Laman

Sabtu, 21 April 2012

D9-48 Siti Eni Aliyah

MAKALAH HADITS 48

MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah                 :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu         :  M. Hufron, M.S.I
              




 



 












Disusun Oleh  :
Siti Eni Aliyah
202 111 0185




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012


HADIST 48
MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI
DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR

Bab  1


A.    PENDAHULUAN
Bab keutamaan amal pada hari tasyrik mayoritas ulama fiqih berpendapat bahwa hari tasyrik adalah hari setelah hari raya idul adha. Hanya saja mereka berbeda pendapat, pakah hanya 2 hari atau 3 hari. Mereka mengatakan bahwa sebab dinamakannya hari tasyrik adalah karena adanya hari raya idul adha. Karena pada hari-hari itu mereka menjemur dan mendendeng daging kurban. Serta keseluruhan hari tasyrik adalah untuk sholat hari raya kurban, maka hokum pada hari itu seperti pada hari raya kurban.

Bab 2
B.    PEMBAHASAN
1.   Menghadirkan kesejukan religi di tengah hiruk pikuk pasar
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَاَبُوْ هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ اِلَى السُّوْقِ فِيْ اَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ خَلْفَ النَّافِلَةِ

2.   Terjemahan
Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh, mereka melakukan takbu\ir yang kemudian di ikuti oleh orang yang mendengarnya, dan Muhammad bin Ali juga mengucapkan takbir setiap kali selesai melaksanakan sholat nafilah (sunnah).
3.   Mufrodat
      Ibnu umar dan Abu Hurairah                                  ابْنُ عُمَرَ وَاَبُوْ هُرَيْرَةَ       
Pergi                                                                                             يَخْرُجَانِ
Ke pasar                                                                              اِلَى السُّوْقِ  
Pada hari yang sepuluh                                                       فِيْ اَيَّامِ الْعَشْرِ
Mereka melakukan takbir                                                           يُكَبِّرَانِ
Kemudian diikuti oleh orang-orang yang mendengarnya وَيُكَبِّرُ النَّاسُ
Dan mengucapkan takbir                                                           وَكَبَّرَ
Muhammad bin Ali                                                        مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ
Setiap kali selesai melaksanakan
sholat nafilah (sunnah)                                                  خَلْفَ النَّافِلَةِ

4.   Biografi
Nama asli dari Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Sakhr Ad-dausi, dinamakan Abu Hurairah karena beliau begitu mencintai anak kucing. Abu Hurairah adalah sahabat yang sangat dicintai oleh Rasulullah. Beliau masuk islam pada tahun khaibar (1 H) dan ikut serta bersama Rasulullah pada saat itu. Kemudian beliau selalu menyertai rasulullah sepenuhnya. Dan merupakan sahabat yang paling menjaga berkah doa nabi Muhammad SAW ketika dia mendoakannya nabi memberi kesaksian atas semangatnya mencari ilmu dan hadits. Abu Hurairah meninggal di Madinah tahun 57 H. Hadits-hadits yang diriwyatkan darinya terdapat dalam kitab-kitab hadits adalah sebanyak 5374 hadits
Abdullah bin Umar bin Khattab (bahasa Arab: عبد الله بن عمربن الخطاب) atau sering disebut Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar saja (lahir 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H) adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal. Ia adalah anak dari Umar bin Khattab, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua.[1]

5. Keterangan hadits
 (Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada hari-hari yang sepuluh). Ath thohawi berkata, guru-guru kami selalu mengucapkan takbir pada hari-hari yang sepuluh. Thohawi juga mengkritik imama bukhori yang menyebutkan atsar ini dalam bab keutamaan beramal pada hari tasyrik. Akan tetapi kritikan tersebut dijawab oleh al-Karmani bahwa imam bukhori biasa mencantumkan atsar yang ada kaitannya dengan judul bab, imam bukhori ingin mempersamakan hari-hari tasyrik dengan hari-hari yang sepuluh dalam melaksanakan amalan haji. Pendapat imam Bukhori ini dikuatkan oleh atsar Abu Hurairah dan Ibnu Umar yang menjelaskan tentang hari-hari yang sepuluh, sedangkan atsar selanjutnya menerangkan hari-hari tasyrik.
Tidak ada amalan pada hari-hari yang sepuluh yang lebih utama dari pada amalan pada hari ini. Maksudnya adalah bahwa hari yang 10 tidak lebih utama  dari pada hari-hari ini, jika kita menafsirkan hari-hari itu dengan hari tasyrik. Demikianlah yang ditafsirkan oleh kebanyakan pensyarah kitab shohih Bukhori.

