RUMAH
TANGGA PENUH KASIH SAYANG
Disusun
Guna Memenuhi Tugas :
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi 2
Dosen
: Ghufron Dimyati
Nanik
Dwi Astuti
(
2021111062 )
Kelas
E
TARBIYAH
PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN
2013
PENDAHULUAN
Pendidikan islam
sebagai sebuah upaya perubahan baik perubahan yang bersifat intelektual
keilmuan, spiritual maupun khususnya moral, harus mengacu kepada sumber ajaran
agama islam, yang datangnya dari ALLAH yaitu Al-Qur’an dan yang terdapat dalam
diri Muhammad SAW, Rasulullah yang meliputi perbuatan, perkataan dan ketetapan
yang disebut dengan hadits.
Sesuai dengan misi
kerasulan Muhammad adalah memperbaiki dan menyempurnakan ahlak manusia.
Muhammad Rasulullah adalah uswatun khasanah bagi umatnya yang karna ahlak nya yang
begitu mulia.
PEMBAHASAN
1. Hadits
قَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ الْجَدَلِيُّ
قُلْتُ لِعَائِشَةَ كَيْفَ كَانَ خُلْقُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي أَهْلِهِ قَالَتْ: (كَانَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا لَمْ يَكُنْ
فَاحِشًا وَلاَ مُتَفَحِّشًا وَلاَ سَخَّبًا بِا ْلاَسْوَاقِ وَلاَ يُخْزِئُ
بِالسَّيِّئَةِ مِثْلَهَا وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ) (رواه احمد فى المسند,
باقى مسند الأنصار)
2.
Terjemah
“Abi `Abdullah al Jadali berkat, Aku bertanya kepada
Aisyah. Bagaimana Akhlak Rasulullah didalam keluarganya?, Aisyah menjawab :
”Rasulullah bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau
bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan”.
3. Mufrodat
Dari Abi Abdullah Al-Jadali
|
قَالَ
اَبُو عَبْدِ اللهِ الْجَدَلِيُّ
|
|
Aku bertanya kepada Aisyah r.a
|
قُلْتُ لِعَائِشَةَ
|
|
Bagaimana
|
كَيْفَ
|
|
budi pekerti Rasulullah Saw
|
كَانَ خُلُقُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
|
|
dalam keluarganya
|
فِى اَهْلِهِ
|
|
lalu dia berkata
|
قَالَتْ
|
|
Orang yang baik
|
كَانَ اَحْسَنَ النَّاسِ
|
|
budi pekerti
|
خُلُقًا
|
|
dia tidak keji
|
لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا
|
|
tidak berteriak keras
|
وَلاَ سَخَّابًا
|
|
di pasar-pasar
|
بِا ْلأَسْوَاقِ
|
|
tidak membalas
|
وَلاَ يُجْزِئُ
|
|
dengan kejelekan
|
بِالسَّيِّئَةِ
|
|
sepertinya
|
مِثْلَهَا
|
|
Dia adalah orang yang memaafkan
|
وَلَكِنْ يَعْفُوْ
|
|
dan toleran
|
وَيَصْفَحُ
|
|
tidak berteriak keras
|
وَلاَ سَخَّابًا
|
|
di pasar-pasar
|
بِا ْلأَسْوَاقِ
|
|
tidak membalas
|
وَلاَ يُجْزِئُ
|
|
dengan kejelekan
|
بِالسَّيِّئَةِ
|
|
sepertinya
|
مِثْلَهَا
|
|
Dia adalah orang yang memaafkan
|
وَلَكِنْ يَعْفُوْ
|
|
dan toleran
|
وَيَصْفَحُ
|
|
4. Biografi
a. Imam Ahmad bin Hambal
Nama lengkapnya ialah Muhamad bin
Hambal al- Yaibani . Seorang imam besar yang menjadi madzab ,yang sabar menghadapi
cobaan, penolong sunah, guru dari segolongan ulama dan penguat dari satu
aliran.
