RUMAH SEBAGAI MADRASAH
dan
MEMANFAATKAN TENAGA PENGAJAR PROFESIONAL
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah :
Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu :
Muhammad Ghufron, M. S.I
Oleh:
Imroatul Maghfiroh 2021 111 148
Kelas D
TARBIYAH PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Islam sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, pada
masa itu pendidikan lebih ditekankan pada pendidikan tauhid karena pada masa
itu penduduk Makkah kebanyakan masiih menyembah sesembahan selain Allah SWT.
Pada masa itu, belum adanya pendidikan formal sperti sekarang ini. Kegiatan
pendidikan masih berlangsung secara sederhana yang bertempat di masjid dengan
cara halaqoh. Tak hanya masjid, rumah-rumah ulama dan sahabat juga menjadi
tempat untuk terlaksananya kegiatan pendidikan.
Pada hakikatnya rumah adalah tempat pendidikan
yang pertama kali bagi anak-anak. Kepribadian anak akan terbentuk dari
bagaimana anak itu memperoleh pendidikan yang pertama dari keluarganya. Dalam hal
ini, orang tua memiliki peran yang sangat utama dan berpengaruh dalam
perkambangan anak.
Selain itu, pengajar menjadi faktor yang
menentukan. Bagaimana seorang pengajar mendidik akan berpengaruh pada
anak-anak. Seorang pengajar adalah panutan bagi murid-muridnya. Oleh sebab itu,
sebagai pengajar harus memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan syariat
Islam.
Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai rumah sebagai madrasah dan bagaimana kita memanfaatkan tenaga
pengajar yang profesional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits tentang Rumah sebagai
Madrasah
1. Materi Hadits
عُثْمَا ن بْنُ الْاَ رْقَم
اَنَهُ كَا نَ يَقُوْلُ: اَنَا اِبْنُ سَبع الْاِسْلَا مُ, اسلم اَبِيْ سَا بَعَ
سَبْعَةٌ وَ كَاَ نَتْ د اره عليالصفا وَ هِيَ الد ار التي كَا نَ النَّبِيُ صَلَي
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم يَكُوْنُ فِيْهَا فِيْ الْاِسْلَمِ دَعَا ألنَّا سَ اِليَ
الْاِسْلَا مِ فَا سْلَمَ فِيْهَا قَوْمِ كَثِيْر
2. Terjemahan
“Usman bin al-Arqam berkata: “ Saya
masuk Islam pada usia tujuh tahun, selamat bagi Ayah saya orang yang ketujuh
masuk Islam. Rumahnya di tanah Shofa dan rumah itulah pernah ditempati Nabi
Muhammad SAW untuk berdakwah dan mengajak manusia untuk masuk Islam, lalu
banyak orang yang masuk Islam di rumah itu.”
(H. R. al-Hakim)
3. Mufrodat
Arti
|
Lafadz
|
Tujuh dari agama
|
سَبع الْاِسْلَا مُ
|
Selamat
|
اسلم
|
Mengajak
|
دَعَا
|
Orang ke tujuh
|
سَا بَعَ سَبْعَةٌ
|
4. Biografi Rowi al-Hakim
Nama lengkap
imam al-hakim adalah Abu Abdillah Al-hakim Muhammad bin Abdullah bin Muhammad
bin Na’im bin Al-hakam Adh-dhabbi Ath-Athahmani An-Nasaiburi Al-Hafidz yang
terkenal dengan sebutan Ibnu Bayyi’.
Al Hakim
lahir pada bulan Rabiul Awwal tahun 321 H.
Abu Abdillah Al-hakim menuntut ilmu di mulai semenjak masih kecil melalui berkat bimbingan dan arahan ayah serta paman dari ibunya. Adapun pertama kali dia mendengarkan hadits tahun330 Hijriyah ketika baru berumur tuju tahun. Dia mendapatkan hadits secara imla’ dari Abu Hatim Ibnu Hibban pada tahun334 Hijriyah. Abu Abdillah Al-hakim melakukan perjalannya mencari ilmu dari Naisaburi ke Irak pada tahun 341 H, kemudian dia melakukan ibadah haji dan selanjutnya meneruskan perjalannya mencari ilmu ke negeri Khurasan, daerah ma wara’an an-nahri dan lainnya. Adapun para guru Abu Abdillah Al-hakim di naisaburi sendiri jumlahnya mencapai 1000 syaikh. Sedangkan guru-guru yang diperoleh selain dari naisaburi pun kurang lebih 1000 syaikh.[2]
Abu Abdillah Al-hakim menuntut ilmu di mulai semenjak masih kecil melalui berkat bimbingan dan arahan ayah serta paman dari ibunya. Adapun pertama kali dia mendengarkan hadits tahun330 Hijriyah ketika baru berumur tuju tahun. Dia mendapatkan hadits secara imla’ dari Abu Hatim Ibnu Hibban pada tahun334 Hijriyah. Abu Abdillah Al-hakim melakukan perjalannya mencari ilmu dari Naisaburi ke Irak pada tahun 341 H, kemudian dia melakukan ibadah haji dan selanjutnya meneruskan perjalannya mencari ilmu ke negeri Khurasan, daerah ma wara’an an-nahri dan lainnya. Adapun para guru Abu Abdillah Al-hakim di naisaburi sendiri jumlahnya mencapai 1000 syaikh. Sedangkan guru-guru yang diperoleh selain dari naisaburi pun kurang lebih 1000 syaikh.[2]
5. Keterangan Hadits
Pada
malam senin disana Rosulullah S.A.W
berdo’a ya Allah muliakanlah
agama islam dengan cintanya kedua laki-laki kepadamu, umar bin khatob atau amir
bin hisyam. Kemudian pagi harinya umar bin khatob masuk islam (menyatakan
islam) di rumah arqom. Orang-orangpun keluar dari umah arqom mereka bertakbir
dan thowaf di baitullah. Maka muncullah sebutan rumah arqom “rumah islam” dan
arqompun menyedekahkan rumahnya itu. Anaknya kemudian membacakan naskah dari
shodaqoh rumah Arqom.
Dengan
menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ini adalah
keputusan Arqom di dalam seperempat rumahnya selain shofa sesungguhnya ia telah
menyedekahkan tempat tinggalnya dari tanah haram untuk diikuti dan tidak
diwariskan. Hisyam bin Ash menyaksikannya dan tuan hisyam bin Ash berkata rumah
ini selamanya menjadi sedekah selagi di dalamnya (rumah) terdapat anaknya.
Orang-orangpun menempatinya berlalu lalang disana dan mengambil apa yang ada
disana sampai pada zaman Abi ja’far. Muhammad umar berkata : ayahku telah
mengabarkan padaku dari yahya bin umar sesungguhnya putra ustman bin arqom
berkata : sesungguhnya saya tidak tahu waktu yang menjatuhkan Abi ja’far
bahwasanya ia melakukan sa’i diantara shofa dan marwah di waktu hajinya dan
kami berada di luar rumah kemudian ia lewat di bawah kami, jika ia menghendaki
aku memegangnya pasti aku memegangnya karena ia melihat kepada kami.
