah seorang anak sambil menangis
غغللم يبكى


Kepada
الى


Ayahnya
ابيه


Kenapa kamu menangis?
ما شانك


memukul
ضربني

D.      Biografi Perawi
Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari ummul mukminin Maimunah.Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat Abbasiah. Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah . Beliau ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah. Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.
Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun. tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2 yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan fara’id. Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.
Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.[2]
E.       Keterangan Hadits
Dari hadits diatas dapat diperoleh keterangan bahwa pada saat perang badar terjadi rasulullah menangkap beberapa musuh dan dijadikan tawanan. Akan tetapi beberapa tawanan tersebut tidak mempunyai tebusan untuk jaminan kebebasan dirinya. Maka dari itu, Rasulullah mengganti tebusan nya dengan jalan lain, yaitu menyuruh mereka mengajarkan menulis anak-anak dari kaum anshor. Setelah Kegiatan Belajar mengajar berlangsung beberapa hari, pada suatu saat ada seorang anak yang mendatangi ayahnya dalam keadaan menangis. Setelah ditanya, ternyata anak tersebut telah dipukul gurunya yang tidak lain adalah tawanan Rasul. Maka mulai saat itu sang Ayah melarang anaknya untuk tidak datang kepada guru tadi selama-lamanya.
Dengan demikian, jelas secara tersirat kita bisa mengetahui bahwa tawanan tadi kemungkinan besar menaruh dendam pada rasul karena telah dijadikan tawanan. Secara otomatis, mereka juga menyimpan dendam pada kaum tersebut dan meluapkan dendam nya pada anak-anak kaum itu. Berarti, tawanan tadi sudah berlaku menyimpang dan tidak bersikap professional dalam mengajar anak-anak kaum anshor. Seharusnya, tawanan yang menjadi guru itu harus bisa membedakan mana masalah pribadi yaitu kemarahan dan dendam akibat kalah dalam perang badar dan posisinya sewaktu ia menjadi guru.[3]
F.       ASPEK TARBAWI
Nilai-nilai kependidikan yang dapat diperoleh dari hadits tersebut antara lain bahwa di dalam nya kita diajari bagaimana seharusnya kita bersikap dalam profesi kita , yaitu sebagai seorang tenaga pengajar haruslah bersikap profesional. Sikap profesional Keguruan adalah sikap dimana seorang guru mampu memahami pola tingkah laku,memahami dan mengamalkan dengan baik apa yang sudah menjadi pekerjaanya. Selain itu dalam memilih tenaga pengajar haruslah dengan pertimbangan yang matang agar nantinya tidak terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi, yaitu dengan benar-benar memanfaatkan tenaga pengajar yang professional serta ahli dalam bidangnya.
       Sasaran sikap Profesional itu meliputi :
a.     Sikap terhadap Peraturan Perundang-undangan tentang Keguruan
b.    Sikap terhadap organisasi profesi keguruan ( KORPRI )
c.     Sikap terhadap teman sejawat
d.    Sikap terhadap anak didik
e.     Sikap terhadap tempat kerja
f.     Sikap terhadap pemimpin
g.    Sikap terhadap pekerjaan
Sebagai Profesional, guru harus selslu meningkatkan pengetahuan, ilmu, dan keterampilan secara terus-menerus. Sebagai jabatan yang harus menjawab perkembangan zaman, ia harus selalu mengadakan pembaharuan sesuai tuntutan tugasnya.[4]
       Selain itu, islam juga menghargai kerja yang professional. Dimana ada beberapa hadits yang menerangkan tentang hal tersebut, antara lain :
عن عاءشة رضي اللة عنها قا لت ان النبي صليالله عليه وسلم قال انتم اعلم بامر دنياكم ( روا ه مسلم )                               
Artinya : “ Dari Aisyah r.a., ia berkata bahwa nabi saw bersabda : “ kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian “. ( Diriwayatkan Muslim ).[5]
               Dari arti atau tarjamah hadits bila dikaitkan dengan ilmu pengetahuan sangatlah signifikan dan terkait, karena kita tahu bahwa dunia pekerjaan umumnya dan khususnya adalah pekerjaan guru itu sangat membutuhkan siksp profesisonalisme. Jadi dapat diambil manfaatnya baik bagi pihak sekolah yang membutuhkan tenaga pengajar maupun dunia pekerjaan lainnya.
               Apa lagi realita sekarang ini, guru, atau pun dari profesi lain sudah tidak lagi mengindahkan kode-kode etik yang dibuat sesuai bidangnya tersebut. Sering kita lihat ada banyak buruh,guru honorer, PNS, bahkan Mahasiswa FKIP yang berdemonstrasi, Apa jadinya penerus bangsa kalau calon tenaga pengajarnyapun masih bersikap demikian. Seharusnya masing-masing perlu bersikap professional dalam hal apapun, dimanapun, dan keadaan apapun.

















