Laman

Sabtu, 08 September 2012

SBM G1 - hakikat, ciri dan komponen

SBM G1 - hakikat, ciri dan komponen - word

SBM G1 - hakikat, ciri dan komponen - ppt




Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajar
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah             
: Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu    
: Ghufron Dimyati, M. Ag



 Oleh :
M. Irkham
: 2021110312
Nur Khikmah
: 2021110313
Faridah
: 2021110314

Kelas : G

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
Pendahuluan
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang mencipatakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. disana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Sebagai guru sabaiknya sudah mengetahui kondisi belajar mengajar yang dapat menghantarkan anak didik ketujuan. Disisni tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua peseta didik.
Makalah ini  kami buat untuk membahas lebih jauh tentang pembahasan mengenai hakikat, ciri dan komponen belajar mengajar.  
                                                              





























Pembahasan
A. Hakikat belajar mengajar
Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan apa yang  harus dilakukan seseorang sebagai subjek maupun sebagai obyek pembelajarn, sedangkan mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep ini menjadi  terpadu menjadi suatu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dan siswa, pada saat pembelajaran itu berlangsung.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Dan perubahan itu bersifat intetensional, positif aktif dan efektif fungsional. Perubahan sebagai suatu proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti sikap, pengetahuan dll.[1] Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak sebagai subyek pembelajaran yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.
Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan belajar mengajar, keduanya (guru-murid) saling mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan belajar harus merupakan aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan. Sama halnya dengan belajar, mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. pada tahap berikutnya adalah proses memberikan bimbingan dan bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru-murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.[2]
B. Komponen-komponen belajar mengajar
Komponen-komponen belajar mengajar :
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi. Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah:
1.      Tujuan
            Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dan pelaksanaannya suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, sebagai unsur penting untuk suatu kegiatan maka dalam kegiatan apapun tujuan tidak bisa diabaikan. Demikian juga halnya dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam kegiatannya. Kegiatan belajar tidak bisa dibawa sesuka hati, kecuali untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun diluar sekolah.
              Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan akhirnya guru tidak bisa mengabaikan masalah perumusan tujuan bila ingin memprogramkan pengajaran.

2.      Bahan pelajaran
              Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajarn pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidaang studi yang dipegang oleh geru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap ayau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang enyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin keilmuan guru, tetapi dapat digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan penunjang ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada peserta didik.
              Bahan pelajaran harus sesuai antara topik yang tertera dalam silabi dengan kebutuhan anak didik pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu. Biasanya aktivitas anak didik akan berkurang bila bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya, disebabkan cara mengajar yang mengabaikan prinsip-prinsip mengajar dan sebagainya. Guru merasa pintar dengan menggunakan behasa yang tidak sesuai dengan perkembangan bahasa dan jiwa anak didik akan lebih banyak mengalami kegagalan dalam menyampaikan bahan pelajaran dalam proses belajar mengajar.
              Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
3.      Kegiatan belajar mengajar
            Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang teah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan seluruh komponen pengajaran, kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran yang dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam pendidikan modern. Keaktifan anak didik menyangkut kegiatan fisik dan mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual tetapi juga dalam kelompok sosial. Intreraksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara guru dengan semua anak didik, antara anak didik dengan guru, dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
4.      Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan satu metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Meski demikian kompetensi guru sangat diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat agar penggunaannya sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologi anak didik.
5.      Alat
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha mencapai tujuan.
6.      Sumber pelajaran
Belajar mengajar, telah diketahui bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai itu datang dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar. Jadi, dari berbagai sumberlah bahan pelajaran itu diambil. Sumber-sumber bahan dan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan).
Sumber belajar pada hakikatnya banyak sekali terdapat di mana-mana: di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
7.      Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses menentukan nilai yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Adapun fungsi evaluasi antara lain sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses belajar mengajar dll.

Adapun berbagai usaha dilakukan untuk menganalisis proses pengolahan belajar mengajar kedalam unsur-unsur komponennya antara lain:
1.      merencanakan
2.      mengorganisasikan
3.      mengkoordinasikan
4.      mengawasi dan memeriksa[3]
            Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak menegaskan bahwa :
a.       Tujuan umum dari evaluasi adalah :
1)      Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2)      Memungkinkan pendidik menilai aktivitas/pengalaman yang didapat;
3)      Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
b.      Tujuan khusus dari evaluasi adalah :
1)      Merangsang kegiatan siswa.
2)      Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
3)      Memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
4)      Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan.
5)      Untuk memperbaiki mutu belajar dan metode mengajar.[4]
C. Ciri-Ciri Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati yang bersifat timbal balik antara guru dengan peserta didik atau peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Edi Suardi sebagai suatu proses pengaturan kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa ciri yaitu:
1.      Memiliki tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Secara umum kegiatan belajar mengajarr mempunyai tujuan yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
2.      Adanya suatu prosedur (jalan interaksi)
Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan adanya suatu prosedur yang direncanakan.agar mencapai tujuan yang optimal maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur dan langkah-langkah sistematik dan relevan.
Secara umum prosedur kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui tiga tahap antara lain: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan akhir dan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar.
3.      ditandai dengan aktivitas peserta didik
Menurut E. Mulyasamenekankan pentingnya upaya pengembangan aktifitas, kreatifitas, motivasi pesertaa didik dalam kegiatan belajar mengajar  mengemukakan hal-hal yang perlu dipikirkan yaitu:
a.       dikembangkannya rasa percaya diri peserta didik dan mengurangi rasa takut.
b.      memberikan kesempatan kepaada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah
c.       melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan dan evaluasi
d.      memberi pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter
e.       melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif dalamm proses belajar mengajar secara keseluruhan
4.      guru berperan sebagai pembimbing                                            
Sebagai pembimbing guru harus menghidupkan dan memberi motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif, harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar sehingga menjadi tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Selain sebagai pembimbing peran guru lainnya yaitu sebagai perencana, pelaksana dalam belajar mengajar.

5.      membutuhkan disiplin
Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.

6.      ada batas waktu    
Dalam kegiatan belajar mengajar ada batas waktuuntuk mencapai tujuan tertentudala sistem bekelas. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus sudah tercapai.
7.      evaluasi     
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan sudah tercapai atau belum dan dapat juga melihat efisiensi pelaksanaan.[5]









Kesimpulan
              Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan apa yang  harus dilakukan seseorang sebagai subjek maupun sebagai obyek pembelajarn, sedangkan mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi. Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati yang bersifat timbal balik antara guru dengan peserta didik atau peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.








Daftar pustaka
Mustakim Zaenal.Strategi dan metode pembelajaran.Gama media.Yogyakarta.2009
Ahmadi Abu dan tri prasetyo joko.Strategi belajar mengajar.Pustaka setia.Bandung.2005
Djamarah Syaiful Bahri dan Aswan Zain. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR.PT RINEKA CIPTA. Jakarta.1996
Fathurrohman Pupuh dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Kosep Islami.PT Refika Aditama.Bandung.2009



[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan metode pembelajaran,(Yogyakarta :Gama media,2009)
[2] Pupuh Fathurrohman dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Kosep Islami,( Bandung: PT Refika Aditama,2009) hlm.8-9
[3] Ahmadi dan Tri Prasetyo Joko, Strategi belajar mengajar, (Bandung: Pustaka setia, 2005)
[4] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1996) hlm. 48-59
[5] Zaenal Mustakim, Strategi dan metode pembelajaran, (Yogyakarta :Gama media,2009)

18 komentar:

  1. M.Lendra 2021110299
    Bagaimanakah peran guru sebagai pembimbing/motivator, motivasi sperti apakah yang layak untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik?????????
    Sikap Otoriter ataukah Demokratif yang layak dalam memotivasi peserta didik?????

    BalasHapus
  2. MUTHOHAROH 2021110329

    Apakah yang di maksud merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan untuk menganalisis proses pengolahan belajar mengajar???
    Bagaimana contoh belajar mengajar yang ideal sesuai dengan makalah anda???
    Terimakasih...

    BalasHapus
  3. Abdul Hadi
    2021110300
    Metode pembelajaran seperti apakah yang lebih pantas dipergunakan di masyarakat pedesaan yang notabene disana akses informasi yang masuk sangat sedikit/

    BalasHapus
  4. Mabruroh
    2021110286
    Diatas dijelaskan dijelaskan bhwa belajar merupakan perubhan individu,,seandainya individu tidak mengalami perubahan apakah proses belajar dikatakan berhasil?
    dan yang dimaksud disini itu perubahan yang seperti apa?

    BalasHapus
  5. khoirul furqon
    2021110327

    bagaimana cara kita supaya materi yang kita sampaikan lebih cepat masuk peserta didik????

    apakah ada perbedaan antara tujuan pembelajaran dalam ilu Agama dg ilmu umum??

    hakikat pembelajaran dengan belajar mengajar itu sama atau tidak???

    BalasHapus
  6. Muhammad Sukron 2021110328
    Apakah guru bisa menjadi objek pembelajaran????
    Bagaimana teknik membuat suasana belajar yang lebih menyenangkan????????

    BalasHapus
  7. Anna Irhamna
    2021110303
    Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Dan perubahan itu bersifat intetensional, positif aktif dan efektif fungsional.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : DEWI ZULAIKHA
      NIM : 2021110330
      Kelas : G
      Pertanyaan: apakah guru itu dalam proses pembelajaran tidak cukup dengan satu metode kenapa harus dengan banyak metode?

      Hapus
  8. M.Farid
    2021110306
    Dalam menggunakan beberapa metode belajar mengajar, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan metode yang digunakan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar...????

    BalasHapus
  9. Faidatul Aula
    2021110316
    Bagaimanakah keterkaitan / hubungan antara beberapa komponen dalam belajar-mengajar tersebut..?
    mhon jelaskan secara rinci.. trimakasih.

    BalasHapus
  10. M. Haris Fahmi
    2021110323
    Bagaimana proses belajar mengajar yang efektif untuk SLB ??

    BalasHapus
  11. wido murni
    2021110302

    Saat sekarang ini, profesi guru terus-menerus dipertayakan tentang kopetensi'y, termasuk guru Agama Islam. Akibat'y eksitensi profesi guru kurang mendapatkan tempat yg sepadan dgn profesi yg lain'y. Disamping itu, profesi guru mengalami penurunan kewibawaan baik di mata masyarakat maupun di antara rofesi yg lan.....?mohon penjelasan'y terimakasih

    BalasHapus
  12. saiful fahad (2021110310)
    dalam makalah diatas dijelaskan bahwa subjek dari kegiatan belajar mengajar adalah manusia...namun akhir-akhir ini ada banyak sekali sekolah binatang...apakah hal tersebut bisa dikategorikan sebagai kegiatan belajar mengajar???

    BalasHapus
  13. tarmujiyanto (ka yan)
    2021110317

    ada perasaan hati yang ingin aku tanyakan;
    - bagaimana analisis anda jika pendidikan di perbatasan nedara kita, yang slalu kekurangan fasilitas? tah itu jalan yg tidak layak, dan mutu pembelajaran pastinya kurang efektif, komponen pendidikan yang bagai mana mengatasi hal tersebut?
    dan bagaiman menurut anda sebenarnya pemerintah untuk mengetasinya?
    jika masyarakat di tempat tersebut engan mendengarkan/ acuh tak acuh terhadap pemerintah yang selalu umbar jaji, akan tetapi belum ada tindakan perbaikan?

    BalasHapus
  14. Himatul hidayah
    2021110174
    Bagaimana cara menghadapi guru yang tudak peduli akan evaluasu pembelajarannya? dan apakah hakikat guru pada saat ini hanya sekedar profesionalisme semata?

    BalasHapus
  15. 2021110288

    faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan pendidikan secara optimal?

    BalasHapus
  16. Asmaul fauziah
    2021110165

    menurut anda, metode pembelajaran apa yg paling efektif di terapkan pada proses pembelajaran?????

    BalasHapus
  17. Muhammad Ali Fahmi
    2021110285

    berpengaruh atau tidakkah penggunaan alat yang canggih ataupun sederhana dalam keberhasilan proses belajar mengajar??

    BalasHapus