Dari
waktu ia turun lembah hingga naik ke bukit shafa. Ketika Muhammad bin abdillah
bin hasan keluar dari madinah ada Abdullah bin ustman bin arqom dari sebagian
orang yang jual-beli dan tidak keluar bersamanya. Maka abu ja’far menuliskan
surat perintah kepada pelayannya (pegawainya) di madinah agar memenjarakan
Abdullah bin ustman. Kemudian ia mengutus seseorang laki-laki dari penduduk
khufah ia bernama syihab bin abdirab bersama dengan itu ia menulis kepada
pelayannya di madinah agar melakukan apa yang telah di perintahkan oleh abu
ja’far. Kemudian Abdullah bin ustman masuk kedalam penjara sedang ia sudah
sangat tua kira-kira umur 40 tahun sungguh ia telah bosan berada di kurungan /
penjara besi. Syihab berkata : apakah engkau berkenan dan mau menjual rumah
arqom kepada ku, karena sesungguhnya amirul mukminin menginginkanya dan
berusaha agar engkau mau menjual rumah itu. Jika kamu mau maka kamu akan
diampuni. Ustman bin arqom berkata : sesungguhnya rumah itu sudah di sedekahkan
tetapi rumah itu adalah hak ku. Di rumah itu terdapat hak masyarakat.
Saudara-saudara ku dan selain mereka. Hisyam berkata : jika dirimu mau
memberikan hak mu kepada kami dan kamu di bebaskan maka aku akan bersaksi dan
menuliskan jual-beli dengan menyerahkan uang sebesar 17 ribu dinar. Rumah
itupun menjadi milik Abu ja’far bin musa, Abu arqom wafat ketika umur 55 tahun
di madinah.[3]
6. Aspek Tarbawi
Lembaga
pendidikan adalah salah satu fasilitas yang memungkinkan untuk berlangsungnya
psroses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Dalam
hal ini pendidikan Islam termasuk masalah sosial, sehingga falam kelembagaannya
tidak terlepas dari lembaga-lembaga sosial yang ada. Lembaga disebut juga
intuisi atau pranata, sedangkan lembaga sosial adalah bentuk organisasi yang
tersususn atas pola-pola, peranan dan relasi yang terarah dalam mengikat
individu untuk tercapai kebutuhan sosial.[4]
Pendidikan
tidak hanya dapat dilaksanakan melalui lembaga pendidik formal, namun
pendidikan yang utama adalah pendidikan keluarga atau rumah. Hal ini karena
rumah adalah pendidikan yang pertama dan paling berpengaruh dalam perkembangan
anaknya. Sebagai pendidik yang pertama dan utama, orang tua memiliki kewajiban
untuk mencetak kepribadian anak yang baik untuk dikemudian hari dapat
dikembangkam dalam lembaga-lembaga pendidikan selanjutnya.
Sama
halnya yang dilakukan pada masa Rasulullah saw, pada awal datangnya Islam di
jazirah arab orang-orang yang baru masuk Islam belajar agama Islam bersama
Rasulullah saw di kediaman Al Arqam.
B. Hadits tentang Memanfaatkan
Tenaga Pengajar Profesional
1. Materi Hadits
حدثنا على بن عاصم قال:
قال داود حدثنا عكرمة عن ابن عباس قال: كان ناس من الأسري يوم بدر دون لهم فداء
,فجعل رسول الله فداءهم أن يعلموا أولادا لأنصار الكتابة قال:فجاء يوما لم يك غلام
يبكي إلى أبيه,فقال ما شأنك؟ قال : ضربني معلمي ,قال الخبيث ! يطلب بدخل بدر و
الله لا تأتيه أبدا
2. Terjemahan
“ Telah menceritakan
Ali bin ‘Asyim kepada kami, Ia berkata: “ Daud berkata, Ikrimah menceritakan
kepada kami, dari Ibnu Abbas, Ia berkata: “ Ada sejumlah orang diantara para
tawanan perang bada yang tidak mempunyai tebusan, lalu Rasulullah SAW menetapkan
tebusan mereka dengan cara mengajarkan tulisan kepada anak-anak kaum Anshor.
Suatu hari, seoarng anak menemui Ayahnya sambil anak itu menangis, maka sang
Ayah bertanya: “Ada apa denganmu?” anak itu menjawab: “ Pengajarku telah
memukulku”. Sang Ayah pun berkata ‘si buruk itu’ Ia telah menuntut balas dengan
perang badar! Demi Allah jangan engkau mendatanginya lagi selamanya”.[5]
3. Mufrodat
Arti
|
Lafadz
|
Dari tawanan perang badar
|
من الا سري
يوم بدر
|
Mereka tidak mempunyai
tebusan
|
لم يكن لهم
فداء
|
Maka menetapkan tebusan
kepada mereka
|
فداء هم ان
يعلموا
|
Dengan cara mengajarkan
|
ان يعلموا
|
Suatu hari anak datang
menangis
|
فجاء يوما
غلام يبكي
|
Ada apa denganmu?
|
ما شأ نك؟
|
Pengajarku memukulku
|
ضربني
معلمي
|
4. Biografi Rowi
a.
Imam Ahmad
Nama
lengkap Imam Ahmad adalah Muhammad bin Hanbal al-Syaibani. Beliau berasal dari
Marwazi dan dilahirkan di kota Baghdad pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 H.
Imam Ahmad ini pernah belajar di berbagai negeri, yaitu Kuffah, Bashrah,
Makkah, Madinah, Yaman, dan Jazirah.
Dalam
pengembaraannya mencari Ilmu, Imam Ahmad lebih menekankan pada bidang ilmu
hadits. [6]
Sebagian besar
pencarian ilmunya Ia lakukan di Baghdad. Beliau selalu berpindah-pindah dari
satu negeri ke negeri lain untuk mencari riwayat, sehingga Ia istemewa dalam
pengetahuan tentang atsar sahabat dan tabi’in disertai dengan
kecermatannya yang prima dan kehati-hatiannya yang sempurna. Imam Ahmad ini
memiliki beberapa karangan, diantaranya adalah kitab al-Ilal, az-Zuhud,
tafsir an-Nasikh wal Mansukh dan sebagainya.
Untuk
kitabnya yang paling masyhur dan terbesar adalah al-Musnad. Di dalamnya memuat
18 musnad yang diawali dengan musnad al-Asyrah. Kitab Musnad Ibnu Hanbal ini
memuat 40.000 hadits musnad dan yang diulang-ulang ada sekitar 10.000 hadits.
Imam Ahmad merupakan
teladan dalam hafalan dan kecermatan, hingga Abu Zar’ah berkata: “ Ia hafal
sejuta hadits yang sanggup Ia diktekan lewat hafalannya, tidak aneh bila Ia
termasuk “Amirul Mukminin dalam Hadits”. [7]
Ahmad
bin Hanbal sering melakukan ijtihad dalam mengumpulkan dan menyeleksi seluruh
hadits musnadnya. Ia tidak meriwayatkan hadits musnadnya, kecuali dari
orang-orang yang dalam atau menurut pandangannya adalah orang-orang yang telah
ditetapkan kebenarannya dan taat beragama. Ia tidak mengumpulkan hadits dari orang-orang
yang tidak dipercaya, sehingga sangat teliti terhadap matan kitabnya. Ia pernah
mengatakan pada anaknya, Abdullah, “jagalah kitab musnad ini, sesungguhnya ia
akan menjadi panutan yang diikuti oleh umat manusia”. Karena itu pula al-Suyuti
mengatakan bahwa semua hadits Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya itu dapat
diterima, meskipun haditsa dha’if yang mendekati hadits hasan.[8]
b. Abdullah Ibn Abbas
Nama
lengkap Abdullah Ibn Abbas adalah Abul Abbas Ibn Abbas ibn Abdil Muthalib,
putra dari paman Rasulullah saw. Ibunya bernama Ummul Fadlel Lubabah al-Qubra
al-Harts al-Hilaliyah, saudara perempuan dari Maimunah permaisuri Rasululllah
saw.
Beliau
dilahirkan di Makkah pada tahun 3 sebelum Hijrah dan ketika Rasulullah saw
wafat beliau baru berusia 13 tahun. Abdullah Ibn Abbas ini meriwayatkan hadits
sejumlah 1.660. [9]
Menurut an-Nasa’i,
sanad hadits Ibn Abbas paling shahih adalah diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah, dari Ibnu Abbas. Sedangkan yang paling
dha’if adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir,
dari al-Kalabi dari Abi Shalih. Rasulullah saw menjuluki Abdullah Ibn Abbas
dengan Turjuman al-Qur’an (penerjemah Al Quran).
Ibnu Abbas meriwayatkan
hadits dari Ali, Umar, dan Ubaiy bin Ka’ab. Menurut Ma’mar, ilmu Ibnu Abbas
diperoleh dari ketiga orang tersebut. Ibnu Abbas juga meriwayatkan dari Mu’adz
bin Jabal, Abu Dzarr al-Ghifari.
Pada hari-hari terakhir
dari kehidupannya, Ibnu Abbas terserang penyakit mata, sebagaimana yang
diderita oleh ayah dan kakeknya dan beliau wafat di Thaif pada tahun 68 H.[10]
5. Keterangan Hadits
Dalam
hadits tersebut diterangkan bahwa ketika perang badar terdapat beberapa tawanan
dan tawanan tersebut tidak memiliki harta untuk menebusnya. Ketika itu
Rasulullah datang dan menetapkan bahwa untuk menggantikan tebusan tersebut para
tawanan harus mengajarkan baca tulis kepada anak-anak kaum Anshor. Namun,
setelah beberapa waktu berlangsung datanglah seorang anak sambil menagis dan
ketika ditanya “Ada apa denganmu?” anak menjawab bahwasannya ia telah dipukul
oleh gurunya yang tidak lain adalah para tawanan perang itu. Berdasarkan
laporan si anak tersebut, bapaknya mengatakan bahwa janganlah sekali-kali ia
mendatanginya lagi meskipun untuk belajar selamanya.
6. Aspek Tarbawi
Pendidik
adalah orang tua atau guru bagi anak didik yang memberikan santapan jiwa dengan
ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan akhlak dan moralnya. Oleh karena
itu, pendidik mempunyai kedudukan tinggi sebagaimana yang dilukiskan dalam
hadits Nabi SAW bahwa “ Tinta seorang ulama lebih berharga ketimbang darah para
syuhada”. Hal ini menujukkan bahwa betapa tingginya derajat seorang pendidik di
mata Allah SWT. Namun, dalam hal ini pendidik memilki tugas dan tanggung jawab
yang begitu besar terhadap para anak didiknya. Menurut al-Ghazali tugas seorang
pendidik adalah memyempurnakan, menyucikan, serta membawakan hati manusia untuk
bertaqarrub kepada Allah SWT.
Seorang
pendidik dituntut mampu memainkan peranan dan fungsinya dalam menjalankan tugas
keguruannya. [11]
Pendidik
adalah teladan bagi anak didiknya, untuk itu sebagai seorang pendidik yang baik
harus memberikan teladan yang sesuai dengan syariat Islam dalah kesehariaanya.
Begitu pula dalam menghadapi anak didiknya harus dibutuhkan keuletan dan
kesabaran yang tinggi, jangan sampai seorang pendidik melontarkan kata-kata
yang tidak pantas atau tindakan yang tidak layak dilakukan seorang pendidik.
Seperti memukul anak didiknya sendiri, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits
riwayat Ibnu Ahmad di atas. Sungguh tidak layak seorang pendidik melakukan
tindak kekerasan kepada anak didiknya. Karena hali ini dapat mempengaruhi
psikis anak sehingga trauma dan enggan untuk belajar dengan pendidik tersebut.
BAB III
PENUTUP
Pendidikan
adalah hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari terlebih pendidikan
Islam. Pendidikan Islam dmiulai sejak zaman Rasulullah saw, pada masa itu
pendidikan berlangsung secara non formal. Biasanya kegiatan belajar dapat
berlangsung di masjid atau rumah-rumah para sahabat. Seperti pada awal mula
agama Islam diajarkan oleh Rasulullah saw, pendidikan berlangsung di rumah
sahabat al-Arqam yang merupakan sahabat ke tujuh yang masuk Islam. Rumah adalah
madrasah yang pertama bagi anak didik, karena keluargalah yang akan membentuk
dan mempengaruhi karakter dan kepribadian anak tergantung bagaimana orang tua
memberikan pendidikan tersebut kepada anak-anaknya.
Tidak
hanya itu, sebagai pendidik harus memiliki kepribadian dan tingkah laku yang
baik sesuai dengan ajaran Islam. Karena pada hakikatnya pendidik adalah teladan
bagi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad , Muhammad dan
Mudzakir. 2004. Ulumul Hadits. Bandung: Pustaka Setia.
Al Maliki, Muhammad Allawi. 2009. Ilmu Ushul
Hadits yogyakarta: Pustaka Belajar.
ash-Shalih , Subhi. 2009. Membahas Ilmu-Ilmu
Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Asssa’idi, Sa’adullah . 1996. Hadits-hadits
Sekte. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Muhaimin dan Abdul Mujib. 1993. Pemikiran
Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda
Karya.
Muhammad Ibn Ahmad, Abi Abdillah. 1978. Al Mustadrak ‘Ala al Shahihain Fiy al
Hadits juz 3. Bairut: Dzarul Fikri.
http://akukepompong.wordpress.com/2011/12/30/almustadrak-ala-al-shahihaini-al-hakim/.
Diakses tanggal 18-2-2013, pukul 14.30.
http://id.lidwa.com/app/, diakses pada tanggal
12-2-2013 pukul 14.00
[1]Abi Abdillah Muhammad Ibn Ahmad, Al Mustadrak ‘Ala al Shahihain Fiy
al Hadits juz 3, ( Bairut: Dzarul Fikri, 1978), hal. 502
[2]http://akukepompong.wordpress.com/2011/12/30/almustadrak-ala-al-shahihaini-al-hakim/,
diakses pada tanggal 18-2-2013, pukul 14.30.
[3] Abi Abdillah Muhammad Ibn Ahmad, op. Cit, hal. 502-504
[4] Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (
Bandung: Trigenda Karya, 1993), hal. 284
[5] http://id.lidwa.com/app/,
diakses pada tanggal 12-2-2013 pukul 14.00
[6] Muhammad Allawi al Maliki, Ilmu Ushul Hadits, ( yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), hal. 253-254
[7]Subhi ash-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2009), hal. 363-364
[8]Sa’adullah Asssa’idi, Hadits-hadits Sekte, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 1996), hal.53-54
[9] Muhammad Ahmad dan Mudzakir, Ulumul Hadits, (Bandung: Pustaka
Setia, 2004), hal. 170
[10] Subhi as-Shalih, op.cit, hal.339-341
[11] Muhaimin dan Abdul Majid, op.cit, hal.168-169
NAMA: BADIATUL LIZA
BalasHapusNIM : 2021 111 146
KELAS : D
1. rumah merupakan lembaga pendidikan yang pertama kali di tempuh oleh seorang anak, namun sekrg bagi anak kebanyakan rumah hanya sebagai tmpt peristirahatan dr rutinitas yg telah dilakukan.
menurut pemakalah bagaimanakah mengoptimalkan peran rumah sebgai lembaga pendidikan (keluarga)..??
2. mohon jelaskan bagaimana guru yang profesional berdasarkan hadits Rasul saw. jk perlu mohon tunjukkan haditsnya??
terimakasihh.......
terimakasih. .
Hapusrumah adalah tempat berteduh dari hujan&panas tapi juga dapat berfungsi sebagai madrasah keluarga, namun terkadang banyak orang yang belum memahami fungsi tersebut.untuk mengoptimalkan rumah sebagai madrsah adalah dengan orangtua membentuk progak keluarga&aturan bersama yang harus dipatuhi seluruh anggota rumah. misal, ketika pulang sekolah anak harus langsung pulang ke rumah tidak boleh mampir-mampir, adakan diskusi antara anak dengan orang tua untuk melatih kemampuan verbal anak sehingga anak tidak jenuh di rumah & mejnadikan anak terbuka pada orangtua. Selain itu terapkan juga tanggung jawab dan disiplin pada anak.
guru profesional menurut hadits adalah santun/pemaaf, tanggungjawab, berilmu/cerdas, Disiplin, lembah lembut, dan selalu memotivasi anak.
salah satu haditsya adalah
"Sesungguhnya padamu telah ada dua hal yang disukai Allah SWT yaitu lemah lembut dan tidak tergesa-gesa".(HR. Muslim) (tentang lemah lembut)
Nama: Kiki Fiya Mastriana
BalasHapusNIM: 2021 111 198
Kelas: D
mengenai peran orang tua sebagai pendidik yang utama,, bagaimana kita memberi pengajaran kepada anak-anak yg dalam keluarganya itu broken home? dan bagaimana membentuk karakter anak didalam rumah agarmenjadi yg diharapkan orang tua sesuai dg pembelajaran hadits tarbawi II ini. ????
terimakasih. .
Hapusselain menjadi tempat berteduh, rumah juga sebagai madrasah bagi anak & keluarga. namun bagaimana dg anak korban broken home? anak yg broken home cenderung kurang perhatian dari orang tuanya yg sibuk dg kerjaannya masing-masing. keluarga yg broken home timbul karena orang tua terlalu sibuk dg kerjaannya masing-masing shg komunikasi tidak jalan yang akhirnya pendidikan anak menjadi terabaikan. untuk memberi pendidikan thdp anak tersebut sebaiknya walau sudah pisah orang tua harus tetap memperhatikan perkembangan&pendidikan anak, mereka bisa berbagi waktu untuk mendidik. kemudian sebagai pengajar kita harus mengetahui karakter dan psikologis anak terlebih dahulu untuk kemudian memeberi arahan pada mereka. seorang guru bisa bertindak sebagi teman agar si anak merasa nyaman untuk berbagi cerita dan sekiranya mengurangi beban masalahnya serta senantiasa memberikan pencerahan rohani dg pendidikan agama Islam.
untuk membetuk karakter anak tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan keseriusan & kesabaran dalam hal ini. pembentukan karakter dimulai sejak usia dini, orang tua harus membiasakan displin, jujur,berkata sopan, dan memberikan teladan yang baik. harapan orang tua tentunya agar kelak menjadi anak yg sholeh, sukses, &bermanfaat. untuk itu sejak usia dini orang tua harus sudah memberikan pendidikan agama islam dg cara yg islami pula dan terlebih dahulu orang tua harus mengenal sifat anak supaya metode yang digunakan itu sesuai.
Nama : Imas Anggraeni Dewi
BalasHapusNIM : 2021 111 203
kelas D
Yang ingin saya tanyakan adalah :
bagaimana menurut pemakalah mengenai fenomena tenaga pendidik yang sekarang ini banyak sekali yang menyimpang dari tugasnya, dan banyak nya tenaga pendidik yang melakukan tindakan asusila ??
tentunya akan mengurangi rasa kepercayaan kepada tenaga pendidik
terimakasih. .
Hapussungguh sangat miris ketika melihat fenomena sekarang mengenai pendidik yg bertindak kekerasan bahkan asusila yang bisa menurunkan kewibawaan para Guru namun,pendidik juga manusia yg tak luput dari salah. untuk itu seharusnya harus diperbaiki dari sisi moral, pendidik yg bermoral baik tidak akan mungkin bertindak asusila. seharusnya yg diberi pendidikan karakter tidak hanya para siswa tapi ternyata seorang Guru juga harus memperoleh pendidikan karakter. pendidik yg bertindak asusila sangat tidak dibenarkan dalam Islam karena seharusnya guru memberi teladan yang baik.
nama:sholihatun nisa
BalasHapusnim:2021111144
mengenai rumah sebagai salah satu tempat ilmu pengetahuan,selain orang tua, siapakah yang berperan penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan??
selain di dalam hadist, apakah ada dalil tentang pendidik profesional khususnya, di dalam Al Qur'an????
terimakasih. .
Hapusselain orang tua yang memiliki peran di rumah adalah semua anggota keluarga supaya proses pendidikan bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.dari mulai adek, kakak, nenek, kakek, dan saudara-saudara lainnya komunikasi antar anggota juga penting agar tidak terjadi miss, semua anggota keluarga harus mematuhi segala aturan & ketetapan yang sudah disepakati bersama. Karena biasanya bila tidak dikomunikasikan bersama akan timbul ketidakseimbangan. misalnya, seoarng anak yang dinasihati karena kesalahannya kemudian anak tersbut mengadu pada neneke, terkadang karena rasa sayang yang besar terhadap cucu nenek akan bilang kepada orang tua "kenapa kau marahi anakmu? dia kan masih kecil". nah hal inilah salah satu yang dapat memepengaruhi berhasil atau tidaknya penyelanggaraan madrsah/ pendidikan di rumah.
selanjutnya, mengenai dalil dalam Al Qur'an mengenai guru yang profesional saya belum menemukan. maaf ya mba Nisa'. .
ohya mba nisa' ayat tentang guru yang profesional salah satunya terdapat dalam surat As-Shaff ayat 2-5.
Hapusterimakasih.
Nama: Fitri Nur Afina
BalasHapusNIM:2021 111 197
Kelas D
Bagaimana menurut anda apabila orang tua sibuk bekerja sehingga tidak dapat memberikan pendidikan dasar kepada anak-anaknya mengingat pada makalah ini membahasperan rumah sebagai maderasah?
terimakasih. .