PENUTUP
Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengertian profesionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dilakukannya berbagai kegiatan kerja tertentu dalam kehidupan masya-rakat dengan berbekal keahlian yang tinggi dan berdasarkan pada rasa keterpanggilan jiwa dengan semangat untuk melakukan pengabdian memberikan bantuan layanan pada sesama manusia.
Untuk mencapai derajat profesionalisme yang tinggi, maka dibutuhkan proses profesionalisasi.  Adapun profesionalisasi dimaknai sebagai suatu proses untuk menjadikan suatu pekerjaan memperoleh status profesional. Sudarwan Danim (2002:23) menyatakan bahwa: “profesionalisasi adalah suatu proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai criteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan yang diinginkan oleh profesi itu.”
Profesionalisasi mengandung makna dua dimensi utama, yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan praktis. Aktualisasi dari profesionalisasi itu antara lain dengan melakukan penelitian, diskusi antar anggota profesi, penelitian dan pengembangan, melakukan uji coba, mengikuti forum-forum ilmiah, studi mandiri dari berbagai sumber media, studi lanjutan, studi banding, observasi praktikal, dan langkah-langkah lain yang dituntut oleh persyaratan profesi masing-masing.









DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Abu Abdullah bin Muhammad bin Hambal.1421 h/2001 M.Kitab musnad
 al-imam ahmad bin hambal.Turki : Muassatu al-risalah,

Biografi Ibnu Abbas dalam Kitab Al-Ishabah,
Sayadi,Wajidi,2009.Hadits Tarbawi, Pesan-Pesan Nabi saw Tentang Pendidikan.Jakarta :
PT. Pustaka Firdaus.
Soetjipto dan Raflis Kosasi,1999.Profesi Keguruan,Jakarta : PT. Rieneka Cipta.
















RESUME HADITS TARBAWI II

Nama  : Puji Rahayu
Kelas   :  C
Nim     : 2021110095

Dari hadits diatas dapat diperoleh keterangan bahwa pada saat perang badar terjadi rasulullah menangkap beberapa musuh dan dijadikan tawanan. Akan tetapi beberapa tawanan tersebut tidak mempunyai tebusan untuk jaminan kebebasan dirinya. Maka dari itu, Rasulullah mengganti tebusan nya dengan jalan lain, yaitu menyuruh mereka mengajarkan menulis anak-anak dari kaum anshor. Setelah Kegiatan Belajar mengajar berlangsung beberapa hari, pada suatu saat ada seorang anak yang mendatangi ayahnya dalam keadaan menangis. Setelah ditanya, ternyata anak tersebut telah dipukul gurunya yang tidak lain adalah tawanan Rasul. Maka mulai saat itu sang Ayah melarang anaknya untuk tidak datang kepada guru tadi selama-lamanya.
Dengan demikian, jelas secara tersirat kita bisa mengetahui bahwa tawanan tadi kemungkinan besar menaruh dendam pada rasul karena telah dijadikan tawanan. Secara otomatis, mereka juga menyimpan dendam pada kaum tersebut dan meluapkan dendam nya pada anak-anak kaum itu. Berarti, tawanan tadi sudah berlaku menyimpang dan tidak bersikap professional dalam mengajar anak-anak kaum anshor. Seharusnya, tawanan yang menjadi guru itu harus bisa membedakan mana masalah pribadi yaitu kemarahan dan dendam akibat kalah dalam perang badar dan posisinya sewaktu ia menjadi guru.
         Nilai-nilai kependidikan yang dapat diperoleh dari hadits tersebut antara lain bahwa di dalam nya kita diajari bagaimana seharusnya kita bersikap dalam profesi kita , yaitu sebagai seorang tenaga pengajar haruslah bersikap profesional. Sikap profesional Keguruan adalah sikap dimana seorang guru mampu memahami pola tongkah laku,memahami dan mengamalkan dengan baik apa yang sudah menjadi pekerjaanya. Selain itu dalam memilih tenaga pengajar haruslah dengan pertimbangan yang matang agar nantinaya tidak terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi, yaitu dengan benar-benar memanfaatkan tenaga pengajar yang professional serta ahli dalam bidangnya.
           
