Laman

Kamis, 01 Maret 2012

Kelas E, Ani Maftukhah, 3 : PEMANFAATAN PENGAJAR PROPESIONAL



MAKALAH
HADITS NO.13
PEMANFAATAN PENGAJAR PROPESIONAL
Disusun guna mmenuhi tugas
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi 2
Dosen Pengampu : M. Ghufron, M.S.I


Disusun Oleh :
Ani Maftuchah                      2021110201
Kelas E

JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI  (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberi kenikmatan Islam, Iman, dan Ihsan, serta keselamatan dan kesehatan. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw.
Pendidikan merupakan aspek pokok dalam kemajuan suatu masyarakat, dengan adanya pendidikan atau ilmu  pengetahuan yang dimiliki oleh tiap individu dalam masyarakat diharapkan adanya kemajuan dan keberkembangan suatu negara.
Pemanfaatan tenaga pengajar propesional serta kompeten dibidangnya merupakan aspek yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan keberhasilan suatu pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN
A.    MATERI HADIST
No. 13
حَدَّثَنَا عَلِىُ ابْنُ عَاصِمْ قَالَ: قَالَ دَاوُوْدُ حَدَّثَنَا عِكْرِمَة عَنِ ابْنِ عَبَّاسْ قَالَ: " كَانَ النًّاسَ مِنَ الْاَسْرَى يَوْمَ بَدْرٍ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ فِدَاءً فَجَعَلَ رَسُوْلُ اللهِ صل الله عليه وسلم فِدَائَهُمْ اَنْ يُعَلَّمُوْا اَوْلَادَ الْاَنْصَارِ الْكِتَابَةَ قَالَ فَجَاءَ يَوْمَا غُلَامٌ يَبْكِيْ اِلَى أَبِيْهِ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ قَالَ ضَرَبَنِىْ مُعَلَّمِى قَالَ اْلخَبِيْثُ يَطْلُبُ بِذَحْلِ بَدْرٍ وَاللهُ لَا تَأْتِيْهِ اَبَدًا"
(رواه أحمد في المسند, من مسند بني هاشم, بداية مسند عبد الله بن عباس)
B.     TERJEMAHAN HADIST
Ali bin Ashim menceritakan kepada kami, Ia berkata: Daud berkata, Ikrimah menceritakan kepada kami,  dari Ibnu Abbas, Ia bekata: “ Ada sejumlah orang diantara para tawanan perang Badar yang tidak mempunyai tebusan lalu Rasulullah SAW menetapkan tebusan mereka dengan cara mengajarkan tulisan  kepada anak- anak kaum Anshor. Suatu hari, seorang anak menemui ayahnya sambil menangis. Maka sang Ayah bertanya:” ada apa denganMu” ? Anak itu menjawab:” Pengajarku telah memukulku”. Sang Ayahpun berkata: “ Siburuk itu ia telah menuntut (balas) dengan bekas perang Badar!”.[1]

C.    MUFRODAT
Sejumlah orang tawanan perang badar
 كان الناس من الاسرى يوم بدر
tidak mempunyai tebusan
لم يكن لهم فداء
Mengajarkan tulisan kepada anak kaum Anshor
يعلموا اولاد الانصار الكتابة
suatu hari datang
فجاء يوما
Seorang anak menemui ayahnya sambil menangis
غلام يبكى الى ابيه
Ada apa dengan mu
ما شأنك
Pengajarku telah memukul ku
ضربنى معلمى
Siburuk itu, ia menuntut dengan bekas perang badar
الخبيث يطلب بذحل بدر
Jangan lagi engkau mendatanginya
لا تأتيه أبدا

D.    BOGRAFI PERAWI
Nama lengkapnya:  Abdullah ibnu Abbas ibnu Abdil-Mutholib ibnu Hasyim ibnu Abdi-Manaf  Al-Quraisy, Al-Hasyimiy. Anak paman Nabi SAW. Ibunya bernama Lubabah al-Kubra bintu al-Harist ibnu Husnin  al-Hilaliyah. Lahir di Makkah , ia sangat dekat dengan Nabi karena bibinya, Maimunah adalah salah satu istri Nabi saw. Ia merupakan sahabat Nabi yang Ilmunya sangat Luas sehingga Ia dipanggil al-Hibr”(tinta) dan “al-Bahr”(laut). Ilmu-ilmunya tentang makna-makna Al-Qur’an sangat luas dan keahliannya dalam berijtihad menjadikan beliau sebagai Muara Fatwa dan Tafsir Al-Qur’an. [2]
Abdullah ibnu Abbas lahir pada tahun ke-3 Hijriyah, dan Nabi saw. Mendoakannya:
" ألَّلَهُمَّ فَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ وَ عَلِّمْهُ التَّأْ وِيْلِ "
“ Ya Allah, berilah Ia kedalaman Ilmu tentang Agama dan berilah Ia ilmu tentang Ta’wil.”
Dan Allah mengabulkan do’a Nabi saw tersebut sehingga Ia pandai dalam kedua bidang tersebut. Ibnu Abbas wafat diusia 71 pada tahun 68 H karena terserang penyakit mata.[3]