Hapussesibuk apapun orang tua, harus tetap memperhatikan pendidikan anaknya.walaupun seharian orang tua sibuk dengan pekerjaannya, namun sebenarnya mereka masih punya waktu dengan anak-anak.misalnya ketika sore, pulang dari kerja orang tua bisa memanfaatkan waktu tsb untuk sekedar bertanya atau sharing. ktk sdah di rumah orang tua jangan memikirkan kerjaan yang di kantor tapi fokus pada anak dan pendidikannya.selain itu yang terpenting adalah komunikasi yang baik terhadap anak walau sedang di kantor di usahakan orang tua ttp mengontrolnya via telfon dsb.
kemudian sebelum orang tua memutuskan untuk bekerja baiknya mengomunikasikan terlebih dahulu pada anak dan membentuk komitmen antara orang tua serta menganalisis apa dampaknya thdp anak ktka ayah ibu bekerja.karena pendidikan terpenting di keluarga.
NAMA : EKA KURNIA RIZKI
BalasHapusNIM : 2021 111 251
KELAS : D
Kegiatan pendidikan yang paling utama adalah saat seseorang berada di rumah dan lingkungan keluarga. lalu bagaimana tanggapan anda jika hal itu tidak terpenuhi atau tidak berjalan lancar ? kemudian tentang tenaga profesional, sejauh mana arti profesional menurut anda ?
terimakasih. . .
Hapushe'em betul pendidikan yg utama bahkan paling utama adl pendidikan di rumah oleh orang tua, namun ktka pendidikan di rumah yg merupakan langkah awal itu tidak terpenuhi maka hasilnya akan tetap berbeda dg anak yg mendapat pendidikan rumah karena peran dan pengaruh orang tua sangat di butuhkan bagi perkembangan anak. . ibarat gigi, jika sjak kecil kita sudah rajin gosok gigi maka gigi kita akan tetap kuat dan sehat ttpi lihat saja ketika kita sudah malas untuk gosok gig maka gigi kita akan keropos dan berlubang serta cepat sakit. begitu juga dg anak jk sjak dini sudah dididik & diarahkan sesuai syariat islam maka insya Allah untuk kedepannya akan lebih mudah dan baik.
lalu mengenai profesional itu sendiri, menurut saya profesional adalah pendidik yg mampu memberikan pemahaman kpd anak didik dan mampu menguasai kelas shg anak nyaman & enjoy dlm proses belajar.
Nama : Heri Rubi Antoni
BalasHapusNIM : 2021 111 161
Kelas : D
Apakak ada perbedaan peran antara seorang bapak dan ibu dalam menentukan perkembangan anak? jelaskan
terimakasih. .
HapusAyah dan Ibu adalah partner sejati yg tidak bisa dipisahkan dalam peranannya mendidik anak. keduanya harus bekerja sama dan saling mendukung dan melengkapi. ibarat sepasang kaki, jika yg satu dipotong akan pincang begitu juga dg mendidik anak jika Yaah&Ibu tidak kompak maka akan pincang pendidikan anak. Ibu adalah sosok yg memiliki intensitas lebih banyak bersama anak daripada ayah, karena ayah lebih sering menghabiskan waktu di luar dlam rangka memenuhi nafkah keluarga. ibu menjadi temapt berkeluh kesah anak & memberikan pengarahan yg baik sesuai dg syariat islam. Namun, bukan berarti ayah lepas tanggung jawab mendidik anak, ayah tetap mempunyai peran dlm hal itu. ayah dan Ibu merupakan kekuatan besar dalam mendidik anak yg harus bahu-membahu guna terwujudnya anak yg berkarakter& berkepribadian islami.
Nama : Ani Musiani
BalasHapusNIM : 2021 111 181
Kelas: D
yang ingin saya tanyakan adalah menurut pemakalah seberapa pentingkah madrasah dirumah untuk anak ????
terimakasih. .
Hapusmenurut saya madrasah atau pendidikan di rumah sangat penting. spt yang dijelaskan di atas bahwasannya pendidikan di rumah oleh orang tua merupakan pendidikan yg utama dimana madrasah di rumah merupakan awal dari pembentukan karakter anak sebelum anak mengenal dunia luar.
nama : awaliyah nailis saadah
BalasHapusnim : 2021 111 339
kelas : D
bagaimana tanggapan pemakalah tentang tenaga pendidik profesional yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak didiknya dengan alasan untuk mendidik??
terimakasih. .
Hapusmenurut saya, berarti pendidik itu belum profesional karena seorang pendidik yg profesional tidak akan melakukan tindakan kekerasan dg alasan apapun. mendidik tidak harus dg kekerasan karena bisa jadi itu hanya akan memberi trauma pda anak didik & tidak akan menyelesaikan masalah. Menurut Ibnu Sina pendidik yg profesional adl pendidik yg cerdas karena dg kecerdasan itu dapat mencerdaskan peserta didik.
nama;Aisyah
BalasHapusnim;2021111158
kelas;D
rumah sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak, bagaimana peran orang tua terhadap anak agar anak tersebut memperoleh pendidikan yang baik sehinga menjadi anak yang berakhlakul karimah
dan kiat kiat apa saja yang perlu kita persiapkan agar menjadi guru yang profesional, jika ada hadits yang mendukung tolong uraikan
trimakasih
terimakasih. .
Hapusperan orang tua sangat berpengaruh, ketika sejak anak usia dini orang tua sudah menerapkan pendidikan secara islami, insya Allah anak juga akan lebih mudah untuk diarahkan ke jalan yang sesuai dengan syariat Islam dan tak hanya memnyuruh dan membuat aturan untuk anak, tetapi orang tua harus mrmberi teladan yang baik karena pada hakikatnya anak belajar dari sesuatu yang dia lihat di sekitarnya.
Selanjutnya untuk kiat-kiat menjadi guru profesional adalah diantaranya:
(1) Meniatkan Ikhlas karena Allah semata. Mengajarkan ilmu kepada orang lain merupakan salah satu jenis ibadah, yang mana ibadah tidaklah diterima kecuali dengan niat yang ikhlas dan mutaba’ah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan dari apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
(2) Membekali Diri dengan Ilmu. Karena ilmu tidaklah didapat kecuali dengan belajar, maka membekali diri dengan ilmu sebelum mengajarkan merupakan seuatu kewajiban. Dan seorang guru tidak akan mampu mengajarkan ilmu yang ia tidak miliki/kuasai. Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan, “Sesuatu yang tidak punya tidak bisa memberi apa-apa.” (Dinukil oleh Syaikh Albani dalam Kitab At-Tawassul Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu hal.74)
(3) Menjadi Teladan yang Baik bagi Anak Didiknya. Wajib bagi seorang pendidik untuk membaguskan akhlaknya dan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi anak didiknya, serta menjauhi akhlak yang buruk. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Anak didik tidak akan menilai seorang guru hanya sekedar dari ucapan semata, namun ia juga akan melihat kesesuaiannya dalam akhlak dan perbuatannya. Berperilaku tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya juga termasuk hal yang dimurkai oleh Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, mengapa engkau mengatakan apa yang tidak engkau kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa engkau mengucapkan apa-apa yang tidak engkau kerjakan.” (QS. Ash-Shaaf: 2-3)
(4) Amanah terhadap Pekerjaannya. Selain mampu menjadi teladan bagi anak didiknya, seorang pendidik hendaklah amanah dengan tugas yang diembankan kepadanya. Disiplin terhadap waktu, amanah terhadap pekerjaan, rapi dan bersih dalam berpakaian. Demikianlah selayaknya seorang pendidik.