Sasaran sikap Profesional itu meliputi :
a.       Sikap terhadap Peraturan Perundang-undangan tentang Keguruan
b.      Sikap terhadap organisasi profesi keguruan ( KORPRI )
c.       Sikap terhadap teman sejawat
d.      Sikap terhadap anak didik
e.       Sikap terhadap tempat kerja
f.       Sikap terhadap pemimpin
g.      Sikap terhadap pekerjaan
            Sebagai Profesional, guru harus selslu meningkatkan pengetahuan, ilmu, dan keterampilan secara terus-menerus. Sebagai jabatan yang harus menjawab perkembangan zaman, ia harus selalu mengadakan pembaharuan sesuai tuntutan tugasnya.[6]
              Selain itu, islam juga menghargai kerja yang professional. Dimana ada beberapa hadits yang menerangkan tentang hal tersebut, antara lain :
عن عاءشة رضي اللة عنها قا لت ان النبي صليالله عليه وسلم قال انتم اعلم بامر دنياكم ( روا ه مسلم )                               
Artinya : “ Dari Aisyah r.a., ia berkata bahwa nabi saw bersabda : “ kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian “. ( Diriwayatkan Muslim ).[7]
               Dari arti atau tarjamah hadits bila dikaitkan dengan ilmu pengetahuan sangatlah signifikan dan terkait, karena kita tahu bahwa dunia pekerjaan umumnya dan khususnya adalah pekerjaan guru itu sangat membutuhkan siksp profesisonalisme. Jadi dapat diambil manfaatnya baik bagi pihak sekolah yang membutuhkan tenaga pengajar maupun dunia pekerjaan lainnya.
               Apa lagi realita sekarang ini, guru, atau pun dari profesi lain sudah tidak lagi mengindahkan kode-kode etik yang dibuat sesuai bidangnya tersebut. Sering kita lihat ada banyak buruh,guru honorer, PNS, bahkan Mahasiswa FKIP yang berdemonstrasi, Apa jadinya penerus bangsa kalau calon tenaga pengajarnyapun masih bersikap demikian. Seharusnya masing-masing perlu bersikap professional dalam hal apapun, dimanapun, dan keadaan apapun.



[1] Abu Abdullah ahamad bin Muhammad bin Hambal,Kitab musnad al-imam ahmad bin hambal.(Turki : Muassatu al-risalah, 1421 H/2001 M ) Jus 4 h. 92
[2] Biografi Ibnu Abbas dalam Kitab Al-Ishabah, h. 4772
[3] Ibid,.
[4] Soetjipto dan Raflis Kosasi,Profesi Keguruan, ( Jakarta : PT. Rieneka Cipta,1999 ) h.42-55
[5] Wajidi Sayadi,Hadits Tarbawi, Pesan-Pesan Nabi saw Tentang Pendidikan, ( Jakarta : PT. Pustaka Firdaus,2009 ) h. 141


37 komentar:

  1. abdul chamid
    202109113
    question:
    1. kenapa dalam mufrodat itu anda mencantumkan keseluruhan hadis bukannya mufrodat itu adalah kalimat yang penting dalam hadis itu...?
    2. apa dan sebutkan ciri-ciri guru profesional itu....?
    3. sebutkan macam-macam guru profesional...?
    4. apakah ada syarat-syarat tertentu untuk menjadi guru profesional...?