Dia berasal dari Marwazih dan
ayahnya dari Sirjis dilahirkan di Baghdad
pada bulan rabiul awal tahun 64 H. Belajar di Baghdad 183 H. Sesudah itu
menuntut ilmu melanglang buana ke berbagai negeri. Dalam pengembaraannya
mencari ilmu, dia lebih menekankan pada bidang hadits selain itu belaiu jug
ammepelajari ilmu fiqh dan ushul fiqh. Imam ahmad dikenal sebagai orang yang
zuhud, wara’i dan penghafal hadits yang baik di kalangannya. Beliau meninggal
dunia di Baghdad pada hari Juma’at pagi tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 241 H.
b. Aisyah Asidiqiyah
Dia
adalah Aisyah binti Abu Bakar Shidiq, salah seorang intri Rasulullah SAW.
Ibunda beliau bernama Ummu Ruman binti AmrIbn Umaimir Al-Kinaniyah. Aisyah dilahirkan
sesudah Rasuullah diangkat sebagai Rasul. Rasulullah menikahinya pada bulan
syawal sesudah nabi berhijrah ke Madinah, ketika itu Aisyah berusia 9 tahun
pada tahun 2 H, yaitu setelah perperangan Badar. Beliau meriwayatkan hadits
sebanyak 2210 hadits. Bukhori dan Muslim menyepakatinya sebanyak 170 hadits.
Aisyah binti abu Bakar Shidiq adalah orang ke 4 yang paling banyak meriwayatkan
hadits. Beliau wafat pada bulan ramadhan sesudah melakukan shalat witir pada
tahun 57/58 H (668 M).
c. Abu Abdullah (An- Nu’mar bin Basyir bin Ka’ab
Al Khazraj Al Anshori)
Dilahirkan
pada 14 bulan setengah hijiriah. Dia adalah orang Anshor pertama yanglahir
setelah nabi hijrah ka Madinah. Bapaknya adalah seorang sahabat dan ibunya
seorang sahabiyah ra. Nabi meninggal ketika dia berumur 8 tahun yang saat itu
sedang tinggal di Syam, Muawiyah mengangkatnya sebagai pemimpin HIMSH. Dan
ditetapkan kepemimpinannya Yazid bin Muawiyah An-Nu’mar bin Basyir adalah orang
yang pemurah dan ahli syair dan dibunuh pada tahun 56 H, Al Bukhori
meriwayatkan hadits darinya sebanyak 6 hadits dan haditsnya yang termaktub
dalam kitab-kitab hadits sebanyak 114 hadits.
5. Keterangan hadits
·
(كَا نَ اَحْسَنَ ) lafadz ini kalau pada hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi
berbunyi (من احسن ) (النَّاسِ
خُلُقًا
) yaitu
berkumpulnya kebaikan dan kehormatan yang terangkum didalamnya dan tidak
berkumpul padanya kesempurnaan dan sifat – sifat mulia serta keindahan apa –
apa yang tidak mengelilinginya.
·
كَا نَ اَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا
artinya
suatu gambaran atau sejarah.
·
(
واجورالناس)
pada segala sesuatu yang bermanfaat. Hal ini mengandung arti peniadaan keumuman
atau kebanyakan sifat manusia karena barang siapa yang menyempurnakan kemuliaan
dan membersihkan hati dan melembutkan sifat dan menambahkan pujian. Semuanya
adalah sarana untuk dekat dengaNya dan karena itu pula manusia pada umumnya
tertolong dari kesusahan berkat kebaikan – kebaikannya dan karena itu pula dia
tersifati oleh sifat – sifat Allah yang ada padanya.
·
(
اسجؤالناس)
artinya orang yang kuat hatinya dan orang yang baik dalam semua keadaan. Dan
keberaniannya yang terlihat ketika dia dimedan peperangan dan apa yang terlihat
pula diluar peperangan.
6. Aspek Tarbawi
Dari berbagai
uraian diatas maka dapat diambil beberapa aspek tarbawi yang berhubungan dengan
pendidikan dalam rumah tangga yaitu tidak melakukan tindak kekerasan perbuatan
maupun lisan dalam lingkungan keluarga. Karena hal tersebut tidak memberikan
manfaat akan tetapi menimbulkan mudharat bagi anggota keluarga.