(5) Berdo’a kepada Allah. Sebesar apapun keinginan dan usaha seorang hamba untuk menjadikan dirinya dan orang lain paham terhadap apa yang ia sampaikan, tetaplah ia berdoa kepada Allah sebagai pemberi hidayah kepada seseorang. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya.” (QS. Al-Qashas: 56)
(6) Bersikap Sabar menghadapi Perilaku Anak Didiknya. Dalam mengajar, seorang guru dihadapkan pada perilaku dan karakter siswa yang berbagai macam. Terkadang seorang guru dihadapkan pada siswa yang sangat sulit diatur. Namun demikian, seorang guru harus tetap sabar dalam mengarahkan anak didiknya, dan berusaha mencari solusi setiap permasalahan.
Soraya Nailatul Izzah
BalasHapus2021111097
Kelas D
Pada pembahasan dalam makalah ini ; rumah sebagai tempat madrasah.
Apabila ada ayah yang bekerja di luar kota, ibu sudah meninggal, sedangkan sang anak adalah seorang laki-laki yang hidup sendiri. Bagaimana sang anak bisa memfungsikan rumah sebagai madrasah?
terimakasih. .
Hapusjika anak sedrian di rumah, anak tersebut masih bisa untuk memanfaatkan rumah sebagai madrasah, semisal dengan cara membaca& mempelajari al Qur'an, membimbing adik atau saudara belajar, dan mengajak teman-teman untuk belajar kelompok di rumahnya serta dengan menerapkan ilmu-ilmu yang diperolehnya dalam keseharian kegiatannya di rumah.
nama mirza muhammad abda
BalasHapusnim 2021 111 153
bagaimana menurut pemakalah agar pendidikan dirumah itu berjalan n kalau bisa biar menjadi rutinan. . .melihat keadaan sekarang kn pendidikan dirumah sudah langka. . .mohon penjelasan
terimakasih. .
Hapusmenurut saya, supaya pendidikan di rumah itu dapat berlangsung jika ada komitmen dari orang tua atau keluarga tersebut. alangkah baiknya orang tua tsb memiliki atau membentuk program keluarga dan membentuk kontrak belajar agar anak disiplin, misalnya tidak menyalakan tv ba'da maghrib, selalu membuang sampah pada tempatnya. tentunya selain itu, orang tua harus memberi teladan yg baik pada anak, karena pd hakikatnya mereka akan melakukan apa yg mereka lihat. Jika mereka sering melihat yg baik maka akan melakukan hal-hal yg baik begitu sebaliknya. child see, child do.. !
Nama: Mushofakhah
BalasHapusNIM: 2021111196
Kelas: D
Mengenai tenaga pengajar yang profesional, guru kan juga manusia, terkadang khilaf dan tanpa sengaja melakukan tindak kekerasan atau memukul peserta didiknya. Bagaimana tanggapan dari pemakalah dan solusi untuk mengantisipasi kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan yang telah membudaya seperti dewasa ini??
Trimakasih.
terimakasih. .
Hapussebagai seorang pengajar memiliki tugas memberikan arahan yg baik pada anak didiknya tidak hanya itu pengajar juga harus memberi teladan yg baik. benar, guru hanyalah manusia biasa yg terkadang melakukan khilaf shg melakukan kekerasan dalam memdidik siswa tanpa menyadari bahwa dg kekerasan akan menimbulkan dampak yg negatif seperti, secara fisik akan meninggalkan kerusakan organ tubuh, trauma psikologis pada anak, dan jika anak yg dididk dg kekerasan kelak dalam keluarganya akan menerapkan pendidikan dg kekerasan.
kemudian untuk solusinya adalah dengan menerapkan pendidikan tanpa kekerasan, mengembangkan humanisme pendidikan, meberikan hukuman sesuai dg persentase kesalahan anak, konseling bagi guru, dan senantiasa membekali guru dg berbagai wawasan serta membina komunikasi yg baik antara guru dan siswa.
Nama: Khomisah Ikasasih
BalasHapusNim: 2021111171
Kelas: D
pengajar jika dikaitkan dengan fenomena sekarang banyak guru yang memukul muridnya yang disebabkan oleh masalah sepele, dan itu tentu saja mebuat orang tua tidak senang bahkan langsung melaporkannya ke pihak yang berwajib.
dari masalah tersebut yang sama dengan keterangan hadits diatas bagaimanakah pandangan Islam sendiri dengan fenomena tersebut??
terimakasihhh
terimakasih. .
Hapussungguh miris y dengan fenomena saat ini, dimana pendidik melakukan tindak kekerasan pada siswanya sendiri dan terkadang hanya karena masalah sepele. sebenarnya dalam Islam tidak dibenarkan adanya tindak kekerasan terhadap siswa jangankan siswa terhadap orang kafirpun kita dilarang memusuhi kecuali orang kafir tersebut menyerang kita.
kekerasan pada hakikatnya tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan menimbulkan dampak buruk bagi siswa, dampak yang terbesar adalah psikologis anak dan jika anak dididik dengan kekerasan maka sesungguhnya dia sedang belajar bertindak kekerasan.
NAMA: NAIS STANAUL ATHIYAH
BalasHapusKELAS: D
NIM: 2021 111 280
PERTANYAAN:
pada makalah anda tertulis rumah sebagai madrasah dan memanfaatkan guru yang profesional, yang saya tanyakan, menurut anda, rumah sebagai madrasah itu yang sperti apa? apa hanya mengajarkan dan mengasuh anak2 menjadi anak yang sholeh?terus jika ada orang yang butuh dengan guru profesional, bagaimana cara orang tersebut untuk menemukan guru profesional itu? sebagai calon guru, bagaimana menjadi seorang guru yang profesional menurut pandangan islam? trima kasih
terimakasih. .
Hapusmenurut saya rumah sebagai madrasah itu adl rumah yang di dalamnya ada proses belajar dan pendidikan antara orang tua dan anak. orang tua mengisi rumahnya dengan kegiatan yg bermanfaat dan mendidik anak untuk berproses menjadi anak yang berakhlak karimah.ketika kita mencari guru yg profesional adk dg cara melihat & mengetahui pengalaman mrngajar dia sebelumnya.
menjasi guru yang prpfesional adl luruskan niat untuk Allah, menguasai materu, tanggung jawab, disiplin,& memberi teladan yang baik pada anak didik.
nama: musiyami ulfa
BalasHapusnim: 2021 111 157
dalam makalah disebutkan, pendidikan utama adalah rumah. bagaimana jika anak tersebut malas ketika diajak belajar oleh orang tuanya, terkadang mereka malah memilih untuk bermain...??? dan bagaimana caranya agar anak senatiasa mematuhi perintah orang tuanya untuk belajar??
terima kasih
terimaksih. . .
Hapushe'em pendidikan utama adalah rumah, ini sudah menjadi tugas & tanggung jawab masing-masing orang tua. untuk menghadapi anak yg malas belajar bisa dilakukan dg cara:
1.Tanamkan kesadaran kepada anak bahwa belajar adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pelajar yang hasilnya akan diraih dimasa mendatang.
2. Berikan contoh kepada sang anak. Orang tua dapat turut membaca buku-buku yang bermanfaat saat anak sedang belajar.
3.Orang tua sebaiknya juga menanamkan budaya membaca di lingkungan keluarga.
4.Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Buat ruang belajar yang menarik, rapi dan tidak membuat anak malas di dalam ruang belajar.
5. Berikan motivasi kepada anak untuk belajar dengan cara yang baik, adakan pendekatan sambil menyelami hati anak dengan menjadikan anak sebagai sahabat. Jangan menyuruh anak belajar dengan memaksakan anak, apalagi dengan cara yang kasar.
6. Berikan insentif kepada anak, baik berupa hadiah kesukaan mereka atau sekedar pujian jika nilai anak bagus. Hal ini akan membantu memotivasi anak.
7. Sebaiknya orang tua lebih terbuka dengan anak dengan menanyakan permasalahan yang dia hadapi, kenapa malas belajar, apa yang dapat membuat ia semangat untuk belajar dan sebagainya. Bantu anak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
8. Pilih waktu yang paling tepat untuk anak belajar. Hendaknya orang tua juga turut membantu anak dengan tidak menonton televisi, atau tidak mendengarkan musik keras-keras.
9. Jadikan waktu belajar ini menjadi kebiasaan rutin sehari-hari, dan sebaiknya orang tua juga menemani dan membantu jika anak mengalami kesulitan saat belajar.
10. Selain waktu belajar yang rutin, sediakan juga waktu yang cukup untuk bermain, menonton dan berinteraksi dengan teman-temannya.
Selanjutnya supaya anak mematuhi perintah orang tua adl hendaknya orang tua bersikap konsisten dg peraturan yg ada,bersikap lembut, memberikan arahan terhadap apa yg di perintahkan, berikan pujian, dan tentunya memberi teladan yg baik pada anak.
nama : nur ulis sa'adah shofa
BalasHapusNIM : 2021 111 205
makalah ini menjelaskan tentang rumah sebagai madrasah, yang ingin saya tanyakan menurut pemakalah bagaimana caranya untuk mewujudkan rumah sebagai madrasah? serta bagaimana caranya untuk memotifasi anak yang sudah terlanjur takut dan malas untuk belajar dikarenakan gurunya yang sangat keras atau memberikan hukuman2 yang mengakibatkan anak merasa tertekan.
terima kasih...
terimakasih. .
Hapusmenurut saya caranya mewujudkan rumah sbg madrasah ada beberapa cara diantaranya orang tua tersebut mencanangkan program kerja keluarga yg berhubungan dg pendidikan misal dilarang menyalakan tv pada jam belajar, melaksanakan sholat jamaah, membiasakan disiplin dalam sgala hal dsb. insya Allah ketika orang tua memiliki arah yg jelas, madrasah dlm rumah dpat terwujud dan tentunya orang tua harus selalu mengawasi & memberi teladan yg baik. ingat Child see, Child Do!. .
ketika anak masih malas untuk belajar biasanya anak tsb belum tahu apa ttujuan & capaian dari belajar itu shg sangat di butuhkan motivasi dari orang-orang terdekat terlebih orang tua.apalagi jika anak mersa takut untuk belajar karenagurunya yg sering memberi hukuman. orang tua harusnya tanya dulu apa yg menyebabkan si guru memberinya hukuman, bisa saja guru memberi hukuman karena anak itu memang salah.
memotivasi anak yg seperti itu adalah dg memberi pemahaman dan arahan bahwa belajar itu penting yg mana hasilnya akan bermanfaat untuk jangka panjang bahkan seumur hidupnya. dalam hal ini selain menyuruh anak supaya belajar tentunya harus disertai dg perhatian dan bisa juga malas karena pengaruh dari teman-temannya di sekolah karena teman memilki pengaruh yg luar biasa dan terkadang melebihi pengaruh orang tua.
nama: shofatul jannah
BalasHapusnim: 2021 111 183
kelas: D
menurut pemakalah, pengajar yang seperti apa yang bisa dikatakan pengajar yang profesional??
mohon jelaskan.
terimakasih
terimakasih. .
Hapusmenurut saya pengajar yg profesional adalah pengajar yg dapat menguasai kelas dan mampu menyampaikan materi dg baik shg siswa merasa nyaman dan betah untuk mengikuti proses belajar. selain itu dapat dikatakan profesional jika mampu berkomunikasi yg baik & harmonis dg siswa,memiliki menejemen kelas yg baik, memiliki wawasan yg tinggi & mampu menguasai materi, serta mambu membina hubungan yg baik dg orang tua siswa.
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005, pengajar profesional adalah pengajar yg memiliki kemampuan pedagogik, kepribadian, profesi, dan sosial.
nama : wildan faza
BalasHapusn.i.m : 2021111206
kelas D
pertanyaan:
di makalah telas dijelaskan bahwa Pendidikan tidak hanya dapat dilaksanakan melalui lembaga pendidik formal, namun pendidikan yang utama adalah pendidikan keluarga atau rumah. Hal ini karena rumah adalah pendidikan yang pertama dan paling berpengaruh dalam perkembangan anaknya.
kemudian apabila orangtua atau keluarganya yang membimbing anak tersebut sibuk dengan pekerjaanya, bagaimana mengatasi hal tersebut....
terimakasih. .
Hapusbetul sekali pendidikan di rumah atau keluarga adalah pendidikan yang pertama &berpengaruh bagi perkembangan anak. lalu bagaimana jika orang tua sibuk? menurut saya, sesibuk apapun orang tua harus tetap memperhatikan pendidikan anaknya. ketika siang mereka bekerja setidaknya sore setelah pulang kerja masih punya waktu untuk anak dan membimbingnya. ketika mereka sudah berada di rumah jangan sekali-kali memikirkan pekerjaan di kantor, pikran dan perhatian mereka harus difokuskan untuk anak. kemudian ketika yang demikian dirasa kurang efektif orang tua bisa mendatangkan guru les atau Ustadz untuk mengajari ilmu-ilmu agama yg belum sempat orang tua ajarkan, namun tetap dalam pengawasan orang tua supaya anak tidak merasa diacuhkan-diabaikan orang tua.
nama: fiza umami
BalasHapusnim: 2021111152
bagaimana konsep pendidikan yang ideal di dalam rumah ??
terimakasih. .
Hapuskonsep pendidikan yang ideal adalah di mana orang tua bisa mengoptimalkan peran & tanggung jawabnya sebagai orang tua, orang tua mendidik anak sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh Rasulullah, mendidik anak sesuai perkembangan anak dan mengisi rumah dengan kegiatan yang bermanfaat& mendidik anak. selengkapnya dapat di baca&dipelajari di kitab Tarbiyatul Aulad.
Nama: Nur Asfiyani
BalasHapusNIM: 2021 111 200
Kelas: D
Berdasarkan pengalaman saya, ada seorang Guru yang memukul siswanya. Bagaimana menurut pemakalah mengenai hal tersebut.....?
terima kasih.....
