Laman

Rabu, 22 Februari 2012

Kelas D makalah 2 : MENJAGA KEHORMATAN DAN FUNGSI MASJID


MAKALAH

HADITS TENTANG MENJAGA KEHORMATAN DAN FUNGSI MASJID


Disusun Guna Memenuhi Tugas:
            Mata Kuliah                            : Hadits Tarbawi II
            Dosen Pengampu                    : Muhammad Hufron, M.S.I

                  





STAIN logo
 











Disusun Oleh  :
NISA’UL MUSLIMAH
202 111 0151
Kelas D



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012




BAB 1
PENDAHULUAN

Masjid merupakan tempat ibadah yang berfungsi juga sebagai pusat pengajaran ilmu agama islam. masjid dapat pula dijadikan sebagai tempat yang strategis untuk meningkatkan ukhuwah umat islam.
Selain fungsi masjid sebagai sarana dan prasarana untuk menyampaikan dan menimba ilmu agama. Kita juga harus senantiasa menjaga kehormatan masjid agar tidak ternodai.

















































BAB II
PEMBAHASAN
                                                 
A.    Materi Hadist

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « يأتي على الناس زمان يتحلقون في مساجدهم وليس همتهم إلا الدنيا ليس لله فيهم حاجة فلا تجالسوهم » « هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه »[1]

B.     Terjemahan
Dari Anas bin Malik R.A berkata : “Rasulullah SAW bersabda : Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana mereka duduk melingkar (berkumpul) di masjid-masjid mereka dan tidak ada yang mereka inginkan kecuali dunia, dan bagi Allah tidak ada di dalam mereka suatu hajat. Maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka

C.    Mufrodat
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال                  (Dari Anas bin Malik R.A berkata)
 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم                   Rasulullah SAW bersabda     
يأتي على الناس زمان        Akan datang kepada manusia suatu zaman
يتحلقون في مساجدهم                 berkumpul  di masjid-masjid mereka
وليس همتهم                           dan tidak ada yang mereka inginkan
إلا الدنيا                                                               kecuali dunia
ليس لله فيهم                   dan bagi Allah tidak ada didalam mereka
حاجة                                                                                      suatu hajat
فلا تجالسوهم       maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka



D.    Biografi Perowi
Nama lengkapnya adalah Anas bin Malik bin Nadzor bin Dhomdom bin Zaid bin Harom bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin An Najjar, Abu Hamzah Al Ansori Al Khazraji. Dia termasuk kerabat Rasulullah dari jalur istri. Ia juga muridnya, pengikut dan sahabat yang terakhir meninggal dunia.
Beliau lahir di Madinah, 10 tahun sebelum tahun hijriyah atau bertepatan pada tahun 612 M. Ia adalah seorang yang banyak meriwayatkan hadist dari rasul. Ketika Anas wafat, beliau berumur 107 tahun, pada tahun 93 H.[2]

E.     Keterangan Hadits
(فليس لله فيهم) أي: في إتيانهم إلى المسجد (حاجة) قال الطيبي: هو كناية عن براءة الله تعالى عنهم، وخروجهم عن ذمة الله، وإلا فالله سبحانه وتعالى منزه عن الحاجة مطلقاً. وفيه تهديد عظيم، ووعيد شديد، وذلك أنه ظالم مبالغ في ظلمه حيث يضع الشيء في غير موضعه لأن المساجد لم تبن إلا للعبادات(فلا تجالسوهم) أي: في المسجد أو مطلقاً[3]
Arti Syarh
(Bagi Allah tidak ada bagi mereka) dalam menuju ke masjid (hajat) Ath-Thoyibi berkata: Yang dimaksud hajat disini adalah sebuah kinayah (perumpamaan) dari karunia Allah kepada mereka. Dan mengeluarkan mereka dari tanggungan Allah (Allah tidak akan peduli lagi kepada mereka). Dan kecuali jika Allah SWT memberikan fadhilah orang-orang secara umum . Dan didalamnya ada siksaan yang pedih dan  ancaman keras. Hal itu menunjukan bahwa mereka adalah orang yang dholim yang sangat berat kedholiman mereka sehingga mereka menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya (mereka di dalam masjid tidak beribadah tapi malah digunakan untuk mencari materi) karena masjid tidak akan dibangun kecuali untuk orang yang orang-orang yang beribadah . (maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka) baik di masjid ataupun di tempat umum.

F.     Aspek-aspek Tarbawi
Menjaga Kehormatan Masjid
Ada banyak hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan masjid, diantaranya:
1.      Mengikhlaskan niat hanya karena Allah
2.      Bersegera ke masjid dengan tenang dan berwibawa
3.      Jangan lalai didalam masjid[4]
4.      Hati bertaut dengan masjid
5.      Jangan menayakan barang yang hilang di masjid
6.      Jangan melakukan jual-beli didalam masjid.[5]

Fungsi Masjid
Di zaman Rasulullah SAW, disamping sebagai tempat ibadah , masjid juga berfungsi sebagai pusat pengajaran ilmu agama islam, demikian pula dimasa sahabat, tabi’in dan generasi-generasi setelahnya. Bahkan sampai sekarang, sebagian masjid masih berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan dan menimba ilmu agama.
Masjid juga berfungsi sebagai tempat berkumpulmnya kaum muslimin, baik yang kaya maupun yang miskin, pejabat maupun rakyat, para ulama maupun orang awamnya. Oleh karena itu, masjid merupakan tempat yang strategis untuk meningkatkan ilmu, amal dan ukhuwah umat islam.[6]








BAB III
PENUTUP

Ada banyak hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan masjid, diantaranya:
1.      Mengikhlaskan niat hanya karena Allah.
2.      Bersegera ke masjid dengan tenang dan berwibawa.
3.      Jangan lalai didalam masjid.
4.      Hati bertaut dengan masjid.
5.      Jangan menayakan barang yang hilang di masjid.
6.      Jangan melakukan jual-beli didalam masjid.















DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Al. Mustadrak  Ala Ash-Shahihain Li Al-Hakim Juz 18. 1978.

Salam,Abu Al-Hasan Abdullah bin Muhammad Abdus .Mar’atu Al-Mafatihi Syarh Masyakatu Al-Mashabihi Juz II

http://www.ppnuruliman.com/biografi/147-anas-bin-malik-sang-pembantu-rasulullah.html



Nada, Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid. 2008. Ensiklopedia Etika Islam. Jakarta: Maghfirah Pustaka.

Yusuf, Ahmad Muhammad. 2009. Ensiklopedia Tematis Ayat Al-Qur’an & Hadits jilid 5. Jakarta: Widya Cahaya.








































[1]  Al-Hakim, Mustadrak Ala Ash-Shahihain Li Al-Hakim Juz 18, hal.291
[3] Abu Al-Hasan Abdullah bin Muhammad Abdus Salam, Mar’atu Al-Mafatihi Syarh Masyakatu Al-Mashabihi Juz II  Hal.456
[4] Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada. Ensiklopedia Etika Islam. Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2008. Hal.450

[5] Ahmad Muhammad Yusuf. Ensiklopedia Tematis Ayat Al-Qur’an & Hadits jilid 5. Jakarta: Widya Cahaya, 2009. Hal.493

8 komentar:

  1. NAMA: M AYAUQIL MALIK
    NIM: 202 111 0180
    KELAS: D

    Bagaimana pandangan anda fungsi masjid zaman sekarang?????
    dan bagaimana respon REMAJA terhadap masjid??????


    terimakasih

    BalasHapus
  2. NAMA:DEWI KURNIASIH
    NIM:2021110156
    KELAS:D

    tolong jelaskan maksud dari poin F yang jangan lalai di dalam masjid dan hati bertaut dengan masjid!!!

    BalasHapus
  3. NAMA:HIMATUL ALIYAH
    NIM:2021110167
    KELAS:D

    Dalam aspek tarbawi diatas dikatakan bahwa seseorang dilarang menanyakan barang yang hilang didalam masjid,,,jika hal demikian terjadi pada diri anda sikap apa yang sebaiknya dilakukan,,,,

    BalasHapus
  4. NAMA: IFADA ROUDHOTUL CHUSNA
    NIM : 2021110173
    KELAS:D

    Dimakalah dijelaskan jangan menayakan barang yang hilang di masjid, dasarnya apa mengapa tidak boleh?

    BalasHapus
  5. Nama : Moya Shofa
    Kelas : D
    Nim : 2021110169

    Ketika ada orang yang terlambat untuk sholat berjama'ah di masjid secara otomatis orang tersebut pasti akan lari lari, bagaimana menurut anda?
    karena hal ini sangat bertolak belakang dengan aspek tarbawi poin dua.

    BalasHapus
  6. NAMA : ASMAUL FAUZIAH
    NIM : 2021110165
    KELAS: D

    bagaimana Menurut anda, dengan adanya pembangunan masjid yang mewah dan megah tetapi dananya itu meminta dari masyarakat sekitar yang nominalnya di tentukan? apakah membangun masjid dg mewah itu termasuk menjaga kehormatan masjid?

    BalasHapus
  7. Nama: Nisa'ul Muslimah
    NIM: 202110151
    Kelas: D

    Terima kasih, mencoba menjawab pertanyaan teman-teman..
    SYAUQIL M: fungsi masjid jaman sekarang memang masih sama dari dulu, selain tempat ibadah juga dijadikan tempat kajian ilmu. pada umumnya yang saya lihat memang seperti itu. untuk respon dari remaja, banyak yang memanfaatkan masjid untuk ajang silaturahim, kepada tokoh agama terutama dalam beberapa acara seperti perayaan maulid Nabi, nariyahan ataupun yang lainnya.
    DEWI K: Maksudnya lalai dalam arti berbicara. Maka, janaganlah bebicara dalam masjid kecuali yang baik-baik. Hati bertaut, bisa terlihat dari keseriusan bersegera kemasjid dan tidak ingin segera berdiri meninggalkan masjid.
    HIMATUL A: masjid dikhususkan untuk ibadah, menanyakan barang hilang di masjid dengan pengeras suara agaknya kurang sopan dilakukan. solusi lain bisa dengan menempelkan kertas pengumuman kehilangan ditembok luar masjid yang diseediakan.
    IFADA R: Rasul SAW bersabda, siapayang mendengar seorang mencari barangnya yang hilanh dimasjid, maka katakan; Allah tidak akan mengembalikannya padamu,karena masjid tidak didirikan untuk ini.
    MOYA S: jangan terburu-buru, kita harus tetap menjaga etika di jalan. walaupun tidak dapat jamaah, tapi tetap mendapat pahala kebaikan.
    ASMAUL F: Menjaga kehormatan itu tidak harus dengan yang mewah, yang penting bisa terjaga kebaikan didalamnya. jika dana pembangunan dari masyarakat, maka ada amanah yang harus di laksanakan dan tidak digunakan untuk kepentingan perseorangan

    BalasHapus
  8. Nama : selly monika
    nim : 2021110179
    kls : D

    Didalam masjid tidak boleh melakukan jual beli, bagaimana kalo yang dijual belikan itu al-qur'an apakah tetap tidak boleh?

    BalasHapus