sbm F6 : manajemen kelas - word
sbm F6 : manajemen kelas - ppt
sbm F6 : manajemen kelas - ppt
MANAJEMEN KELAS
Disusun
Guna Memenuhi Tugas :
Mata
Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen
Pengampu : M. Ghufron Dimyati, M.S.I
Disusun
Oleh:
Kelompok 6
Kelas f
|
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah
pokok yang dihadapi guru, baik pemula ataupun yang sudah berpengalaman adalah
pengelolaan / manajemen kelas, aspek yang paling sering didiskusikan oleh
penulis professional dan para pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Mengapa
demikian? Jawabannya sederhana./ pengelolaan merupakan masalah tingkah laku
yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan
pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan
demikian, pengelolaan kelas yang efektif adfalah syarat bagi pengajaran yang
efektif. Tugas utama dan peling sulit bagi guru adalah pengelolaan kelas,
lebih-lebih tidak ada satupun pendekatan yang dikatakan paling baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tujuan dan
Fungsi Manajemen Kelas
1. Pengertian
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas.
Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” ditambah awal “pe” dan
akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen
adalah kata aslinya dari bahasa Inggis, yaitu management, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.
Manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai suatu kondisi yang optimal
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[1]
Pengelolaan kelas atau manajemen kelas adalah suatu usaha yang dengan
sengaja dilakukan guna mencpai tujuan pengajaran. Kesimpulan yang lebih
sederhana, bahwa pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk
kepentingan pengajaran.[2]
2.
Tujuan
Tujuan
pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
beracam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan
intelektual dalam kelas.
Fasilitas
yang disediakan itu memungkinkan siswa:
a.
Belajar dan bekerja
b.
Terciptanya suasana sosial
yang memberikan kepuasan suasana disiplin.
Menurut Suharsimi Arikunto tujuan
manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja dengan
tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. [3]
3. Fungsi
Fungsi
manajemen kelas dalam proses belajar mengajar sangat mendasar sekali karena
kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi:
a.
Mengelola tindakan siswa
dalam kelas
b.
Menciptakan iklim sosio
emosional
c.
Mengelola proses kelompok
Secara umum
fungsi manajemen kelas ditinjau dari analisis problem adalah:
a.
Memberi dan melengkapi
fasilitas untuk segala macam tugas.
B. Aspek-aspek Manajemen Kelas
Menurut
Oemar Mark ada 7 aspek yang melalui fungsi berbeda dalam proses belajar
mengajar, tetapi merupakan satu kesatuan bulat, yaitu:
1.
Aspek tujuan instruksional
2.
Aspek materi pelajaran
3.
Aspek metode dan strategi
pembelajaran
4.
Aspek ketenagaan
5.
Aspek media instruksional
6.
Aspek penilaian
7.
Aspek penunjang fasilitas.
Menurut
Lois V. Johnson dan May any mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam pengelolaan kelas:
1.
Sifat-sifat kelas
2.
Kekuatan pendorong kekuatan
kelas
3.
Memahami situasi kelas
4.
Mendiagnosis situasi kelas
5.
Bertindak selektif
6.
Bertindak kreatif
C. Masalah-masalah
dalam Manajemen Kelas
Tingkah laku anak didik bervariasi. Variasi
perilaku anak merupakan permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas.
Menurut Made Pi Darta, masalah-masalah yang berhubungan dengan perilaku anak
didik adalah:
1. Kurangnya kesatuan,
misalnya dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentangan jenis kelamin.
2. Tidak ada standar
perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi
kesana-kemari, dan sebagainya.
3. Reaksi negatif
terhadap anggota kelompok, misalnya bermusuhan dan merendahkan
4. Kelas mentoleransi
kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima, dan mendorong perilaku anak didik
yang keliru.
5. Mudah mereaksi ke
hal-hal negatif/terganggu.
6. Moral rendah,
permusuhan, agresif.
7. Tidak mampu
menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah.[6]
D.
Tugas Guru dalam Manajemen
Kelas
1.
Pengaturan atau Pengkondisian
Fisik
Pengkondisian fisik meliputi:
Ø
Ruang tempat berlangsungnya proses belajar
mengajar
Hendaknya siswa bergerak
leluasa pada saat melakukan aktivitas belajar
Bila tempat duduknya bagus,
tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang,
sesuai dengan keadaan tubuh siswa, maka siswa akan dapat beajar dengan tenang.
Ø
Pengaturan alat-alat pengajaran
Di antara alat-alat pengajaran
di kelas yang harus diatur adalah:
1)
Perpustakaan kelas
2)
Alat-peraga media pengajaran
3)
Papan tulis, kapur tulis dan
lain-lain
Ø
Penataan keindahan dan kebersihan kelas
2.
Pengaturan Peserta Didik
Kegiatan
interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok mengehendaki peninjauan pada
aspek perbedaan individual peserta didik.
Ø
Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaliknya
ditempatkan di belakang.
Ø
Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan
atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
Ø
Anak didik yang cerdassebaiknya digabung dengan
anak didik yang kurang cerdas.
Ø
Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan
anak didik pendiam.
Ø
Anak didik yang gemar membuat keributan dan
menganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru.[7]
E. Prinsip-prinsip
Manajemen Kelas
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat digunakan. Maka
penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip pengelolaan
kelas sebagai berikut:
Ø
Hangat dan Antusias
Ø
Tantangan
Ø
Bervariasi
Ø
Keluwesan
Ø
Penekanan pada hal-hal yang
positif
F. Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
Keharmonisan hubungan guru dengan peserta didik,
tingginya kerjasama diantara peserta didik tersimpul dalam bentuk interaksi.
Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru
lakukan dalam rangka manajemen kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah:
Ø
Pendekatan Kekuasaan
Peranan guru adalah menciptakan dan memepertahankan situasi disiplin
dalam kelas, sehingga di dalamnya terdapat kekuasaan dalam norma yang harus
ditaati oleh anggota kels.
Ø
Pendekatan Ancaman
Dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan memberikan
ancaman.
Ø
Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan proses membantu anak didik agar merasa bebas untuk
mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja.
Ø
Pendekatan Resep
Pendekatan ini
dilakukan dengan memberi daftar
Ø
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini
menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan
tingkah laku anak didik yang kurang baik.
Ø
Pendekatan Perubahan
tingkah laku
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik.
Ø
Pendekatan iklim sosio
emosional
Pendekatan ini berdasarkan suasana peranaan dan suasana sosial di dalam
kelas sebagai sekelompok individu cenderung pada pandangan psikologi klinis dan
konseling (penyuluhan).
Ø
Pendekatan proses
kelompok
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi sosial dan dinamika kelompok
Ø
Ecletic Approach
Menekankan pada
potensial, kreativitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih berbagai
pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.[9]
G. Manajemen
Kelas yang Efektif
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif itu dapat diorganisasikan
diseputar 3 topik utama.
1.
Menetapkan aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting.
Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan.
Sedangkan prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan
lainnya. Hal ini sering dibuat dalam bentuk tertulis. Pengelolaan kelas yang
efektif menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengajarkan berbagai prosedur
kepada siswa.
2.
Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa
aturan prosedur saja, mengajarkan dengan cemat kepada siswa, dan menjadikannya
sesuatu yang rutin dengan menggunakannya
secara konsisten.
3.
Menjaga konsistensi
Manajemen kelas yang efektif
dan konsisten dalam menegakkan aturan dan menetapkan prosedur, bila tidak ada
aturan serta prosedur akan buyar dengan cepat.[10]
H. Pengaruh Manajemen Kelas dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya
ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian
guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru
yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat
memanejemeni kelas. Pemahaman akan
prinsip-prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal-hal khusus
diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal ini akan
menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari
manajemen kelas.
Manajemen kelas dapat
mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena manajemen kelas
benar-benar akan mengelola susasana kelas menjadi sebaik mungkin agar siswa
menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti
pencapaian hasil yang optimal dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat
tercapai dengan baik dan memuaskan.
Selain itu, manajemen
kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.Di samping itu juga,
dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang telah diajarkan guru akan
lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan yang diberikan guru
selama proses belajar mengajar berlangsung.[11]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen kelas yang baik
sangatlah penting dan harus diterapkan oleh setiap guru atau pendidik pada
setiap kelas di masing-masing mata pelajaran. Dan juga Manajemen kelas dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena situasi dan kondisi kelas
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin,
jika kelas dalam susana nyaman, kondusif dan menyenangkan bagi para siswa
B.
Saran
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem
manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di
dunia global semakin pesat, oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk
memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar suasana belajar yang
menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Mustakim, Zainal, 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran, Pekalongan.
STAIN Press.
Ø
Fathurrahman, Pupuh, 2007. Strategi Belajar Mengajar, Bandung. Refika Aditama
Ø
Bahri, Syaiful dan Aswan
Zain. 2006, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta. Rineka
Cipta.
Ø http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemen-kelas/. Di Akses 19
November 2012.
[2] Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), hlm. 176.
[5] Zaenal
Mustakim, op., cit
[6] Pupuh
Fathurahman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung
: Refika Aditama, 2007), h. 109
[7] Zaenal
Mustakim, op., cit
[8] Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain,. Op,.cit
[11] http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemen-kelas/. Di Akses 19 November 2012.
sampai sekarang belum ada postingan ya??
BalasHapusyang masih pake anonim ga dapat postingan! heee
Hapussampai kapan ku harus menunggu tuk meresume?????????
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusayo yg klompok 6 udah bwt makalah blummm. . . bsok dh hri snin kok blum ada postingannyaaaaa
BalasHapusSAMPUN......!
Hapusmaaf teman" kmren katanya sudah dikirim,,,mgkin kesalahan teknis,,,
BalasHapustrus gmna ngresumnyaaaaaa. . .
BalasHapusgimana nich ngresumnyaaaa. . . .
BalasHapusgmana nii kq makalhnya lum keluar....
BalasHapusiyya ne.. sampai kapan aku menunggu?
BalasHapusblognya lagi galau ni....
Hapushahaha.. iyya
Hapuskemaren udah dikirim pas hari jum'at,,mungkin ada kesalahan teknis,
Hapusnyari jalan lain dong mbx mas..... kan gk harus dr blog kan,,,
BalasHapusyang butuh makalah silahkan kirim alamt email anda yang bukan kelas F asli. yang kelas F asli bisa dilihat di grup fACEBOOK kelas F.
Hapusnama naely fajriyah h
BalasHapusnim 2021 111 037
mewakili kelompok 4 yg tadi
apa yang harus dilakukan oleh pendidik pemula yg belum mempunyai pengalaman sebelum na untuk memanaje kelas prtama kali dalam kegiatan pembelajaran
gumawo oppa :)
yang jelas harus perpatokan pada RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) dimana dlam RPP biasa terdapat prinsip EKSPLORASI, ELABORASI, serta KONFIRMASI jadi dengan itu dapat menjadi pegangan bagi seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Hapusappakah thu bissa menjamin seorang pendidik pemula thu efektif dan kondusif dalam memanaje kelas ????
Hapuswallahu alam...!
Hapusyang jelas bagi pemula butuh belajar, belajar dan belajar dan mengembangkannya sendiri sesuai dan jg melihat kebuttuhan siswa.
GURU YANG PALING BAIK ADALAH PENGALAMAN ITU SENDIRI.
RPP adlah sebuah pegangan dan yang lainnya butuh pengembangan sesuai kebutuhan dan keadaan!
Mewakili dari Mas Samsul Hadi sebagai ketua kelompok, hehe
BalasHapuspertanyaanya :
Bagaimana jika ada guru yang memberikan ancaman kepada murid dan murid mengadukannya pada orang tua sehingga menyebabkan orang tua tidak menerima yang menyebabkan masalah antara wali murid dengan guru.
bagaimanakah penyelesaiannya ?
Terima kasih... ^_^
mewakili teman satu kelompok!
Hapusyang perlu digaris bawahi bahwa ancaman disini bukan ancaman yang bersifat keras,kasar dan menjurus ke fisik. akan tetapi ancaman dalam hal kegiatan pembelajran misalkan guru bilang kepada para siswa bahwa yang guyon lebih baik keluar atau yang bicra sndiri tdak akan saya absen! spt itu.
akan tetpi jika terjadi kesalah pahamn dan siswa melporkan ke orang tua maka guru harus menjelaskan kepada ortu siswa dg baik dan mengatakan duduk persoalan yang sebnrnya. dengan tenang tanpa emosi.