Laman

Kamis, 01 Maret 2012

Kelas B, Nisfi Romzanah, 3 : MEDIA PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN ILMU KE KALANGAN EKSTERNAL


MAKALAH
MEMANFAATKAN MEDIA PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN ILMU KE KALANGAN EKSTERNAL

Disusun guna memenuhi tugas: 
Mata Kuliah :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : M.  Ghufron Dimyati


Copy of STAIN2.tif



Disusun Oleh :
Nisfi Romzanah
2021110061

Kelas B



JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

PENDAHULUAN


Seiring dengan perkembangan zaman, di masa sekarang ini media publik sangat membantu dalam penyampaian ilmu atau informasi ke seluruh kalangan masyarakat secara luas. Media publik merupakan sarana yang efisien dan efektif serta mudah diterima oleh semua kalangan secara luas, sehingga dalam pokok bahasan ini saya akan membahas tentang memanfaatkan media publik untuk menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal.


PEMBAHASAN
MEMANFAATKAN MEDIA PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN ILMU
KE KALANGAN EKSTERNAL

A.    HADITS
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُ عَنْهُمَا قَالَ (لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ عَشِيْرَ تَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ بَاصَبَاحَاهْ فَقَالُوْا مَنْ هَذَا فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ أَنَّ خَيِلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ َاكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبً قَالَ فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ قَالَ أَبُوْلَهَبٍ تَبَّالَكَ مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ لِهَذَا ثُمَّ قَامَ فَنَزَ لَتْ تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ, وَقَدْ تَبَّ)
(رواه البخارى فى الصحيح, كتاب تفسير القرآن الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)

B.     TARJAMAH
Dari Abu Abbad r.a. berkata: “Ketika turun firman-Nya, dan berilah peringatan kerabat-kerabatmu yang terdekat dan golonganmu diantara mereka yang ikhlas. Rasulullah Saw keluar kemudian naik ke bukit shafa dan berseru “waspadalah”, maka mereka berkata siapa ini, maka berkumpullah kemari. Beliau bersabda: bagaimana pendapatmu jika aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda akan keluar dari balik gunung ini, apakah kalian mempercayaiku? Mereka berkata: Kami tidak pernah melihat engkau berdusta, beliau bersabda: Sesungguhnya aku pemberi peringatan bagi kalian di hadapan adzab yang pedih. Abu Lahab berkata; Celakalah engkau, apakah engkau mengumpulkan kami kecuali untuk ini? Kemudian Rasulullah Saw pergi, maka turunlah ayat, binasalah kedua tangan Abu lahab, dan sungguh ia binasa.

C.    MUFRADAT
                                Arti Kata                                           Teks Arab
Berilah peringatan                                                                    أَنْذِرْ
Kerabat-kerabatmu                                                         عَشِيْرَ تَكَ
Yang terdekat                                                                     اْلاَقْرَبِيْنَ     
Golongamu                                                                         رَهْطَكَ
Yang ikhlas                                                                  الْمُخْلَصِيْنَ
Keluar                                                                                    خَرَجَ
Naik                                                                                      صَعِدَ
Bukit shafa                                                                          الصَّفَا
Berseru                                                                                 فَهَتَفَ
Waspadalah                                                                    بَاصَبَاحَاهْ
Berkumpullah                                                                    اِجْتَمَعُوْ
Balik                                                                                      سَفْحِ
Gunung                                                                                  جَبَلِ
Berdusta                                                                              كَذِبً
Adzab                                                                                 عَذَابٍ
Yang pedih                                                                          شَدِيْدٍ
D.    BIOGRAFI ROWI
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf putra paman Rasulullah Saw (Saudara sepupu Rasulullah). Ayahanya Abu Abbas bin Abdul Muthalib dan ibunya adalah Umul Fadhli Lubabah binti Al-Harits Al-Hialliyah. Abdullah bin Abbas lahir 3 tahun sebelum hijriyah dan Nabi mendoakannya, “Ya Allah, berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)” Allah mendengar doa Nabi dan Ibnu Abbad terkenal dengan pengausaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fiqhnya yang mendalam. Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadits sesudah Sayyidina Aisyah r.a., ia meriwayatkan 1.660 hadits. Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H.[1]

E.     KETERANGAN HADITS
(لَمَّا نَزَلَتْ ( وَأَنْذِرْ عَشِيْرَ تَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ (Ketika turun, “Berilah peringatan kerabat-kerabatmu yang terdekat”). Pada tafsir surat Tabbat diberi tambahan : Dari riwayat Abu Usamah, dari Al-A’masy, melalui sanad ini.
 وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ  (Dan golonganmu diantara mereka yang ikhlas). Tambahan ini dinukil Ath-Thagari dengan sanad yang maushul melalui jalur lain dari Amr bin Murrah, bahwa dia biasa membaca seperti itu. Al-Qurthubi mengemukakan kemusykilan bahwa yang dimaksud adalah memberi peringatan keapda orang-orang kafir yang ikhlas.[2]
(حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ) “Kemudian naik ke bukit shafa dan berseru”, menjelaskan bahwa media publikasi yang digunakan oleh Rasulullah Saw untuk menyampaikan informasi adalah Bukit Shafa.

F.     ASPEK TARBAWI
Dari keterangan hadits di atas, jelas bahwa dalam menyampaikan suatu ilmu atau informasi meliputi semua kalangan termasuk orang-orang kafir tanpa membedakan-bedakan suku, ras, maupun agama. Kita sebagai umat Islam hendaknya bisa menerapkan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw pada zaman dahulu dengan memanfaatkan bukit shafa sebagai media publikasi untuk menyampaikan informasi atau ilmu ke kalangan eksternal.
Media publik adalah sarana pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat banyak. Media publik dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Media cetak seperti buku, koran, majalah, dan lain-lain
2.      Media elektronik, seperti Televisi, radio, internet, dan lain-lain.
Media publik berfungsi sebagai fasilitas penunjang agar suatu informasi dapat diterima dengan baik dari segi kualitasnya.[3]

PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
-          Media publik adalah sarana pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat banyak
-          Media publik berfungsi sebagai fasilitas penunjang agar suatu informasi yang dapat diterima dengan baik dari segi kualitasnya
-          Rasulullah Saw memanfaatkan bukit shafa sebagai media publikasi dalam menyampaikan informasi.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sihabudin bin Ali bin Hajar Al-Asqalani. T.th.  Taqribu At-Tahdizb, Juz I. Beirut: darul Shodah.

Al-Azqalani, Ibnu Hajar dan Al Imam Al-Hafizh. 2008. Fathul Baari. Juz. 23. Jakarta: Pustaka Azzam.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.




RESUME HADITS TARBAWI II
MEMANFAATKAN MEDIA PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN ILMU KE KALANGAN EKSTERNAL

A.    HADITS
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُ عَنْهُمَا قَالَ (لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ عَشِيْرَ تَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ بَاصَبَاحَاهْ فَقَالُوْا مَنْ هَذَا فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ أَنَّ خَيِلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ َاكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبً قَالَ فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ قَالَ أَبُوْلَهَبٍ تَبَّالَكَ مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ لِهَذَا ثُمَّ قَامَ فَنَزَ لَتْ تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ, وَقَدْ تَبَّ)
(رواه البخارى فى الصحيح, كتاب تفسير القرآن الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)

B.     TARJAMAH
Dari Abu Abbad r.a. berkata: “Ketika turun firman-Nya, dan berilah peringatan kerabat-kerabatmu yang terdekat dan golonganmu diantara mereka yang ikhlas. Rasulullah Saw keluar kemudian naik ke bukit shafa dan berseru “waspadalah”, maka mereka berkata siapa ini, maka berkumpullah kemari. Beliau bersabda: bagaimana pendapatmu jika aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda akan keluar dari balik gunung ini, apakah kalian mempercayaiku? Mereka berkata: Kami tidak pernah melihat engkau berdusta, beliau bersabda: Sesungguhnya aku pemberi peringatan bagi kalian di hadapan adzab yang pedih. Abu Lahab berkata; Celakalah engkau, apakah engkau mengumpulkan kami kecuali untuk ini? Kemudian Rasulullah Saw pergi, maka turunlah ayat, binasalah kedua tangan Abu lahab, dan sungguh ia binasa.