    BalasHapus
  2. -Bagaimana seharusnya sikap guru terhadap murid???
    -Apakah antara dosen & mahasiswa dapat dikatakan "GURU" & "MURID"?.Jika iya(bisa),bagaimanakah seharusnya proses belajar mengajar sa'at di dalam kelas??
    -Apakah tepat jika ada sebuah Perguruan Tinggi mempunyai slogan "bahwa dosen & mahasiswa keduanya merupakan GURU".Sehingga sang dosen tidak wajib menjelaskan materi perkuliahan sa'at di dalam kelas??

    M.A.Rohman
    2021110126
    kelas : C

    BalasHapus
  3. nama : Dzurrotun Nasikhah
    nIm: 2021110130
    kelas : C

    mengenai profesi guru harus sesuai dengan bidang yang ditekuni, lantas menanggapi fenomena sekarang banyak diantara mereka yang mengajar tidak sesuai bidangnya dan menjadikannya kurang menguasi materi yang ada. solusinya lantas bagaimana???

    BalasHapus
  4. nurul khikmah
    kelas C
    2021110122

    dalam makalah anda sedikit di singgung tentang kode etik dan perundang-undangan tentang keguruan.
    yang hendak saya tanyakan, bisakah anda sebutkan kode etik dan perundang-undangan tersebut , agar bisa menjadi acuan untuk kita para calon pendidik yang profesional.

    BalasHapus
  5. Nama: Ayu Listiyaningrum
    Kelas: C
    Nim: 2021110138


    apa tanggapan anda mengenai seorang guru honorer yang terkesan hanya mengejar SK semata ?

    BalasHapus
  6. nama:AFIF FATHURI
    NIM:2021110096
    KLS:C
    Pertanyaan:bagaimana meminimalisir kekerasan dalam sekolah yang di lakukan guru kepada murid-murid nya?

    BalasHapus
  7. Nama : Dzikriati Solikhah
    NIM : 2021110113
    kELas : C

    Melihat fenomena sekarang ini sering kita melihat banyak sekali guru-guru yang hanya sebatas menagajar saja tanpa memperdulikan moral dari anak didik mereka....padahal tugas seorang guru sendiri bukan hanya sekedar mengajar saja tapi juga sekaligus sebagai seorang pendidik....
    tanaggapan pemakalah sendiri tentang hal tersebut bagaiman...??
    mohon penjelasannya....!!!
    terima kasih.....

    BalasHapus
  8. Nama :romadlon
    Kelas:c
    Nim :2021110114
    gru dapat di katakan gru yang profesional hrus memiliki kompetensi kompetensi yang baik ,,apa saja kah kompetensi kompetensi nyaa agar gru tersebut dpt di ktakan sebagai gru yang profesional,,,dan jelaskan,,,????

    BalasHapus
  9. Nama: INTAN LIS ARYANA
    NIM : 202 111 0120

    1.Mb puji, saya minta di jelaskan lagi mengenai sikap sasaran profesional krn di mklah hnya dijelaskn scr point2nya saja (jika presentasi di jelaskn di kls)
    2. sebenarnya guru profesional itu sendiri yang seperti apa, jika di realitanya?

    BalasHapus
  10. nama : azimatun ni'mah
    nim : 2021110140
    kls : c
    dalam makalah anda dijelaskan bahwa profesionalitas mengandung makna dua dimensi utama, yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan praktis. maksudnya apa?

    BalasHapus
  11. nama : azimatun ni'mah
    nim : 2021110140
    kelas : C
    dalam makalah anda disebutkan bahwa profesionalitas mengandung dua makna utama, yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan praktis. maksudnya apa?

    BalasHapus
  12. Nama : Roikhatul Miskiyah
    Nim : 2021110141

    judul makalah anda kan memanfaatkan tenaga pengajar proffessional, tapi mengapa seakan-akan yang di jelaskan haditsnya malah tenaga pendidik yang tidak professional. lalu sebenarnya yg di maksud memanfaatkan tng pengajar professional itu sndri seperti apa?mhon dijelaskan......!!:)

    BalasHapus
  13. nama : anisah
    nim : 2021110123
    kelas : C
    inti dari hafits anda tidak boleh melakukan kekerasan terhadap anak didik dan menjadi pendidik yg profesional
    pertanyaanya : bagaimana jika kita menghadapi situasi kondisi di mana anak didik kita susah datur dan tidak mau menghormati kita meski dengan berbagai pendekatan tidak mempan?

    BalasHapus
  14. nama: zakirotunnikmah
    nim: 2021110112
    kelas: C

    bagaimana dengan keprofesionalan guru dengan lembaga yang menaunginya?
    lebih penting mana profesional guru dengan sekolah atau profesional dalam mengajar?

    semoga paham dengan pertanyaan saya ya mb......

    BalasHapus
  15. Abdul Chamid
    ms....cuma sekedar bantu menjawab aja ni
    tentang sikap seorang guru yang baik atau bisa dikatakan profesional, ms bisa buka lagi hadits tarbawi 1 karena di sana di jelaskan bagaimana seharusnya seorang pendidik itu harus bersikap....
    makasihhhhh

    BalasHapus
  16. mb Anisah.....
    coba anaknya di bawa ke psikiater....

    BalasHapus
  17. rosihun
    2021110111
    c

    pengjar dan pendidik tentulah berbeda, menurut anda guru ataupun dosen adalah pengajar ataukah pendidik,dan keprofesionalan pengajar atau pendidik itu yang seperti apa sih,,,,?

    BalasHapus
  18. riqoh ahmidtsani rosyda
    2021110121

    mb puji mw tanya
    bagaimana menurut mb puji mengenai profesinal dlm bab kesimpulan?
    trus bgmana proses profesionalisasi dg mendapat status profesional yg mb maksud?
    bagaimana mb puji menanggapi bykny dosen STAIN yg mengajar ndx ssuai bidang keahlian, dengan dalih minimnya waktu tuk mencari yg ssuai?

    trima kasih

    BalasHapus
  19. chusnul chotimah
    2021110124
    kelas C

    tidaklah munafik ya, banyak sekali profesi guru berorentasi untuk bisa menjadi PNS, hla kita ketahui sendiri, masih banyak sekali di daerah-daerah pedalaman yang belum tersentuh tangan-tangan pendidik, untuk dikatakan profesional, apakah anda sanggup jika anda mengabdikan diri di daerah tersebut?

    BalasHapus
  20. nama: avita rohmah
    NIM: 202109191

    bagaimana cara menumbuhkan sikap profesional pada diri seorang pengajar??

    BalasHapus
  21. riqoh ahmidtsani rosyda
    2021110121

    mb puji mw tanya
    bagaimana menurut mb puji mengenai profesinal dlm bab kesimpulan?
    trus bgmana proses profesionalisasi dg mendapat status profesional yg mb maksud?
    bagaimana mb puji menanggapi bykny dosen STAIN yg mengajar ndx ssuai bidang keahlian, dengan dalih minimnya waktu tuk mencari yg ssuai?

    trima kasih

    BalasHapus
  22. nama : khoirunnisak
    nim : 2021110135
    kelas: C

    pada zaman dulu, seorang guru mendidik murid-muridnya dengan cara yang cukup keras. seperti dipukul jika melakukan kesalahan namun menghasilkan seorang murid yang disiplin. bagaimana tanggapan pemakalah tentang peristiwa tersebut jika dikaitkan dengan hadits yang anda bahas??

