Laman

Sabtu, 24 Maret 2012

A6-29. Khayyun Nafi


MAKALAH
ILMU TENTANG MAKHLUK METAFISIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadis Tarbawi II
Dosen Pengampu: Muhammad Hufron, M.S.I







Oleh:
KHAYYUN NAFI
2021110028

KELAS A

TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN

As-Sunnah adalah merupakan sumber kedua setelah kitab suci Al Qur’an. Oleh karena itu, kewajiban mengikuti, kembali dan berpegang teguh pada sunnah merupakan perintah Allah SWT dan juga perintah Nabi Muhammad SAW terutama mengetahui perkara-perkara ghaib yang tidak termasuk dalam wilayah ilmu yang diperoleh dengan metodologi observasi dan eksperimen, postulat dan perenungan, riset dan analisa.
Sumber perkara-perkara ghaib ialah wahyu Ilahi yang hanya secara eksklusif diberikan Allah SWT kepada para Rasul-Nya. Allah menganugerahkan ilmu mengenai perkara ghaib itu kepada mereka sesuai dengan kehendak-Nya. Terkadang ada diantara perkara-perkara ghaib ini yang sama sekali tidak diberitahukan kepada siapapun diantara makhluk-Nya. Maka sekalipun Malaikat yang paling dekat dengan Allah SWT atau seorang Nabi yang diutus pun tidak dapat mengetahui perkara ghaib tersebut.
Pada dasarnya seorang Nabi tidak dapat mengetahui perkara ghaib dengan sendirinya. Nabi dapat mengetahui perkara ghaib itu karena memang diberitahu oleh Allah SWT.
Termasuk dunia metafisik ialah hal-hal ghaib yang berhubungan dengan dunia metafisik yang ada di sekeliling dan diatas manusia. Tak diragukan lagi bahwa manusia tidak sendirian berada di dunia ini. Ada makhluk lain yang juga bersama-sama dengan kita menghuni alam semesta.
Dan dalam makalah ini akan membahas tentang hadis yang berkaitan dengan makhluk metafisik tersebut.









BAB II
PEMBAHASAN

A.   Hadits
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ( إن لله تبا رك وتعا لى ملا ئكة سيا رة فضلا يتتبعون مجا لس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكرقعدوا معهم وحف بعضهم بعضا بأجنحتهم حتى يملئوا ما بينهم وبين السماء الدنيا فإذ تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى السماء قا ل فيسأ لهم الله عز و جل وهو أعلم بهم من اين جئتم فيقولون جئنا من عند عباد لك فى الا رض يسبحونك ويكبرونك ويهللونك ويحمدونك ويسئلونك قال وما ذا يسألونى قالوا يسألونك جنتك قال وهل رأوا جنتى قالوا لا أ ي رب قال فكيف لورأوا جنتي قالوا ويستجيرونك قال و مم يستجيرونني قالوا من نار ك يارب قال وهل رأو ناري قالوا لا قال فكيف لورأوا ناري قالوا ويستغفرونك قال فيقول قدغفرت لهم فا عطيتهم ما سأ لوا واجرتهم مما استجاروا قال فيقولون رب فيهم فلا ن عبد خطاء إنما مرفجلس معهم قال فيقول وله غقرت هم القوم لا يشقى بهم جليسهم )                                                                                                        
(رواه مسلم فى الصحيح، كتا ب الذكروالدعاء والتوبة والإستغفار، با ب فضل مجا لس الذكر)                                                 
B.   Terjemah
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW: Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta’ala mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka telah mendapatkan suatu majelis dzikir, malaikat-malaikat itu duduk bersama mereka dan menaungi satu sama lainnya dengan sayap-sayap mereka sampai mereka memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia ini. Setelah majelis itu bubar, malaikat-malaikat itu kembali lagi naik ke atas langit.” Sabda beliau,” Lalu Allah bertanya kepada malaikat-malaikat itu, sedangkan Dia lebih mengetahui daripada mereka, ‘Dari manakah kalian datang?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang dari majelis hamba-hamba Engkau di bumi, yang bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan memohon kepada Engkau.’ Tanya Allah, ‘Mereka memohon apa kepada-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Mereka memohon surga kepada Engkau.’ Tanya Allah, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Belum, wahai Tuhanku.’ Allah berfirman, ‘Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah surga-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ‘Mereka memohon perlindungan kepada Engkau.’Tanya Allah, ’Dari apakah mereka memohon perlindungan kepada-Ku?’ Jawab mereka, ‘Mereka memohon perlindungan-Mu dari api neraka-Mu wahai Tuhanku, ‘Tanya Allah, ’Apakah mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Jawab malaikat, ’Belum. ’Tanya Allah, ’Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ’Mereka juga memohon ampunan kepada Engkau.’ Firman Allah, ’Aku telah mengampuni mereka, Aku telah memberi mereka apa yang mereka minta, dan Aku telah melindungi mereka dari api neraka,” Sabda beliau,” Kemudian malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, didalam majelis itu ada si fulan, yaitu seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu bertemu dengan majelis dzikir itu, kemudian dia duduk bersama mereka.” Sabda beliau, “Lalu Allah berfirman,’Aku telah mengampuni dosanya, mereka adalah orang-orang yang teman duduk mereka itu tidak akan ada yang celaka.”[1]
C.   Mufrodat (kata-kata penting)
يتتبعون   : mencari                                                    ويستجيرونك  : memohon perlindungan-Mu
  قعدوا   : duduk                                                                       وصعدوا   : naik
 وحف    : menaungi                                                        فا عطيتهم: memberikan kepada mereka
بأجنحتهم : dengan sayap-sayap mereka                        واجرتهم     : melindungi
    يملئوا: memenuhi                                                       خطاء       : penuh dosa
  تفرقوا : bubar                                                               لا يشقى    : tidak akan ada yang celaka       
 عرجوا: kembali                                                           
                                                           
