Laman

Kamis, 18 Oktober 2012

sbm F6 : manajemen kelas

sbm F6 : manajemen kelas - word

sbm F6 : manajemen kelas - ppt





MANAJEMEN KELAS


Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah     : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : M. Ghufron Dimyati, M.S.I

















Disusun Oleh:

Kelompok 6
Kelas f


Dzul Amal                               :2021110276
Ahmad Mursalin                     :2021110277
Nur Halimah                           :2021110278
Husnul Lina Luiani                 :2021110279
Syifa Adilla                             :2021110281
Ibnu Athoillah                         :2021110282
 
 










PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2012








BAB I
PENDAHULUAN


                Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula ataupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan / manajemen kelas, aspek yang paling sering didiskusikan oleh penulis professional dan para pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Mengapa demikian? Jawabannya sederhana./ pengelolaan merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian, pengelolaan kelas yang efektif adfalah syarat bagi pengajaran yang efektif. Tugas utama dan peling sulit bagi guru adalah pengelolaan kelas, lebih-lebih tidak ada satupun pendekatan yang dikatakan paling baik.










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian, Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas
1.      Pengertian
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awal “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata aslinya dari bahasa Inggis, yaitu management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[1]
Pengelolaan kelas atau manajemen kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencpai tujuan pengajaran. Kesimpulan yang lebih sederhana, bahwa pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.[2]
2. Tujuan
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi beracam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas.
Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa:
a.       Belajar dan bekerja
b.      Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan suasana disiplin.
c.       Perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. [3]
3. Fungsi
Fungsi manajemen kelas dalam proses belajar mengajar sangat mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi:
a.       Mengelola tindakan siswa dalam kelas
b.      Menciptakan iklim sosio emosional
c.       Mengelola proses kelompok
Secara umum fungsi manajemen kelas ditinjau dari analisis problem adalah:
a.       Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas.
b.      Memelihara agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.[4]

B. Aspek-aspek Manajemen Kelas
Menurut Oemar Mark ada 7 aspek yang melalui fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, tetapi merupakan satu kesatuan bulat, yaitu:
1.      Aspek tujuan instruksional
2.      Aspek materi pelajaran
3.      Aspek metode dan strategi pembelajaran
4.      Aspek ketenagaan
5.      Aspek media instruksional
6.      Aspek penilaian
7.      Aspek penunjang fasilitas.
Menurut Lois V. Johnson dan May any mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas:
1.      Sifat-sifat kelas
2.      Kekuatan pendorong kekuatan kelas
3.      Memahami situasi kelas
4.      Mendiagnosis situasi kelas
5.      Bertindak selektif
6.      Bertindak kreatif
7.      Untuk memperbaiki kondisi kelas[5]

C.    Masalah-masalah dalam Manajemen Kelas
Tingkah laku anak didik bervariasi. Variasi perilaku anak merupakan permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Made Pi Darta, masalah-masalah yang berhubungan dengan perilaku anak didik adalah:
1.      Kurangnya kesatuan, misalnya dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentangan jenis kelamin.
2.      Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana-kemari, dan sebagainya.
3.      Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya bermusuhan dan merendahkan
4.      Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima, dan mendorong perilaku anak didik yang keliru.
5.      Mudah mereaksi ke hal-hal negatif/terganggu.
6.      Moral rendah, permusuhan, agresif.
7.      Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah.[6]
D.    Tugas Guru dalam Manajemen Kelas
1.      Pengaturan atau Pengkondisian Fisik
Pengkondisian fisik meliputi:
Ø  Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
Hendaknya siswa bergerak leluasa pada saat melakukan aktivitas belajar
Ø  Pengaturan tempat duduk
Bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa, maka siswa akan dapat beajar dengan tenang.

Ø  Pengaturan alat-alat pengajaran
Di antara alat-alat pengajaran di kelas yang harus diatur adalah:
1)      Perpustakaan kelas
2)      Alat-peraga media pengajaran
3)      Papan tulis, kapur tulis dan lain-lain
Ø  Penataan keindahan  dan kebersihan kelas
Ø  Ventilasi dan tata cahaya
2.      Pengaturan Peserta Didik
Kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok mengehendaki peninjauan pada aspek perbedaan individual peserta didik.
Ø   Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaliknya ditempatkan di belakang.
Ø   Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
Ø   Anak didik yang cerdassebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
Ø   Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
Ø   Anak didik yang gemar membuat keributan dan menganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru.[7]
E.     Prinsip-prinsip Manajemen Kelas
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat digunakan. Maka penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagai berikut:
Ø  Hangat dan Antusias
Ø  Tantangan
Ø  Bervariasi
Ø  Keluwesan
Ø  Penekanan pada hal-hal yang positif
Ø  penanaman disiplin diri.[8]
F.     Pendekatan dalam Manajemen Kelas
Keharmonisan hubungan guru dengan peserta didik, tingginya kerjasama diantara peserta didik tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka manajemen kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah:
Ø  Pendekatan Kekuasaan
Peranan guru adalah menciptakan dan memepertahankan situasi disiplin dalam kelas, sehingga di dalamnya terdapat kekuasaan dalam norma yang harus ditaati oleh anggota kels.
Ø  Pendekatan Ancaman
Dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan memberikan ancaman.
Ø  Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan proses membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja.
Ø  Pendekatan Resep
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi daftar
Ø  Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik.
Ø  Pendekatan Perubahan tingkah laku
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik.
Ø  Pendekatan iklim sosio emosional
Pendekatan ini berdasarkan suasana peranaan dan suasana sosial di dalam kelas sebagai sekelompok individu cenderung pada pandangan psikologi klinis dan konseling (penyuluhan).
Ø  Pendekatan  proses kelompok
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi sosial dan dinamika kelompok
Ø  Ecletic Approach
Menekankan pada potensial, kreativitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.[9]
G.    Manajemen Kelas yang Efektif
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif itu dapat diorganisasikan diseputar 3 topik utama.
1.      Menetapkan aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan. Sedangkan prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan lainnya. Hal ini sering dibuat dalam bentuk tertulis. Pengelolaan kelas yang efektif menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengajarkan berbagai prosedur kepada siswa.
2.      Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja, mengajarkan dengan cemat kepada siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin dengan menggunakannya secara konsisten.



3.      Menjaga konsistensi
Manajemen kelas yang efektif dan konsisten dalam menegakkan aturan dan menetapkan prosedur, bila tidak ada aturan serta prosedur akan buyar dengan cepat.[10]
H. Pengaruh Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat memanejemeni kelas. Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal-hal khusus diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal ini akan menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari manajemen kelas.
Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.
Selain itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.[11]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas yang baik sangatlah penting dan harus diterapkan oleh setiap guru atau pendidik pada setiap kelas di masing-masing mata pelajaran. Dan juga Manajemen kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena situasi dan kondisi kelas memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin, jika kelas dalam susana nyaman, kondusif dan menyenangkan bagi para siswa
B. Saran
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin pesat, oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana dengan baik.













DAFTAR PUSTAKA

Ø  Mustakim, Zainal, 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran, Pekalongan. STAIN Press.
Ø  Fathurrahman, Pupuh, 2007. Strategi Belajar Mengajar, Bandung. Refika Aditama
Ø  Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Rineka Cipta.



[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan : STAIN Press, 2009), hlm. 29.
[2]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm. 176.
[3]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.,cit
[4]  Zaenal Mustakim, Op., cit
[5] Zaenal Mustakim, op., cit
[6] Pupuh Fathurahman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Refika Aditama, 2007), h. 109
[7] Zaenal Mustakim, op., cit
[8]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,. Op,.cit
[9]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.,cit

[10] Zaenal Mustakim, Op., cit

22 komentar:

  1. sampai sekarang belum ada postingan ya??

    BalasHapus
  2. sampai kapan ku harus menunggu tuk meresume?????????

    BalasHapus
  3. ayo yg klompok 6 udah bwt makalah blummm. . . bsok dh hri snin kok blum ada postingannyaaaaa

    BalasHapus
  4. maaf teman" kmren katanya sudah dikirim,,,mgkin kesalahan teknis,,,

    BalasHapus
  5. trus gmna ngresumnyaaaaaa. . .

    BalasHapus
  6. gimana nich ngresumnyaaaa. . . .

    BalasHapus
  7. gmana nii kq makalhnya lum keluar....

    BalasHapus
  8. nyari jalan lain dong mbx mas..... kan gk harus dr blog kan,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang butuh makalah silahkan kirim alamt email anda yang bukan kelas F asli. yang kelas F asli bisa dilihat di grup fACEBOOK kelas F.

      Hapus
  9. nama naely fajriyah h
    nim 2021 111 037
    mewakili kelompok 4 yg tadi
    apa yang harus dilakukan oleh pendidik pemula yg belum mempunyai pengalaman sebelum na untuk memanaje kelas prtama kali dalam kegiatan pembelajaran
    gumawo oppa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang jelas harus perpatokan pada RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) dimana dlam RPP biasa terdapat prinsip EKSPLORASI, ELABORASI, serta KONFIRMASI jadi dengan itu dapat menjadi pegangan bagi seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.

      Hapus
    2. appakah thu bissa menjamin seorang pendidik pemula thu efektif dan kondusif dalam memanaje kelas ????

      Hapus
    3. wallahu alam...!

      yang jelas bagi pemula butuh belajar, belajar dan belajar dan mengembangkannya sendiri sesuai dan jg melihat kebuttuhan siswa.
      GURU YANG PALING BAIK ADALAH PENGALAMAN ITU SENDIRI.
      RPP adlah sebuah pegangan dan yang lainnya butuh pengembangan sesuai kebutuhan dan keadaan!

      Hapus
  10. Mewakili dari Mas Samsul Hadi sebagai ketua kelompok, hehe
    pertanyaanya :
    Bagaimana jika ada guru yang memberikan ancaman kepada murid dan murid mengadukannya pada orang tua sehingga menyebabkan orang tua tidak menerima yang menyebabkan masalah antara wali murid dengan guru.
    bagaimanakah penyelesaiannya ?
    Terima kasih... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. mewakili teman satu kelompok!

      yang perlu digaris bawahi bahwa ancaman disini bukan ancaman yang bersifat keras,kasar dan menjurus ke fisik. akan tetapi ancaman dalam hal kegiatan pembelajran misalkan guru bilang kepada para siswa bahwa yang guyon lebih baik keluar atau yang bicra sndiri tdak akan saya absen! spt itu.

      akan tetpi jika terjadi kesalah pahamn dan siswa melporkan ke orang tua maka guru harus menjelaskan kepada ortu siswa dg baik dan mengatakan duduk persoalan yang sebnrnya. dengan tenang tanpa emosi.

      Hapus