    BalasHapus
  23. jawaban
    1. Dzikriati : Menurut saya tergantung dari gurunya tersebut. Karena kita tahu banyak guru yang seperti itu. Mungkin kita bisa memberikan pelatihan2 tentang moral anak untuk pengetahuan pada guru ayaupun calon guru agar bisa diterapkan ketika ia mengajar sehingga disamping mengajar, guru tsb bisa membentuk moral si anak.
    2. Afif : untuk meminimalisir adanya kekerasan antaralian dengan memberikan pengetahuan2 tentang posisi guru iti apa, memperketat peraturan, meningkatkan moral guru itu, membekali dg pemahaman yang mendalam tentang kewajibannya.
    3. Ayu : menurut saya tidak baik, karena sebaiknya seorang guru entah itu sudah PNS, ataupun honorer haruslah bersikap profesional dan tidak hanya megejar Sk saja karena itu merupakan sikap yang tidak baik.
    4. Dzzurotun : benar, dan solusi nya mnrt saya adalah memperketat seleksi sblm memlih calon pgajar agar dia benar2 menguasai bidang keahliannya dan tidak asal menerimanya bagi sekolah yg membthkan tnga pgajar.
    5. Abdur Rahman : Seharusnta sikap guru terhadap murid itu berwibawa, Berkepribadian baik, murah senyum dll yng mencerminkan sikap guru yang baik.
    . Bisa / iya. seharusnya berlangsung seperti pembelajaran biasa, hanya konteksnya bagi jenjang perguruan tinggi polanya brtbrda yaiyu mahasiswa lebih dituntut aktif dan belajar memecahkan masalah sendiri dan dosen hanya sebagai fasilitator, serta membantu mahasiswa. mereka seperti belajar berzama.
    . ya tergantung orang yang mrlihat. menurut saya bisa2 saja karena dalam perguruan tinggi itu sama seperti di sekolah biasa hanya pola pembelajarannya yg berbeda, jadi dikelas itu antara dosen dan mahasiswanya belajar bersama.tentang slogan Why Not.
    .

    BalasHapus
  24. jawaban :
    6. Abdul hamid : karena menurut saya anata kata yg satu dengan yg lain saling berkesinambungan maka dari itu saya cantumkan semua.
    . Ciri2 guru prof. antara lain : mampu menempatkan diri dengan baik, disiplin, bertanggung jawab, tidak mencampuradukkan masalah.

    . Syarat menjadi guru prof itu kurang lebih harus memenuhi ciri2 yang sudah saya jawab.
    . Untuk jenis2 guru prof itu tidak ada.
    7. Riqoh: Profesional menurut saya adalah sikap dimana seorang guru mampu menempatkan diri dalam profesinya tsbdengan baik dan tidak mencampur adukkan antara urusan pribadiu dg urusan pekerjaan.
    . Proses profesionalisasi dengan mendapat ststus profesional itu didapat melalui proses yaitu salah satunya dg cara sertivikasi.
    . Menurut saya perlu ditindaklanjuti dalam menjaring dosen yang nantinya akan mengampu sesuai dg bidang keahliannya. apabila dalih tsb bisa dipertanggungjawbkan menurut saya tdk pp asalkan dosen tadi bisa menghandle makul tsb dan menyampaikannya dg baik.
    8. Avita Rohmah ; dengan cara masing2, yaitu misalkan sejak kecil yg brtcita2 menjadi seorang guru harus mulai belajar siksp disiplin, tanggung jawab terhadap apa yg sedang dikerjakan dll.
    9. Rosihun : menurut saya dosen itu pengajar sekaligus pendidik karena mendapat peran ganda yaitu sebagai guru atau pengajar dan ortu kedua yaitu sbgai pendidik berupa pend. karakter saalh satunya.
    10. chusnul : ya benar dan apabila saya disuruh mengabdikan diri di daerah terpencil tdk masalah karena guru sekali lagi dituntut bersikap profesional jadi dg kelkhlasan yg tinggi dirasa tidk menjadi penghalang demi mencerdaskan anak bangsa.

    .

    BalasHapus
  25. 11. Abdul hamid : yukz Thank you mazzzz.....
    12. Zaki : lebih mendahulukan profesionalan dg lembaga karena dg sikap seperti itu diharapkan selanjtnya bisa bersikap professional dalam mengajar.
    13. Anisa : pertama diberi masukan yg baik apabila tdk mempan kita kembalikan kpd ortu dg catatan pihak sekolah sdh tdk mampu membimbungnya.
    14. Icha : menueut saya yaitu sutu lembaga pendidikan mampu memanfaatkan tenaga pendidik dengan mnyeleksinya dan sesuai dg bidang keahlian yg dimiliki. untuk masalah hadits itu saya tidak tahu. dari tarjamah mengatakan seperti itu.
    15. Ima : peningkatan status maksudnya adalah dg sikap profesional yg dimiliki diharapkan kita mampu menjadi teladan baik dlm sekolah dan masyarakat sehingga martabat kita bisa meningkat lebih baik.
    . kemampuan praktis : dg profesional otomatos kita belajar banyak untuk mencapai hal iti, sehingga kemampuan kita otomatis akan meningkat pula.
    16. Intan : mengenai hal itu nanti dijelaskan dikelas saja ya soalnya banyak sekal.
    . Guru profesional dlm realita sekarang iti jika mempunyai sikap2 seperti yg telah dojelaskan dlm hadits tar. I

    BalasHapus
  26. 17. Romadhon : Kompetnsi dasar bagi guru itu ada 4, yaitu :
    . Kom. kepribadian yaitu seorang guru hrs memiliki keprbdian yg baik sehingga bisa menjadi contoh bagi anak didiknya dan masy.
    . Komp. Pedagogik ; setiap guru dituntut untuk menguasai materi yang akan diajarkannya.
    . Komp. Profesional : dituntut untuk bisa menempatkan diri dalam pekerjaanya.
    . Kom. sosial : Harus memiliki sikap sosial yang baik dalam lingkup sekolah, misal interaksi pada murid, sesama guru, dan masy dlm sekolah juga dlm masy.
    18. Noe : kode etik meliputi:
    . guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indo. seutuhnya berjiwa pancasila.
    . guru memiliki n melaksanakan kejujuran profesional
    . guru berusaha memperoleh info tentang peserta didik untuk bahan melakukan bimbingan n pembinaan.
    . guru menciptakan suasana sekolah sebaik2nya.
    Peraturan uu ttg guru itu tercantum pada pasal 8 ttg uu guru dan dosen ttg sertivikasi yg berbunyi : " Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, sehat jasmani n rohani serta memiliki kemampuan untk mewjdkn tujuan pend nasionall "

    BalasHapus
  27. nama : Dyah Rahmawati
    Nim : 2021110100
    Kelas : c

    Bagaimana pengembangan sikap profesional seorang guru ???? mkch

    BalasHapus
  28. jawaban lanjutan...
    19. Khoirun : menurut saya dg kekerasan mungkin bisa menjadikan si anak didik ada yg disiplin ada yg tidak tergantung si anak. mungkin zaman dahulu memang dituntut berlaku keras tiap kali ada kesalahan spt dipukul dii namun tidak dilakukan dg keras sampai melukai si anak. sedangkan apabila kekerasan terhadap anak didik diterapkan di indo akan sangat menyimpang terhadap Komnas Perlindungan anak dan bisa dituntut. dan jika dikaitkan dg hadits itu kekerasannya dilakukan bukan karena si anak bersalah melainkan guru tsb dendam terhadap kaum anshor yg sudah menjadikan mereka tawanan.
    20. Dieah : pengembangan sikap prof. itu ada 2, yaitu :
    . Pengembangan sikap selama pendidikn pra jabatan, . Pengembangan sikap selama dalam jabatan.

    BalasHapus
  29. abdul chamid kembali berkomentar :
    - menurut saya ciri dan syrat itu beda mbak karena cara itu bisa di lihat sedangkan syrat adalah ketentuan-ketentuan untuk menjadi....?

    BalasHapus
  30. nama : dewi listiyaningsih
    nim : 2021110106
    kelas : c

    sebagai seorang pendidik bagimana sikap anda bila tiba2 saja anda harus dikirim ke daerah peperangan guna mengajarkan anak-anak yang ada disana?

    BalasHapus
  31. kalau profesional dengan sekolah (dapat menempatkan diri sesuai tugas sekolah), bagaimana jikalau dari sekolah menyuruh guru tersebut untuk mengajar suatu pelajaran yang pada dasarnya bukan bidangnya?
    misal, spd.i suruh mengajar akuntansi...
    apa iya guru tersebut dapat mengajar dengan profesional?

    BalasHapus
  32. nama : ayu kusuma dewi
    nim : 2021110104
    kls : c

    yang mau saya tanyakan, bagaimana menurut anda cara guru profesional yang menghadapi anak didik yang kurang mampu dalam menerima pelajaran dikelasnya?

    BalasHapus
  33. sudahkah kita termasuk calon pengajar profesional?mengapa?

    BalasHapus
  34. Nama: Khurotul Aini
    Nim: 2021110131
    Kelas: C

    Bagaimana menurut pendapat anda apabila ada seorang guru yang bersikap otoriter,dengan alasan untuk mendidik peserta didik agar disiplin,apakah guru tersebut sudah termasuk guru yang profesional????

    BalasHapus
  35. jawaban :
    21. Dewi : kalau suatu saat saya dikirim untuk mengajar di daerah peperangan, sebagai tenaga pengajar profesional ,aka langkah pertama yg akan saya lakukan adalah dg menanyakan dimana daerah peperangan itu selanjutnya bberfikir jikalau saya mampu untuk mengajar maka dg senang hati dan ikhlas untuk menjalani itu selama saya mampu dalam segala hal.
    22. Seza : ya mungkin saja bisa selama ia mengajar dengan benar dan menguasai materi yg akan disampaikan, walaupun ia seorang Spd.i ilmu apaun itu pasti bisa ia kuasai selama ia ada kemauan untuk belajar. tetapi alangkah lebih baiknya jika ia mengajar sesuai dg bidangnya.
    23. Ayu K. : cara kita menghadapinanak didik yg kurang mampu dlm menerima pelajaran adalah dg membimbingnya sedikit demi sedikit dengan sabar dan ikhlas sampai sianak benar2 memahami pelajaran yang disampaikan, apabila masih kurang paham kita bisa merekomendasikan untuk diadakan jam tambahan atau menyarankan less privat.
    24. Anonim : menurut saya kita belum bisa dikatakan sebagai calon tenaga pengajar profesional, karena untuk menjadi profesional itu dibutuhkan proses yang panjang da tidak mudah dan kita masih menjalani proses itu. Lihat saja kenyataannya waktu kita presentasi didepan kelas masih terlihat takut, grogi, dan terkadang kurang memahai materi yg akan di sampaikan. bagaimana kita bisa memahamkan audients kalau yg presentasi saja belum memahaminya.
    25. Aeni : Menurut saya otoriter atau tidak itu tergantung si gurunya. bila ia bersikap demikian dg dalih mendidik agar disiplin, saya rasa masih banyak cara yg lebih baik dan mendidik selain bersikap otoriter. Belum tentu dengan sikap otoriter tujuan utamanya bisa tercapai, namun perlu kita lihat otoriternya iti seperti apa dan dalam hal apa.jradi gur yg prof. itu cenderung akan menghindari sikap otoriter.
    26. Abdul chamid : Iya makasih atas masukannya. memnag berbeda kalau di telaah, nanti akan saya jawab lain waktu.

    BalasHapus
  36. Nama : khafidhotul Khusna
    NIM : 2021110136
    Kelas : C

    Bagaimana cara menangapi seorang guru yang tidak profesional..???

    BalasHapus