6. Aspek tarbawi
Ibadah pada hari tasyrik adalah lebih utama dari pada ibadah pada hari-hari yang lain karena ibadah pada waktu-waktu yng penuh dengan kelalaian jelas lebih utama dari pada ibadah pada hari-hari biasa. Hari tasyrik adalah hari dimana sebagian manusia dalam keadaan lalai. Maka orang yang beribadah pada saat itupun mendapat pahala yang lebih besar dari pada orang yang beribadah pada hari biasa.
Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan sebagai jawaban tentang hari tasyrik :
a.       sesuatu akan menjadi mulia karena berdekatan dengan yang mulia. Dalam hal ini hari tasyrik adalah setelah 10 hari pertama di bulan dzulhijjah yang telah ditetapkan keutamaannya dengan hadits tersebut.
b.      dimuliakannya 10 hari pertama bulan dzulhijjah karena di dalam hari-hari tersebut telah dilaksanakan rangkaian amalan ibadah haji. Sedangkan amalan ibadah haji yang lain dilaksanakan pada hari tasyrik. Dari sini, maka hari-hari tasyrik dianggap memiliki keutamaan yang sama dengan 10 hari pertama bulan dzulhijjah.Oleh karena itu maka di syariatkan pula membaca takbir pada hari-hari tasyrik. Dengan demikian nampaklah korelasi atsar yang disebutkan pada awal judul bab dengan hadits Ibnu Abbas.

Bab 3

C.    Penutup
          Salah satu hari tasyrik tersebut adalah bagian dari 10 hari pertama bulan dzulhijjah, yaitu hari raya idul adha tanggal 10 dzulhijjah. Hari raya idul adha disamping merupakan penutup 10 hari pertama dzulhijjah juga merupakan awal hari tasyrik. Karena 10 hari pertama tersebut memiliki keutamaan sebagaimana yang ditetapkan dalam hadits, maka hari-hari tasyrik pun memiliki keutamaan yang sama. Sebab hari idul adha itu sendiri merupakan bagian yang termasuk 10 hari pertama dan merupakan bagian dari hari tasyrik, yaitu hari haji akbar sebagaimana akan dijelaskan dalam pembahasan tentang haji.[2]    


DAFTAR PUSTAKA


Al Atsqalani. Ibnu Hajar, Al Hafizh. Al Imam. Fathul Baari. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008). hlm. 504






[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Umar
[2] Ibnu Hajar Al Atsqalani, Al Imam Al Hafizh. Fathul Baari. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008). hlm. 504

23 komentar:

  1. NAMA:DEWI KURNIASIH
    NIM:2021110156
    KELAS:D

    pada Aspek tarbawi point pertama tertulis "sesuatu akan menjadi mulia karena berdekatan dengan yang mulia", itu maksudnya bagaimana???mohon di jelaskan!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni: tgl 1-10 bln dzulhijah merupakan hari yang baik karena di dalam hari-hari tersebut telah dilaksanakan rangkaian amalan ibadah haji. Sedangkan amalan ibadah haji yang lain dilaksanakan pada hari tasyrik. shg tgl 1-10 mrpkan hari yang mulia d sambung dg hari tasyrik yg mrpkn hari yg mulia jg,jd sesuatu yang muliaakan menjadi mulia karena berdekatan dengan yang mulia,
      thing yu.....

      Hapus
  2. Ana Shofiana
    2021110176
    D

    Mengapa Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni: karena pada tgl 10 orang2 dalam keadaan lalai shg Abu Hurairah dan ibnu umar mengajak mereka untuk bertakbir untuk menghadirkan kesejukan religi di tengah hiruk pikuk pasar,

      Hapus
  3. Himatul Aliyah
    2021110167
    D

    dalam aspek tarbawi ada kalimat: "Hari tasyrik adalah hari dimana sebagian manusia dalam keadaan lalai". Mohon jelaskan maksud dari kalimat itu!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni: karena pada tgl 10 hari tasyrik,manusia di sibukkan dengan hari raya qurban, dimana pada waktu itu kebanyakan orang menjemur dan mendendeng daging qurban, shg manusia dalam keadaan lalai, maka orang yang beribadah pada hari itu mendapat pahala yang lebih besar di banding hari biasa.
      mksh......