E.     KETERANGAN HADIST
Hadist dari ibnu Abbas ini terjadi pada masa perang Badar, seusai perang Badar ada sejumlah tawanan perang yang tidak mempunyai tebusan sehingga harus ditawan dan tidak kunjung di bebaskan. Para tawanan perang itu mempunyai keahlian dalam menulis sehingga Rasulullah saw kemudian menentukan tebusan mereka dengan mengjarkan tulisan kepada anak-anak kaum Anshor. Dengan demikian Rasulullah memanfaatkan tenaga mereka yang memiliki pengetahuan dalam hal tulisan untuk mencerdaskan generasi Anshor dimasa mendatang.
Adapun kelanjutan hadist yang menceritakan adanya seorang anak dari kaum anshor yang mengadukan kepada ayahnya tentang gurunya yang memukul anak kaum Anshor tersebut.[4] Merupakan sebuah contoh yang harus dihindari oleh guru. seorang guru ketika mengajar harus bersikap penyabar pemaaf dan penyayang. Ketidak sabaran bahkan mempelakukan anak dengan kekerasan merupakan hal yang mencerminkan ketidak profesionalan seorang guru dalam mendidik murid.

F.     ASPEK TARBAWI
Pengajar(Guru) merupakan pendidik propesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan menilai peserta didik (murid) yang dibimbingnya.
Pemanfaatan tenaga Pengajar Propesional seperti yang di contohkan Rasulullah merupakan hal yang sangat perlu dilakukan baik di zaman dahulu maupun dizaman sekarang. Karena dengan adanya tenaga Pengajar yang propesional dan kompeten dibidangnya diharapkan dapat mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.[5]
Sebagai pendidik propesional pengajar hendaknya dapat menjalankan fungsinya sebagai pendidik. Adapun sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang pengajar propesional adalah:
1.      Memperhatikan taraf kemampuan anak didik.
2.      Memberi motivasi dan kemudahan kepada anak didik.
3.      Memahamkan anak didik tentang pelajarannya.
4.      Memberi teladan yang baik.
5.      Mengajak untuk bertaqwa kepada Allah.
6.      Mengayomi dan memberi solusi kepada anak didik terhadap permasalahan mereka.
7.      Menyayangi dan bersikap lemah lembut.
8.      Mendo’akan.[6]
Adapun sikap-sikap yang buruk dalam bertindak kepada anak didik seperti memukul atau main tangan hendaknya tidak dilakukan oleh Pengajar, karena hal itu dapat merubah pandangan anak terhadap guru yang mengakibatkan kemalasan anak mengikuti pelajaran. Bahkan jika Pengajar itu terlalu keras dalam menindak dan mendidik anak, ditakutkan justru tujuan pembelajaran itu tidak dapat tercapai karena anak merasa tertekan dan mempengaruhi mental anak dalam belajar.
Adanya sikap-sikap Pengajar itu baik atau buruk, biasanya tergantung pada pribadi pengajar tersebut. Jadi sebagai Pengajar Propesional pendidik diharuskan dapat bersikap dan bertindak yang sesuai dengan propesinya. Adapun sikap buruk yang telah ada dan melekat dalam pribadinya hendaknya dapat dikendalikan. Karena sikap buruk yang nampak akan menunjukkan ketidak propesionalan Pengajar dalam mendidik.

BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dari uarain hadits No. 13, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya tenaga pengajar yang kompeten didalam bidang pengetahuan yang belum dikuasai oleh masyarakat hendaknya dimanfaatkan agar muncul generasi-generasi yang lebih terdidik sehingga dapat mengembangkan masyarakat yang lebih maju.
Sebagai pendidik propesional pengajar hendaknya dapat menjalankan fungsinya sebagai pendidik, dan diharuskan dapat bersikap serta bertindak sesuai dengan propesinya.



DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Imam bin Muhammad bin Hambal. 2008. Musnad Imam Ahmad. Jakarta: Pustaka Azzam.
Ash-Shalih, Subhi. 2009. Membahas Ilmu-Ilmu Hadits. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Khalid, Muhammad Khalid. 1998. Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah. Bandung: Diponegoro.
Mukhtar, Heri Jauhari. 2005.Fiqih Pendidikan. Bandung: PT.Rosdakaria.



[1]Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad, (Jakarta: Pustaka Azzam,2008), Jilid 3, hal. 30-31
[2]Khalid Muhammad Khalid, Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah, (Bandung: CV Diponegoro, 1998), cet. XIV, hal. 629
[3] Subhi Ash-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2009), Cet. VIII, hal. 339- 341
[4] Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambal, Op.Cit., hal. 31
[6] Heri Jauhari Mukhtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakaria, 2005), hal.152

28 komentar:

  1. Sri Setianingrum 2021110209
    kapan pendidik (guru) mengadakan evaluasi?

    BalasHapus
  2. Nama : Rizki Amalia R
    NIM : 2021110213
    Kelas :E
    Menurut saudari apa sajakah kriteria seorang guru dapat disebut sebagai tenaga pendidik yang profesional??????

    BalasHapus
  3. Nama : Tri Indah Pamuji( 2021110198)
    kelas : E
    Didalam makalah anda tertulis bahwa seorang pendidiK ynag profesional tidak boleh melakukan kekerasan. Bagaimana jika kita menemukan anak didik yang bandel, nakal dan susah diatur? Sikap apa yang harus diambil jika nasehat sudah tidak merubah perilaku dan tidak membuat jera?

    BalasHapus
  4. Nama : Indah Yuniarti
    Nim : 2021110166
    Kelas : D

    Menurut anda mana yang lebih baik, guru yang pandai tapi kurang profesional atau guru yang biasa-biasa saja tapi profesional? Jelaskan!

    BalasHapus
  5. NAMA : NOFI HIDAYATI
    NIM : 2021110211
    KELAS : E

    Menurut anda, apakah dengan ke-profesionalan seorang guru itu dapat menjamin keberhasilan dalam mendidik siswa??

    BalasHapus
  6. Nama: Dewi Riska Khodijah
    Nim : 2021110219
    Kelas: E

    bagaimana menurut anda guru yang hanya mengajar saja tetapi tidak mendidik??,,karena pada realitasnya ada guru yang belum mamapu untuk mendidik

    BalasHapus
  7. Nama : Hammydiati Azifa L.I
    Kelas : E
    NIM : 2021110208

    Menurut anda, seberapa jauh peran pendidik dalam keterkaitan etika dan moral anak didik????

    BalasHapus
  8. Nama : Dyah Titis Pratita
    Nim : 2021110221
    Kelas :E

    Menurut anda guru yang profesional itu yang seperti apa?
    karena pada kenyataannya dizaman sekarang ini banyak orang-orang ingin menjadi guru bukan karena ingin membantu pemerintah mencerdaskan anak2 bangsa melainkan hanya ingin mencari kekuasaan dan honor semata demi kepentingan pribadi, bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut?

    BalasHapus
  9. NAMA : ELY MUSTAGHFIROH
    NIM : 2021110204
    KLS : E
    apa perlu kewibawaan ada pada setiap guru?? bagaimana membentuk kwibawaan seorang guru?? kewibawaan guru muncul dari faktor apa??

    BalasHapus
  10. Nama: Indah Rediana
    NIM: 202 111 0205
    Kelas: E

    Bagaimana sikap anda jika seandainya menjadi seorang murid yang mendapat perlakuan kasar dari guru?

    BalasHapus
  11. Nama : Uswatun Khasanah
    NIM : 2021110210
    Kelas : E

    Apakah seorang guru dapat dikatakan sebagai pengajar profesional jika ternyata ada salah satu dari muridnya tidak lulus ujian ?

    BalasHapus
  12. Nama : Kurnia Hidayati
    NIM : 202 111 0206
    Kelas: E
    Pada makalah anda disebutkan
    "dengan adanya tenaga Pengajar yang propesional dan kompeten dibidangnya diharapkan dapat mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab."

    Fenomena yang terjadi pada zaman sekarang adalah pengangkatan guru tanpa seleksi. Karena banyak yang hanya mengandalkan "uang dan kenalan" saja untuk bisa mengabdi dan diangkat menjadi guru. Akibatnya banyak guru yang kurang profesional dan tidak sesuai dengan bidangnya. Padahal masih banyak guru di luar sana yang lebih kompeten, hanya saja nasibnya kurang beruntung. Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?

    BalasHapus
  13. nama:oktavi karunia
    nim:2021110159
    kelas:D
    menurut anda bagaimana cara memberikan teladan yang baik kepada anak didik?

    BalasHapus
  14. nama : Af'idatun Nisa' (2021110199)
    Kelas : E
    dengan melihat kondisi sekarang,kebanyakan orang yang menjadi pengajar tidak kompeten dalam bidangnya,bagaimana pendapat anda???

    BalasHapus
  15. inayatul maula
    nim: 2021110196
    kelas E

    menurut anda, bagaimana cara agar seseorang dapat dijadikan sebagai tenaga profesional, tanpa menghilangkan kewibawaan orang tersebut.

    BalasHapus
  16. akromurijal (2021110234) kelas E

    menurut anda bagaimana peranan pemerintah dalam upaya menciptakan guru-guru yang profesional?

    BalasHapus
  17. jwb; sri setia ningrum
    setelah materi ajar telah disampaikan, untuk mengetahui kemampuan anak didik masing-masing sudah paham atau belumnya maka dilakukan evaluasi tersebut.

    BalasHapus
  18. jwb: untuk riski amalia
    guru dikatakan sebagai guru propesional jika dia telah memiliki segala yang tertera dalam sikap-sikap yang harus dimiliki oleh pengajar propesional. Anda dapat melihatnya didalam makalah .

    BalasHapus
  19. jwb: to TRi indah p
    sebagai seorang pengajar hendaknya kita memiliki kesabaran yang besar. dalam menyikapi anak yang bandel, kita bisa menggunakan cara reward dan punismen. jk cara tersebut masih belum merubah maka kemungkinan anak mempunyai masalah tersendiri sehingga pengajar harus lebih perhatian kepadanya, mungkin dengan pendekatan psikologi.

    BalasHapus
  20. jwb: to indah yuniarti
    sebagai pengajar yang kompeten seperti yng ada di makalah bukalah pilihan pandai atau tidak dan propesional atau tidak. adanya makalah ini merupakan himbauan agar kita menjadi pengajar yang kompeten dan propesional

    BalasHapus
  21. jwb: to novi hidayati
    kepropesionalan saya akui memang tidak menjamin karena keberhasilan seorang pendidik itu dipengaruhi dari luar juga seperti adanya tri pusat pendidikan yang berpengaruh kepada keberhasilan anak dalam pendidikannya.

    BalasHapus
  22. jwb: to dewi riska kh.
    seharusnya kita menengok kembali adanya pengajar itu bertujuan untuk apa, bukankah seorang pengajar itu ada untuk mendidik, jika guru dalam pelaksanaan belajar mengajar tidak ada kegiatan mendidik maka sudah dapat dipastikan pelajaran tidak dapat tersampaikan. karena gaduhnya kelas dan tidak adanya perhatian antara keduanya.

    BalasHapus
  23. jwb: to hamidiati A.I
    jauh dekatnya pengaruh guru dalam etika maupun moral anak didik memang tidak dapat dipastikan. pengajar sesungguhnya telah berusaha untuk memberi teladan yang baik bagi muridnya namun baik buruknya etika dari anak didik tersebut juga dipengaruhi oleh tri pusat pendidikan.

    BalasHapus
  24. jwb: to diah titis p
    miris memang jika melihat kenyataan seperti sekarang ini, semoga dengan adanya mata kuliah hadist tarbawi kita dapat memperbaiki moral guru dan sadar akan tugas sebernarnya dari seorang guru. dan kita menjadi penerus yang dapat memperbaiki niat dalam mengajar.

    BalasHapus
  25. jwb: to indah regiana
    sikap murid yang mendapat perlakuan kasar, sebenarnya ketika guru itu bertindak kasar sudah pasti ada alasanya, sehingga alangkah baiknya anak tersebut instropeksi diri terlebih dahulu, jk guru keterlaluan dalam bertindak maka henmdaknya anak melaporkan kepada kepala sekolah.

    BalasHapus
  26. jwb: to uswatun khasanah
    lulus atau tidaknya anak memang biasanya dibebankan kepada guru, tetapi disini tidak seharusnya menyalahkan guru jk terjadi ketidak lulusan anak didiknya, jika hanya satu dua itu tidak bisa menghapus segi kepropesionalan guru, namun jika sebagian besar anak tidak lulus maka kemungkinan merupakan faktor ketidak propesionalan guru.

    BalasHapus
  27. jwb: ely M
    penting dan sangat perlu karena kewibawaan itu berpengaruh pada ketaatan anak didik kepada pengajarnya. adapun hal-hal yang mempengaruhi dan beberapa faktornya dapat dilihat dalam makalah sosilogi pendidikan.

    BalasHapus
  28. NITA EVIANA
    2021110217
    KELAS E
    Menurut pemakalah, apakah seorang guru yang sudah dikatakan profesional secara umum,akan tetapi ketika seorang guru tersebut mengajar satu mapel, yang disitu peserta didik sebagian besar belum menguasai materi yang diajarkan, apa pendapat anda mengenai hal tersebut?

    BalasHapus