Orang tua dalam
mendidik anak, khususnya di dalam rumah tangga sangatlah penting, karena di
dalam rumah tangga seorang anak mula - mula memperoleh bimbingan dan pendidikan
dari orang tuanya. Tugas orang tua adalah sebagai guru atau pendidik yang utama
dan pertama di dalam rumah tangga dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan
mental dan fisik anak. Pendidikan
keluarga menjadi sangat penting bagi seorang anak sebagai pembentuk karakter
anak sejak dini serta sebagai pendidikan awal yang membekali anak tersebut
untuk bergaul dengan orang – orang dilingkungannya. Tentunya dengan teladan -
teladan yang baik dari setiap anggota keluarga. Sehingga ketika anak dewasa dan
berbaur dilingkungannya yang diluar rumah, anak tidak akan mudah terseret pada
pergaulan dan kebiasaan yang tidak baik.
Hal – hal sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
diataslah yang seharusnya ada pada setiap keluarga. Sehingga keluarga
dapat menjadi sebuah tempat pendidikan awal yang baik bagi seorang anak, sebelum
bergaul dimasyarakat. Masing – masing anggota keluarga harus bisa menjadi
teladan yang baik bagi yang lainnya. Terutama seorang ayah dan ibu, yang
merupakan orang – orang yang terdekat dengan anak dan menjadi tempat berkaca
bagi seorang anak. Jika anggota keluarga mempunyai kebiasaan melakukan hal –
hal yang tidak baik, maka bukan tidak mungkin anakpun akan ikut mencontoh untuk
melakukan hal yang tidak baik pula. Karena ketidakbaikan itu telah diaanggapnya
sebagai hal yang biasa begitupun sebaliknya. Dengan kebiasaan baik dalam
keluarga maka akan berpengaruh dalam perilaku individu tersebut dalam
lingkungan masyarakat.
7. Penutup
Rumah adalah keluarga dan lingkungan
pendidikan pertama bagi seorang individu. Pendidikan yang baik dalam keluarga
akan berpengaruh dalam perilaku dalam lingkungan masyarakatnya. Tindakan
kekerasan dalam keluarga maupun lingkungan sekitar tidak akan mengahasilkan
sesuatu yang positif bagi individu. Dan membalas kejahatan dengan kejahatan
bukan sebuah solusi bagi interaksi antar manusia, akan tetapi membalasnya
dengan kebaikan menjadi sebuah pelajaran yang bermakna dalam kehidupan sosial.
8. Daftar pustaka
-
. Darul Kitab Alamiah. Bairut, Libanon
Al
Maliki, Muhammad Alawi. Penerjemah Adnan Qohar. 2009. Ilmu Ushul Hadis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Juwariyah.
2010. Hadis Tarbawi. Yogyakarta: Teras
Maslani
dan Ratu Suntiah. 2010. IktisarUlumul Hadis. Bandung: Sega Arsy
Tugas orang tua adalah sebagai guru atau pendidik yang utama dan pertama di dalam rumah tangga dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental dan fisik anak. lalu bagaimana dengan orang tua yang memondok kan anaknya. apakah si orang tua keluar dari tanggung jawabnya atau tidak? tolong jelaskan?
BalasHapusmenurut saya, orang tua tersebut tidak keluar dari tanggung jawabnya. memondokkan anaknya menjadi bukti tanggung jawab orang tua karena mereka merasa tidak mampu untuk mengembangkan pengetahuan anak mereka. kemudian pemilihan tempat pondok pun termasuk bentuk tanggung jawab orang tua guna menempatkan anak pada tempat belajar yang sebaik-baiknya. selanjutnya, tanggung jawab finansial pun tidak bisa diacuhkan dalam hal ini.
BalasHapusZahrul Fitriyah
BalasHapus2021 111 156
menjadi orang tua yang mampu memberikan teladan yang baik seperti itu sangatlah susah dan sudah jarang ditemukan saat ini. tolong berikan tips2 agar orang tua bisa menjadi contoh yang baik bagi anaknya dan agar orang tua bisa mengendalikan emosinya saat didepan anak.trima kasih
2021 111 167
BalasHapusbagaimana jika orng tua yang seharusnya menjadi panutan malah memberikan contoh yang tidak baik pada anaknya???
trimakasih