Laman

Rabu, 07 Maret 2012

Kelas E, (4), Salafudin, Penggunaan Panca Indra akan Dinilai dan Dimintai Pertanggungjawaban


Makalah
Penggunaan Panca Indra
 akan Dinilai dan Dimintai Pertanggungjawaban

Disusun guna memenuhi tugas : Hadist Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I









Disusun oleh :
Nama               : Salafudin
Nim                  : 202 111 0207
Kelas                : E

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan
(STAIN Pekalongan)
2012
BAB I
PENDAHULUAN

Allah menjadikan manusia adalah sebaik-baiknya manusia, dan juga tidak percuma begitu saja. Mereka diberikan berbagai kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainya. Semua tindakan yang dilakukan akan diperhitungkan baik kecil maupun besar, baik ataupun buruk. Dan nantinya akan ada perhitungan ilahi yang tidak bisa dielakkan lagi. Oleh karena itu manusia tidak boleh berperilaku semaunya sendiri karena nantinya segala perbuatan baik itu baik maupun buruk akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan.














BAB II
PEMBAHASAN

1.      Hadist Nabi SAW
عن ابي هريرة وعن ابي سعيد قالا قال رسول لله صلى الله عليه وسلم (يؤتى بالعبد يوم القيامة فيقول الله له الم اجعل لك سمعا وبصرا ومالا وولد وسخرت لك الانعام والحرث وتركتك تراس وتربع فكنت تظن انك ملا قي يومك هذا قال فيقول لا فيقوله اليوم انساك كما نسيتني
2.      Arti hadits
Dari abu Hurairah dan abu Said berkata Rasullullah SAW bersabda: “seseorang hamba dihadapkan pada hari kiamat lalu Allah berfirman kepadanya “bukankah aku berikan kepadamu pendengaran, pengelihatan, harta benda dan anak dan menyerahkan kepadamu hewan ternak dan pertanian dan aku biarkan kamu memimpin dan menunggu maka apakah kamu menyangka bahwa kamu akan menjumpaiku pada hari ini?” dia menjawab: “tidak” lalu Allah berfirman kepadanya: “hari ini aku lupakan kamu seperti kamu telah melupakan Aku.”[1]
3.      Mufrodat

Arab
Indonesia
القيامة
Hari kiamat
سمعا وبصرا ومالا وولد
Pendengaran, pengelihatan harta dan anak
وتركتك تراس
Dan Saya biarkan kamu memimpin
اليوم انساك
Hari ini aku lupakan kamu

4.      Biografi Perawi Hadist
a.       Abu Hurairah
Menurut pendapat mayoritas nama Abu Hurairah adalah “Abdurrahman bin Syakhr ad Dausi”. Pada zaman jahiliyah beliau bernama Abdu Syams (Hamba Matahari). Beliau Masuk islam antara ketika terjadi perjanjian hudaibiyah dan sebelum perang khaibar, beliau Radiyallahu’anhu datang kemadinah sebagai muhajir dan tinggal disuffah.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist dari Nabi Muhammad SAW yaitu sebanyak 5.374 hadist. Menurut pendapat yang terkuat Abi Hurairah wafat pada tahun 57 H, di riwayat lain ada yang menyebutkan pada tahun 678 atau tahun 59 H, abu hurairah jatuh sakit, meninggal dimadinah dan dimakamkan di baqi’.[2]
b.      Abu Said
Abu said al-khudri adalah orang ketujuh yang banyak meriwayatkan hadist dar i Rasullullah SAW, yaitu meriwayatkan 1.170 hadist, orang-orang pernah memintanya untuk agar mengijinkan  mereka menulis hadist yang mereka dengar darinya. Ia menjawab “jangan sekali-kali kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikanya sebagai bacaan, tetapi hafalkanlah sebagaimana aku menghafalkannya”
Abi said dikenal dengan nama aslinya yaitu saad bin malik bin sinan. Ayahnya malik bin sinan syahid dalam perang uhud, ia seoarng khudri nasabnya bersambung dengan khudrah bin auf al-harist bin khazraj yang terkenal dengan julukan “abjar”. Dan beliau wafat pada tahun 74 hijriyah.[3]
5.      Keterangan Hadist
Dari hadist diatas menerangkan bahwa Rasullullah bersabda, pada hari kiamat nanti seseorang hamba akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas semua pendengaran, pengelihatan, harta benda dan anak dan hewan ternak dan pertanian.
Dalam filsafat pengertian tanggung jawab adalah kemampuan manusia yang menyadari bahwa selalu tindakanya selalu mempunyai konsekuensi/ akibat. Bertanggung jawab berarti dapat menjawab apabila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan.  Disadari atau tidak sebenarnya kita dianugrahi Allah kelengkapan yang luar biasa. Seharusnya kelengkapan itu semakin medekatkan diri kita kepada zat yang menciptakan. Sebagian kelengkapan itu adalah panca indra. Namun apa jadinya jika panca indra kita mengarahkan kita semakin jauh dari petunjuk Allah. Padahal setiap apa yang kita lakukan akan mendapatkan konsekuensi atau akibat dari perbuatan kita.[4]
Allah adalah zat yang maha sempurna, salah satu kesempurnaanya adalah sifat keadilan dan kebijaksanaan. Dia adil atau tidak akan menyiksa atau menyaksikan seseorang pun dari seluruh makhluknya. Setengah dari kebijaksanaanya adalah mempersamakan antara orang-orang muslim dengan orang-orang musyrik, sudah pasti pada suatu ketika nanti akan tiba suatu hari yang segala kenyatan tersingkap , semua rahasia hati akan terbuka dan semua yang tersembunyi akan ditampakkan. Hari tersebut adalah hari kiamat, hari dimana semua manusia akan dibangkitkan dan dimintai pertanggung jawaban atas segala yang mereka perbuat.
Dari hadist diatas kita dapat menggambil kesimpulan, bahwa panca indra kita suatu hari akan dinilai dan dimintai pertanggungjawaban. Dalam al-Qur’an surat Fusillat ayat 20-22. Yang artinya:
20.  Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang Telah mereka kerjakan.
21.  Dan mereka Berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai Berkata Telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan Hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
22.  Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.[5]
Qatadah berkata    وما كنتم يشترونkamu sekalian tidak dapat bersembunyi , maksudnya menyangkal. ان يشهد عليكم سمعكم   kesaksian pendengaran kepada mu dan Saya tidak akan menyembunyikannya. Saya juga mendengar perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. ولا ابصركم  dan tidak juga melihat kesaksian kepada mu, yang berkata : saya melihat keterangan-keterangan Allah SWT serta pelajaran-pelajaran yang kudapat dari perbuatan-perbuatan yang tidak beleh dikerjakan. ولا جلو دكم dan tidak juga kesaksian kulitmu kepada mu.ولكن ظننتم ان الله لا يعلم كثيرا مما تعملون  bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan, dari perbuatan-perbuatan mu. Sehingga kamu mendekatnya akhirnya anggota tubuh mu sendiri menjadi saksi atas perbuatanmu.[6] Adapun manfaat jika kita mempercayai bahwa pada suatu hari nanti kita akan dimintai pertanggung jawaban adalah diantaranya :
1.      Kita akan mencintai ketaatan dengan mengharapkan ridlo Allah
2.      Kita menjauhkan dari perbuatan yang mendekatkan diri kita terjerumus kedalam perbuatan maksiat.
3.      Dapat menghibur orang yang beriman.

6.      Nilai Tarbawi
Dari keterangan hadist diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa nilai atau kandungan tarbawi yang ada didalamnya adalah :
1.      Mendidik kita selaku umat muslim untuk bersyukur terhadap nikmat Allah, yang sebagian itu adalah panca indra yang kita miliki.
2.      Mendidik agar kita selalu berbuat sesuai dengan syari’at islam, karena semua yang kita miliki ini akan dimintai pertanggungjawaban diyaumil qiyamah nanti.
3.      Allah itu maha adil diantara keadilanya adalah memberikan balasan terhadap apa yang telah kita kerjakan.
4.      Memberikan rambu-rambu kepada kita untuk tidak berbuat yang dimurkai Allah SWT
5.      Menambah keimanan kita kepada Allah.
6.      Mendidik kita untuk hati-hati dalam melakukan segala tindakan.















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan dari keterangan hadist diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa betapa besarnya nikmat Allah yang diberikan, sebagian diantaranya adalah dengan adanya panca indra, semua nikmat yang Allah itu adalah sebuah titipan yang kelak akan dimintai pertanggungjawabanya. Apakah panca indra itu digunakan sebagaimana mestinya ataukah malah sebaliknya digunakan untuk maksiat. Pada hari kiamat nanti ada hari dimana seluruh rahasia akan terungkap. Dan panca indra yang dititipakan Allah kepada kita akan mempersaksikan atas perbuatan yang telah kita lakukan dan kita semua kan dimintai pertanggungjawaban dihari akhir kelak.











Daftar Pustaka

1998.Al-Qur’an dan terjemahan. Semarang: cv.Asy-syifa.
Al-hifani, Muhammad Ibrahim. 2009.Tafsir al-Qurtubi jilid 15. Jakarta selatan: Pustaka Azam.
Moh. Zuhri dkk. Terjemah Sunan At-tirmidzi jilid ke 4.Semarang : CV. Asy-syifa.
Pustaka imam assyafii, Biografi abu Hurairah, (dapat diakses di pustakaimamsyafii.com/biografi-abu-hurairah-radhiyallahu-anhu.html, diakses 24/02/2012)
Wikipedia bahasa indonesia, Biografi abu said al-khudri (dapat diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Abu sa%27i dalkhudri, diakses 26/02/2012.


[1] Moh. Zuhri dkk, Terjemah Sunan At-tirmidzi jilid ke 4, (Semarang : CV. Asysyifa), hlm.71-72
[2] Pustaka imam assyafii, Biografi abu Hurairah, (dapat diakses di pustakaimamsyafii.com/biografi-abu-hurairah-radhiyallahu-anhu.html, diakses 24/02/2012)
[3] Wikipedia bahasa indonesia, Biografi abu said al-khudri (dapat diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Abu sa%27i dalkhudri, diakses 26/02/2012.
[4] Bloger, Panca Indra Dimintai Pertanggungjawaban, (dapat dakses di http://davidputra.net//2011/10/apa-gunanya-panca-indra-semakin-jauh-dari-nya/ diakses tanggal 29/02/2012)
[5] Al-qur’an dan terjemahan, (Semarang: cv.Asyifa,1998),hlm. 382
[6] Muhammad Ibrahim Al-hifani, Tafsir al-Qurtubi jilid 15, (Jakarta selatan: Pustaka Azam, 2009), hlm.159

14 komentar:

  1. nama :ali mubarok
    nim : 201110145
    kelas : D (E)
    menurut anda maksud dari hadits ini apa?
    lalu makna yang tersirat dalam hadits dengan kehidupan pada zaman sekarang itu apa menurut panjenengan ?

    BalasHapus
  2. nama : maela risqiyani
    nim : 2021110144
    kelas : D

    bagaimana caranya agar panca indra kita terhindar dari hal-hal yang negatif??

    BalasHapus
  3. Nama: Rizki Amlia R 2021110213
    Kelas: E

    Bagaimanakah jika seseorang kurang sempurna dalam pancaindranya, apakah seseorang tersebut lebih baik dari orang yang memiliki panca indra yang lengkap tetapi kurang maksimal penggunaanya untuk mencari ilmu?

    BalasHapus
  4. Mubarokah(2021110202)Kelas:E
    Bagaimana cara pengaplikasian bentuk rasa syukur panca indera kita yang telah diberikan oleh Allah??

    BalasHapus
  5. Nama : Ekawati
    NIM : 2021110230
    Kelas : E

    Bagaimana jika salah satu panca indra dari seseorang tdak sempurna, apakah panca indra tersebut akan dimintai pertanggung jawabannya juga atau bagaimana ?

    BalasHapus
  6. Nita Eviana(20201110217)Kelas:E
    bagaimana cara indera kita untuk menjauhi perbuatan maksiat, dimana indera kita selalu bersosial dengan lingkungan??

    BalasHapus
  7. inayatul maula
    (2021110196)
    kelas E
    dalam mencari ilmu kita pasti menggunakan panca indra kita sehingga ilmu itu dapat dinilai dan dimintai pertanggung jawabannya. tetapi yang saya tanyakan apabila penilaian dan pertanggung jawaban tersebut tidak benar" dilaksanakan apakah ada pengaruhnya bagi pencari ilmu dengan ilmu yang ia cari..???

    BalasHapus
  8. NAMA:ISMAROH
    NIM:2021110142
    KELAS:D

    bagaimana dengan orang yang panca indranya tidak berfungsi dengan baik??apakah akan dimintai pertanggung jawaban???????/

    BalasHapus
  9. nama : li'ila rakhmawati
    nim : 2021110153
    kelas : D (E)
    menurut anda maksud pernyataan "saya melihat keterangan-keterangan Allah SWT serta pelajaran-pelajaran yang kudapat dari perbuatan-perbuatan yang tidak beleh dikerjakan".
    tolong djlaskn......

    BalasHapus
  10. terimakasih atas pertanyaannya dari saudara,dan saya akan berusaha menjawab.
    jawab
    1. nim : 2021110144 (maela risqiyani)
    menurut saya cara agar pancaindra kita dapat terhindar dari hal-hal yang negatiff adalah yang pertama adalah kita niatkan hati kita untuk berbuat yang sesuai dengan syariat islam, menjauhkan diri dari perbuatan yang negatif karena kalau kita dekat dengan tersebut secara otomatis panca indra kita akan berhubungan dengan hal negatif tersebut, yang inti dari semua itu adalah dengan keimanan kepada Allah,
    2.nim 201110145 (ali mubarok)
    menurut saya hadist tersebut dimaksudkan untuk mendidik kita sebagai orang islam bahwa semua yang diberikan oleh Allah itu adalah semua titipan disini kita dibiarka memimpin dimana suatu hari nanti kita akan dimintai pertanggung jawaban atas yang sudah disebutkan diatas. makna yang tersirat menurut saya masih relevan dengan zaman sekarang kalau kita lihat dengan adanya globalisasi banyak sekali penggunaan panca indra yang berhubungan dengan hal-hal yang negatif,, hadist ini merupakan salah satu rambu-rabu bagi kita selaku orang muslim agar tidak terjerumus kedalam hal negatif tersebut.

    BalasHapus
  11. Tri Indah Pamuji
    2021110198
    kelas E
    menurut pemakalah bagaimanakah dg fenomena org2 yg memiliki kekurangan panca indra (buta, atau sebagainya) yg menggunakan kekuranganya untuk mengemis ??
    apakah mreka nantinya jg akan dimintai pertanggung jawabannya ??
    *maturr suwun...

    BalasHapus
  12. terimakasih atas pertanyaan saudara.
    jawab:
    * Rizki Amlia R 2021110213
    kalau menurut saya, panca indra itu adalah suatu anugrah yang diberikan Tuhan kepada kita, kalau lebih baik nya itu adalah : kita mempunyai panca indra dan mempergunakan untuk mencari ilmu secara maksimal. tapi jika tidak dapat maksimal maka kita berusaha untuk semaksimal mungkin dalam mencari ilmu, jadi lebih baik mempunyai panca indra karena itu merupakan suatu anugrah Tuhan. Wallahu A'lam
    * Mubarokah(2021110202)
    ada banyak cara, kita bersyukur terhadap nikmat Allah yang berupa panca indra, diantaranya adalah menggunakan panca indra kita untuk mencari ilmu muapun pengetahuan, terus dengan menjaga panca indra kita dengan hal-hal yang negatif, menjaga dengan sebaik-baiknya panca indra kita yang kita miliki.
    * (ekawati)2021110230 dan ISMAROH 2021110142
    menurut saya, panca indra akan dipertanggungjawabkan apabila panca indra tersebut dapat berfunsi sebagai mana mestinya, jika panca indra kita tidak berfungsi maka pertanyaanya adalah apa yang dapat dipertanggungjawabkan dari panca indra tersebut, ini sama halnya kalau kita kiaskan dengan kasus orang yang gila, apa yang akan dipertanggungjawabkan karena dia hilang akal sehatnya.
    * Nita Eviana(20201110217)
    kita sebagai masyarakat kita perlu bersosialisasi dengan lingkungan, menurut saya jawabanya sama dengan saudara maela riskani dimana kita niatkan hati kita untuk berbuat yang sesuai dengan syariat islam, dan saya rasa kalau kita mempunyai keimanan kepada Allah yang kuat kita akan terhindar dari maksiat tersebut.

    Wallahu A'lam

    BalasHapus
  13. sebelumnya matur nuhun atas pertanyaanya,
    jawab :
    *inayatul maula (2021110196)
    yang dimaksud mungkin jika ilmu tidak diamalkan apakah ada pengaruhnya terhadap pencari ilmu dengan ilmu yang dicari. menurut saya kalau ilmu itu ada ilmu yang yang harus kita amalkan, seperti ilmu akhlaq, dan juga ilmu yang hanya sebatas pengetahuan dan tidak wajib diamalkan. nah kalau ilmu yang harus diamalkan tentunya, kalau tidak kita amalkan pasti akan ada pengaruhnya bagi kita kelak diakhirat nanti.
    *li'ila rakhmawati 2021110153
    menurut saya, keterangan-keterangan Allah itu sudah jelas adanya seperti yang tersirat dan tersurat contohnya dalam Al-qur'an, dari hal tersebut kita dapat mengambil suatu pelajaran dari adanya keterangan Allah baik yang tersirat dan tersurat tersebut. hal mana yang boleh dan tidak boleh dikerjakan, dari situ karena kita mengetahuinya maka itu akan menjadi hukum bagi kita selaku umat muslim.
    *Tri Indah Pamuji 2021110198
    menurut saya kalau panca indra yang kurang itu tidak dimintai pertanggungjawabanya, akan tetapi yang dimintai pertanggungjawabanya adalah perbautan kita, saya kira kalau memang benar-benar karena sudah tidak dapat bekerja Allah maha pengampun, tapi jika menggunakan kekurangan tersebut untuk minta belas kasihan maka ada pertanggungjawabanya.

    Wallahu A'lam

    BalasHapus
  14. kan disebutkan bahwa panca indra akan dimintai pertanggungjawaban .lalu bagaimana dengan otak dan kita apakah ada pertanggung jawabanya juga.

    BalasHapus