H6-36. Karimatul Khasanah

MAKALAH

MANFAAT FLORA BAGI MANUSIA

Disusun guna memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Hadits Tarbawi 2

Dosen Pengampu :  Ahmad Ghufron, M.Ag

 

Disusun Oleh :

KARIMATUL KHASANAH

2021110361

                                                      Kelas         : H

                                          

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2012

PENDAHULUAN

Sesungguhnya Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Setidaknya tiga hari yang disebut di atas berkaitan dengan kesehatan yaitu kesehatan jiwa, akal dan jasmani. Sehat dapat diaktifkan sebagai keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari penyakit.

Suatu hadits menerangkan, apabila mengalami sakit maka harus berusaha untuk berobat agar mendapatkan kesembuhan, termasuk berobat dengan Habbadatus Sauda. Dan makalah ini akan menjelaskan Hadits tentang Habbadatus Sauda.

PEMBAHASAN

A.    Hadits

عن ابن هريرة ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ما من دائ الافى الحبة السوداء منه شفاء الاالسام. (رواه مسلم فى الصحيح. كتاب السلام. باب التداوى بالحبة السوداء) [1]

B.     Terjemah Hadits

Dari Abi Huraiah,sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: tidak ada satupun penyakit melainkan pada habbatussauda terdapat suatu kesembuhan baginya melainkan as-sam (kematian).[2]

C.    Mufrodat

حبة السوداء	Jinten Hitam
شفاء	Obat
داء	Penyakit
السام	Kematian

D.    Biografi

Abu Hurairah ketika masih dalam masa jahiliyah bernama Abdu Al-Syam bin Shar. Setelah memeluk Islam. Namanya diganti oleh Rasulullah SAW dengan Abdu Al-Rahman Ibnu Sakhr Ad-Dausy At-Tamimy.[3]

Beliau lahir tahun 21 SH / 602 M. Semula beliau bekerja sebagai penggembala domba dan dalam setiap menggembalanya domba-dombanya, beliau selalu ditemani seekor kucing kecilnya. Beliau sangat menyayangi kucingnya itu. Sehingga siang dan malam selalu dijadikan temannya. Ketika beliau menggembalakan domba-dombanya, dan kucing kecilnya itu diletakkan di atas pohon. Oleh karena, sangat sayangnya terhadap kucing kecil itu. Kemudian orang-orang menyebutnya Abu Hurairah (Bapa Kucing Kecil).[4]

Beliau memeluk Islam pada tahun ke-7 H. Beliau meriwayatkan hadits sejumlah 5374 hadits. Hadits-haditsnya banyak diriwayatkan oleh sahabat dan Tabi’in. Lebih dari 800 perawi menerima hadits dari beliau. Dan beliau meninggal dunia di usia 78 th, di Madinah pada tahun 57 H.[5]

E.     Keterangan Hadits

الحبة السوداء merupakan biji belah hitam, beraroma tajam dan biasa digunakan sebagai salah satu bumbu masak yang juga ditambahkan pada makanan untuk menyedapkan rasa. Jinten hitam ini juga dikenal dengan sebutan kemunaswad (adas hitam) dan habbah mubarokah (biji penuh barokah). Prof. Ahmad Al-Qodi melakukan penelitian uji validitas hadits ini menurut pandangan medis. Dan ia berkesimpulan bahwa jinten hitam merupakan biji-bijian yang mengandung obat bagi tersebut memilih hubungan langsung dengan sistem kekbalan tubuh manusia yang difungsikan oleh Allah SWT untuk melindungi tubuh.[6]

Menurut riwayat, kematian adalah salah satu jenis penyakit. Seorang penyair berkata, “Penyakit kematian tidak ada obatnya”.[7] Dengan demikian segala penyakit yang selain tersebut di atas dapat disembuhkan menggunakan habbatussauda.

F.     Aspek Tarbawi

1.      Allah SWT menciptakan alam dan seluruh isinya agar bisa di manfaatkan oleh manusia.

2.      Kita harus memanfaatkannya untuk hal-hal yang baik, seperti untuk pengobatan.

3.      Sebagai manusia, kita harus selalu berusaha untuk mempertahankan kesehatan.

PENUTUP

Bahwa Habbadatussauda adalah biji belah hitam, beraroma tajam dan biasa digunakan sebagai salah satu bumbu masak yang ditambahkan pada makanan untuk menyedapkan rasa yang dapat dijadikan obat. Sedangkan kematian merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak ada obatnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh yang ada di alam ini pasti berguna untuk manusia. Tergantung manusianya sendiri. Apakah dia bisa memanfaatkan karya atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Alawi Al-Maliki, Muhammad. 2009.  Ilmu Ushul Hadis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbi Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad. 1997. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang: PT. Pustaka Rizki.

Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh. 2008. Fatkhul Baari 28. Jakarta: Pustaka Azzam.

Najar, Zaagkilan. 2006.  Pembuktian Sains dalam Sejarah. Jakarta: Amzah.

Shohih Muslim Bisyarhinnawawi, Kitab As-Salam, bab Likulli da’in dawa’in wastahbabut-Tadawi. Libanon: Beirut.

---

[1] Shohih Muslim Bisyarhinnawawi, Kitab As-Salam, bab Likulli da’in dawa’in wastahbabut-Tadawi, Jilid 14, 1981. hal. 202.

[2] Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani, Fatkhul Baari 28, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 139.

[3] Muhammad Alawi Al-Maliki, Ilmu Ushul Hadis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 187.

[4] Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang: PT. Pustaka Rizki, 1997). hal. 254.

[5] Muhammad Alawi Al Maliki, Op.,cit. hal. 193.

[6] Zaagkilan Najar, Pembuktian Sains dalam Sejarah, (Jakarta: Amzah, 2006), hal. 120-122.

[7] Al-Imam Al Hafizh Ibnu Haar Al Asqalani, Fathul Baari 28, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hal. 139.