Laman

Kamis, 01 Maret 2012

Kelas C, Hinda Iliana, 4 : MEMANFAATKAN PANCA INDERA UNTUK MENCARI ILMU


MEMANFAATKAN PANCA INDERA UNTUK MENCARI ILMU
Disusun guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron,M.S.I
Kelas : C

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR7HNxHIdENfqzPLguwwUtgZ8qVLQAOm_Lu8m57eCVDH_C1lNu0xXnkWEecGQ






Disusun oleh :
HINDA ILIANA
2021110099


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

PENDAHULUAN

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah SAW untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui.Sebaik-baiknya orang yang berilmu itu bisa mengamalkan ilmu itu kepada orang lain atau orang-orang sekitar kita,dengan demikian ilmu yang kita peroleh bisa bermanfaat bagi kita sendiri dan bagi orang lain.Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Pendidikan yang baik, tentu akhlak manusia pun juga akan lebih baik.Dan dengan panca indera kita bisa memperoleh ilmu yang belum kita ketahui,dan pastinya dengan panca indera yang kita miliki kita dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.



















PEMBAHASAN

A.    Hadits

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيِّ صَلِىّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ ﴿نَضَّرَاللهُ امْرَأَ سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبِّ مُبَلِّغِ أَوْعَى مِنْ سَامِعِ﴾ قَالَ أَبَوعِيْسَى هَذًا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْعٌ وَقَدْرَوَاهُ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ (رواه الترمذي فى الجامع, كتاب العلم عن رسول الله, باب ما جاءفى الحث تبليغ السماع)


B.     Terjemahan
Dari Abdullah bin mas’ud radhiyallahu’anhu dia berkata : Aku mendengar rasulullah saw bersabda,”Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami,lalu dia menyampaikan nya(kepada yang lain)sebagaimana yang dia dengar,maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami dari pada orang yang mendengarnya.”(HR.At-Tirmidzi).[1]
C.    Mufrodat

ARTI
ARAB
Memuliakan
نَضَّرَ
Maka dia menyampaikan
فَبَلَّغَهُ
Mendengar
سَمِعَ
Orang yang disampaikan
مُبَلَّغٌ
Lebih memahami
أَوْعَى
Maka terkadang
فَرُبَّ


D.    Biografi
Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Hubaib Al-Hadzali,biasa dipanggil dengan nama Abdurrahman.Sewaktu muda,ia bekerja  sebagai pengembala kambing di Makkah milik ‘Uqbah bin Abi Mu’ith. Ia berada di urutan di antara orang yang mula-mula  masuk Islam. Ia adalah orang pertama di Makkah yang berani membaca Al-Qur’an dengan suara lantang(keras). Suara dan bacaannya sangat bagus. Ia ikut hijrah ke Habasyah(Ethiopia) dan ke Madina serta tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama rasulullah. Ia berpostur tubuh kurus dan pendek.Kalau berdiri,tingginya hampir sama dengan orang yang sedang duduk.Rasulullah pernah memberi jaminan bahwa Ibnu Mas’ud akan masuk surga.
Umar bin Al-Khathab pernah mengutusnya ke Kufah menjadi guru dan pembantu gubernurnya,yaitu Ammar bin Yasir.Tentang dirinya,ia mengatakan,’Aku telah menerima langsung dari Rasulullah 70 surat Al-Qur’an,dan tidak ada seorang pun yang menandingiku dalam hal tersebut.”(HR.Ahmad)
Rasulullah pernah mengatakan,”siapa yang ingin membaca Al-Qur’an persis seperti ia turunkan,maka hendaklah ia membacanya seperti bacaan ibnu ummu Abd(maksudnya Abdullah bin Mas’ud).”(HR.Ibnu Majah)
Ibnu Mas’ud pernah berkata,”Rasulullah pernah mengatakan kepada saya,”Bacalah Al-Qur’an di hadapanku!”Aku Jawab,”Wahai Rasulullah,bagaimana mungkin aku membacakan Al-qur’an di hadapanmu,padahal Al-Qur’an diturunkan kepamu?””Aku ingin mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain”,kata beliau.Lalu aku membacakan di hadapan Beliau Surat An-Nisa’ dari awal sampai ayat yang berbunyi,”Maka bagaimanakah(halnya orang kafir)nanti,apabila kami mendatangkan seorang saksi(rasul)dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu(Muhammad)sebagai saksi atas mereka itu(sebagai umatmu).”(An-Nisa’:41) “Cukup”,kata beliau sambil meneteskan air mata.”(HR.Al-Bukhari)
Ia seringkali gemetar saat meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebagai bentuk pengagungan terhadap hadits Nabi. Ia adalah orang yang gemar memakai parfum. Jika keluar rumah,para tetangganya tahu kalau ia yang sedang lewat dijalan karena kekhasan aroma parfumnya.Ia meriwayatkan 848 hadits dari Nabi,dan ia meninggal di Madinah tahun 32 H.[2]

E.     Keterangan Hadits
Dari Hadits diatas dapat diperoleh keterangan bahwa Rasulullah SAW menyampaikan sesuatu atau do’a yang mana didalamnya beliau berkata semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu atau do’a dari rasul tersebut apabila ia menyampaikan apa yang ia dengar kepada yang lain.Walaupun terkadang orang yang kita beritahu itu lebih mengetahui atau lebih banyak pengetahuannya dari pada kita, namun kita dianjurkan menyampaikan ilmu yang kita peroleh kepada yang lainnya.
Misalkan saja belajar mengenai suatu hadits,kita belajar secara langsug,mendengar secara langsug,melihat secara langsung terkadang lebih sulit memahami makna hadits tersebut,dibandingkan orang yang belajar tidak secara langsung.[3]Jadi hadits tadi mengandung maksud bahwa kita bisa menggunakan macam-macam panca indera dalam memperoleh/mencari ilmu,misalkan kita mendengar hadits dari seseorang/pelajar yang lain berarti secara otomatis kita menggunakan indera kita yaitu berupa telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat.
Namun, penggunaan indera itu dianjurkan untuk mencari ilmu-ilmu  yang bermanfaat dan kemaslahatan umat.

F.     Aspek Tarbawi
1.      Anjuran untuk menyampaikan ilmu yang kita punyai kepada orang lain,walaupun orang tersebut lebih tahu dari pada kita.
2.      Memanfaatkan panca indera untuk mencari ilmu yang bermanfaat.
3.      Mendo’akan supaya orang berbagi ilmu dengan kita agar diberi yang lebih baik.





























PENUTUP
Allah SWT memberi petunjuk dalam bentuk indera.Indera yag paling penting adalah pendengaran dan penglihatan agar manusia dapat berinteraksi dengan alam dimana ia hidup menghadapi berbagai masalah kehidupan.Manusia juga dapat memanfaatkan kedua indera tersebut untuk mencapai tujuan dan hidup.Dengan panca indera manusia bisa memperoleh ilmu,karena mendapatkan dan memberikan ilmu kepada orang lain hanya bisa di raih dengan indera.Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diridhai Allah SWT.


Daftar Pustaka
            
Mursi,M.Said.2008.Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah.Jakarta : PUSTAKA AL-KAUTSAR.
Nashif,Syekh Mansyur Ali.1993. Mahkota pokok-pokok hadits Rasulullah SAW.Jilid I. Bandung : Sinar Baru.
Zuhri,Moh.1992.Tarjamah Sunan At-Tirmidzi.Jilid lV.Semarang : CV : Asy syifa


[1] Moh.Zuhri,Terjamah sunan at-Tirmidzi Jilid lV,(Semarang : CV.Asy syifa,1992),hlm 284
[2] M.Said Mursi,Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,(Jakarta : PUSTAKA AL-KAUTSAR,2008),hlm 116
[3] Syeh Mansyur Ali Nashif,Mahkota pokok-pokok hadits Rasulullah SAW.Jilid l,(Bandung : Sinar Baru, 1993),hlm.167

7 komentar:

  1. sudahkah anda menggunakan panca indra anda untukn mencari ilmu?mengapa?istighfaroh 2021110119

    BalasHapus
  2. nama:afif fathuri
    nim:2021110096
    c
    pertanyaan:bagaimana orang yang mempunyai cacat fisik apakah orang tersebut masih bisa mendapatkan ilmu nya mohon jelaskan?

    BalasHapus
  3. Nama :romadlon
    Nim :2021110114
    kelas:C
    Biasa nya sekarang apabila kita mencari ilmu hanya menggunakan panca indra saja itu akan sulit sekali untuk menangkap ilmu tersebut,misalkan kt memahami ilmu tersebut itu akan mudah lupa..(masuk telinga kiri keluar telinga kanan),,bagaimana kah cara nya mencari ilmu dengan menggunakan panca indra tetapi dpat dengan mudah untuk mendapat kan ilmu tersebut..?????

    BalasHapus
  4. M.A.Rohman
    kelas C
    2021110126

    Assalamu'alaikum mbak hinda yg cantik....
    q mo ikut nanggapin makalah Anda nich,,,,
    -Dari makalh hadits Anda,dapat saya tangkap bahwa telinga adalah panca indra yg paling berperan dalam proses menuntut ilmu.Bagaimanakah tanggapan Anda jika media internet djadikan sbgai media utama dalam Kegiatan Belajar Mengajar??,,,secara,jika KBM diprioritaskan pada intrnet tentunya telinga tidak difungsikan dalam menuntut ilmu.Bahasa lisan dengan bahasa tulisan tu mnrutku berbda dan mudah diphami bhasa lisan.Belum lagi jika pserta didik mengalmi kesalahpahaman dalam mencerna tulisan sang GURU,jika mau bertanya pun harus menunggu beberapa waktu untk mndpatkan jwban.
    -Apakah Anda setuju jika media blog ini dijadikan media prioritas dalam KBM Makul Hadits Tarbawi???tlong jwb mnurut hati nurani Anda.....trimakasih...
    -menurut Anda,kpnkah slogan "EVRYONE IS TEACHER
    " dpat dterapkan???apkah bisa dterpkan dstiap suasana,ataukah ktika mahasiswa mnjadi sang pemakalah saja.if "EVERYONE IS TEACHER",maka stiap orang berhak andil dalam penentuan proses KBM.
    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
  5. nama : lutfiyah
    nim: 202 111 0118
    kelas : c

    bgmna jika niat kita ingin mngmlkn ilmu kpd orng lain,nmun ketika dlm menyampaiknnya kembli kita kurng mampu dan mrk yg mendngr mjd tidk fham dg apa yg telah kita smpaikan...mnrut anda bgmn???
    dan apa kaitannya terjemah dari hadits ini dg judul mklah anda yg berbunyi memanfaatkn pnca indra untuk mncri ilmu???sdgkn dlm trjmh hdits dianjurkn untuk mngmlkn ilmu kita...trmksh

    BalasHapus
  6. Saya menjawab pertanyaan dari :
    1. Mbak Istighfaroh :
    -Sudah,karena saya sudah menggunakan mata untuk membaca,telinga untuk mendengarkan pelajaran,dan tangan untuk menulis
    -Kalau ditanya mengapa?,karena alhamdulillah saya termasuk salah satu orang yang beruntung menjadi orang yang mempunyai panca indera dan saya berusaha menggunakan dan memanfaatkan panca indera dengan sebaik-baiknya.
    2.Mas Afif :
    -Dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada,misal di Eropa sudah ditemukan kacamata khusus orang buta yang digunakan adalah sensor suara,tetapi di Indonesia misal,orang yang buta bisa menggunakan draile,kemudian orang yang tuli bisa dengan menggunakan alat pendengaran,dan bagi orang bisu bisa menggunakan bahasa isyarat agar mudah mempelajari ilmu.
    3. Romadlon :
    -Menurut saya, kan pada zaman sekarang tidak seperti zaman dahulu yang hanya bisa menggunakan telinga,karena pada zaman dahulu daya ingatnya kuat,sehingga mengandalkan telinga saja sudah dapat dijadikan sebagi memori.Tetapi sekarang banyak buku-buku bacaan untuk bekal kita setelah mendapatkn pelajaran,mungkin juga bisa dengan menulis apa yang sudah kita pahami tadi, sehingga kita tidak lupa,dan jika kita lupa,kita bisa membuka ulang materi pelajaan itu.selain itu misal,kita lebih berkonsentrasi dalam mendapatkan pelajaran,agar materi yang kita terima bisa lebih mudah memahami dan tidak cepat lupa.
    4. Lutfiyah :
    -Sebelum kita menyampaikan pada orang lain sebaiknya memahami dulu ilmu yang kita dapatkan,supaya nantinya kita paham dan orang lain juga memahaminya.
    -Untuk kaitan terjemah dengan hadits itu,bahwa kita harus mengamalkan dan mencari ilmu dengan panca indera yang kita miliki.

    BalasHapus
  7. Saya akan menjawab pertanyaan dari
    A.Rohman :
    -Mengenai tanggapan media internet sbg media utama dlm KBM bisa ditanyakan pada yang membahas tentang media
    -kemudian kpnkah slogan "EVRYONE IS TEACHER
    " dpat dterapkan???apkah bisa dterpkan dstiap suasana.(Menurut saya slogan itu bisa diterapakan kapan saja dan tidak hanya waktu menjadi mahasiswa saja

    BalasHapus