C.    ASPEK TARBAWI
Dari keterangan hadits di atas, jelas bahwa dalam menyampaikan suatu ilmu atau informasi meliputi semua kalangan termasuk orang-orang kafir tanpa membedakan-bedakan suku, ras, maupun agama. Kita sebagai umat Islam hendaknya bisa menerapkan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw pada zaman dahulu dengan memanfaatkan bukit shafa sebagai media publikasi untuk menyampaikan informasi atau ilmu ke kalangan eksternal.
Media publik adalah sarana pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat banyak. Media publik dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Media cetak seperti buku, koran, majalah, dan lain-lain
2.      Media elektronik, seperti Televisi, radio, internet, dan lain-lain.
Media publik berfungsi sebagai fasilitas penunjang agar suatu informasi dapat diterima dengan baik dari segi kualitasnya.[4]


 


[1] Sihabudin Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Taqribu At-Tahdizb, Juz I (Beirut: darul Shodah), hlm. 296
[2]  Ibnu Hajar Al-Azqalani, Al Imam Al-Hafizh, Fathul Baari (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Juz. 23, hlm. 527
[3]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 121
[4]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 121

16 komentar:

  1. Assalamualaikum Wr. Wb.

    Sdri Nisfi...

    Dalam menyampaikan informasi pasti kita akan membutuhkan media apa yang digunakan agar informasi yang kita sampaikan bisa tercapai sampai tujuan. Bagaimana caranya menginformasikan sesuatu hal kepada orang yang berbeda mungkin suku,ras dan agama. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.

    Terimakasih.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Mohammad Syukron.
    2021110067

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara menginformasikan sesuatu kepada orang yang berbeda suku, ras, dan agama :
       Dalam menyampaikan informasi harus bersifat umum agar dapat diterima oleh umum.
       Jika berbentuk tulisan, kata-kata yang ditulis jangan menyinggung SARA karena dapat menimbulkan polemik di masyarakat.
       Lebih banyak mementingkan isi daripada kedekatan hubungan.
       Kita dituntut untuk lebih bersikap profesional dan proposional.
      (http://theactadiurna.files.wordpress.com/2011/10/bab_3_media.doc)
      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan informasi:
       Isi informasi, harus disesuaikan dengan SDM pada masyarakat tersebut.
       Sasaran, yang di maksud adalah masyarakat yang akan menerima informasi melalui media.
       Situasi dan kondisi, perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media yang akan digunakan.
       Keefektifan dan efisiensi penggunaan media.
      (drs. Syaiful Bahri Djamarah & Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hal. 129-130)

      Hapus
  2. Siti Maskanah
    2021110069
    kelas B

    Sejauh mana fungsi media publik pada zaman sekarang dibandingkan dengan zaman dahulu dalam hal penyebaran ilmu pengetahuan kepada kalangan eksternal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya pada zaman sekarang media publik sudah jauh lebih berfungsi dibandingkan dengan zaman dahulu, dimana fungsi utama media yaitu menyiarkan informasi. Karenanya media merupakan sarana untuk menginformasikan berbagai hal mengenai segala peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, dan sebagainya yang perlu diketahui khalayak umum (http://theactadiurna.files.wordpress.com/2011/10/bab_3_media.doc)

      Hapus
  3. Nama : Tika Permatasari
    NIM : 2021110084
    Kelas: B

    Saya ingin menanyakan,pada makalah dijelaskan bahwa media elektronik berupa internet dijadikan sebagai media menyebarkan ilmu dikalangan eksternal,tetapi pada realitanya internet sering disalahgunakan untuk hal yang tidak baik seperti menyaksikan video porno atau tindakan kekerasan. Bagaimana solusi untuk meminimalisir hal tsb???

    Terimakasih...

    BalasHapus
  4. bagaimana caranya memanfaatkan media publik untuk menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal agar tidak disalahgunakan oleh para audiens?
    dina rina
    2021110064

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawab: menurut saya cara memanfaatkan media tergantung dari jenis dan karakteristik suatu media. Adapun jenis dan karakteristik media tersebut meliputi:
      • Jenis media meliputi :
       Media cetak.
       Media elektronik.
      • Karakteristik media
       Media cetak :
      a) Membaca merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif berfikir dan mencerna secara reflektif dan kreatif.
      b) Relatif lebih jelas siapa masyarakat konsumennya.
      c) Kritik sosial yang disampaikan melalui media akan lebih berbobot atau lebih efektif.
      d) Lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, bisa dikliping, bisa dibaca kapan saja, dan tidak terikat waktu.
      e) Dalam hal iklan bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (fikrikomunikasi.blogspot.com/2011/03/06/karakteristik-media-cetak.)
       Media elektronik :
      a) Menggunakan kode-kode untuk membawa pesan atau informasi.
      b) Tergantung pada alat-alat teknik yang digunakannya, baik dalam proses encoding maupun decoding.
      c) Mengandung alat-alat teknik yang telah dikembangkan secara khusus untuk tujuan komunikasi. (http://theactadiurna.files.wordpress.com/2011/10/bab_3_media.doc)

      Hapus
  5. assalamualaikum wr.wb

    shilfiana (2021110054) kelas B
    apakah media publik yang ada sekarang ini sudah bisa dikatakan berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai pusat penyebaran ilmu ke kalangan masyarakat luas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya sudah berfungsi sebagaimana mestinya, karena dengan kemajuan iptek seperti sekarang ini media juga ikut berkembang yang ditandai dengan semakin banyaknya media terutama media elektronik yang mana dengan menggunakan media elektronik tersebut penyebaran ilmu menjadi lebih mudah meskipun dalam pemanfaatannya ada kendala-kendala atau banyak yang disalahgunakan.

      Hapus
  6. assalamualaikum............

    nama: muhamad labib
    kelas : b
    nim : 202 111 0053

    untuk saat ini media sangat berpengaruh dalam kehidupan, begitu pula maraknya hal-hal negatif karena dipengaruhi oleh media. bagaimana cara kita sebagai pendidik mengajarkan kebaikan pada anak lewat media?
    terima kasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, cara pendidik mengajarkan kebaikan pada anak lewat media :
      • Seorang pendidik hendaknya mempunyai akhlak yang baik, karena seorang pendidik adalah cerminan dari anak didiknya.
      • Seorang pendidik harus mampu mengarahkan anak didiknya ke hal yang baik.
      • Seorang pendidik harus bisa menunjukkan kepada anak didiknya antara yang baik dan yang buruk, kemudian anak didik disuruh membiasakan hal-hal yang baik.
      • Seorang pendidik harus bisa menunjukkan manfaat dari kebaikan serta bahaya dari keburukan sehingga anak didik mengetahui mana yang seharusnya mereka lakukan.

      Hapus
  7. Assalamualaikum,,,
    Saiful Bahri (2021110052/B)

    Media publik apa saja yang bisa digunakan semua kalangan masyarakat dalam penyebaran ilmu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawab: menurut saya semua jenis media publik bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat dalam hal penyebaran ilmu tergantung dari SDM di lingkungan tersebut.
      Misalnya saja, jika kita berada di lingkungan primitif maka dalam penyebaran ilmu, kita bisa menggunakan media ceramah/dari mulut ke mulut dalam artian kita bisa mengumpulkan orang yang ada disekitar kita kemudian kita menyampaikan informasi (ilmu)/kita bisa menyampaikannya kepada salah seorang kemudian orang tersebut menyampaikan apa yang dia dapatkan kepada yang lainnya. Kemudian untuk kalangan menengah dan atas kita bisa menggunakan media cetak maupun elektronik.
      Jadi kesimpulannya, jika kita akan menyampaikan sesuatu kita harus memerhatikan sasaran (masyarakat), isi informasi (hendaknya disesuaikan dengan SDM di lingkungan tersebut), situasi dan kondisi, keefektifan dan efisiensi penggunaan media. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah & Drs. Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar, hal 129-130).

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. media publik yang seperti apa yang lebih dapat menarik kalangan umum untuk mencari ilmu pengetahuan..????

    A. Ainun Najib
    2021110093

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, media yang menarik kalangan umum itu media yang menurut mereka sendiri bisa memberikan manfaat, mudah didapatkan dalam artian mereka sendiri merasa cocok (sreg) dalam menggunakan media tersebut.
      Misal: jika orang tersebut sudah merasa cocok dengan media cetak (koran) untuk mencari ilmu pengetahuan/suatu informasi, maka orang tersebut lebih tertarik menggunakan media cetak dibandingkan menggunakan media yang lainnya. Begitu juga dengan media yang lainnya.
      Jadi Kesimpulannya, bahwa semua media sebenarnya menarik untuk dimanfaatkan tergantung dari masing-masing penggunanya.

      Hapus