Laman

Sabtu, 03 Maret 2012

Kelas B, Nurul Khabibah, 4: AKAL, ILMU, DAN AMAL


 
 MAKALAH
AKAL, ILMU, DAN AMAL

Mata Kuliah                : Hadist Tarbawi 2
DosenPengampu         : M. Ghufron, M.S.i

Disusunoleh :
Nama   : Nurul Khabibah
Nim     : 2021110066
Kelas B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

PENDAHULUAN
Allah SWT menganugrahkan kepada manusia suatu petunjuk yang lebih tinggi setelah indera yakni petunjuk akal. Akal dapat membetulkan kesalahan indera, akal juga dapat digunakan untuk memahami hal-hal yang bersifat rasional murni yang bukan jangkauan indera lainnya.
Namun akal membutuhkan dalil Syar’i sebagai penerang jalan. Di dalam makalah ini saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang akal, ilmu dan amal yang tidak bias terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.















PEMBAHASAN

A.    Materi Hadist
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ بَأَيِّ شَيْئٍ يَتَفَاضَلَ النَّاسُ فِى الدُّنْيَا ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. قُلْتُ فَفِى اْلاَخِرَةِ ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. فَقَالَتْ عَائِشَةَ: اِنَّمَا يُجْزَوْنَ بِأَعْمَالِهِمْ؟ قَالَ وَهَلْ عَمِلُوْا اِلاَّ بِقَدْرِمَا اَعْطَاهُمُ اللهُ مِنَ اْلعَقْلِ فَبِقَدْرِمَا أَعْطُوْامِنَ اْلعَقْلِ كَانْتِ أَعْمَا لُهُمْ وَبِقَدْرِ مَا عَمِلُوْا يُجْزَوْنَ
(رواه الحارث فى المسند, 2\805)

B.     Terjemah Hadist
Dari Aisyah berkata : ( saya bertanya ya Rosulullah : Wahai Rasulullah dengan apa manusia itu diberi kemuliaan didunia ?
Rosul menjawab : dengan akal, aku bertanya lagi : kemudian jika diakhirat ? beliau menjawab : dengan akal, kemudian Aisyah bertanya lagi : bukankah manusia diberi balasan dengan amalnya ?
Rasul bersabda : Allah akan membalas perbuatan mereka sesuai dengan perbuatannya dari ilmu, maka Allah akan membalas perbuatan mereka sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. )