D.   Biografi Perawi
Abu Hurairah ketika masih dalam masa Jahiliyah bernama Abdu Al-Syam bin Shahr. Setelah memeluk Islam, namanya diganti oleh Rasulullah SAW dengan Abdu Al-Rahman dia berasal dari qabilah Daus, salah satu qabilah yang populer di negeri Yaman.
Semula dia bekerja sebagai penggembala domba. Dan dalam setiap menggembalakan domba-dombanya, dia selalu ditemani seekor kucing kecilnya. Dia sangat menyayangi kucingnya itu, sehinggga siang dan malam selalu dijadikan temannya. Ketika dia menggembalakan domba-dombanya, kucing kecil itu diletakkan di atas pohon. Dan oleh karena sangat sayangnya terhadap kucing itu, kemudian orang-orang menyebutnya Abu Hurairah (Bapa Kucing kecil).[2]
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun ketujuh hijriyah, saat terjadi perang Khaibar dan ikut bersama Rasulullah pada saat itu. Kemudian dia selalu menyertai Rasulullah sepenuhnya. Ketika itu dia berusia kurang lebih tiga puluh tahun. Dia adalah sahabat yang sangat dicintai dan sahabat yang paling menjaga berkah doa Nabi SAW ketika dia mendoakannya. Nabi memberi kesaksiannya atas semangatnya dalam mencari ilmu dan hadis. Hadis-hadis yang diriwayatkan darinya terdapat dalam kitab-kitab adalah sebanyak 5374 hadis.[3] Dia adalah seorang alim, ahli ibadah, ahli tasawwuf dan yang selalu mengikuti perang  di medan pertempuran, demi mengagungkan kalimat Allah. Dia mengikuti perang Tabuk pada masa Nabi SAW, dan setelah wafat Nabi, dia pun ikut berperang melawan orang-orang murtad bersama Abu Bakar Al-Shiddiq.
Abu Hurairah meninggal dunia dalam usia 78 tahun di Madinah pada tahun 57H. Dia telah menghabiskan masa hidupnya untuk mengabdi pada hadis Rasulullah SAW.[4]
E.   Keterangan Hadis

1.      Malaikat
Menurut M.Quraish Shihab, malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya  yang dapat berbentuk dengan aneka bentuk, tata mematuhi perintah Allah dan sedikitpun tidak pernah membangkang.[5] Malaikat bukanlah jasad yang dapat kita lihat. Karena itu segala sesuatu yang berlaku pada jasad fisik seperti lahir, hidup, tua dan mati tidak berlaku bagi malaikat. Selain itu makhluk yang tidak bersifat fisik ini tidak makan, tidak minum, tidak kawin dan tidak juga berketurunan. Mereka juga tidak mempunyai sifat kelamin, lelaki atau perempuan. Mereka memang diciptakan untuk taat saja kepada Allah SWT. Dari mereka terpancar tasbih, zikir dan ibadah, sebagaimana nafas yang keluar dari seorang manusia. Mereka juga tidak dibebani kewajiban sebagaimana yang dibebankan Allah kepada manusia. Mereka adalah makhluk khas ciptaan Allah dan mempunyai berbagai sifat yang berbeda dari segenap makhluk lainnya. Mereka itu adalah tentara Allah SWT yang siap menjalankan tugas Allah yang berhubungan dengan alam semesta, baik di dunia maupun di akhirat.
Malaikat memiliki bentuk tersendiri di alam ghaib yang mampu berubah jika mereka turun ke bumi untuk menjalankan suatu tugas. Jadi, tidak ada seorang pun yang mengetahui bentuk asli malaikat yang diciptakan oleh Allah, kecuali jika ia adalah pemimpin para nabi da penutup para rasul-Nya serta menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Rasulullah SAW pernah dua kali melihat bentuk asli malaikat Jibril: ketika beliau pertama kali menerima risalah Islam dan ketika berada di Sidrah al-Muntaha dalam peristiwa Isra Mi’raj.
Mengenai tugas malaikat dan hubungannya dengan manusia, suatu hadis dari Abu Hurairah,” Para malaikat itu berganti-ganti dalam menjaga kamu (manusia). Ada malaikat yang bertugas pada malam hari dan ada juga yang bertugas pada siang hari. Mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar. Malaikat yang bertugas malam kemudian naik, lalu ditanya oleh Allah SWT padahal Allah SWT lebih mengetahui hamba-Nya: ‘Dalam keadaan bagaimanakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?’ Para malaikat itu menjawab: ‘Kami tinggalkan mereka sedang dalam keadaan melakukan shalat dan kami datang kepada mereka sedang melakukan shalat juga,”[6]
Selama manusia hidup di dunia ini, ia selalu ditemani oleh para malaikat. Para malaikat itu medoakannya, jika ia termasuk golongan orang-orang yang beriman dan mengucapkan “amin” bersama-sama dengannya dalam shalat, serta menyaksikan shalat shubuh yang dikerjakannya. Selain itu, para malaikat ini juga ikut menghadiri majelis-majelis dzikir  yang tenang. Mereka menyampaikan shalawat dan membentangkan sayapnya kepada penuntut ilmu, membawa kabar gembira kepada penghuni bumi, dan meneguhkan orang-orang mukmin.
2.      Surga dan Neraka
Surga dan neraka adalah salah satu alam ghaib, sebagaimana halnya malaikat yang merupakan suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama terutama Islam sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia sebagai balasan atas perbuatan manusia semasa hidup di dunia. Allah telah memberitahukan kepada manusia bahwa Dia mempunyai hamba-hamba yang akan masuk surga dan yang akan masuk neraka. Allah memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dengan surga dan kenikmatannya, sama seperti halnya Dia menakut-nakuti hamba-hamba yang kafir dengan neraka dan siksa di dalamnya.
Ada kaidah pokok yang menjamin keberadaan surga dan neraka, yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Allah menjanjikan untuk hamba-hamba-Nya yang salih sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Jika kalian menginginkannya, bacalah ayat Al Qur’an: Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yakni (bermacam-macam nikmat) yang dapat menyedapkan mata...”(QS.32: 17) (HR.Bukhari). jadi kenikmatan akhirat tidak sama dengan kenikmatan dunia. Azab akhirat juga tidak sama dengan azab dunia. Sifat-sifatnya berbeda, meskipun sebutannya sama. Tidak ada sesuatu pun di surga dengan apa yang ada di dunia. Hanya namanya saja yang sama. Begitu pula halnya dengan neraka.  
Ketika menggambarkan neraka, Allah berfirman:
Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku. (QS.39: 16)
Ketika menggambarkan surga, Dia berfirman:
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS.2: 25)
Manusia masuk ke dalam surga berkat rahmat Allah, bukan hanya amal mereka saja, sebab amal mereka saja belumlah memadai untuk bisa memasukkannya ke dalam surga. Allah memperkenankan manusia masuk ke dalam surga-Nya karena rahmat-Nya, meskipun Allah menisbatkan kepada amal manusia. Rasulullah SAW pernah bersabda,” Tidak ada seorang pun diantara kalian masuk surga karena amalnya.” Para sahabat bertanya, “Bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Beliau menjawab,” Bahkan aku sendiri, kecuali bila Allah meliputiku dengan rahmat-Nya.”
Hakikat ini tidak menghapus ketentuan bahwa pintu surga terbuka untuk orang-orang yang menjual dirinya kepada-Nya, berperang di jalan-Nya, menyembah-Nya, bersujud dan ruku’ kepada-Nya dan memelihara hukum-hukum Allah.[7]
Dalam konsepsi Islam, ada banyak hakekat tentang alam ghaib. Alam ini berada di luar jangkauan pengetahuan akal manusia sewaktu mengarungi kehidupan di muka bumi ini. Alam ini bersifat ghaib bagi manusia. Seandainya tepi alam ghaib ini terlihat oleh orang biasa atau malaikat-malaikat itu menampakkan diri kepada manusia, niscaya kehendak manusia dan kebebasan memilih dalam dirinya akan hilang. Manusia akan mendapati dirinya terpaksa beriman. Akibatnya, hikmah penciptaan manusia dan ujian atas dirinya sudah tidak ada lagi.
F.     Aspek tarbawi
1.      Meningkatkan keimanan dan rasa syukur terhadap Allah SWT, Tuhan pencipta alam.
2.      Meningkatkan kecintaan kepada Allah SWT.
3.      Manusia akan lebih berhati-hati dalam bertindak karena mereka tahu bahwa segala apa pun yang mereka lakukan  akan selalu diawasi oleh para malaikat.
4.      Manusia akan lebih bersemangat dalam beribadah karena mareka tahu apa yang dilakukannya selama di dunia akan di balas sesuai amalannya di akhirat nanti.
5.      Menunjukkan kecintaan para malaikat kepada manusia dan kepedulian mereka terhadap manusia.
6.      Bertanya dengan hal-hal yang belum dimengerti atau dipahami.
7.      Saling menghargai dan menghormati diantara sesama manusia.










BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya  yang dapat berbentuk dengan aneka bentuk, tata mematuhi perintah Allah dan sedikitpun tidak pernah membangkang. Selama manusia hidup di dunia ini, ia selalu ditemani oleh para malaikat. Para malaikat itu medoakannya, jika ia termasuk golongan orang-orang yang beriman dan mengucapkan “amin” bersama-sama dengannya dalam shalat, serta menyaksikan shalat shubuh yang dikerjakannya
            Surga dan neraka adalah salah satu alam ghaib, sebagaimana halnya malaikat yang merupakan suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama terutama Islam sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia sebagai balasan atas perbuatan manusia semasa hidup di dunia.
            Manusia masuk ke dalam surga berkat rahmat Allah, bukan hanya amal mereka saja, sebab amal mereka saja belumlah memadai untuk bisa memasukkannya ke dalam surga.















Daftar Pustaka


Abdul Ghoffar, Muhammad. 1998. Mengenal Allah. Bandung: Pustaka Hidayah,)
Budi Utomo, Setiawan. 1998. As-Sunnah sebagai Sumber IPTEK dan Peradaban.  Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.  
Djamaludin, Shinqithy dan Mochtar Zoerni. 2002. Ringkasan Shahih Muslim. Bandung: Penerbit Mizan.

Hady, Samsul M. 2007. Islam Spiritual. Malang: UIN Malang Press.

Qohar, Adnan. 2009.  Ilmu Ushul Hadis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sulaiman, Imam. 2002.  Al-Wafi: Syarah Hadits Arba’in Nawawi. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.