Terimakasih. .
Hapustugas seoarng guru adalah mendidik & mencerdaskan para siswanya, dan dlm mendidik harus dg cara yg baik sesuai dg kode etik guru tanpa adanya kekerasan di dalamnya karena jika ada kekerasan dalam proses belajar akan memberikan dampak negatif bagi siswa seperti keruasakan secara fisik pada tubuh dan trauma psikologis pada siswa. jadi, menurut saya tindak kekerasan oleh guru pada siswa tidak dibenarkan.
terimakasih. .
BalasHapustugas seoarng guru adalah mendidik & mencerdaskan para siswanya, dan dlm mendidik harus dg cara yg baik sesuai dg kode etik guru tanpa adanya kekerasan di dalamnya karena jika ada kekerasan dalam proses belajar akan memberikan dampak negatif bagi siswa seperti keruasakan secara fisik pada tubuh dan trauma psikologis pada siswa. jadi, menurut saya tindak kekerasan oleh guru pada siswa tidak dibenarkan.
Bariroh
BalasHapus202111029
kelas: D
pertanyaan saya bagaimana menerapkan pendidikan dalam rumah dalam mewujudkan sebagai rumah sebagai madrasah selaian pendidikan ahlak dan teladan?????
terimakasih. .
Hapusmenurut saya selain pendidikan akhlak dan teladan, sebaiknya orang tua membuat program kerja keluarga dan aturan yang perlu disepakati dengan anak sehingga dikemudian hari tidak merasa tertekan. selain itu, bila perlu orang tua menyediakan fasilitas yang dapat menunjang bakat dan minat anak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama:nur hidayah
BalasHapusnim:2021111145
kelas:D
asss,,iim,,,.mau tnya,bagaimana cara memilih paendidik yang profesional untuk mendidik anak yang akhlaknya tidak baik dan sulit utuk diberi nasehat??
waalaikumsalam. .
Hapuscara memilih guru yang profesional bisa dengan cara melihat daftar riwayat pengalaman mengajar, memilih guru yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Islam seperti berakhak mulia, disiplin, cerdas, tanggungjawab dll.
nama : nihlatul maziyah
BalasHapusnim: 2021 111 130
kelas d
apakah rumah yang di jadikan madrasahmampu menunjukkan daya adaptasi untuk menyerap unsur unsur inovasi dan perubahan hasil daya tangkap terhadap persoalan masyarakat??
terimakasih. .
Hapusmampu saja karena ketika dari keluarga sudah didik dengan baik maka insyaAllah pendidikan itu akan mampu membawa perubahan yang positif bagi masyarakat.
nama : Susi Ernawati
BalasHapusnim : 2021 111 202
kelas : D
yang ingin saya tanyakan, menurut pemakalah adakah kiat-kiat atau cara supaya menjadi guru yang profesional?
terima kasih mbak iim,, :)
terima kasih. .
Hapusmenjadi guru yang profesional merupakan dambaan&harapan kita semua selaku calon pendidik. Guru profesional harus memiliki beberapa kompetensi sehingga dapat mendukung profesinya itu, namun untuk mencapai itu semua tidak mudah dibutuhkan usaha&proses panjang. menurut saya menjadi guru profesional adalah memiliki wawasan tentang konsep pendidik, belajar&membaca rujukan buku tentang pendidik, memahami&menerapkan konsep pendidikan Rasulullah SAW.selainitu juga dapat dengan:
1. luruskan niat mengajar untuk Allah SWT.
2. Membekali diri dg pengetahuan&wawasan baik ilmu agama atau ilmu umum.
3. Arif, Disiplin,&tanggung jawab.
4. Mampu menguasai diri, siswa,kelas, & menyampaikan materi dg jelas.
5. Mampu menjalin komunikasi yang efektif dg anak didik & orang tua anak.
6. Mengetahui metode&sarana yang tepat dalam proses belajar.
nama: faidhotun nikmah
BalasHapusnim: 2021 111 267
kelas: D
pada zaman sekarang, sering ditemukan para pendidik yang kurang bertanggung jawab dengan tugasnya.yang semestinya jam.nya mengajar, namun mereka malah tidak masuk kelas. bagaimana jika hal ini terus terjadi kepada para pendidik? solusi apa yang bisa pemakalah berikan pada hal semacam ini. terima kasih...
terimakasih. .
Hapusmengajar adalah kewajiban bagi seorang pendidik, lalu jika guru terdebut tidak memenuhi kewajibannya maka guru itu belum profesional karena guru yg profesional akan tetap masuk kelas kecuali ada keperluan dinas. adapun solusi yang dutawarkan adalah memberi teguran& sanksi supaya tidak berkelanjutan serta memberi pendidikan karakter pada guru.
assalamu'alaikum mbk iim :)
BalasHapusnama: nahdiyah
NIM: 2021 111 199
kelas: D
dalam makalah anda sudah diterangkan tentang memanfaatkan tenaga pengajar profesional, sebagai calon pengajar profesional (amiin) bagaimana cara menghadapi siswa/murid yang susah utk diatur/dikendalikan,karena terkadang sudah dinasehati pun tidak mempan,justru mereka melawan..
terimakasih :)
wa'alaikumsalam. .
Hapusterimakasih pertanyaannya
Murid adalah anak kedua kita(pendidik) setelah anak yang dilahirkan dari rahim sendiri, sebagai pendidik kita harus menyanyangi&memperlakukan mereka seperti anak sendiri. usia anak sekolah termasuk usia yang belum stabil palagi anak yang kiranya memasuki masa remaja. guru harus tetap sabar dalam mengahdapi anak yang super nakal, ingat sabar itu tidak ada batasnya. kita harus tetap berusaha untuk merubah sikap anak tersebut karena itu merupakan peran & tanggung jawab guru, sebelum menasehati guru harus terlebih dahulu mengetahui karakter&psikis anak, dari situ kita dapat tahu metode&sarana apa yang sekiranya tepat untuk menghadapi anak tersebut dan selalu memberi motivasi dan pujian jangan malah anak tersebut dikucilkan atau dibenci misal,anak itu keras kepala maka ketika berhadapan dengannya harus dengan pendekatan yang penuh kelembutan&perhatian yang lebih karena jika sama-sama dengan cara keras itu sama saja kita memasukkan minyak ke air.
faisal fahmi
BalasHapus2021 111 255
D
bagaimana dan seperti apakah batasan pendidik dalam mengajarkan anak didiknya yang memang sangat bandel?
terimakasih. .
Hapusbatasan seorang guru dalam mendidik anak yang bandel dapat dilakukan dg pendekatan yang lembut supaya anak tidak merasa tertekan. menghadapi anak yang bandel harus penuh dg kesabaran jangan sampai mendidiknya dengan kekerasan karena hanya akan mengganggu psikologis anak karena ketika anak dididik dengan kekerasan pada hakikatnya dia sedang belajar kekerasan. sebandel apapun anak pasti punya sisi baik.
Nama : Arinun Ilma
BalasHapusNim : 2021 111 045
Kelas : D
Bagaimana Pendidikan Keluarga yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw ?