Laman

Jumat, 27 April 2012

G10-62 Cholisul Marom



MAKALAH
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah                :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu        :  M. Hufron, M.S.I








Disusun Oleh :
Cholisul Marom
2021110326


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN TAHUN 2012
PENDAHULUAN

             Hanya kepada Allah semua akan kembali,karena Dialah sumber asal yang sejati yang ada dalam kehidupan ini. Suka dan duka, sedih dan bahagia, tangis san tawa, derita dan gembira adalah bagian dari realitas kehidupan yang berada dalam genggaman dan kendali kekuasaan-Nya.

            Allah swt menciptakan manusia di bumi ini tidak lain hanya untuk menyembah Allah,dan menjadikan manusia di bumi sebagai khalifah fil ardhi.Dimana kit semua selaku manusia yang diberi akal lebih dari makhluk lain diwajibkan untuk menjaga lingkungan hidup di alam semesta ini.

            Bumi merupakan salah satu planet ciptaan Allah yang di dalamnya dihuni oleh manusia,diharapkan kepada manusia agar dapat menjaga kelestarian hajat hidup manusia itu sendiri.
           Hanya Allah yang memberikan manfaat atas segala sesuatu karena Dialah al-Nafi’,hanya Allahlah yang merubah segala bentuk ke arah kebaikan karena Dialah Al-Khaliq.Kami selaku penulis hanyalah menyampaikan dan menyajikan apa yang telah Allah berikan.Oleh karena itu , kritik-konstriktif dan saran dari para pembaca bidang kajian ilmu Hadits Tarbawi sangat kami harapkan.













PEMBAHASAN

A.   Teks Hadits (Reboisasi dan Penghijauan)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَا لِكِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ إِنْ قَامَتْ عَلَى أَحَدِ كُمْ الْقِيَا مَةُ وَفِي يَدِهِ فَسَلَةَ فَلْيَغَرِ سْهَا (رواه أ حمد فى المسند, باقي مسند أنس بن ما لك)







B.  Terjemahan
Dari Annas bin Malik berkata :Rasulullah sallallahu’alaihi allam bersabda:
”Apabila kerusakan menghampiri salahsatu diantara kalian dan di tangannya  ada sepotong pohon kurma, maka tanamkanlah”.


C.  Mufrodat
Apabila kerusakan
إِنْ قَامَتْ 
Salahsatu diantara kalian
أَحَدِ كُمْ
Pohon kurma
فَسَلَةَ
Maka tanamkanlah
فَلْيَغَرِ سْهَا








D.  Biografi Perawi (Malik bin Anas)

Mālik ibn Anas ibn Mālik ibn Abī 'Āmir al-Asbahī (Arabic مالك بن أنس) (c. 711 – 795) (93 AH – 179 AH ) adalah dikenal sebagai "Imam Malik," yang "Syeikh Islam", yang "Bukti Masyarakat", dan "Imam dari Abode dari Emigrasi."  Dia adalah salah satu ulama paling sangat dihormati fiqh dalam Islam Sunni. Imam Syafi'i i, yang merupakan salah satu siswa Malik selama sembilan tahun dan raksasa ilmiah di kanan sendiri, menyatakan, "ketika ulama disebutkan, Malik adalah bintang."  madhab Maliki, dinamai Malik, adalah salah satu dari empat sekolah yurisprudensi yang diikuti oleh Muslim Sunni untuk hari ini.

Nama lengkapnya adalah Amr Ibnul Harits Ibn Ghaimān Ibnu Khuthail Ibnu Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir bin' Amr Ibnul-Haarith.
Malik lahir bin Anas bin Malik (bukan Sahabi) dan Aaliyah binti Shurayk al-Azdiyya di Medina sekitar tahun 711. Keluarganya berasal dari al-Asbahi suku Yaman, tapi besar kakeknya Abu Amir pindah keluarga ke Madinah setelah masuk Islam pada tahun kedua setelah hijrah (623). Menurut Al-Muwatta, dia tinggi, kekar, memaksakan tinggi badan, sangat wajar, dengan rambut putih dan jenggot tapi botak, dengan jenggot besar dan mata biru.

Tinggal di Madinah memberikan akses Malik untuk beberapa pikiran paling terpelajar Islam awal. Dia hafal Al-Quran di masa mudanya, belajar bacaan dari Imam Abu Suhail Nafi 'ibn' Abd ar-Rahman, dari siapa ia juga menerima Sanad, atau sertifikasi dan izin untuk mengajar orang lain. Ia belajar di bawah sarjana terkenal termasuk berbagai Hisyam bin Urwah, Ibnu Shihab al-Zuhri, dan-bersama dengan Imam Abu Hanifah, pendiri Hanafi Sunni Madh'hab - dan di bawah rumah tangga dari garis keturunan nabi, Imam Ja'far al Shadiq  fakta ini dapat menjelaskan saling menghormati dan relatif damai yang sering ada antara Sunni Hanafi dan Maliki, di satu sisi, dan Syiah di sisi lain

            Rantai imam Malik dari perawi dianggap sebagai Silsilat paling otentik dan disebut ul- Zhahab atau "Rantai Emas perawi" oleh ulama hadis terkemuka termasuk Imam Bukhari.  'Rantai Emas' narasi (yaitu, yang dianggap oleh para ulama Hadis yang paling otentik) terdiri dari Malik yang diriwayatkan dari Nafi ', yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, yang meriwayatkan dari Muhammad.











E.  Keterangan Hadits
Pada saat sekarang ini, sering kita lihat di televisi atau mungkin di sekitar kita fenomena banjir terjadi dimana-mana.  Banjir yang terjadi ini bukanlah karena faktor alam semata, tetapi karena ulah dan perilaku manusia sendiri. Kerusakan lingkungan alam dan atau kurangnya lingkungan hijau dapat menjadi salah satu sebab terjadinya banjir. Tindakan reboisasi atau penghijauan juga dapat menj\adi cara untuk mencegah banjir. Sebagian orang menyangka bahwa program penghijauan dan reboisasi bukanlah suatu amalan yang mendapatkan pahala di sisi Allah, sehingga ada diantara mereka yang bermalas-malasan dalam mendukung program tersebut[1]














F.  Aspek – aspek Tarbawi


Ø  Diharapkan kita selaku manusia dapat menjaga hubungan baik manusia dengan alam sekitar.

Ø  Mengetahui pentingnya alam untuk kelangsungan hidup manusia.

Ø  Bahwa manusia wajib untuk melestarikan alam.

Ø  Perintah untuk memperbaiki yang buruk agar menjadi lebih baik,termasuk reboisasi dan penghijauan alam.

Ø  Percaya bahwa Allah memberikan perintah tersebut tidak lain untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Ø  Sadar bahwa mencegah itulebih baik dari pada mengobati.




PENUTUP

Dari pemaparan kami diatas, ada beberapa kesimpulan yang dapat kami sajikan, sebagai berikut :

Ø  Manusia didalam dunia ini tidak bisa hidup tanpa alam semesta yang seimbang,artinya kelestarian bumi dan seisinya harus dijaga sebaik mungkin.

Ø  Ibadah seorang manusia itu bukan hanya kepada Tuhan dan sesama manusia saja,melainkan beribadah dengan berhubungan baik antar manusia dengan alam semesta.

Ø  Setiap manusia diwajibkan oleh Tuhan dan diatur oleh Undang-Undang untuk menjaga anugerah Tuhan dengan cara menjaga  kelestarian alam semesta ini.

Ø  Hutan merupakan tempat tinggal pepohonan harus kita jaga keseimbangan ekosistem alamnya.

Ø  Apa yang kita tanam harus kita siram.

Ø  Diharapkan agar kita semua sadar dan mendukung program pemerintah,dalam mencegah datangnya mimpi buruk kehidupan seluruh mahkluk, yakni terjadinya global worming.

Ø  Mahasiswa dan seluruh warga kampus STAIN PEKALONGAN tidak hanya mendukung program pemerintah saja, akan tetapi benar-benar ikut berpartisipasi dalam program reboisasi dan penghijauan.
















G.  DAFTAR PUSTAKA

http://abrahamik.wordpress.com/2010/03/09/pentingnya-penghijauan-dan-pelestarian-alam-dalam-islam/











































[1] http://abrahamik.wordpress.com/2010/03/09/pentingnya-penghijauan-dan-pelestarian-alam-dalam-islam/



15 komentar:

  1. M.Lendra 2021110299 G
    bagaimanakah menjaga keseimbangan antara melestarikan Lingkungan dan melakukan percepatan pembangunan, sementara dengan semakin gencarnya kita melakukan pembangunan secara tidak langsung kita akan menghabiskan SDA (sumber daya alam), seperti:Kayu untuk kerangka dan kusen dlm pembangunan rumah,dsb.
    Berikan tanggapan anda

    BalasHapus
  2. Abdul Hadi
    2021110300
    Mengapa penghijauan itu perlu?
    dan sebesar apakah dampak penghijauan?
    kemudian apakah yang akan terjadi apabila peenghijauan tidak dilakukan?

    BalasHapus
  3. 2021110312
    Bagaimana anda menanggapi lirik lagu Ebiet G. Ade yang berbunyi "atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita...dst"
    Disitu menceritakan keadaan yang dilanda bencana alam, tolong tanggapannya.

    BalasHapus
  4. khoirul furqon
    2021110327

    bagaimana dengan kondisi yang ada di kota-kota besar yang tidak punya lahan untuk ditanami pepohonan???
    analisis anda bagaimana??

    BalasHapus
  5. 2021110291
    Tolong jelaskan asbabul wurud hadits tersebut! (jika ada)

    BalasHapus
  6. Atina Mauila Safitri
    2021110284

    Dalam terjemahan hadits terdapat kalimat "”Apabila kerusakan menghampiri salah satu diantara kalian dan di tangannya ada sepotong pohon kurma, maka tanamkanlah”.
    Yang ingin saya tanyakan kerusakan di sisni itu kerusakan yang bagaimana? dan apakah kerusakan tersebut dapat teratasi hanya dengan sepotong pohon kurma? mohon jelaskan!

    BalasHapus
  7. Faidatul Aula
    G_(0316)

    bagaimanakah seharusnya kita melakukan reboisasi dan penghijauan yang baik dan tidak merugikan pihak manapun, serta yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW..?
    mohon jelaskan ! thanks..

    BalasHapus
  8. apakah manfaat penghijauan bagi kita sehingga kita perlu melakukan penghijauan tersebut?????

    langkah2 yg baik dalam penghijauan itu seperti apa?
    apakah anda sudah melakukan penghijauan dengan benar sesuai ajaran islam???

    BalasHapus
  9. 202109004
    Pertanyaan saya pada keterangan Hadits di atas,itu memang benar2 keterangan pada kitab hadits yg ada atau bukan..?? dan pda terjemahan hadist maksud kurusakan itu kerusakan yg bagaimana mnurut pemakalah..?

    BalasHapus
  10. kang marom..... berikan contoh penghijuan yang dilakukan didesa2 maupun yang dikota......

    tolong dijelaskan yaaaa........

    BalasHapus
  11. Muhammad Romadhon
    2021110297

    tanaman apa yang sebaiknya digunakan dalam proses penghijauan di wilayah pekalongan, khususnya pekalongan bagian pesisir pantai?

    BalasHapus
  12. labib ahmad

    2021110307

    saya ingin bertanya kalo ada bencana seperti banjir atau sebagainya itu salah siapa,,,setiap orang apa seseorang yang kerjanya merusak lingkungan,,
    mohon jelaskan ya?

    BalasHapus
  13. khafidzin
    2021110311

    sekarang di kota kota besar tidak ada tempat untuk menanam pohon............
    terus bagaimana caranya untuk melakukan penghijauan???

    BalasHapus
  14. Anna irhamna
    2021110303
    bagaimana dengan tanaman gantung itu?apakah itu termasuk penghijauan?

    BalasHapus
  15. wido murni 2021110302

    saya mau tanya...apakah mz marom termasuk orang yang suka melakukan reboisasi atau penghijauan dilingkuan anda...?

    BalasHapus