[1] Shinqithy Djamaludin dan Mochtar Zoerni, Ringkasan Shahih Muslim (Bandung: Penerbit Mizan, 2002)
  Hal 1089-1090
[2] Adnan Qohar, Ilmu Ushul Hadis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 187
[3] Imam Sulaiman, Al-Wafi: Syarah Hadits Arba’in Nawawi (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2002) hal 472
[4] Adnan Qohar, Op.Cit, hal 193
[5] M. Samsul Hady, Islam Spiritual, (Malang: UIN Malang Press, 2007), hal 125
[6] Setiawan Budi Utomo, As-Sunnah sebagai Sumber IPTEK dan Peradaban, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998),
   hal 119
[7] Muhammad Abdul Ghoffar, Mengenal Allah, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1998) hal 125  

26 komentar:

  1. Apa hubungan antara makhluk metafisik dengan dunai pendidikan....???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam pendidikan islam terdapat suatu materi tentang rukun iman,,terutama iman kepada malaikat,,.
      dan agar kita bisa lebih meyakini adanya malaikat ini maka kita harus mempelajari hal-hal apa saja yang berkaitan dengan malaikat,,misalnya dari penciptaan maupun tugas-tugas para malaikat,,.
      dengan demikian maka kita akan lebih paham dan yakin mengenai ciptaan Allah ini..

      dan kita akan tahu bahwa ciptaan Allah itu bukan hanya manusia,hewan,tumbuhan dan alam saja namun ada juga makhluk lain yg tidak bisa kita lihat dengan pancra indera yaitu malaikat dan makhluk lainnya,,.


      demikian jwaban yg bisa sya berikan,,
      lo ada yg slah mohon dbenarkan,,
      terimaksih,,.

      Hapus
  2. Slamet Uripah
    202 111 0025
    A

    Apakah dengan mempelajari ilmu tentang makhluk metafisik mampu membuat manusia lebih berhati2 dalam bertindak dan mampu membuat manusia lebih bersemangat dalam beribadah...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung dari masing-masing individu,,
      Karena setiap individu mempunyai karakter yang berbeda,,
      Ada individu yg ketika mempelajart ilmu tentang makhluk metafisik ini,,ia akan menyadari bahwa ternyata dalam diri kita ada makhluk Allah yg selalu menjaga dan mengawasi setiap langkah kita yaitu malaikat..dan dengan kesadaran ini tentu dia akan selalu berhati-hati dalam setiap tindakannya,,
      Namun ada juga individu yang ketika mempelajari ilmu tentang makhluk metafisik ini,,ia akan biasa-biasa saja dalam arti ia hanya mendapat informasi tentang makhluk metafisk namun tidak ada kesadaran untuk merubah sikapnya,,
      Sebaiknya ketika kita sedang mempelajari suatu ilmu terutama ilmu metafisik maka kita harus mempersiapkan segalanya baik dari fisik,,akal,,terutama hati (perasaan),,
      karena dalam mempelajari ilmu metafisik ini kita tidak bisa menggunakan pancra indra untuk memahami dan menyadarinya,,namun dengan hati (perasaan),,

      demikian jwaban yg bisa sya berikan,,
      lo ada yg slah mohon dbenarkan,,
      terimaksih,,.

      Hapus
  3. langkah-langkah apa saja untuk mempelaajari ilmu metafisika?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langkah-langkah yg harus dilakukan dalam mempelajari ilmu metafisik diantaranya adalah:
      1. Mengetahui objek atau benda-benda yg termasuk metafisik
      2. Mencari dalil-dalil yg berkaitan dg objek/benda metafisik tsb, baik dari Al Qur’an ataupun hadis
      3. Mencari informasi, baik melalui buku ataupun yg lainnya yg berkaitan dg objek/benda metafisik.
      4. Jika ada sesuatu yg belum dimengerti atau dipaham bisa bertanya kepada ahlinya.
      Demikian jawaban yg bisa saya berikan,,
      Jika ada yg salah atau keliru,,mohon dibenarkan
      Jika ada respon atau tanggapan,, saya persilahkan
      Terimakasih.

      Hapus
  4. Rizki Handayani (2021110040)
    kelas A

    Apa manfaat bagi kita dalam mempelajari tentang makhluk metafisika.....
    terimakasih,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manfaat kita mempelajari ilmu metafisik diantaranya:
      1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melihat ciptaan Allah yang begitu banyak dan menakjubkan.
      2. Mengetahui bahwa makhluk ciptaan Allah bukan hanya makhluk yang dapat ditangkap oleh panca indra, namun ada makhluk lain yang tidak bisa ditangkap oleh pancra indra seperti halnya malaikat, surga dan neraka.
      3. Manusia akan lebih berhati-hati dalam setiap tindakannya karena dia mengetahui bahwa ada makhluk Allah yang akan selalu menjaga dan mengawasi setiap tindakannya.
      4. Manusia akan lebih bersemangat dalam beribadah karena mareka tahu apa yang dilakukannya selama di dunia akan di balas sesuai amalannya di akhirat nanti

      Hapus
  5. muhammad arif ismanto
    2021110005
    jika teman kita yang sudah meninggal dan ternyata ia muncul di dalam mimipinya, apakah itu termasuk makhluk yang metafisik? Dan katanya kalau seorang teman yang sudah meninggal itu datang dalam mimpinya itu pertanda bahwa teman itu meminta di do'akan oleh kita. Bolehkah kita mempercayai hal tersebut? jelaskan. terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya tidak ada salahnya kalau kita mempercayai hal tersebut, dan sebagai sesama muslim memang sepatutnya saling mendoakan untuk kehidupan dunia dan akhirat tanpa harus didahului oleh suatu apapun.
      Mengenai teman yang muncul dalam mimpi menurut saya itu bukan makhluk metafisik karena yang dimaksud dengan metafisik disini adalah segala sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra,,masa iya benda metafisik bisa ditangkap oleh panca indra...??? kecuali Allah membuka hijabnya.
      Demikian jawaban yang bisa saya berikan,,
      Jika ada tanggapan atau respon,,sya persilahkan...
      Terimaksih

      Hapus
  6. Assalamualaikum...
    Apa pengertian ilmu metafisika itu sendiri?dan apakah makhluk metafisika itu hanya berkisar pada malaikat dan surga-neraka saja?
    terima kasih...
    (dwi hafila 2021111367 A)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ilmu metafisik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ghaib (tidak bisa ditangkap oleh panca indra),
      Yang termasuk makhluk metafisik disini tidak hanya malaikat, surga neraka saja, namun ada juga yang lain seperti syetan, jin, iblis, lauh almahfudz, arsy dan sebgainya.
      Demikian jawaban yang bisa saya berikan,,
      Jika ada tanggapan atau respon,,sya persilahkan...
      Terimaksih

      Hapus
  7. Saya pernah mendengar bahwa sesuatu yang tampak itu fondasinya adalah hal-hal yang tidak tampak (metafisika). Bagaimana anda menyikapi/menanggapi kalimat tersebut??
    Mohon penjelasannya,, terima kasih...

    Nurul Maulidah_2021110039_A

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimaksh atas pertanyaan yg membuatku bingung untuk menjawabnya...
      Hehehe... namun saya mencoba menanggapi pertanyaan Anda...
      Kalau menurut saya benar adanya kalau sesuatu yg tampak itu fondasinya hal-hal yg tak tampak,,namun tidak semua yang tampak itu fondasinya adalah hal-hal yang tak tampak.
      Misalnya seseorang yg sukses,,dan pasti dibalik kesuksesan tersebut ada sesuatu hal yg membuat dia sukses,,misalkan dia mempunyai prinsip bahwa Allah lah tempat bersandar,, dan percaya bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yg sedang dalam kesusahan. Dan dalam hal ini Allah merupakan metafisik,,namun bukan makhluk melainkan sang Khalik. Selain itu misalnya orangtua,,seseorang menjadi sukses karena adanya orangtua dimana dia ingin agar dirinya bisa membahagiakan orangtua. Dan dengan hal ini muncullah suatu motivasi dalam diri seorang trsbut. Dia pasti akan berusha semaksimal mungkin agar keinginannya bisa tercapai. Motivasi disini merupakan metafisik,, sedangkan orantua merupakan makhluk fisik.
      Jadi pada intinya tidak semua yang tampak itu fondasinya adalah hal-hal yang tak tampak.
      Demikian jawaban dari sya,,
      Jika ada sanggahan,,monon untk disampaikan,,
      Dan jika ada yng salah,,mohon dibenarkan,,
      Terimakasih,,.

      Hapus
  8. Subariroh (2021110009)

    Apa manfaat dari mempelajari ilmu metafisik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manfaat kita mempelajari ilmu metafisik diantaranya:
      1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan melihat ciptaan Allah yang begitu banyak dan menakjubkan.
      2. Mengetahui bahwa makhluk ciptaan Allah bukan hanya makhluk yang dapat ditangkap oleh panca indra, namun ada makhluk lain yang tidak bisa ditangkap oleh pancra indra seperti halnya malaikat, surga dan neraka.
      3. Manusia akan lebih berhati-hati dalam setiap tindakannya karena dia mengetahui bahwa ada makhluk Allah yang akan selalu menjaga dan mengawasi setiap tindakannya.
      4. Manusia akan lebih bersemangat dalam beribadah karena mareka tahu apa yang dilakukannya selama di dunia akan di balas sesuai amalannya di akhirat nanti

      Hapus
  9. Untuk menumbuhkan rasa iman kita terhadap makhluk ghoib yang diantaranya disebutkan adalah malaikat, saya hanya ingin tanya?bagaimana agar kita senantiasa didekati oleh malaikat atau makhluk ghaib yang baik?agar kita senantiasa selalu bersikap baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada dasarnya dalam diri manusia itu sudah ada malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk menjaga,,mengwasi manusia dalam setiap tindakannya.
      Dalam kitab Qotrul Ghoits terdapat suatu hadis yang diceritakan oleh Muhammad Al Khalili bahwa ssungguhnya Usman bin Affan r.a.pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,” Berapakah jumlah malaikat yang terdapat dalam diri manusia,.” Rasul SAW menjawab,”ada 20 malaikat dalam diri manusia.”
      Jadi kita tidak usah meminta kepada Allah agar selalu didekati oleh malaikat karena sesungguhnya dalam diri kita sudah ada malaikat yang slalu menjaga dan mngawasi kita.
      Mengenai berbuat baik,,saya pernah mendengar keterangan bahwa mnusia bisa melakukan suatu kebaikan itu bukan karena dirinya sendiri melainkan karena manusia telah diberikan rahmat (kasih sayang) oleh Allah untuk berbuat baik yang tanpa kita sadari itu. Jadi jika ingin melakukan suatu kebaikan tanpa adanya rahmat dari Allah,,mka mustahil kita bsa melakukannya.
      Oleh karena itu, sebagai muslim hendaknya kita senantiasa meminta rahmat dari Allah agar kita bisa senantiasa melakukan suatu tindakan kebaikan..
      Denikianlah jawaban yg bisa saya berikan,,
      Jika ada tanggapan,,saya persilahkan..
      Terimakasih,,.

      Hapus
  10. Apa tujuan mempelajari ilmu metafisik dan jelaskan perbedaan antara setan,jin dan iblis?

    Rizqon budi santoso
    2021110o33

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tujuan mempelajari ilmu metafisik ini adalah agar kita sebagai umat Islam senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya,,tanpa kita sadari bahwa nikmat Allah tidak hanya yang tampak saja,,namun ada juga yang tak tampak seperti halnya Allah telah mengirimkan para malaikat-Nya untuk menjaga kita siang dan malam.
      Menurut Quraish Shihab, iblis merupakan istilah yang lebih spesifik dari istilah yang labih umum yaitu syetan., sedangkan syetan merupakan istilah yang lebih dari istilah jin yang mengandung pengertian yang lebih umum. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa iblis adalah bagian dari setan dan setan adalah bagian dari jin. Pandangan ini tampaknya logis mengingat informasi Al Qur’an yang menyebutkan bahwa sebelum penciptaan adam, jin merupakan eksistensi yang lebih dahulu tercipta dari bara api dan juga adanya ayat Al Qur’an yang menyebutkan bahwa iblis merupakan bangsa jin.
      Nama iblis diperoleh jin yang enggan sujud kapada Adam, setelah ia mendapat kutukan Tuhan, akibat kedurhakaannya itu. Sejak itu,i a berputus asa dari rahmat-Nya dan sejak itu pula ia bertekad untuk melakukan segala macam kejahatan. Akhirnya nama tersebut melekat pada dirinya. Iblis merupakan bangsa jin dan karena dalam kelompok jin itu sebagian ada yang baik maka iblis merupakan jin jahat. Jin jahat disebut setan. Sama seperti manusia atau makhluk lain yang berbuat kejahatan.
      Disini Quraish Shihab menyatkan: ulama sepakat menyatakan bahwa iblis adalah yang membangkang dari sujud kepada Adam. Dia juga yang menggoda kakek dan nenek manusia yaitu Adam dan Hawa sehingga terusir dari surga tidak heran jika ia juga dalam sekian ayat Al Qur’an dinamai setan. Tetapi apakah hanya iblis yang dinamai setan? Tidak! Setan adalah seluruh yang membangkang dan mengajak kepada kedurhakaan.
      (Dari buku Islam Spiritual Cetak Biru Keserasian Eksistensi karangan Dr.M.Samsul Hady,.Ag. tahun 2007, penerbit UIN Malang Press, Malang)

      Hapus
  11. Bagaimana menurut anda,apakah manusia termasuk makhluk metafisik?jelaskan!
    reimakasih.

    saiful hakim
    2021110047

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam hal ini manusia bukan termasuk makhluk metafisik karena yang dimaksud metafisik disini adalah segala sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indara (ghaib),,sedangkan manusia bisa ditangkap oleh panca indra,,jadi manusia buka termasuk makhluk metafisisk.
      Sedangkan jika diterapkan dalam filsafat,,manusia merupakan makluluk metafisik yang merupkan generasi masa depan, generasi yang diharapkan bisa memberikan perubahan yang lebih baik terutama bagi masa depan bangsa dan negaranya.

      Hapus
  12. erlin novi febriani
    2021110016
    A

    bagaimana cara mensyukuri nikmat Allah dengan keadaan tubuh kita yang terdapat banyak kekurangan karena pada dasarnya tidak ada makhluk yang sempurna ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaitu dengan melihat orang-orang yang berada dibawah kita maksudnya melihat keadaaan baik dari segi fisik atau yang lainnya karena dengan begitu kita akan tahu dan sadar bahwa ternyata masih ada orang yang nasibnya tidak lebih baik dari kita dan kita masih termasuk orang yang beruntung daripada yang lain.
      Menerima dan mensyukuri apapun yang ada dalam diri kita,, jangan melihat ataupun iri terhadap apa yang dimiliki orang lain,,karena belum tentu apa yang kita inginkan itu merupakan hal yang terbaik untuk kita dan belum tentu apa yang kita inginkan itu merupakan sesuatu yang kita butuhkan.
      Selain itu, usahakanlah dalam setiap kesempatan membaca hamdalah,,itu merupakan salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT.

      Hapus
  13. ikrimah
    2021110045
    A

    adakah ilmu yang mempelajari tentang cara melihat makhluk metafisika ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya,, tidak ada ilmu khusus yang mempelajari tentang cara melihat makhluk metafisik,, karena memang sudah kehendak Allah SWT untuk menghijab penglihatan manusia,, dan jikalau seandainya andaikata seumpama misalnya Allah membuka hijabnya sehingga manusia bisa melihat hal-hal yang ghaib ataupun metafisik,, maka pasti tidak ada manusia yang melakukan dosa,, karena misalnya jika manusia melihat surga dan neraka ketika di dunia maka tentu saja semua manusia akan melakukan kebajikan/kebaikan,, dan pasti tidak ada yang melakukan dosa. Lalu apa gunanya Allah menciptakan syetan,,malaikat,,surga dan neraka...??? karena pada dasarnya segala ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia.. misalkan syetan, Syetan sengaja diciptakan oleh Allah untuk menguji seberapa kuat/tebal iman para hamba-Nya.

      Hapus