Laman

Sabtu, 24 Maret 2012

F6-36. Nur Aini


MAKALAH
HADITS TARBAWI II

Manfaat Flora bagi Manusia
Dosen Pengampu: Ghufron Dimyati





Nama               : Nur Aini
Nim                 : 2021110263
Kelas               : F



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap penyakit pasti ada obatnya. Kecuali kematian. Begitulah inti dari hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah. Allah tidak akan menurunkan ataupun menciptakan sesuatu tanpa ada hikmah dibalik itu semua. Jika manusia mau bersyukur, insya Allah dia akan menemukan kebenaran dan ketentraman hidup.
Dengan adanya penyakit, Allah ingin menguji kita, apakah kita mau berusaha mengobati dan tetap mengembalikan semua kepadanya, atau kita akan mengeluh dan menganggap Allah tidak sayang kepada kita. Selain itu, Allah menampakkan tanda-tanda kekuasaanNya melalui makhluk ciptaannya yang lain, yaitu bahwa Allah tidak akan membiarkan hambaNya selslu dalam kesusahan tanpa adanya jalan keluar. Allah menunjukan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan sebagai obat dari adanya penyakit. Jelaslah, bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak ada lagi keraguan padaNya. Dia yang maha Tahu atas semuanya.
Semoga isi makalah ini menambah pengetahuan kita dan semakin meningkatkn keimanan kita kepada Allah swt.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Matan Hadits

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ, أَنَّ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى ا لله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَ لَ:ماَ مِنْ دَاءٍإِلاَّفِى الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِمِنْهُ شِفَاءً.
( رواه مسلم فى ا لصحيح كتاب السلام باب التداوي با لحبة السودإ) اِلَّاالسَّامَ .


B.     Terjemah

“Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidak ada satupun penyakit melainkan pada “ habbatusssauda’ ” (jinten hitam) terdapat kesembuhan baginya, kecuali “as-saam” (kematian).”

C.    Mufrodat

penyakit                      :                     دَاءٍ
Jinten hitam                :       الْحَبَّةِ السَّوْدَاء
Obat/ kesembuhan      :                   شِفَاءً
Kematian                    :                   السَّامَ

D.    Biografi Rawi

Abu Hurairah
Abu Hurairah lahir pada tahun 21 sebelum Hijriyah. pada masa Jahiliyah, sebelum ia msuk Islam, namanya Abu Syamsi. ia Masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah, ketika perang Khaibar sedang berkecamuk. Abu Hurairah langsung terjun ke dalam perang tersebut. Setelah ia masuk Islam, Nabi SAW memberinya nama Abdurahman.
Abu Huraurah sangat menyenangi seekor kucing, sehingga sering kucing itu digendong, dirawat, diberi makan dan bagi kucing itu disediakan tempat khusus. maka beliau digelari pula dengan Abu Hurairah, yang artinya orang yang menyanyangi kucing. Nama lengkap Beliau adalah Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.[1]
Beliau adalah sahabat yang sangat dicintai. Beliau adalah sahabat yang paling menjaga berkah doa rasul saw. Rasul memberi kesaksian atas semangatnya dalam mencari ilmu hadits.
Beliau wafat di Madinah pada tahun 57 H. Hadits-hadits yang diriwayatkan dalam kitab hadits sebanyak 5374 hadits.[2]

E.     Keterangan Hadits

Habbatussauda’ atau syuniz adalah nama tumbuhan hitam dan biasa disebut tumbuhan India. Ibrahim Al-Harbi menyebutkan dalam kitab Gharib Al-Hadits dari Al Hasan Al Basri bahwa ia adalah Khardal. Sementara Abu Ubaid Al Harawi menukil di kitab Al-Gharibin bahwa ia adalah buah al bathm dan nama pohonnya adalah ad-dhir. Menurut Al Jauhari, ia adalah getah pohon yang disebut kamkam yang diambil dari Yaman. Aromanya harum dan digunakan untuk pedupaan.[3]
            Pengobatan disini adalah dikaitkan dengan sesuatu yang halal, maka tidak boleh menggunakan yang haram selagi yang halal masih ada. Kesembuhan tergantung dari ijin Allah, yang penting manusia bisa berusaha dan berdoa. Allah yang menentukan semuanya.
            Dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak semua obat bisa diketahui oleh manusia. Dan obat-obat yang diketahuipun tidak menyembuhkan dengan sendirinya, bahkan jika Allah menghendaki, obat bisa menjadi penyakit. Semua adalah atas izin dan takdir Allah.
Sembuhnya penyakit dengan obat sesungguhnya sama dengan menghilangkan rasa lapar dengan makan atau haus dengan minum. Umumnya ia dapat bermanfaat, tapi terkadang hasilnya tidak didapatkan karena suatu hal.
Kecuali penyakit maut disini adalah penyakit yang membawa kepada kematian dari orang yang sakit. Dan dalam hadits lain ada yang menyebutkan bahwa pengecualiannya adalah penyakit tua. Karena tua pada umumnya mengurangi kesehatan dan mendekati kematian.[4]

F.     Aspek Tarbawi

Sesungguhnya Rasulullah saw selalu berobat untuk dirinya dan menyuruh keluarga serta para sahabatnya untuk berobat jika terkena penyakit.
Seorang muslim yang mempunyai pandangan jauh dan faqih dalam agamanya adalah yang menolak takdir Allah yang satu menuju takdir Allah yang lain. Seperti kata Muhammad Iqbal: “seorang mukmin yang lemah itu beralasan dengan qadha dan qadar Allah. Sedangkan orang mukmin yang kuat melihat bahwa usaha itu termasuk takdir Allah yang tidak bisa dikalahkan dan qadha-Nya yang tidak bisa ditolak.”[5]
Nilai pendidikan yang dapat kita ambil dari hadits dan berbagai materi pendukung di atas adalah:
1.      Setiap Allah menciptakan sesuatu pasti ada tujuan dan hikmahnya, dan setiap ada penyakit pasti ada obatnya. Allah tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia ataupun tidak dapat dimanfaatkan oleh makhlukNya.
2.      Allah menurunkan penyakit sebagai cobaan untuk manusia, dan dari itu juga Allah menurunkan obat penawarnya yang terdapat di sekitar manusia itu sendiri yang mungkin manusia menganggap bahwa sesuatu itu (tumbuhan) kurang bermanfaat, tapi ternyata manfaatnya sangat besar.
3.      Manusia disuruh menggali ilmu pengetahuan serta menggunakan dan mengasah potensi yang dimiliki dengan adanya tanda-tanda kekuasaanNya tersebut.
4.      Manusia tidak boleh putus asa ketika mendapat cobaan berupa penyakit, karena dari penyakit mereka bisa belajar dan mendapatkan ilmu baru dari berbagai segi, seperti ilmu kesabaran, keikhlasan, dan ilmu-ilmu lain yang dulunya tidak tahu menjadi tahu (terutama tentang penyakit dan pemanfaatan tumbuhan).
5.      Dengan adanya penyakit, manusia akan menjadi takut (terutama takut mati), oleh karena itu mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak.
6.      Bagi mereka yang berfikir, akan menambah keimanan mereka kepada Allah swt.

BAB III
PENUTUP

Dari hadits di atas dan berbagai materi pendukung yang ada dapat disimpulkan bahwa Allah tidak akan menurunkan sesuatu masalah tanpa ada penyelesaiannya dan setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika manusia mau melihat di sekitar mereka, mereka akan menemukan segala macam ciptaan Allah yang yang semuanya ada manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Apalagi jika manusia mau menganalisa dan menggali potensi yang mereka miliki, maka pemanfaatan dari semua itu akan semakin terlihat.
Jadi sudah seharusnya manusia selalu bersyukur karena banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dari segala macam ciptaanNya jika manusia mau berfikir. Selain itu, manusia juga wajib berusaha dan berdoa, bukan hanya menyandarkan semua kepada Allah dan menjadi pemalas dengan menganggap semuanya takdir dari Allah. Walaupun semuanya adalah takdir Allah, tapi Allah tidak akan membiarkan hambaNya yang bersungguh-sungguh dalam berusaha dan berdoa selalu dalam kesusahan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2008. Fathul Baari, juz 28, (Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari). Jakarta: Pustakaazzam.

Al-Bugha, Musthafa Dieb dan syaikh Muhyiddin Mistu. 2008.  Al-Wafi (Syarah Hadits Arba’in Imam An-Nawawi). Jakarta: Bulan Bintang.


Qardhawi, Yusuf. 1998. Sunnah Rasul (Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban). Jakarta: Gema Insani Press.


[1] http://www.elitha-eri.net/2007/06/28/biografi-singkat-abu-hurairah

[2] Musthafa Dieb Al Bugha dan syaikh Muhyiddin Mistu, Al-Wafi (Syarah Hadits Arba’in Imam An-Nawawi), (Jakarta: Bulan Bintang, 2008), hal. 472
[3] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari,juz 28, (Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari), (Jakarta: Pustakaazzam, 2008), hal. 139
[4] [4] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari, juz 28, (Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari), ….., hal. 108
[5] Yusuf Qardhawi, Sunnah Rasul (Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban), (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hal. 298

21 komentar:

  1. mursalin ahmad <277> F.

    bagaimana tanggapan anda tentang pengeksploitasian/pemanfaatan flora secara berlebihan yang banyak dilakukan oleh manusia itu sediri, hingga akhirnya berdampak buruk bagi manusia itu sendiri! trus solusi menurut anda untuk mengatasi hal demikian itu seperti apa?....

    BalasHapus
    Balasan
    1. pak mursalin,, menurut saya, mereka masih belum bisa mengontrol hawa nafsunya. Sifat serakah menggerogoti kasih sayang mereka terhadap lingkungan. Padahal seharusnya mereka menjaga dan melindungi alam semesta ini dan apa yang ada di dalamnya.
      Karena Allah Maha adil, maka apa yang kita dapatkan adalah hasil dari apa yang kita lakukan, jadi jika kita mendzolimi lingkungan sekitar, maka kita juga akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Allah akan membalas perbuatan kita melalui alam itu sendiri.
      Solusi:Seharusnya kita bisa bijak dalam memanfaatkan yang ada di alam sekitar, menggunakan sesuai kebutuhan, dan menjaga alam sekitar agar tidak rusak. Tidak seenaknya saja mengeksploitasi tanpa memperhatikan dampak buruk yang akan terjadi. Hendaknya selain kita selalu menjaga hubungan baik dengan Allah, dengan sesama manusia juga harus menjaga hubungan baik dengan alam sekitar/lingkungan. Biar bagaimanapun kita tidak bisa hidup tanpa adanya anugrah alam sekitar yang sangat lengkap isinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Terutama flora yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Dan kita bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada flora di sekitar kita. Mungkin kita sudah mati. Maka dari itu kita tidak boleh menyia-nyiakan anugrah Allah yang sudah ada.

      Hapus
  2. Assalamualaikum
    perkenalkan, nama saya
    ARIF STIAWAN
    2021110270
    Kelas F.

    mohon dijelasin masud dari perkataan Muhammad Iqbalyang “seorang mukmin yang lemah itu beralasan dengan qadha dan qadar Allah. Sedangkan orang mukmin yang kuat melihat bahwa usaha itu termasuk takdir Allah yang tidak bisa dikalahkan dan qadha-Nya yang tidak bisa ditolak.”
    mkch jika dijawab

    wassalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. mz arif,, maksud dari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
      mukmin yang lemah beralasan dengan qadha dan qadar allah, mereka menjadi pemalas karena menganggap bahwa semua adalah takdir Allah, miskin, kaya, sakit, sehat, dan lain-lain adalah takdir Allah. Mereka tidak berusaha untuk memperbaiki hidupnya, atau keluar dari masalahnya. Walaupun kita tahu bahwa semua adalah takdir Allah, tapi kita harus tetap berdoa dan berusaha memperbaiki hidup, tidak hanya menyerahkan semua kepada Allah tanpa ada usaha sedikitpun. Karena kita tidak hidup sendiri di dunia ini, jadi ada banyak hal yang harus kita lakukan agar tetap bisa menjaga hubungan baik dengan semuanya. Karena jika kita menjalani apa yang ada tanpa adanya usaha, maka belum tentu hubungan kita akan baik dengan makhluk lain di sekitar kita. Mukmin yang kuat melihat bahwa usaha itu termasuk takdir Allah yang tidak bisa dikalahkan dan qadhaNya yang tidak bisa ditolak, walaupun terkadang memang ada yang tak sesuai dengan apa yang sudah dilakukan, tapi mukmin yang kuat tidak putus asa untuk selalu berusaha dan berdoa untuk mencapai tujuannya. Usaha merupakan takdir Allah yang tidak bisa dikalahkan, karena jika Allah berkehendak, usaha itu bisa gagal, bisa juga sukses, semua memang takdir dari Allah dan kita memang tak bisa menolaknya. Tapi Allah tidak akan membiarkan hambaNya yang rajin berusaha selalu dalam keterpurukan, walaupun tidak berhasil dalam suatu hal, tapi akan ada jalan lain yang membawa kepada keberhasilan. Jika tidak berhasil di dunia, insya Allah akan berhasil di akhirat.
      Hubungannya dengan penyakit adalah, bahwa mukmin yang kuat akan mencoba berobat untuk menyembuhkan penyakitnya, dan mukmin yang lemah akan pasrah dengan apa yang terjadi padanya tanpa melakukan usaha penyembuhan. Padahal rasul pun menganjurkan kita untuk berobat jika kita sakit.

      Hapus
  3. nama: abdul latif
    nim: 2021110241
    kelas: f

    bagaimana islam mengajarkan sikap manusia terhadap flora di sekitarnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas latif,, Islam mengajarkan agar manusia selalu bisa menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar, manusia sebagai seorang khalifah bertugas untuk tidak membuat kerusakan dan membuat kesejahteraan di muka bumi ini, salah satunya adalah dengan menjaga alam semesta beserta isinya. Manusia disuruh memanfaatkan SDA yang ada dengan seperlunya, tidak berlebihan menggunakannya, tidak merusaknya dan menjaganya dari kerusakan. Dari hadits tersebut dapat dilihat bahwa flora dapat digunakan sebagai obat, adapula manfaat yang lain, sebagai makanan, bahan bangunan, dan banyak lagi yang dapat kita manfaatkan dari lingkungan. Jadi manusia harus bisa menyeimbangkan antara memanfaatkan dan menjaganya. Tidak hanya memanfaatkan bahkan mengeksploitasi tanpa menjaga dan merawatnya.

      Hapus
  4. semua penyakit ada obatnya. seperti habatussauda' yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. sebagai umat islam, bagaimana mempertahankan obat herbal islami ini?

    BalasHapus
  5. pak dadang,, Jika sakit, mungkin sebaiknya menggunakan obat-obat yang dianjurkan dalam Islam/obat-obat herbal yang bahan-bahannya dianjurkan dalam islam. Dan seperti yang kita tahu bahwa apapun bisa dijadikan obat jika kita tahu cara pemanfaatannya dan itu dari bahan-bahan yang halal. Tetapi jika kita sakit dan sudah ada yang mudah didapatkan (obat-obat yang tersedia di toko obat) kenapa kita harus mempersulit dengan mencari yang belum ada. Ditakutkan malah penyakitnya tambah parah gara-gara tidak segera diobati, atau bahkan bisa meninggal gara-gara penyakitnya sudah terlalu parah. Intinya asalkan itu halal, semuanya adalah obat yang dianjurkan dalam Islam. Untuk yang tidak halal bisa menjadi halal jika dalam keadaan darurat.

    BalasHapus
  6. nisfu Laila
    202 1110 272

    minta sedikit pencerahan...
    bagaimana cara ataupun kiat kita agar kita bisa menerima cobaan yang diberikan Allah,,bgaimana juga agar kita tetap termotivasi dalam menjalani hidup ini dengan brbagai cobaan (conth:kegagalan)...

    mksihh.;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita harus menerapkan ilmu sabar dan ikhlas yang diistiqomahkan..sehingga apapun yang terjadi kepada kita, kita akan tetap mesabar dan mengikhlaskan bahwa semua adalah dari Allah, dan kita hanya bisa berusaha, Allahlah yang menentukan semuanya.
      kegagalan adalah awal dari keberhasilan. keberhasilan tidak akan terasa manis tanpa diawali kegagalan, walaupun manis dan nikmat, tapi akan semakin manis dan nikmat setelah kita merasakan kegagalan sebelumnya. jadi harus tetap semangat...^_^

      Hapus
  7. syifa adilla
    2021110281
    f

    bicara mengenai kemanfaatan dari flora atau tumbuhan yang ada di sekitar kita sangatlah menarik sekali. karena kita hidup tak kan terlepas dengan adanya ineraksi dengan alam sekitar. yang saya tanyakan adalah.....
    kenyataan sekarang banyak manusia itu sendiri yang merusak dari manfaat dan kandungan positif yang secara alami ada pada tanaman atau flora tersebut.
    menurut anda, bagaimana solusi penyelesaian dari masalah tersebut.....?
    terimakasih ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. solusinya adalah seperti yang sudah saya jawab pada pertanyaannya mas salin...^_^
      kita tidak hanya menggunakan/memakai saja, apalagi mengeksploitasi secara berlebihan. disamping kita memanfaatkan anugrah Allah tersebut juga harus dibarengi dengan pelestarian dan perawatan.

      Hapus
  8. Yang dijelaskan dalam makalah anda yaitu bahwa habbatus syauda dapat menyembuhkan penyakit apapun kecuali kematian, lalu bagaimana mengenai pandangan bahwa penyakit yang tidak juga bisa disembuhkan yaitu penyakit tua, lalu bagaiman pandangan anda menegenai hal tersebut? apakah bisa disembuhkan dengan habbatus syauda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam hadits lain disebutkan bahwa penyakit yang tidak bisa disembuhkan adalah penyakit tua. keterangannya adalah karena orang yang sudah tua memiliki sisa umur yang lebih sedikit dari yang muda dan orang yang sudah tua biasanya lebih sering sakit-sakitan. masalah sembuh dan tidaknya dengan habbatussauda semua adalah takdir dari Allah swt..^_^

      Hapus
  9. ARUM ARIFAH
    2021110271
    F
    Bagaima menurut anda cara menghargai tanaman secara pemanfaatannya yang baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. caranya adalah seperti yang sudah saya jawab pada pertanyaannya mas salin juga mas latif, yaitu kita menggunakannya dengan seperlunya dan merawat serta menjaganya. tidak mengeksploitasi secara berlebihan tanpa ada usaha pelestariannya.

      Hapus
  10. zuhrotun nisak
    2021110242

    Pada zaman yang serba modern ini, pandangan orang itu yang namanya obat yang teracik secara ilmiah yang lebih banyak dipercaya oleh banyak orang. Karena obat itu telah teruji khasiatnya sedangkan obat tradisional kadang belum terjamin dan hanya obat itu adalah obat turun menurun dari nenek moyang dan kadang belum terjamin kehalalannya. gimana pendapat anda menanggapi hal ini...trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. apkah benar seperti itu, karena setahu saya obat yang herbal malah dianjurkan bahkan diiklankan di televisi, jadi keampuhannya masih terjaga, daripada menggunakan obat-obat ilmiah yang malah nantinya akan menyebabkan dampak berkepanjangan. tetapi jika penyakit kita sudah kronis dan baru bisa menemukan pengobatan dengan obat ilmiah, lebih baik kita gunakan obat tersebut, daripada sebelum minum obat kita malah dipanggil Allah terlebih dahulu.hmmm...tapi semuanya adalah kehendak Allah...

      Hapus
  11. Yeni Nur Khasanah
    2021110266
    F

    menurut anda bagaimana cara kita menyadarkan orang agar tidak menyalah gunakan flora ini ?
    dan apa saja yang membuat orang menyalah gunakannya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. inti pertanyaan anda seperti mas mursalin..mungkin saya akan menjawab dengan jawaban yang sama ya...
      menurut saya, mereka masih belum bisa mengontrol hawa nafsunya. Sifat serakah menggerogoti kasih sayang mereka terhadap lingkungan. Padahal seharusnya mereka menjaga dan melindungi alam semesta ini dan apa yang ada di dalamnya.
      Karena Allah Maha adil, maka apa yang kita dapatkan adalah hasil dari apa yang kita lakukan, jadi jika kita mendzolimi lingkungan sekitar, maka kita juga akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Allah akan membalas perbuatan kita melalui alam itu sendiri.
      Solusi:Seharusnya kita bisa bijak dalam memanfaatkan yang ada di alam sekitar, menggunakan sesuai kebutuhan, dan menjaga alam sekitar agar tidak rusak. Tidak seenaknya saja mengeksploitasi tanpa memperhatikan dampak buruk yang akan terjadi. Hendaknya selain kita selalu menjaga hubungan baik dengan Allah, dengan sesama manusia juga harus menjaga hubungan baik dengan alam sekitar/lingkungan. Biar bagaimanapun kita tidak bisa hidup tanpa adanya anugrah alam sekitar yang sangat lengkap isinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Terutama flora yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Dan kita bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada flora di sekitar kita. Mungkin kita sudah mati. Maka dari itu kita tidak boleh menyia-nyiakan anugrah Allah yang sudah ada.

      Hapus