C.    Mufrodat
Amalmu
=
عَمِلوْا


Dari kadar
=
فبِقدَرِ
kemuliaan
=
يَتفَاضَلَ


Jugalah amal-amalnya
=
مَا اُعْطُوْا
Dengan sesuatu
=
بِقدَرِ


Ada
=
كَانَتْ
Dari akal
=
مِنَ العقلِ


Balasan
=
يُجْزَوْنَ

D.    Biografi Perowi
Aisyah ash-Shiddiqiyah adalah Aisyah binti AbiBakr ash-Shiddiqi bunda beliau bernama Ummu Ruman binti Amribn Umaimir al-Kinaniyah. Aisyah dilahirkan sesudah Nabi saw, diangkat menjadi Rosul.
Menurut riwayat yang masyhur, Nabi saw menikahi beliau di Makkah di waktu beliau berusia 6 tahun, sesudah sebulan Nabi saw menikahi Saudah , yaitu 3 tahun sebelum hijrah. Pada bulan syawal sesudah 8 bulan Nabi saw berhijrah ke Madinah ketika itu Aisyah berusia 9 tahun, baru Nabi saw berumah tangga dengan beliau. Ketika Nabi saw wafat, beliau baru berusia 13 tahun.
Beliau meriwayatkan 2.210 hadist, Al-Bukhary dan Muslim menyepakati sejumlah 174 hadist. Al-Bukhary sendiri meriwayatkan 64 hadist dan Muslim sendiri meriwayatkan 63 hadist.
Beliau menerima hadist dari Nabi saw dan dari para sahabat. Diantaranya ialah ayahanda beliau sendiri, Umar Hamzah ibn Aslamy, Sa’ad ibn Abi Waqqash, Fathimah az-Zahrah. Hadist-hadistnya diriwayatkan oleh banyak sahabat dan tabi’in. diantara para tabi’in ialah Said ibn al-Musayyab Abdullah ibnRabi’ah, Urwah, Asy-Sya’by, Atha’, Mujahid, Mu’adzah al-Adawiyah, Nafi’ Maulanaibn Umar.
Asy-Sya’by berkata. “Apabila Masruq meriwayatkan hadist dari Aisyah beliau berkata, kepadaku diceritakan oleh Shiddiqiyah binti As-Shiddiq, habibah habibilah. ”Banyak para sahabat dan tabi’in menerima berbagai macam hokum dari beliau. Pernah orang mengatakan bahwa seperempat hokum syariat diperoleh dari beliau.
Hisyam ibn Urwah mengatakan.”Aku tidak melihat seorang yang mengetahui tentang fiqh, obat-obatan dan syair arab selain Aisyah.” Atha’ berkata “Aisyah adalah sepandai-pandai ulama.”
Menurut Az-Zuhry, jika dibandingkan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah dengan seluruh ilmu yang dipunyai oleh para permaisuri Rasul yang lain dan ilmu para sahabat, maka ilmu yang dimiliki oleh Aisyah masih lebih unggul. Ulama sahabat bertanya kepada Aisyah tentang persoalan faraidh.
Aisyah adalah orang yang keempat di antara tujuh orang sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Beliau wafat pada bulan Ramadhan sesudah melakukan shalat witir pada tahun 57 atau 58 H = 688 M.
E.     Keterangan Hadist
Dari terjemah hadist tersebut diperoleh keterangan bahwa Rasulullah SAW bersabda manusia yang mulia di dunia dan diakhirat adalah dengan akalnya. Dengan akal tersebut seseorang bias mencari ilmu. Karena dengan ilmu seseorang bias menjawab ketidaktahuannya mengenai berbagai hal dalam hidupnya. Sehingga dengan ilmu tersebut seseorang bias beramal, karena tujuan mencari ilmu adalah untuk beramal. Dengan adanya akal akan menyempurnakan ilmu dan amal, akan tetapi akal tidak bisa berdiri sendiri. Jadi antara akal, ilmu, dan amal berkaitan erat, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dan Allah akan membalas perbuatan manusia sesuai dengan apa yang merekakerjakan.
F.     Aspek Tarbawi
Allah ta’ala menganugrahkan kepada manusia suatu petunjuk yang lebih tinggi yaitu petunjuk akal. Akal dapat membetulkan kesalahan indera. Akal juga dapat digunakan untuk memahami hal-hal yang bersifat rasional murni, yang bukan jangkauan indera lainnya.
Akal sangat membutuhkan dalil syar’I sebagai penerang jalan, ibarat mata. Mata memang berpotensi melihat benda, namun tanpa cahaya mata tidak dapat melihat apa-apa, barulah dengan cahaya tersebut matadapat berfungsi.
Syaikhul Islam IbnuTaimiyah mengatakan : “Bahkan akal adalah syarat untuk mengilmui sesuatu dan untuk beramal dengan baik dan sempurna. Akalpun menyempurnakan ilmu dan amal. Akan tetapi akal tidak bisa berdiri sendiri. Akal bisa berfungsi jika dia memiliki insting dan kekuatan, sebagaimana penglihatan mata berfungsi jika ada cahaya. Apabila mendapati cahaya iman dan Al-Quran barulah akal seperti mata yang mendapatkan cahaya mentari. Jika bersendiri antanpa cahaya tidak akan bisa melihat atau mengetahui sesuatu”.
Dengan di anugrahkan nyaakal oleh Allah SWT manusia mempergunakan akal tersebut untuk mencari ilmu. Ilmu yang dimana disepanjang kehidupan manusia memerlukannya. Ilmu merupakan bagian dari usaha manusia untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi, dan dalam perkembangannya ilmu menjadi alat manusia untuk mewujudkan keinginannya, bahkan mengabdi pada kepentingannya.
Tujuan ilmu pada hakikatnya tidak dilepaskan dengan realitas dan tantangan yang dihadapi manusia itu sendiri.
Sehingga dengan ilmu tersebut memerluka amal, dan manusia senantiasa membiasakan beramal shaleh dalam kehidupannya.
Intinya akal bias berjalan jika ditunjuki oleh dalil syar’I yaitu dalil Al-quran dan As-Sunnah.Tanpa cahaya ini akal tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.










PENUTUP

Nabi SAW bersabda bahwa seseorang mulia di dunia dan akhirat adalah dengan akalnya. Akal adalah syarat untuk mengilmui sesuatu untuk beramal dengan baik dan sempurna. Akal digunakan untuk mencari ilmu, dan dengan adanya ilmu tersebut maka seseorang bisa beramal. Ilmu tidak bisa bisa berdiri sendiri tanpa amal, begitu pula sebaliknya, antara ilmu, akal, dan amal saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.















DAFTAR PUSTAKA

Dr. Al-Qardhawy Yusuf, As-Sunnah sebagai sumber IPTEK dan peradaban : (Kairo : DaarAsy-Syuruq, 1997)
Dr.Khanafi, Al-JauhariImam :M.Ag, Filsafat islam pendekatan tematik :     (STAIN PRES PEKALONGAN, 2010)
Muslim_or.id /aqidah/ kedudukan-akal-tempatnya-2-html
Teuku, Muhammad As-Shidieqy, sejarah dan pengantar ilmu hadist :     (Semarang : Pustaka rizqi putra, 2009)









17 komentar:

  1. ASSALAMUALAIKUM. . .
    TRI ISTIANI(2021110057) KELAS B
    Saya mau bertanya kepada sdri. Bibah. . setiap manusia mempunyai akal, namun akal yang seperti apa yang bisa membuat manusia itu mulia di dunia dan akhirat, terimakasih. . .

    BalasHapus
  2. assalamu'alai...
    FENNI LISTIAWATI (2021110078) KELAS B
    SAYA MW TANYA..
    Di dlm Keterangan Hadits di sebutkan bhwa tujuan dari mencari ilmu adalah untuk di amalkan,Nah bagaimana jk seseorang berilmu akan tetapi tdk di amalkan...
    terima kasiah...

    BalasHapus
  3. nama : tika permatasari
    nim : 2021110084
    kls : B

    sering kali orang yang berakal dan berilmu tidak mengamalkan ilmunya mengapa hal terjadi demikian??tolong jelaskan cara untuk menghindari hal tersebut??

    terimakasih

    BalasHapus
  4. MUSTMIROTUR RIZQIYAH
    2021110094
    B

    saya mau bertanya kepada mba' bibah... bagaimana cara kita memanfaatkan ilmu untuk beramal???... terimakasih....

    BalasHapus
  5. jawaban untuk pertanyaanya saudari tri istiani http://tri-istiani.blogspot.com/ bahwasanya akal yang bisa membuat manusia itu mulia di dunia dan akhirat adalah manusia yang memanfaatkan akalnya untuk menuntut ilmu, karna Tujuan ilmu pada hakikatnya tidak dilepaskan dengan realitas dan tantangan yang dihadapi manusia itu sendiri.
    Sehingga dengan ilmu tersebut memerlukan amal, dan manusia senantiasa membiasakan beramal shaleh dalam kehidupannya.

    BalasHapus
  6. jawaban untuk Feni Listiawati dan Tika permatasari adalah bahwa sesorang yang berilmu tetapi tidak diamalkan ibarat orang mencari uang tetapi tidak dapat menggunakannya.maka apabila ada orang yang demikian ilmu orang tsb tidak bermanfaat, karena tujuan mencari ilmu adalah untuk beramal.cara menghindarinya hendaknya dg ilmu yg kita ketahui harus disampaikan walaupun satu ayat..

    BalasHapus
  7. jawaban untuk mbak kiki cara memanfaatkan ilmu untuk beramal yakni dengan cara apa yg kita ketahui setelah kita menuntut ilmu itu diamalkan ataau dilakukn lewat perbuatan,misalnya: kita mendapat ilmu tata cara berwudlu,,nah selanjutnya kita praktekkan dlm kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  8. rohilatul mukaromah
    2021110075
    B

    bagaimana cara menyeimbangkan akal,ilmu dan amal????

    matursuwuuuuuuuuuuuunnnn

    BalasHapus
  9. shilfiana
    2021110054
    B

    mbk bibah, pertanyaan saya sangat simple..
    tolong jelaskan bagaimana hubungan antara akal, ilmu, dan amal itu???

    termksh

    BalasHapus
  10. liya ummal khusna(2021110085)kelas;B
    Asslmu'alaikum.....
    mbk bi...baah


    tolong dong jelaskan perbedaan yang mendasar antara akal,ilmu, dan amal


    thank you beib...


    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
  11. meh nanya jenx bibah,
    bagaimana seandainya orang yang mempunyai akal tetapi ia tidak di pergunakan untuk mencari ilmu,tapi ia mlah di gunakan untuk hal yang tidak baik,, contohnya saja menipu. ia mempunyai akal tapi di gunakan untuk yang tdk baik.
    bagaimana tanggpan anda tlong jelaskan?/
    thanx....

    dewi fantihana
    2021110071
    b

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum.....

    Nama : Muhammad Labib
    Kelas : B
    Nim : 2021110053

    Di dalam konteks kekinian, antara akal, ilmu, dan amal tidak ada kesinambungan, semuanya menjadi terkotak-kotak, berakal namun tidak berilmu alias bodoh, berilmu namun tidak beramal alias jarkoni.

    Mengenai hal ini, apa saja yang harus kita lakukan agar ketiga unsur ini bisa saling melengkapi?

    BalasHapus
  13. TX buat teman-teman yg sdh brtanya..
    saya akaan menjawab pertanyaan dari rohila dan labib karena saling berkaitan pertanyaannya..
    intinya untuk menyeimbangkan akal ilmu dan amal adalah dengan cara memanfaatkan akal yg telah dianugerahkan oleh Allah dg menuntut ilmu dgn sebaik-baiknya...agar kita dapat menjawab ketidaktahuan dalam kehidupan kita..menuntut ilmu juga merupakan ibadah kpd Allah itu hal yg harus diingat,,!!
    setelah memperoleh ilmu tsb ya sudah sewajibnya kita mengamalkannya agar ilmu tersebut,agar bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain..dan degan mengamalkan ilmu tersebut ilmu pengetahuan kita akan bertambah dan kita menjadi lebih kreatif..

    BalasHapus
  14. saya akan menjawab pertanyaan dari silfi
    hubungan akal ilmu dan amal ialah akal adalah syarat untuk mengilmui sesuatu dan untuk beramal dengan baik dan sempurna. Akalpun menyempurnakan ilmu dan amal. Akan tetapi akal tidak bisa berdiri sendiri. Akal bisa berfungsi jika dia memiliki insting dan kekuatan, sebagaimana penglihatan mata berfungsi jika ada cahaya. Apabila mendapati cahaya iman dan Al-Quran barulah akal seperti mata yang mendapatkan cahaya mentari. Jika bersendiri antanpa cahaya tidak akan bisa melihat atau mengetahui sesuatu.begitu pula dg amal tanpa ilmu juga tidak sempurna.
    jadi antara akl,ilmu dan aml saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu dg yg lainnya.

    BalasHapus
  15. Saya akan menjawab pertanyaan dari ummal khusna
    perbedaan mendasar akal,ilmu dan amal adalah jika Akal adalah alat untuk berfikir yg dianugerahkan oleh Allah yg dimana membedakan manusia dg binatang.
    Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yg diperoleh seseorang lewat proses belajar dimana seseorang yg telah mempelajarinya tersebut seseorang bisa menjawab ketidaktahuan dalam hidupnya
    Sedangkan amal adalah buah dari ilmu tersebut atau tindakan nyata dari ilmu tersebut.

    BalasHapus
  16. Saya akan menjawab pertanyaan dari dewi fanti
    Menurut tanggapan saya apabila ada seseorang yg mempergunaakan akal tidak pada semestinya adalah tarmasuk orang-orang yang merugi,karena tidak bisa memanfaatkan anugerah yg diberikan oleh Allah dengan baik,bukan memanfaatkannya malah menyalahgunakannya, berarti mereka termasuk orang-orang yg tidak berfikir dan bersyukur atas apa yg telah diberikan oleh Allah.

    BalasHapus
  17. bagaimana pendapat anda tentang seorang yang membatasi dirinya untuk mencari ilmu???

    ika nurhasanah

    BalasHapus