      Hapus
  4. nama : tauufiq kurniawan
    nim : 2021110181
    kelas : D
    pertanyaan:
    apa hubungannya hadits ini dengan dunia pendidikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni; hubungannya yaitu agar kita selalu menghadirkan suasana religi di manapun kita berada, meskipun di lingkungan pasar.

      Hapus
  5. nama:sustianah
    nim :2021110154
    kelas:D
    pertanyaan:
    apa keistimewaan dari hari yang ke sepuluh sehingga Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi kepasar pada hari tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni: dimuliakannya 10 hari pertama bulan dzulhijjah karena di dalam hari-hari tersebut telah dilaksanakan rangkaian amalan ibadah haji. Sedangkan amalan ibadah haji yang lain dilaksanakan pada hari tasyrik. Dari sini, maka hari-hari tasyrik dianggap memiliki keutamaan yang sama dengan 10 hari pertama bulan dzulhijjah.Oleh karena itu maka di syariatkan pula membaca takbir pada hari-hari tasyrik,sebab di pasar karena abu huraerah ingin mengajak orang2 untuk bertakbir,

      Hapus
  6. Nama : SUMANTRI
    Kelas:D
    NIM : 2021110168
    1.jelaskan sejarah/tarikh mengenai hari tasyrik (mungkin bisa jelaskan peristiwa masa terdahulu).
    bagaimana caranya MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR agar diterima dan diperhatikan oleh orang-orang ditempat itu,,? karena dipasarkan otomatis konsentrasinya pada kegiatan jual beli.
    tolong jelaskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. eni:1. sebab dinamakannya hari tasyrik adalah karena adanya hari raya idul adha. Karena pada hari-hari itu mereka menjemur dan mendendeng daging kurban. Serta keseluruhan hari tasyrik adalah untuk sholat hari raya kurban, maka hokum pada hari itu seperti pada hari raya kurban.

      2.Abu Hureiroh dan Ibnu Umar memakai cara mengajak orang2 untuk bertakbir ditengah pasar,shg dapat menghadirkan kesejukan religi di tengah hiruk pikuk pasar

      Hapus
  7. nama : winoto
    kelas : D
    nim : 202109194

    tolong jelaskan menghadirkan kesejukan realigi di tengah hiruk pikuk pasar kan pasar identik dengan suasana ramai dan orangnya berkata keras-keras ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni: Abu Hureiroh dan Ibnu Umar memakai cara mengajak orang2 untuk bertakbir ditengah pasar,shg dapat menghadirkan kesejukan religi di tengah hiruk pikuk pasar

      Hapus
  8. NAMA: M SYAUQIL MALIK
    KELAS: D
    NIM: 2021110180


    tadi diatas mas taufiq telah menanyakan bahwa apa hubungan hadits diatas dengan dunia pendidikan?
    yang saya tanyakan, bagaimana caranya MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI LEMBAGA PENDIDIKAN, khususnya pendidikan umum ataupun menghadirkan kesejukan religi di rumah ataupun di masyarakat yang notabenya ATHEIS??
    dan bagaimana caranya menghadirkan kesejukan religi terhadap peserta didik kita???


    matur nuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Amanullah Jya Wardana
      Kelas : D
      NIM : 2021110162

      Pertanyaan
      Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kesejukan religi pada judul makalah ini,apa indikator tercapainya hal tersebut?

      Hapus
    2. eni: kesejukan religi yang di maksud disini yaitu: ketika Abu Hurairoh dan ibnu umar mengajak bertakbir di tengah pasar.

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. jawaban syaukil malik

      eni: menurut saya cara menghadirkan kesejukan religi di lembaga pendidikan yaitu dengan cara membiasakan berdo`a bersama sebelum masuk kelas,menyangkutkan semua pelajaran agar tidak lepas dari wawasan religi

      Hapus
  9. Nama : Himatul hidayah
    Kelas :D
    Nim : 2021110174
    Adakah jalan keluar untuk orang-orang yang tidak tahu tentang bulan dalam islam, yang mana kita tahu jaman sekarang ini anak-anak muda lebih tahu nama-nama bulan nasional dibandingkan bulan dalam islam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eni; maaf pertanyaan anda tidak termasuk dalam materi pembahasan makalah saya.....

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus